cover
Contact Name
Akmaliyah
Contact Email
az.zahra@uinsgd.ac.id
Phone
+628562297375
Journal Mail Official
az.zahra@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Lecture Hall Building Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jalan A.H. Nasution No. 105, Cibiru Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40614 Phone: 022- 7802276 e-mail: az.zahra@uinsgd.ac.id
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies
ISSN : 27468585     EISSN : 27468593     DOI : https://doi.org/10.15575/azzahra
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies is a journal that publishes original studies on gender issues and family studies from a religious and general perspective. Another journal scope is related to the topic of gender and family which includes the various studies on women, men, children, the elderly, and people with disabilities in religious perspectives and various perspectives in the field of science.
Articles 30 Documents
Tren Keluarga Bersepeda di Era New Normal Khairunnisa Nurrahmah; Rahmi Safitri; Sumiati Sumiati; Putri Diesy Fitriani
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.11671

Abstract

Dalam mengisi kehidupan  di era kebiasaan baru atau new Normal ini masyarakat melakukan kegiatan berolahraga di luar rumah.  Salah satu olah raga yang dilakukan adalah bersepeda. Kegiatan  ini dilakukan masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Tulisan ini menyajikan tentang kegiatan  anak dan keluarga dalam mengisi era New Normal dengan bersepeda, khususnya kegiatan bersepeda anak dan keluarga  di kota Bandung.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dengan  teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara narasumber atau informan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa anak dan keluarga melakukan olahraga bersepeda di Era New Normal pada masyarakat Kota Bandung yaitu dilakukan pada hari tertentu saat kondisi anggota keluarga memungkinkan di pagi hari, lebih sering dilakukan pada hari Ahad, dengan menggunakan sepeda masing-maisng atau menggunakan sepeda tandem. Maksud dan tujuan bersepeda keluarga yaitu selain untuk berolahraga dan kesehatan, menjaga imunitas, tetapi juga untuk kebersamaan keluarga dan menghilangkan kejenuhan setelah berbulan-bulan selalu beraktifitas di dalam rumah. Agar anak-anak juga tidak selalu melakukan kegiatan dengan gadget mereka.
Identity Gender Question sebagai Upaya Awal Pengenalan Gender pada Anak Usia Dini Panti Asuhan Bunda Sumatera Selatan Rosalita Rosalita
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i1.9363

Abstract

Wacana gender merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami sejak dini karena berkaitan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat dan perkembangan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan anak-anak panti asuhan dalam mengenali gendernya lalu setelahnya memberikan pengenalan gender yang mudah dipahami dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menyelipkan isu gender dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika ada kesalahpahaman atau bias gender yang terjadi, peneliti bisa meluruskan sesuai dengan teori yang ada. Adapun objek pada penelitian ini yaitu anak-anak Panti Asuhan Bunda Sumatera Selatan sebanyak 20 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar kurang lebih delapan puluh lima persen memahami tentang gender melalui pertanyaan yang diajukan. Maka, identity gender question sebagai langkah awal pengenalan gender bisa digunakan sebagai awal yang bagus agar anak-anak bisamemahami dengan mudah apa itu gender.
Persepsi Wali Santri Terhadap Pendidikan Seks pada Anak di TPQ Baitul Amal Kota Padang Dewi Sarina; Ajat Hidayat; Auliya Rahmi Zen; Arsy Gusvita; Pela Safni; Thio Apri Yanda; Alfurqan Alfurqan
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v2i1.13574

Abstract

This study aims to determine how the perceptions of the guardians of students regarding sex education in children. The method used in this research is a survey using a data collection instrument in the form of a questionnaire. The data obtained were then analyzed quantitatively using descriptive statistics. Respondents in this study were the guardians of twenty-three students of TPQ Baitul Amal Padang City using the purposive sampling technique. The sample is determined based on certain criteria, namely parents or guardians of students with active status at TPQ Baitul Amal. The results showed that there were twelve perceptions of TPQ Baitul Amal's guardians on sex education for children, namely 1) the importance of sex education for children 70%, 2) providing basic sex education for children 30%, 3) sex education limited to husband-wife relationships 70 %, 4) sex education is only for adults 20%, 5) guardians of students feel confused about providing sex education to children 80%, 6) guardians of students feel ashamed to deliver sex education to children 30%, 7) children will know by themselves 50 %, 8) the time is not right to provide sex education to children 30%, 9) sex education is the responsibility of teachers in schools 30%, 10) the lack of information received by guardians of students 100%, 11) children are given the freedom to seek educational information sex on the internet 30%, 12) lack of knowledge about sex education is one of the causes of sexual crimes 30%.
Optimalisasi Peran Ibu Dalam PJJ Untuk Meminimalisir Tingkat Stres Anak Di Masa Pandemi Aini Syukria
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.9595

Abstract

Kebijakan pemerintah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memerlukan kesiapan dari pihak pendamping anak di rumah, terutama ibu. Secara teoritis, PJJ memberikan kemudahan akses informasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses Pendidikan. Namun dalam praktisnya, berbagai kendala menghadang keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Maka seorang ibu mesti berperan optimal dalam rangka meminimalisir tingkat stress anak saat mendampingi pembelajaran di masa pandemi ini. Berbagai kiat dan solusi praktis yang ditawarkan pada tulisan ini dapat dijadikan acuan dalam ikhtiar tersebut. Diantaranya adalah memahami macam-macam gaya belajar anak, membangun komunikasi dengan pihak sekolah, dan membangun komunikasi dengan anak, yang dapat berupa komunikasi kontrak belajar, pijakan dan komunikasi recalling.
Pesan Moral dari Anak Yatim Pemberani dari Cerita Anak Syajaratu Al-Hayati Karya Kamil Kailani Nenden Siti Maidah; Mohamad Syasi; Nisrina Ulfah
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v2i1.10450

Abstract

Moral merupakan cerminan bagi kondisi suatu bangsa di seluruh dunia, dan anak merupakan aset pemegang tambuk kemenangan dunia, namun dalam hal ini jika si pemegang tambuk memiliki moral yang sangat baik. Terlalu sibuknya pemerintahan di belbagai negara dengan belbagai masalah negara. Membuat masalah moral di kesampingkan oleh para pemerintah di belbagai negara. Sehingga moral anak di belbagai negara mengalami kerusakan tingkat tinggi. Jika kerusakan moral anak di belbagai negara mengalami kerusakan, maka kemenangan dunia akan sulit untuk di capai. Di Mesir, membuktikan bahwa adanya kerusakan moral anak hingga mengeluarkan undang-undang kriminal anak untuk memberikan efek jera. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur-unsur teks dan  pesan moral dari anak yatim pemberani yang terdapat dalam cerita anak “Syajarotu Al-Hayati” Karya Kamil Kailani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis, dengan menggunakan pendekatan strukturalisme oleh Robert Stanton. Peneliti memaparkan bagaimana teori Robert Stanton yang diterapkan dalam Dalam Cerita anak Syajaratu Al-Hayati Karya Kamil Kailani. Uraian unsur intrinsik pada cerita anak, serta pesan moral yang terkandung dalam cerita anak. Hasil yang didapat dari analisis yaitu mengungkap pesan moral yang terkandung dalam cerita anak dari uraian unsur intrinsik yang membangun keseluruhan cerita anak, pesan moral dari anak yatim pemberani dalam cerita anak Syajaratu Al-Hayati karya Kamil Kailani ini adalah kejujuran, nilai-nilai otentik, kesediaan bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral, kerendahan hati.Kata kunci: cerita anak, pesan moral, strukturalisme, unsur intrinsik.
Struktur dan Kultur Budaya dalam Keluarga di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Lingkungan Keluarga Kota Bandung Nur Azizah
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i1.9474

Abstract

Abstrak: Virus corona yang terjadi saat ini merupakan serangan yang dahsyat yang mempengaruhi kondisi pada kesehatan yang ada pada manusia dan proses penularan yang begitu menyebar dengan cepat.  Oleh karena dahsyatnya pandemi Covid 19  itu, perlawanannya pun mengedepankan kekuatan kesehatan sebagai panglima. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis : (a) Era AKB (Adaptasi Kebiasaan  Baru) pada transisi pandemi memberikan perubahan dari struktur dan kultur budaya dalam keluarga, (b) Mengeksplorasi aspek-aspek kultur budaya dalam Keluarga di masa Era AKB (Adaptasi Kebiasaan  Baru), (c) Menganalisis tantangan, harapan, dan Pengendalian diri dalam menghadapi perubahan di Era AKB (Adaptasi Kebiasaan  Baru) di Lingkungan keluarga Kota Bandung.  Metode penelitian yang dilakukan melalui hasil observasi kepada partisipan, melakukan analisis data dan laporan, proses wawancara, dan menggunakan Diskusi Group. Merode Penelitian etnografis dilakukan melalui berbagai tahapan dan proses penelitian secara kualitatif dan bersifat induktif. Penelitian menemukan 4 hal pokok yaitu; (a) Era AKB (Adaptasi Kebiasaan  Baru) tidak merubah struktur namun merubah kultur budaya dalam keluarga dari segi kedisplinan diri merubah; (b) Peran Keluarga dalam memberikan motivasi kepedulian menjaga kesehatan yang paling terdekat (c) penguatan kesadaran atas tradisi budaya masyarakat khususnya di lingkungan keluarga Kota Bandung dengan penerapan Penggunaan Masker makin dimengerti dan bermanfaat menjaga diri dalam menghadapi sentuhan COVID-19. (d) Nilai-Nilai Positif di Era AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru).  (1) Semua Anggota Keluarga terbentuk melakukan kampanye menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam kehidupan sehari-hari. (2) Melahirkan kebudayaan baru secara global dalam pemahaman secara teknologi. 
Eksistensi Perempuan Mesir dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi Firman Syah; Fadlil Yani Ainusyamsi; Asep Supianudin
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.10438

Abstract

Perempuan dan eksistensi adalah dua kata yang sulit untuk disatukan, eksistensi perempuan merupakan sesuatu yang mengharukan apabila dapat terwujud. Perempuan benyak terjerembab dalam jurang perbudakan baik itu fisik, mental dam emosional. Konsekuensi logis yang diterima perempuan adalah mereka terdegradasi dari kesempatan dan peluang dalam hal aktualisasi potensi diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk ketidakadilan gender seperti marjinalisasi, subordinasi, streotip, kekerasan dan beban kerja tambahan. Selain daripada itu, peneliti ingin mengetahui bentuk eksistensi perempuan, karena itu adalah salah satu bentuk perlawanan yang dilancarkan perempuan di ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitik, sumber data pada penelitian ini adalah Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender dan bnetuk eksistensi perempuan dalam novel Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi.  
Aktualisasi Perempuan dalam Ruang Domestik dan Ruang Publik Perspektif Sadar Gender Nur Ajizah; Khomisah Khomisah
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v2i1.11908

Abstract

Terlahir sebagai laki-laki atau perempuan adalah takdir atau kodrati secara biologis. Namun jika dilihat dari aspek non-biologis, keduanya memiliki hak yang sama dalam hal mengembangkan potensi diri, dalam hal ini adalah aktualisasi diri, baik di ruang domestik maupun di ruang public karena keduanya memiliki tugas yang sama yaitu khalifatullah fil ard. Permasalahannya sekarang adalah pemberian aktualisasi diri di ruang publik bagi perempuan ternyata menjadi bomerang bagi mereka, hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu; pertama, kurangnya potensi diri sehingga tidak mampu bersaing dengan laki-laki dan kedua, kesiapan relasi gender yang belum mateng sehingga menciptakan permasalahan baru, yakni beban ganda bagi perempuan, berdasarkan permasalah tersebut, artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan konstruksi peran domestik dan peran publik perspektif sadar gender dan mendeskripsikan aktualisasi perempuan dalam ruang domestik dan publik perspektif sadar gender. Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) dengan menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, menafsirkan peran domestik dan publik berarti merekonstruksi maindset laki-laki dan perempuan sehingga mereka dapat secara proporsional mengeksplorasi peran dan potensi mereka, di ranah domestik dan ranah publik. Secara real kesetaraan dan keadilan gender merupakan situasi yang dinamis, di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak, kewajiban, peran dan kesempatan yang dilandasi rasa saling menghormati, menghargai dan mendukung di berbagai sektor baik dalam ranah domestic maupun ranah publik, kedua, esensi ketersalingan dalam relasi gender menegaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan adalah makhluk Tuhan, sebagai haba Tuhan, keduanya memiliki tanggungjawab kemanusiaan, memakmurkan bumi, dan mensejahterakan manusia. Aktualisasi diri perempuan sebagai bekal dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, baik dalam ruang domestik maupun publik, pada tahap awal dapat diwujudkan melalui bidang pendidikan, sebagai standar minimu adalah sebagai pendidik awal bagi anak-anaknya kelak, ungkapan “ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak” (al-ummu madrasah Ula) adalah sebuah proklamasi mengenai pentingnya pendidikan perempuan agar kelak ketika menjadi seorang ibu mampu mendidik anak dengan baik.
Problem Gender dalam Perspektif Psikologi Ibrahim Nur A
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i1.9253

Abstract

Abstrak: Gender adalah sifat, peran, perilaku maupun karakteristik yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural untuk membedakan laki-laki dan perempuan. Adanya pembedaan peran gender dalam masyarakat patriarki cenderung menyebabkan lahirnya ketidakadilan gender, khususnya bagi kalangan perempuan. Dalam perkembangannya, solusi yang ditawarkan untuk mengatasi ketidakadilan gender yaitu melalui pendekatan struktural, sosial dan pendidikan. Studi dalam penelitian ini memfokuskan pada perspektif psikologi terhadap ketidakadilan gender. Meliputi, perbedaan gender dari sudut pandang psikologi, dan analisis terhadap manifestasi ketidakadilan gender menggunakan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Penelitian ini menggunakan metode library research. Hasil temuan dari penelitian ini, yaitu jenis kelamin tidak menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan kapasitas kecerdasan seseorang. Kemudian hasil analisis dengan teori Maslow menunjukkan bahwa ketidakadilan gender dapat menjadi faktor penghambat akan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri manusia.
Potret Perempuan dalam Film Tilik Karya Wahyu Agung Prasetyo Siti Masyitoh; Muhammad Muzaki Adnan
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.10504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potret perempuan dalam film Tilik. perempuan direpresentasikan dengan berbagai cara dalam film tersebut, misalnya sebagai kepala desa (Bu Lurah), sebagai istri (Bu Tejo, Bu Tri), atau individu (Dian, Yu Ning, Yu Sam). Namun,  dalam film ini menggambarkan kekuatan perempuan dengan cara yang negatif. Sumber utama kekuatan mereka berasal dari bergosip, pamer, dan melanggar aturan. Melalui metode semiotika Roland Barthes, penelitian ini mengungkapkan potret perempuan melalui lima sisi yang ditampilkan. Terdapat lima temuan pada penelitian ini. Pertama, perempuan sebagai tukang gosip. Kedua, perempuan sebagai tukang pamer. Ketiga, pengaruh internet terhadap ibu-ibu. Keempat, perempuan yang belum menikah di usia matang menjadi bahan fitnah. Kelima, perempuan mampu bekerja di ranah publik. Kelima temuan ini bukanlah suatu usaha peneliti untuk melakukan generalisasi terhadap perempuan. Dengan kelima unsur yang dimiliki perempuan, ternyata menyimpan makna yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup.

Page 1 of 3 | Total Record : 30