cover
Contact Name
Muhammad Fanshoby
Contact Email
fanshoby@uinjkt.ac.id
Phone
+6285883280950
Journal Mail Official
interaksi.jurnalkpiuinjkt@ac.id
Editorial Address
Jl. Ir H. Juanda No.95, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tangerang Selatan Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Interaksi Peradaban: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 28097645     EISSN : 28097653     DOI : https://doi.org/10.15408/interaksi
Jurnal Interaksi Peradaban: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Januari-Juni dan Juli-Desember. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Bidang kajian yang dapat dimuat dalam jurnal ini antara lain: 1. Public Speaking; 2. Broadcasting; 3. Media and Gender Studies; 4. Media Cetak, Radio, Televisi (TV) atau Film; 5. New Media; 6. Integration of Da’wah and Communication Sciences; dan 7. Integration of Intercultural Communication and Da’wah Tsaqafah.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2022)" : 6 Documents clear
Makna Positif dalam Foto Selebgram Anak (Semiotika dalam Foto Instagram @aishwa_nahla, @ayashaputri dan @retnohening) Muhammad Khaidar; Taufiq Al Hakim
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.29414

Abstract

Media sosial saat ini menjadi sarana komunikasi dalam bertukar pesan dengan yang lainnya. Salah satu cara bertukar pesan di media sosial adalah dengan menggunakan foto. Foto yang diunggah tentu memiliki makna yang ingin disampaikan oleh orang tua selebgram anak kepada followersnya. Berdasarkan konteks diatas, masalah penelitian tentang makna foto dalam status selebgram anak, karena saat ini terjadi fenomena dimana orang tua mengunggah foto anaknya di media sosial, terutama di Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna foto dalam status selebgram anak. Foto yang akan diteliti adalah foto dengan konten sharenting atau berbagi informasi tentang cara mendidik anak di Instagram. Selebgram anak yang menjadi objek penelitian ini adalah Aishwa (@aishwa_nahla), Ayasha (@ayashaputri) dan Kirana (@retnohening). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, menggunakan teori pemaknaan foto atau semiotika Roland Barthes yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Foto yang dipilih menggunakan purposive sampling, dengan syarat dan ketentuan sesuai kebutuhan penelitian. Peneliti mengambil tiga foto (sharenting) dari setiap selebgram anak, jadi ada sembilan foto pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna foto dalam status selebgram anak memiliki informasi yang positif bagi followers selebgram anak. Bahwa setiap orang tua memiliki cara terbaiknya dalam mendidik anak sesuai dengan kebutuhan anak dan orang tua.
Interaksi Simbolik Komunitas Bintang Ungu dalam Kegiatan Amal Nur Arisyah Syafani; Pia Khoirotun Nisa
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.28990

Abstract

Gelombang Korea (Korean Waves) menciptakan berbagai produk salah satunya K-Pop, yang saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat dibuktikan dengan eksistensi salah satu boygroup asal Negeri Ginseng yaitu BTS. Dengan jumlah massa yang kian menjamur, penggemar BTS atau yang disebut ARMY khususnya di Indonesia dalam pandangan umum dilekatkan dengan stigma negatif, tapi ternyata menciptakan beberapa kegiatan-kegiatan kemanusiaan memberi kepada yang membutuhkan, melalui interaksi dengan pemaknaan simbol-simbol yang disepakati. Berdasarkan konteks di atas, riset ini fokus pada pertanyaan mayor ‘Bagaimana interaksi simbolik dalam menjalin komunikasi di Komunitas Bintang Ungu?’ Sedangkan pertanyaan minor ‘Apa saja simbol-simbol dan pemaknaan dari terjalinnya interaksi simbolik oleh Komunitas Bintang Ungu pada kegiatan amal? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Interaksi Simbolik Herbert Blumer di mana memiliki 3 premis yaitu, meaning (pemaknaan), language (bahasa), dan thought (pemikiran). Peneliti menemukan bahwa terdapat 8 simbol yang dipertukarkan pada saat tahap interaksi, melalui tindakan atas pemaknaan program- program Bintang Ungu sebagai amal kepada Allah, healing, bahagia, bantuan, rasa syukur, menyebarkan pesan positif, terinspirasi oleh BTS, dan bantahan ujaran kebencian yang dilakukan bukan hanya pihak internal saja, tetapi pihak eksternal yang juga bersinggungan langsung dengan Bintang Ungu.
Teknik Produksi Berita Pada Program Grebek PALTV Karerek Karerek
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.28848

Abstract

Penelitian ini fokus pada proses produksi berita Program Grebek PALTV. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses ini untuk mengetahui proses apa saja yang dilakukan redaksi PALTV dalam memproduksi berita Program Grebek. Karena Program BErita Grebek merupakan salah satu program dengan rating tertinggi dibandingkan program TV lainnya pada PALTV. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling yang informan kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hasil penelitian menunjukan proses pengumpulan data berita Program Grebek menggunakan teknik wawancara, observasi dan konferensi pers yang disajikan menggunakan struktur berita piramida terbalik dengan ciri khas penggunaan Bahasa lokal Palembang yang terdapat di dalam narasi dan suara setiap berita yang ditayangkan. Berita Program Grebek sendiri disajakin melalui tiga tahapan, yakni tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Pemberitaan Media Online Terhadap Radikalisme di Garut Jawa Barat (Analisis Framing Detik.Com dan Okezone.Com) Lukman Al-Hakim
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.27706

Abstract

Framing sebuah institusi media massa dilihat berdasarkan fakta dan realitas yang terjadi di masyarakat. Beragam kasus dan peristiwa telah banyak diungkap secara objektif dan transparan tanpa pandang bulu. Seperti pada kasus pemberitaan gerakan radikalisme di Kabupaten Garut Jawa Barat yang dimuat di laman Detik.com dan Okezone.com edisi 4-5 Juli 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui framing Detik.com dan Okezone.com terhadap  gerakan radikalisme dengan metode kualitatif analisis framing model Robert M. Entman yang terdiri dari: pendefinisian masalah, diagnosa masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian masalah, serta untuk mengetahui perbedaan framing isu radikalisme dari kedua media online tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama radikalisme merupakan paham yang mengandung unsur “kekerasan” dan “pembodohan” dalam memahami agama serta adanya upaya mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Kedua eksistensi gerakan radikalisme sebagai jalan pintas menuju surga tanpa ibadah dan hanya dengan biaya infak 25 ribu rupiah saja. Ketiga ditemukan fakta baru terdapat 41 dari 42 Kecamatan di Kabupaten Garut Jawa Barat menjadi korban radikalisme. Keempat upaya pemerintah atasi gerakan radikalisme yang masih terus membumi di Kabupaten Garut Jawa Barat. Serta terdapat perbedaan framing berita pada kedua media online tersebut, diantaranya: Detik.com cenderung memberitakan tentang gerakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), sementara Okezone.com cenderung memberitakan tentang gerakan “pembodohan” umat dalam memahami agama.
Ekologi Media Radio 95,5 RAS FM dalam Mempertahankan Eksistensinya di Era Media Online Iskandar Trilaksono
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.29417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi radio 95,5 RAS FM dalam mempertahankan eksistensinya di era media online ditinjau dari jenis isi media (types of content), jenis khalayak siaran (types of audien), dan modal (capital). Penlitian ini menggunakan teori ekologi media oleh Dimmick dan Rothenbuhler. Teori ini memberikan asumsi bahwa media dapat bertahan jika memperhatikan tiga faktor penting, yaitu types of content, types of audience, dan capital dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan types of content RAS FM memiliki program yang up to date yang dikemas dalah 6 jenis program dan terbagi ke dalam 13 konten siaran. Berdasarkan types of audiens RAS FM memiliki segmen audiens secara geografis di Jakarta. Secara demografis, segmen audiens RAS FM di dominasi oleh perempuan dengan rentang usia 20-50 tahun serta berasal dari Socio Economyc Status (SES) B,C, dan A. Secara psikografis, segmen audiens RAS FM adalah keluarga muslim. Berdasarkan Capital RAS FM memiliki modal awal dari umat Islam dan pendirinya; modal finansial saat ini berasal dari pendapatan iklan dan donasi para filantropis Islam; modal Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapabilitas; dan modal fasilitas yang memadai untuk siaran.
Dakwah Digital dalam Meme Ajakan Shalat Jum’at: Perspektif Semiotika Sunaryanto Sunaryanto
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.26331

Abstract

This study analyzes the meaning of digital da'wah in the Friday prayer invitation meme. This research was completed with a qualitative research approach with semiotic analysis which is part of the textual analysis of mass media. The findings of the research are digital da'wah signs in memes asking for Friday prayers such as caps, white koko clothes, mics, headscarves, Al-Qur'an etc. The digital da'wah signifiers in the meme are Rhoma Irama, Joko Widodo, Prabowo Subianto, beautiful women, etc. The signified digital da'wah memes are piety, faith, politicization of religion, and political campaigns. The denotation meaning of digital da'wah in the meme is that a good leader even though he is busy does not leave the Friday prayer obligation. Friday prayer should be understood by Muslim men compared to Friday night worship (i.e husband and wife relationship). Its connotative meaning is that the Friday prayer is understood as an attempt to gain political masses. Friday prayers are considered as a way to be handsome in this world only and not handsome in the hereafter. The conclusion is that digital da'wah in the invitation to Friday prayer can be interpreted in three contexts, namely Islam, culture and politics.

Page 1 of 1 | Total Record : 6