cover
Contact Name
Hanif Mauludin
Contact Email
hanif@stie-mce.ac.id
Phone
+6281259010669
Journal Mail Official
hanif@stie-mce.ac.id
Editorial Address
Jalan Terusan Candi Kalasan Blimbing Malang 65142.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Akuntansi Bisnis & Manajemen (ABM)
Published by STIE Malangkucecwara
ISSN : 08544190     EISSN : 26853965     DOI : https://doi.org/10.35606/jabm
Ruang lingkup artikel untuk dapat dipublikasikan pada jurnal ABM terdiri atas bidang Akuntansi, Bisnis, dan Manajemen.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2000): Oktober" : 5 Documents clear
POLA PEMILIHAN SUMBER DANA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG PERTUMBUHAN PENJUALANNYA DIATAS TINGKAT PERTUMBUHAN INTERNAL DALAM PERSPEKTIF TEORI PECKING ORDER Nafiron Musfiqin Uddin
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 7 No 2 (2000): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Firm experiencing sales growth beyond an internal level is in which to expand the business on the wider market. So that, financing constraint factor, that used to finance growth, is one of the problems experienced by management. The purpose of this research is to identify how firms finance growth in sales when that growth is in excess of an internal level. There are three alternatives in which to raise the additional funds needed to finance that growth : 1) increase the firm?s internal financing; 2) use of debt financing ; 3) issue external equity. Myers (1984) indicates that firms typically employ a pecking order of financing choices, using internal equity before the issuance of external debt, followed by the issuance of external equity. The go public manufactured industry in Bursa Efek Jakarta, that sales growth is in excess of an internal level for the period of 1993 - 1996, include as a sample. The statistical method used in this research are contingency tables in conjunction with a chi-square test and logistic regression. Contingency tables used to test whether there is any relationship, without considering causation, between type of financing method and rate of growth above internal level. Logistic regression analysis is performed to test for the probability that a firm will choose 1) internal or external financing and, if external, 2) debt or new equity financing. The statistical results show that the faster firms are growing, the more they used up available internal financing and, thus, must raise funds externally. In addition, Logistic regression analysis evidences that firms with lower profitability and asymmetric information tend to raise the majority of their funds externally, with debt being the primary choice, followed by external equity. So that, both sets of results provide indirect support for Myers? pecking order theory.
PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM BIDANG PERKREDITAN Eko Ganis Sukoharsono
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 7 No 2 (2000): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Informasi diperlukan karena pemakai yang dalam hal ini adalah pengambil keputusan, dihadapi oleh situasi ketidakpastian atau dihadapi masalah. Informasi diharapkan dapat bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian pemakai dan merubah harapan si pemakai. Informasi itu sendiri adalah data atau fakta yang diolah dan disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna atau bermanfaat bagi si pemakai. Dalam kaitannya dengan aktivitas bisnis, kebutuhan akan informasi yakni informasi manajemen mutlak diperlukan. Ini disebabkan informasi manajemen merupakan petunjuk yang dapat memberikan dukungan bagi manajemen untuk pengambilan suatu keputusan bisnis. Pengaruh kualitas sistem informasi manajemen terhadap efektivitas pengambilan keputusan dalam bidang perkreditan adalah signifikan. Ini didasarkan pada persamaan yaitu : Y = 11,2245 + 0,9541X + e, dan telah dilakukan pengujian signifikan yang menghasilkan perhitungan, dimana t hitung (4,513) lebih besar dari t tabel (2,0294), yang berarti kalau variabel kualitas sistem informasi manajemen sama dengan 62 satuan, maka variabel efektivitas pengambilan keputusan dalam bidang perkreditan sama dengan 70,3787 satuan.
KISI-KISI OPERASIONAL DALAM MENITI PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DANA KOPERASI UNIT DESA Abdul Kadir
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 7 No 2 (2000): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kisi-kisi operasional yang merupakan implementasi dari kebijaksanaan, program dan anggaran, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antar lembaga dalam pelaksanannya. Mengingat koperasi sebagai wadah organisasi ekonomi yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan, sehingga dalam penglolaannya ada campur tangan dan batasan-batasan yang diwujudkan melalui peraturan dan perundangan. Dalam hal ini peraturan dan perundangan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sampai pada pemerintah daerah. Tentu saja campur tangan ini memiliki nilai positif dan negatif bagi obyek penelitian.
ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KODYA MALANG Sherly Hesti Erawati
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 7 No 2 (2000): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari pendekatan diskriptif, disimpulkan bahwa penilaian konsumen terhadap indikator tiap atribut PTS, secara berurut diprioritaskan pada: 1) kualitas produk, 2) besarnya SPP/semester, 3) ketenangan dan keaman, 4) publikasi, 5) kualitas dosen, 6) peraturan dan tingkat kedisiplinan, 7) fasilitas belajar mengajar, 8) perhatian pada publikasi, 9) seringnya melihat dan mendengar informasi keberadaan PTS, 10) kemampuan menerima informasi. Dari pendekatan grafis, dapat disimpulkan bahwa posisi persaingan PTS di Kodya Malang berbeda, baik yang terkategori dalam kelompok besar, menengah maupun kecil. Segmentasi PTS di Kodya Malang terbentuk dalam dua segmen besar, yaitu segmen I, beranggotakan PTS kelompok kecil dan kelompok menengah kemudian segmen II, beranggotakan PTS kelompok besar. Dari keseluruhan atribut yang dimiliki, preferensi konsumen tertuju pada PTS kelompok besar. B2 yang dipersepsikan memiliki peringkat tertinggi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN JASA YANG DIPERTIMBANGKAN OLEH KONSUMEN UNTUK MENGINAP PADA HOTEL BINTANG DUA DI KABUPATEN MALANG Dwi Danesty Deccasari
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 7 No 2 (2000): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari hasil analisis faktor bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menginap di hotel berbintang Kabupaten Malang, menunjukkan prosentase total varian sebesar 70,1. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen dalam menginap di hotel berbintang Kabupaten Malang tersebut 70,1% mempertimbangkan faktor-faktor bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang diteliti. Ternyata dari hasil penelitian didapat bahwa faktor process merupakan faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam menginap di hotel berbintang Kabupaten Malang

Page 1 of 1 | Total Record : 5