cover
Contact Name
Gracia Nababan
Contact Email
gracianababan04@gmail.com
Phone
+628989916124
Journal Mail Official
ners.fura@gmail.com
Editorial Address
Jl Tata Bumi No 3, Banyuraden Gamping
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 19785755     EISSN : 26561557     DOI : https://doi.org/10.29238/caring
Core Subject : Health,
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN PRE GENERAL ANESTESI DI RSUD KOTA YOGYAKARTA , Caring : Jurnal Keperawatan
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2" : 7 Documents clear
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi General Anestestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Lina Cahyanti; Jenita Doli Tine Donsu; Titik Endarwati; Sari Candra Dewi
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.506 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.574

Abstract

Kondisi psikologis pasien pre operasi yang akan menjalani operasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dukungan keluarga. 8 dari 10 pasien yang akan menjalani operasi merasa cemas karena pasien mengatakan takut dengan gambaran kamar operasi dan bertanya tentang bagaimana operasinya.Ketika ditanya tentang peran keluarga yang menemani, pasien menjawab bahwa peran keluarga yang menemani sedikit menenangkannya. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimen, dengan rancangan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi menunjukkan nilai r -0,523 dengan signifikasi 0,001 (? < 0,05), Ada hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi general anestesi.
PENGARUH ELEVASI TUNGKAI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTENSI LIMA MENIT PERTAMA PASCA INDUKSI PROPOFOL DI IBS RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Siti Nurhaliza Fujiyanti
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.659 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.575

Abstract

Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Akan tetapi dengan dosis yang direkomendasikan untuk induksi bolus intravena dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan. Hipotensi karena penggunaan propofol ini disebabkan oleh aktivitas vasokontriktor simpatis dan menyebabkan vasodilatasi pada otot polos pembuluh darah. Hipotensi apabila berlangsung lama dan tidak teratasi dapat menyebabkan hipoksia jaringan, iskemik miokard, bahkan syok sampai kematian. Salah satu tindakan untuk mencegah hipotensi adalah dengan perlakuan elevasi tungkai dimana anggota gerak bagian bawah diatur lebih tinggi dari jantung sehingga darah balik ke jantung akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perlakuan elevasi tungkai terhadap pencegahan hipotensi lima menit pertama pasca induksi propofol. Penelitian ini menggunakan eksperimental semu (quasy eksperiment) dengan jumlah sampel sebanyak 60 sampel yang dilakukan induksi dengan propofol, terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing 30 sampel. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil Penelitian ini adalah pada kelompok intervensi yang diberikan elevasi tungkai 30o didapatkan penurunan tekanan darah ? 20% dari tekanan darah sebelum induksi sebanyak : 3 sampel (10%) pada menit pertama dan 2 sampel (6,3%) pada menit kelima. Sedangkan pada kelompok kontrol tanpa perlakuan elevasi tungkai 30o didapatkan penurunan tekanan darah sebanyak : 10 sampel (33,3%) pada menit pertama dan 15 sampel (50%) pada menit kelima. Perbedaan kejadian hipotensi pada kedua kelompok tersebut di analisis dan mendapatkan nilai p value < 0,05 yang berarti bermakna secara statistik. Kesimpulannya adalah perlakuan elevasi tungkai 30o berpengaruh secara signifikas dalam mencegah kejadian hipotensi lima menit pertama pasca induksi propofol.
Hubungan Pola Makan Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Banjar Tambak Sari Desa Kapal Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Ni Putu Krisna Widhiantari
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.033 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.593

Abstract

Anak usia di bawah 2 tahun sangat rentan terkena penyakit. Banyak faktor penyebab dan risiko yang berkontribusi terhadap kejadian diare pada anak, terutama pada bayi dimana daya tahan tubuh anak masih rendah sehingga rentan untuk terkena penyakit infeksi seperti diare. Orang tua yang memiliki anak di bawah 2 tahun terutama ibu harus memperhatikan pola makanan yang baik. Karena ibu berperan penting dalam memenuhi asupan sang anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan ibu terhadap kejadian diare pada batita di Banjar Tambak Sari Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analitik observarsional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan kuesioner sebagai instrument. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Sebanyak 19 responden (79,2%) pola makan ibu yang tidak baik batitanya mengalami diare. Dari hasil analisis uji statistic Chi Square Test dapat diketahui bahwa p value = 0,007, (?=0,05) yang artinya bahwa p value < 0,05, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima, dimana secara statistik ada hubungan pola makan ibu terhadap kejadian diare pada batita di Banjar Tambak Sari Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kontribusi keputusan bagi institusi pendidikan dan sebagai bahan bacaan, dapat menjadi kajian atau data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana stategi promosi kesehatan yang dapat diberikan pada ibu yang mimiliki batita, bagi ibu agar lebih menjaga pola makannya. Tempat penelitian hendaknya mampu memberikan penyuluhan dan pemberian pendidikan kesehatan.
Hubungan Kepuasan Selama Perawatan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Ovarium di RSUP Sanglah Made Ririn Sri Wulandari
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.727 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.594

Abstract

Latar Belakang: Kanker ovarium adalah kanker ginekologis yang tidak memiliki gejala klinis patognomonik. Kanker ovarium adalah penyebab utama ketujuh kematian akibat kanker pada wanita di dunia. Kemoterapi adalah prosedur perawatan kanker yang menyebabkan perubahan kualitas hidup. Meningkatkan kualitas hidup pasien kanker ovarium akan meningkatkan kepatuhan selama pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan selama perawatan dengan kualitas hidup pasien kanker ovarium di Rumah Sakit Umum Sanglah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 30 pasien. Penelitian ini menggunakan kuesioner EORTC IN-PATSAT32 dan kuesioner EORTC QLQ C30 versi 3.0. Data dianalisis dengan menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan selama perawatan dengan kualitas hidup pasien kanker ovarium memiliki korelasi kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,466 (> r tabel; r tabel = 0,364). Nilai koefisien korelasi positif yang menunjukkan jenis korelasi dalam arah yang sama dan kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai signifikan (2-tailed) 0,009 (<?; ? = 0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara kepuasan selama pengobatan dengan kualitas hidup pasien kanker ovarium di Rumah Sakit Umum Sanglah.
PENGARUH RELAKSASI BENSON DAN TERAPI MURATAL AL-QUR’AN SURAT AR-RAHMAN TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLAJU PALEMBANG Sri Mulia Sari
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.613 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.599

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah. Komplikasi dari DM adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis, sindrom hiperglikemia hiperosmolar non ketotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya Pengaruh Relaksasi Benson dan Terapi Muratal Al-Qur’an Surat Ar-Rahman Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah Pre Eksperimental, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One group Pre-Post test design, subyek penelitian adalah pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Plaju Palembang dengan jumlah responden sebanyak 16 responden. Data yang diperoleh dicatat pada lembar observasi. Kemudian data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan ujiWilcoxon dan Mann Whitney. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Wilcoxon pada pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah dengan hasil p value = 0,001 (<0.05), untuk hasil analisis data dengan uji Wilcoxonpada Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an Surat Ar-Rahmaan Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah dengan hasil p value = 0,000 (<0.05), dan hasil analisis data dengan uji Mann Whitney pada perbedaan selisih penurunan pada kelompok Relaksasi Benson dan Terapi Murattal Al-Qur’an Surat Ar-Rahmaan dengan hasil p value = 0,651(>0.05). Dengan demikian bahwa ada pengaruh antara Relaksasi Benson dan Terapi Muratal Al-Qur’an Surat Ar-Rahman terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Palembang Tahun 2019. Salah satu alternative untuk menurunkan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus Type 2 adalah dengan cara Relaksasi Benson dan Terapi Muratal Al-Quran Surat Ar-Rahman.
LITERATURE REVIEW: EFEKTIVITAS TERAPI OKUPASI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Linda Putri Kinasih
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.811 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.601

Abstract

Pada pasien skizofrenia dengan harga diri rendah sering disertai gejala kurangnya perawatan diri seperti berpakaian tidak rapi, tidak berani bertatap muka dengan lawan bicara, lebih banyak menundukkan kepala, berbicara lambat dan nada suaranya lemah, bila kondisi pada klien tidak dilakukan intervensi yang tepat dapat menyebabkan klien tidak mau bergaul dengan orang lain (isolasi sosial) dan mengakibatkan klien asik dengan dunia dan pikirannya sendiri sehingga dapat muncul resiko kekerasan bila didekati orang lain. Oleh karena itu klien dengan harga diri rendah perlu diberikan asuhan keperawatan, adapun salah satu terapi yang dapat diberikan kepada si penderita adalah terapi okupasi, yang mana si penderita akan diberikan latihan atau aktivitas untuk mengerjakan kegiatan yang sudah terseleksi dan tentunya sesuai dengan keadaan si penderita.
The Flood Limitation Compliance and Quality of Life Patients with Chronic Kidney Disease in The Hemodialysis Room Of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital Siti Fadlilah
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.716 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.602

Abstract

Fluid compliance is one of the therapies that patients can do to control the amount of fluid that enters in accordance with the amount of fluid that comes out. Fluid restriction therapy is to add urine out for 24 hours + 500 ml. Fluid restriction is done to prevent various complications including excess fluid volume and shortness of breath. These complications can reduce the quality of life and even cause death. This study was to determine the relationship of age, sex, education and occupation with adherence to fluid restrictions and quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. This type of research is analytic quantitative research with a cross sectional research design. Research respondents were 114 patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis therapy with technique accidental sampling. The research instrument used a questionnaire. The result of adherence to fluid restriction patients with chronic renal failure most respondents in the category of non-compliance 63 people (55.3%) and the quality of life of the most respondents enough categories 70 people (61.4%). Analysis of the relationship between age and education with adherence to fluid restriction obtained p-values ??of 0.021 and 0.005. Analysis of the relationship between sex and occupation with adherence to fluid restriction obtained p-values ??of 0.592 and 0.065. The results of bivariate analysis between age, sex, education, and compliance with fluid restriction with quality of life obtained p-values ??of 0.001; 0.003; 0,000; 0.015; 0,000. There is a relationship between age and education with fluid restriction compliance, while gender and occupation have no relationship with fluid restriction compliance. There is a relationship between age, gender, education, and adherence to fluid restrictions with the quality of life of patients with chronic renal failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. Fluid compliance is one of the therapies that patients can do to control the amount of fluid that enters in accordance with the amount of fluid that comes out. Fluid restriction therapy is to add urine out for 24 hours + 500 ml. Fluid restriction is done to prevent various complications including excess fluid volume and shortness of breath. These complications can reduce the quality of life and even cause death. This study was to determine the relationship of fluid restriction adherence with the quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. This type of research is analytic quantitative research with a cross sectional research design. Research respondents were 114 patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis therapy with technique accidental sampling. The research instrument used a questionnaire. The result of adherence to fluid restriction patients with chronic renal failure most respondents in the category of non-compliance 63 people (55.3%) and the quality of life of the most respondents enough categories 70 people (61.4%). Analysis of the relationship between compliance to fluid restriction with quality of life obtained a p-value of 0,000, with an alpha value of 0.05. There is a significant relationship between compliance with fluid restriction with the quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta.

Page 1 of 1 | Total Record : 7