cover
Contact Name
Gesnita Nugraheni
Contact Email
gesnita@gmail.com
Phone
+6281357351183
Journal Mail Official
editorjfk@ff.unair.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60115
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Farmasi Komunitas
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23555912     EISSN : 23555912     DOI : https://doi.org/10.20473/jfk.v9i1.24085
Core Subject : Health,
The aim of Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) is to publish exciting, empirical research, recent science development, and high-quality science that addresses fundamental questions in pharmacy practice. JFK publishes articles in pharmacy practice area including: 1. Clinical and Community Pharmacy 2. Public Health 3. Psychology 4. Medicine, and other health related topics.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS" : 5 Documents clear
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TERKAIT COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) SERTA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA SEBAGAI PENANGANANNYA Ariffio Dava Prihandoyo; Gede Parisudha Tegeh Putra; Lavinia Gunawan; Nadia Natsya Al Khalifi; Nurul A'ilda Ma'rufah; Putu Anindita Saraswati; Rifqi Anindita Karunia; Romandani Puspita Sari; Selvia Febriana Astuti; Siti Khotijah; Mufarrihah Mufarrihah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.14 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.24084

Abstract

Adanya COVID-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring). Kondisi ini dapat memicu masalah pada mata dan meningkatkan risiko terkena Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku mahasiswa mengenai CVS serta mengidentifikasi profil pengetahuan mahasiswa mengenai penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Metode pengambilan data melalui survei online. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Kota Surabaya yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner berisikan pertanyaan tentang pengetahuan terkait CVS, perilaku terkait CVS, dan pengetahuan mengenai penggunaan obat tetes mata. Didapatkan total 133 responden dengan perolehan 100 responden (75,19%) memiliki pengetahuan mengenai CVS yang cukup baik, 69 responden (51,88%) memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS dan 71 responden (53,36%) memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait CVS serta penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata namun masih banyak responden memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS.
PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGENAI DISPEPSIA, GASTRITIS, DAN GERD BESERTA ANTASIDA SEBAGAI PENGOBATANNYA Friesca Surya Nurhaidah; Shafira Dwita Anugrah; Annisa Febriani Putri; Wiwin Dwi Rahmadani Tukloy; Salsabila Khairunnisa; Luthfia Hany Primadani; Tri Wahyudi; Aisyia Aisyia; Abby Rahmat Kamaruzzaman; Kambarwati Nur Shofa; Yunita Nita
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.693 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.24116

Abstract

Peningkatan kasus penyakit tidak menular terjadi dalam 5 tahun terakhir di Indonesia, salah satunya adalah Indigestion yang merupakan sekumpulan gejala saluran pencernaan atas meliputi rasa nyeri atau tidak nyaman di area gastro-duodenum. Yang termasuk dalam indigestion diantaranya dispepsia, gastritis, dan GERD dimana seringkali antasida digunakan sebagai terapi pengobatan pada ketiga penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa fakultas kesehatan dan non-kesehatan Universitas Airlangga mengenai dispepsia, gastritis dan GERD dan penggunaan obat antasida. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei cross sectional, dengan instrumen kuesioner online. Sejumlah 102 orang, mahasiswa fakultas kesehatan sebanyak 30 orang dan non kesehatan sebanyak 72 orang diambil dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan semua orang mengenai dispepsia, gastritis dan GERD yang baik sebesar 12 (11,8%) orang cukup sebesar 40 (39,2%) orang, dan kurang sebesar 50 (49%) orang. Tingkat pengetahuan semua orang pada aspek pengobatan yang baik sebesar 8 (7,8%) orang, cukup 35 (34,3%) orang, dan kurang sebesar 59 (57,8%) orang. Adanya perbedaan bermakna (p=0.000) tingkat pengetahuan antara sampel mahasiswa kesehatan dan sampel mahasiswa non-kesehatan. Upaya promosi kesehatan merupakan hal penting untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan dispepsia, gastritis, GERD beserta antasida sebagai pengobatan.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TERKAIT DAGUSIBU ANTIBIOTIK DI DAERAH SURABAYA DAN SIDOARJO Sarah Mahmudatun Nabila; Ifa Shintia Irianti; Salsabila Salsabila; Aufa Hamidah; Fina Rahmawati; Mohamad Khoirul Faizin; Muhamad Ninjar; Iva Ladzdzah Malikhah; Steffi Ordelia Valentina; Devi Nur Zafirah; Metha Beriana; Andre Alwi Azhari; Abdul Rahem
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.603 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.24125

Abstract

Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami infeksi bakteri. Antibiotik harus digunakan secara rasional, tepat, dan aman. Obat antibiotik seharusnya diperoleh dengan resep dokter. Namun masyarakat banyak yang memperolehnya tanpa menggunakan resep dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik di daerah Surabaya dan Sidoarjo. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non probabilitas yaitu dengan purposive sampling menggunakan kuesioner google form. Kuesioner ini berisi 19 pertanyaan dengan skor maksimal 19. Dari 178 responden, dengan 95 kelompok kontrol dan 85 kelompok perlakuan didapatkan hasil pada uji Mann-Whitney nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini membuktikan bahwa pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik memberikan pengaruh terhadap pengetahuan responden.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI BEBERAPA APOTEK DI INDONESIA PADA ERA PANDEMI COVID-19 Muhammad Muamar Fathoni; Rizella Fitriani; Fidya Dwi Lestari; Vita Maulinda Asa Angembani; Amalia Tusholecha; Winda Fatmasari; Alyajilan Alyajilan; Shafa Azaria; Yuliana Yuliana; Nadya Amaliah; Safira Izza Maharani; Elida Zairina
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.092 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.24135

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 telah mempengaruhi aspek kesehatan. Apoteker perlu merumuskan strategi dan inovasi dalam menghadapi pandemi ini untuk memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak, pelayanan kefarmasian, dan inovasi pelayanan kefarmasian di apotek komunitas Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara observasional dan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring. Sebanyak 96 apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis secara deskriptif dan distribusi data ditampilkan berdasarkan frekuensi dan persentase dari hasil kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 ini berdampak pada (60,4%) pelayanan apotek di Indonesia karena terjadi peningkatan permintaan beberapa produk farmasi (suplemen, vitamin, dan alat kesehatan) yang dapat menekan sistem rantai pasokan obat. Pelayanan kefarmasian saat COVID-19 sudah diterapkan oleh beberapa apotek di Indonesia (31,25%, n=30) sesuai Pedoman Kemenkes RI terkait Pedoman Kesiapsiagaan COVID-19 Rev 02 Tahun 2020. Selain itu, beberapa apotek di Indonesia (71,88%, n=69) telah menerapkan E-pharmacy, pembayaran nontunai, layanan resep dan swamedikasi secara daring, serta pengiriman obat ke rumah pasien di masa pandemi COVID-19. Kesimpulan: Dampak pandemi COVID-19 pada pelayanan kefarmasian di apotek komunitas yakni penerapan e-pharmacy dan sebagian besar apotek telah menerapkan prosedur operasional yang sesuai.Kata Kunci: apotek komunitas, COVID-19, pelayanan kefarmasian, apoteker, Indonesia
PENGARUH USIA PASIEN DAN DOSIS TERHADAP EFEK SAMPING METFORMIN PADA PASIEN DIABETES TIPE 2 Anas Putri Maria Natasya Panamuan; Eka Kartika Untari; Shoma Rizkifani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.944 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.27117

Abstract

Metformin obat lini pertama yang direkomendasikan untuk diabetes melitus tipe 2, metformin memiliki efek samping diawal penggunaan. Efek samping obat tidak dapat dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor usia dan dosis terhadap risiko efek samping pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu penderita DM 2 yang menggunakan metformin sebagai antidiabetes. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel sebanyak 54 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Analisis uji chi square digunakan untuk menghubungkan antara dua variabel. Variabel dari penelitian ini yaitu faktor usia, dosis dan risiko efek samping. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor usia terhadap risiko efek samping dengan p-value 0,033 oods ratio sebesar 6,908, setelah usia 30 tahun mulai terjadi penurunan kemampuan ginjal, sehingga menyebabkan proses eliminasi dari metformin tidak berjalan dengan baik yang menyebabkan terjadinya efek samping. Faktor dosis terhadap risiko efek samping juga memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value 0,000 oods ratio sebesar 20,614, semakin tinggi dosis yang digunakan risiko efek samping akan semakin tinggi karena berhubungan dengan kadar obat dalam darah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5