cover
Contact Name
Venny Karolina
Contact Email
jurnalkpk@untan.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkpk@untan.ac.id
Editorial Address
UP4I FKIP Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Kalimantan Barat
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan
Core Subject : Education, Social,
Journal of Kajian Pembelajaran dan Keilmuan (JKPK) is a peer-reviewed journal which focuses on topics related to education and science in various teaching and learning fields. JKPK invites researchers, lecturers, teachers from various levels such as elementary and secondary levels of education, school principals, school supervisors, and students of Bachelor/Postgraduate/Doctoral programs to publish their research reports or literature review articles. JKPK receive all manuscripts related to original empirical research, theoretical or methodological contributions, literature reviews, and meta analyses on the topics related to teaching and learning in various field such as: 1. Teaching and Learning Mathematics 2. Teaching and Learning Science 3. Teaching and Learning Social Science 4. Teaching and Learning Language and Literature 5. Teaching and Learning Art and Music 6. Teachers and pre-service teachers’ knowledge 7. Theory and Practice in learning 8. Classroom management 9. Education policy
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 118 Documents
MENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK MELALUI TEKNIK PERCAKAPAN PRIBADI Slamed, Slamed
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.549 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v2i2.38326

Abstract

AbstrakTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bagaimanakah prosedur  pelaksanaan percakapan pribadi dalam upaya meningkatkan kompetensi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik; 2) apakah percakapan pribadi dapat meningkatkan kompetensi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah dengan menggunkan metode deskriftif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan percakapan pribadi dilakukan dengan prosedur: membuat catatan-catatan observasi, menganalisis hasil-hasil observasi, mengadakan interview dan melakukan percakapan pribadi; 2) Teknik percakapan pribadi dapat meningkatkan kompetensi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata kompetensi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik di SMA Sinar Kasih Sintang meningkat sebesar 13%, di SMAN 1 Sepauk meningkat sebesar 16% dan di SMAN. 2 Sintang meningkat sebesar 16%. Kata Kunci: Kompetensi Kepala Sekolah, Supervisi Akademik, Percakapan Pribadi.
METODE BELAJAR AKTIF DAN MODEL PENGAJARAN TERARAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DI SDN 04 KALIMAS Djaman, Djaman
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 3, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.864 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41206

Abstract

Abstrak Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SDN 07 Semanai. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 07 Semanai, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS. Kata Kunci: Penerapan, Metode Belajar Aktif, Model Pengajaran Terarah
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DAN KINERJA GURU PADA SD NEGERO 007 TELUK SEBONG KECAMATAN TELUK SEBONG Girsang, Elsinar
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.234 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v4i2.43122

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan ini untuk melihat hubungan antara kedisiplinan guru dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Penulisan ini dilakukan di lingkungan Dinas Pendidikan SD Negeri 007 Teluk Sebong, Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan pada analisa kedisiplinan guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru maka dapat disimpulkan, sebagai berikut: (a) Patuh dan taat pada ketentuan bersama yang meliputi: datang tepat pada waktunya, mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah dll, melaksanakan pembelajaran tepat waktu, mengunakan pakaian dan atribut sesuai ketentuan yang berlaku, dan guru menyusun perangkat tepat pada waktunya; (b) Kemampuan mengendalikan diri yang meliputi: guru dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan etika; (c) Patuh terhadap tugas pokok guru yang meliputi: guru menyusun perangkat kerja, menyiapkan media pembelajaran, melakukan evaluasi dan pengayaan, serta memberikan penilaian sikap dan perilaku terhadap siswa; (d) Menciptakan suasana harmonis terhadap rekan kerja dan atasan yang meliputi: guru memiliki rasa empati terhadap rekan kerja didalam maupun diluar lingkungan kerja, guru menyelesaikan persoalan secara demokrasi dan kekeluargaan; (e) Menciptakan sikap kreatif dan inovasi yang meliputi: Guru memahami IT, memiliki wawasan kekinian, memiliki sikap tanggap lingkungan, dan mengikuti pelatihan penyetaraan profesi; (f) Memiliki loyalitas terhadap profesinya sebagai guru. Kata Kunci: Kedisiplinan, Kinerja, Guru SD Negeri 007 Teluk Sebong. PENDAHULUAN Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, serta membentuk sikap dan kepribadian siswa. Guru sebagai pelaku untuk membentuk sikap dan kepribadian siswa harus menyusun materi yang diberikan, hendaknya dirumuskan sedemikian rupa dalam bentuk program – program pendidikan sehingga kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan sekolah. Objek pendidikan adalah siswa dan tugas guru adalah mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, semua itu dapat tercapai dengan adanya proses belajar mengajar Guru sebagai tenaga pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan anak didik di sekolah, namun yang dirsakan selama ini masih belum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk itu perlu adanya upaya pengembangan
MENGEMBANGKAN SIKAP KEDISPLINAN DAN KETERTIBAN DALAM PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA GAVI BERBASIS KONTEKSTUAL DI SEKOLAH DASAR Puspita, Wira
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 5, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.178 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v5i1.48739

Abstract

Abstrak Penulisan ini di latar belakangi oleh perasaan sedih penulis melihat prilaku siswa yang mulai berubah ketika mengikuti proses pembelajaran daring. Mulai dari ketidak displinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran daring, ketidakdiplinan dalam mengumpulkan tugas, kurangnya respon siswa selama proses pembelajaran dan menurunnya nilai hasil akhir semester I tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini terjadi karena siswa sudah mulai merasa jenuh dan bosan dengan model pembelajaran daring. Dari permasalah tersebut, penulis memilih satu alternatif yang relevan guna mengembangkan kembali sikap kedisplinan dan ketertiban siswa dengan cara merancang sebuah proses pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media pembelajaran yang memuat gambar dan video yang edukatif dan kontekstual. Dalam proses memecahkan masalah, penulis menggunakan beberapa langkah mulai dari menganalisis situasi, mewawancarai untuk mencari penyebab permasalahan, menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah, merancang RPP yang memuat gambar dan video yang edukatif dan kontekstual, melaksanakan proses pembelajaran daring menggunakan media yang tercantum di RPP, melakukan observasi , merefleksi hingga akhirnya menindaklanjuti beberapa temuan. Hasil dari pemecahan masalah menunjukkan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran yang memuat gambar dan video yang edukatif dan kontekstual mampu membuat siswa kembali bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran daring sehingga kedisplinan dan ketertiban siswa bisa kembali dikembangkan, seperti siswa bisa lebih awal hadir di pembelajaran daring, siswa menjadi aktif dalam merespon pertanyaan guru dan siswa merasa sangat senang sehingga rasa jenuh dan bosan yang mereka rasakan sebelumnya hilang. Pada akhirnya nanti yang diharapkan kedepannya siswa semakin disiplin dan tertib dalam menjalan aktivitas sehari-hari sehingga tujuan utama yaitu membentuk akhlatul karimah siswa Al Azhar akan terwujud. Kata Kunci : Ketertiban, Kontekstual, Media GAVI, Pembelajaran Daring, Sikap Kedisplinan
ALOMORF NASALISASI DAN NASAL PENAMBAH DALAM BAHASA BIDAYUH-SOMU Bunau, Eusabinus
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 1, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1788.209 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v1i2.25271

Abstract

Abstract This is a research on linguistics field, that is Nasalization Process of Bidayuh-Somu language. Nasalization is is a process of affixation as one of word formation processes. The Nasalization is one of processes to derive verb, that is transitive verb. Result of the research shows, the Nasalization Process in the Bidayuh-Somu language is applied through affixation of Nasalization morpheme and its variants comprising allomorphs and homorganic nasals to root word. Analysis on structure shows, Nasalization in the Bidayuh-Somu langauge applies by replacing and/or adding root word with the allomorphs and homorganic nasals. Therefore, the Nasalization in the Bidayuh-Somu language functions both as class-maintaining and class-changing. As class-maintaining, the Nasalization is prefixed to root word that is verbal. Meanwhile as class-changing, the Nasalization in this Bidayuh-Somu language is prefixed to root word that is nominal. Besides, it was also found out that the Nasalization is functioned to derive active verb, that is transitive verb. Keywords: Nasalization Process, Morpheme and Nasalization Allomorph, Repalcive and Additive Nasalization.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KWL DI KELAS X SMAN 10 PONTIANAK Apendiani, Dian
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.129 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v2i2.38321

Abstract

AbstrakKemampuan membaca intensif siswa SMA Negeri 10 masih belum memenuhi harapan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode KWL terhadap kemampuan membaca intensif dan minat baca siswa kelas X SMA Negeri 10 Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus dan dilaksanakan di SMAN 10 pada kelas XD semester ganjil. Penelitian dilakukan pada 38 orang siswa yang terdiri atas 19 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data hasil kuesioner dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian ini diantaranya 1) Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode KWL dapat digunakan dengan merancang pembelajaran dalam tiga tahap. 2) Pembelajaran membaca dengan metode KWL dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri Pontianak ditunjukan oleh hasil evaluasi yaitu sebanyak 81,57% siswa dapat memahami wacana dengan baik dan sisanya ada pada kriteria cukup, dan 3) Metode KWL dapat meningkatkan minat baca siswa kelas X SMA Negri 10 Pontianak dan sebanyak 35 siswa (92,10%)  menyatakan bahwa metode KWL mempermudah siswa dalam memahami wacana dan mendorong mereka untuk membaca dan mencari informasi lebih lanjut mengenai tema yang terkait. Kata Kunci: Kemampuan Membaca Intensif, Metode KWL  
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN GURU DALAM MENYUSUN LAPORAN PTK MELALUI PEMBIMBINGAN TERFOKUS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Setiyadi, Imam
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.8 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v4i1.40884

Abstract

AbstrakPenelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini berangkat dari permaslahan yang ada dilapangan khususnya di sekolah binaan, judul penelitian adalah “Upaya Peningkatan Pemahaman Guru Dalam Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas Melalui bimbingan Terfokus Dengan Pendekatan Kolaboratif di Sekolah Binaan”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: (1) Secara umum, untuk meningkatkan pemahaman guru dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas, dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran. (2) Secara khusus, untuk mendeskripsikan penerapan bimbingan terfokus dengan pendekatan kolaboratif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru menyusun laporan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti di sekolah binaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan penilaian laporan hasil penelitian tindakan kelas dari guru yang menjadi subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua periode siklus tindakan, dengan menerapkan penjelasan secara kelompok dan bimbingan individu, dengan subyek penelitian 2 sekolah yang terdiri dari 11 orang guru di wilayah Sekolah binaan di Kabupaten Ketapang. Dari hasil penelitian tindakan sekolah terbukti adanya peningkatan pemahaman yaitu : Sebelum diberi penjelasan skor pemahaman guru 2,2 naik menjadi 3,4 setelah bimbingan secara kelompok, dan pada pembimbingan individu naik menjadi 3,57. Oleh karena itu dengan tidak memperhatikan kemungkinan lain yang bisa terjadi, maka hipotesa tindakan penelitian ini dapat diterima kebenarannya.Kata kunci: Kemampuan Guru, Penelitian Tindakan Kelas, Pembimbingan Terfokus, Pendekatan Kolaboratif.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SEPONTI Sarjo, Sarjo
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.159 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v4i2.43112

Abstract

Abstrak Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan terbimbing terhadap motivasi belajar siswa?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN 2 Seponti. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (91,30%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 2 Seponti, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA. Kata Kunci: Prestasi Belajar IPA, Metode Penemuan Terbimbing PENDAHULUAN Perkembangan teknologi tidak akan lepas dari perkembangan dalam bidang IPA. Perkembangan dari bidang IPA tidak mungkin terjadi bila tidak disertai dengan peningkatan mutu pendidikan IPA, sedangkan selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini dapat dilihat dari Nilai mata pelajaran IPA yang rata-rata masih rendah bila dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Ini Menunjukkan masih rendahnya mutu pelajaran IPA. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI AKHLAK TERCELA DI SMA Laila, Ifa
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 5, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.829 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v5i1.48734

Abstract

Abstrak Dalam Penelitian ini terdapat 12 orang siswa yang tidak aktif berdiskusi ketika proses pembelajaran berlangsung. Atau hanya 60% siswa yang aktif berdiskusi ketika proses pembelajaran berlangsung dan Terdapat 8 orang siswa yang tidak mendengarkan penjelasan temannya. Atau hanya 73,30% siswa yang hanya mau mendengarkan penjelasan tamannya. Namun pada penerapan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran yang sama ternyata aktivitas siswa mengalami peningkatan yang signifikan yaitu: Terdapat 26 orang siswa 86.57% siswa aktif membaca teks meteri yang diberikan. Terdapat 24 orang atau 80% siswa yang aktif berdiskusi dan telah melebihi skor ideal yaitu 75%. Ada 27 orang atau 90% siswa yang aktif mendengarkan penjelasan temannya dan sangat melebih skor ideal yang ada. Menunjukan ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw Kata Kunci: Hasil belajar, Materi Akhlak Tercela, Model Kooperatif Tipe Jigsaw
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU SMP NEGERI 1 PONTIANAK MELALUI PENILAIAN DIRI Yuniarti, Yuyun
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.877 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v5i2.50235

Abstract

Abstract This research is a survey research to determine teacher professional development programs that can be carried out by schools through teacher self-assessment. The results of this study can be used to determine professional development programs that can be carried out by schools based on self-assessment according to the needs of teachers. The self-assessment carried out by the teacher to analyze the need for Teacher Professional Development is carried out with a questionnaire that includes a person's strengths and weaknesses, Desired or required Career or Professional Development and the reasons for choosing the career development. Based on the survey, it can be seen that there is a comparison between the strengths of teachers and their weaknesses for the four competencies that teachers must have, it is also in accordance with the professional development program needed to improve the four competencies of teachers. Keywords: Self-Assessment, Teacher Professional Development

Page 4 of 12 | Total Record : 118