cover
Contact Name
Sri Maryuni
Contact Email
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Phone
+6281352534411
Journal Mail Official
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
ISSN : 24423424     EISSN : 27757501     DOI : https://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi
Core Subject : Social,
Proyeksi adalah Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora mencakup ilmu administrasi, sosiologi, sosiatri, ilmu politik, administrasi negara, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, ilmu komunikasi, antropologi dalam cakupan yang mendalam.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora" : 7 Documents clear
Imperialisme Barat dan Implikasi Ke Atas Pengislaman Borneo Hashim Fauzy Yaacob
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.112 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.905

Abstract

Sepertimana kesultanan-kesultanan yang lain di Nusantara, beberapa kesultanan di Borneo memainkan peranan yang aktif menyebarkan Islam di wilayah berkenaan. Sebahagian masyarakat pribumi seperti kaum Melanau di Sarawak memeluk Islam seacara serentak dalam kumpulan yang besar. Hal ini berdasarkan kekeliruan dalam menentukan siapakah Melayu yang sebenamya kerana banyak suku kaum yang menerima Islam tidak mengiktiraf diri mereka sebagai "Melayu tulin" walaupun telah memeluk Islam bagi membezakan diri mereka daripada golongan "Melayu tulin". Bagaimana pun kedatangan imperialis Barat seperti Sepanyol, Belanda, British, dan Portugis telah merencatkan perkembangan Islam di Borneo. Kertas kerja ini cuba menggarap implikasi daripada kedatangan imperialis ke atas penyebaran Islam. Hal ini kerana, Islam tidak meratai Kepulauan Borneo sepertimana Islam merupakan kelompok paling besar di kepulauan Nusantara yang lain seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Tanah Melayu. Dengan keupayaan Kesultanan Brunai dan beberapa kesultanan di Kalimantan, Borneo sebenarnya berpotensi untuk di islamkan secara lebih meratai bcrbanding hari ini jika tidak kerana kcwujudan imperialisme Barat. 
Palm Plantation Conflict (study of Sintang Regency, West Kalimantan) Hasan Almutahar
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.473 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.1357

Abstract

Conflict dynamics of oil palm plantation development was conducted in Sintang. This study used descriptive and qualitative approach. The findings are that there are still many farmers who object to the location of their plasma plantation, compared to their residence location, specified by palm plantation companies. The company seems to deliberately delay the conversion for a variety of reasons which is basically detrimental to farmers. Such a long time for conversion means that their credit responsibilities will also increase, longer than the predetermined time, seven years. Work grouping system and lending to small holder plasma farmers; the system of granting credit to farmers in group while the payment is done individually means that the diligently working farmers will feel encumbered by member shaving credit. Such a system must be improved by adding the approval not only from the cooperatives, but also from the chairman and members of the group.Keywords: conflict, oil palm, plantations
Kerjasama Kawasan Perbatasan dan Pembangunan Daerah Kalimantan (Border Regional Cooperation and Regional Development in Kalimantan) Nira Hariyatie
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.264 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.906

Abstract

Studi ini bertujuan menganalisis peranan kerjasama lintas batas, KLB seperti kerjasama Sosek Malindo terhadap pembangunan daerah di kawasan perbatasan Indonesia, wilayah Kalimantan, yang didasarkan pada pemikiran dasar dari KLB, yaitu pada dimcnsi ekonomi, politik, budaya dan sejarah, dan kerjasama dan kompetisi. Studi ini menemukan bahwa pembangunan daerah di Kalimantan telah melaksanakan pembangunan pada skala global, dengan pengembangan yang memprioritaskan pembangunan daerah-daerah perbatasan yang mempunyai nilai strategik karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga, Malaysia Timur (Sarawak dan Sabah). dengan membina hubungan kerjasama dengan Negara tetangga melintasi batas-batas antar Negara yaitu kerjasama Sosek Malindo yang merupakan strategi untuk mempercepatpertumbuhan pembangunan daerah dalam konteks globalisasi. Melalui kerjasama Sosek Malindo secara signifikan memberikan sumbangan positif untuk pembangunan daerah wilayah Kalimantan, khususnya di kawasan perbatasan. Kata Kunci: Kerjasama Lintas Batas (KLB), pembangunan kawasan perbatasan dan pembangunan daerah. 
Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin Perkotaan (Studi Kasus Pemberdayaan Warga Miskin melalui KUBE di Kota Pontianak) M Hatta Yurli
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.679 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.907

Abstract

Penelitian ini membahas tentang model pemberdayaan masyarakat miskin perkotaan, studi kasus pemberdayaan warga miskin melalui melalui KUBE di Kota Pontianak. Masalah penelitian meliputi untuk mengetahui karakteristik kemiskinan perkotaan di Kota Pontianak, bagaimana peran dan fungsi pendamping dalam membentuk warga miskin agar dapat melakukan pola pemberdayaan masyarakat serta pembinaan KUBE pada warga miskin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipasi dan studi dokumentasi. Pendekatan teori yang digunakan adalah teori pembangunan sosial dan sistem sosial. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa bantuan KUBE kepada masyarakat miskin tidak menunjukan upaya penanganan kemiskinan, bahkan bantuan tersebut mengarah pada ketidaktepatan sasaran, dimana penerima bantuan KUBE tersebut sudah memiliki usaha sebelum mendapat bantuan, dan mereka rata-rata tidak masuk dalam kriteria penerima bantuan KUBE. Peran pendamping yang tidak fokus dalam menjalankan tugasnya secara professional. Terkait dengan model pemberdayaan masyarakat miskin diperkotaan ada 4 tahapan pengembangan yaitu : tahap pengembangan potensi (potensial development), tahap menghimpun potensi masyarakat (potensial rekrutmen), tahap partisipasi sosial (social participation) dan tahap kemandirian (independence). Peran masyarakat yang merupakan kekuatan lokal dapat membangun pola pemberdayaan masyarakat itu sendiri dengan bersandarkan pada prinsip ekologi dan keadilan sosial, serta menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dengan membangun suatu pola partisipasi masyarakat secara alami. Kata Kunci : Kemiskinan, Pemberdayaan masyarakat, KUBE 
Dualisme Partai Golkar dan Implikasinya Terhadap Pilkada Serentak 2015 Syarif Usmulyadi
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.451 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.909

Abstract

Dualisme Partai Golkar antara kubu Munas Bali (ARB) dan Munas Ancol yang tak kunjung usai sejak penghujung 2014, berpotensi merugikan partai tersebut dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang diselenggarakan KPU 9 Desember 2015. Fenomena konflik parpol tersebut menarik untuk diteliti secara deskriptif kualitatif karena hendak menggambarkan bagaimana dualisme Partai Golkar berdampak terhadap Pilkada serentak di Kalimantan Barat, dengan subjek paslon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Melawi, Bengkayang, dan Ketapang. Instrumen framing sebagai pengumpul data dan analisis media dengan metode konstruktivisme, dimana teori penahapan konflik Fisher untuk analisis datanya. Hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa dualisme partai berimplikasi pada keikutsertaan Partai Golkar yang hanya bisa tampil di dua kabupaten, yakni Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang dari 7 Kabupaten Pilkada Serentak Kalbar, atau hanya dua paslon dari 20 paslon yang ikut dalam kontestasi pilkada serentak. Resolusi islah atau rekonsiliasi yang diprakarsai para tokoh senior Partai Golkar, ternyata tidak memungkinkan secara efektif mampu mengkonsolidasikan kekuatan kedua kubu, untuk bersinergi dalam setiap tahapan dalam jadwal Pilkada yang sangat ketat. Sehingga beberapa kader menggunakan jalur lain atau prosedur pencalonan independen agar bisa tampil dalam kontestasi Pilkada Serentak Kalbar tahun 2015. Kata Kunci: Dualisme Partai, Pilkada Serentak, Implikasi 
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Balita Berbasis Komunitas --Case Study Pada Komunitas Dayak Kanayant di Dusun Gunung Loncek, Desa Teluk Bakung, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Indah Listyaningrum
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.166 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.947

Abstract

AbstrakPenelitian ini menggambarkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak balita pada komunitas Dayak Kanayant, dengan lokasi penelitian di Dusun Gunung Loncek. Analisis pemenuhan kebutuhan dasar anak balita yang dilakukan, menunjukan bahwa setiap komunitas memilki berbagai perangkat sistem keyakinan yang berperan dalam membentuk budaya yang khas di setiap komunitas, termasuk di dalamnya nilai-nilai pengasuhan termasuk pemenuhan kebutuhan dasar yang akan mempengaruhi perkembangan anak. Keterlibatan pengasuh dalam penelitian ini merupakan salah satu kunci dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak, dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak. Melalui penelitian ini diharapkan keberadaan sebuah komunitas dengan seperangkat sistem keyakinan yang dimiliki (beliefs), juga dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi anak balitanya melalui sistem pengasuhan yang ada dalam komunitas tersebut dalam upaya mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak. Kata Kunci : pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan dasar anak, berbasis komunitas. 
Faktor Komunikasi Kebijakan Dalam Pengelolaan Pasar Tradisional (Suatu Studi di Kota Pontianak) Deni Darmawan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.188 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v20i02.917

Abstract

Pasar tradisional menghadapi tantangan yang cukup berat seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modern (mall, swalayan, minimarket) sejak dasawarsa terakhir di Kota Pontianak. Daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern yang relatif lemah, kondisi fisik yang belum memenuhi standar pasar sehat, kesan kumuh dan kotor yang belum sirna, manajemen belum profesional, dan keterbatasan aparatur, telah menarik studi ini yang bertujuan untuk meneliti kecermatan komunikasi kebijakan dalam hubungan pengelolaan pasar tradisional yang dilaksanakan Pemerintah Kota Pontianak. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan normatif/preskriptif terhadap Permendagri No 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional; dan Kepmenkes No 519 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat; serta teknik analisis kombinasi (metode, kelembagaan, substantif, historis) pada objek penelitian di Pasar Dahlia dan Pasar Teratai oleh SKPD bidang Pasar dan Perdagangan. Dengan teori Implementasi Kebijakan dari sisi faktor komunikasi George Edward, dan uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dari Patton maka faktor-faktor komunikasi kebijakan pengelolaan pasar tradisional mencakup faktor transmisi, kejelasan, konsistensi, daya saing, pasar sehat, pembinaan dan penataan pasar tradisional. Hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin cermat transmisi, kejelasan dan konsistensi informasi kebijakan maka semakin baik pengelolaan pasar tradisional yang berdaya saing, sehat, bersih, aman dan tertata dapat dilaksanakan. Kata kunci : Komunikasi Kebijakan, Pengelolaan Pasar Tradisional 

Page 1 of 1 | Total Record : 7