cover
Contact Name
Sularso Budilaksono
Contact Email
sularso2007@gmail.com
Phone
+6289608751887
Journal Mail Official
sularso2007@gmail.com
Editorial Address
Jln.Diponegoro No.74, Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
IKON
ISSN : 19786972     EISSN : 28303067     DOI : -
IKON: Jurnal Komunikasi diterbitkan secara berkala tiga kali dalam setahun yaitu bulan April, Agustus dan Desember. IKON: Jurnal Komunikasi memuat artikel ilmiah dari hasil penelitian dan non penelitian dibidang komunikasi secara luas, yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tim Redaksi IKON: Jurnal Komunikasi akan menerbitkan tujuh (7) artikel hasil penelitian dan non penelitian yang relevan yang disemaikan pada jurnal ilmiah nasional
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON" : 8 Documents clear
STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION DALAM PENINGKATAN BRAND AWARENESS Desy Satriana Anas
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.485 KB)

Abstract

Research background with the existence of business in the field of services, especially education services, Campus Y.A.I is a campus that brings the concept of a campus strategic location and affordable cost. This study aims to determine the integratred marketing communication strategy in increasing brand awareness in the Higher Education Institution Y.A.I or more familiar with campus Y.A.I. The theory used in this research is PENCIL communication strategy theory with Integrated Marketing Comunications implementation, that is using promotion mix concept, so that there will be an increase of brand awareness on Y.A.I campus. This type of this research is qualitative descriptive, with the object of research is integratred marketing communication strategy in increasing brand awareness in Higher Education Institution Y.A.I. The key informant in this research is Sdri. Maya as the coordinator of promotion and marketing in the division of Public Relations and Marketing Y.A.I and informants in this research there are 5 people including Djodi, Tomi, Septika, Mira, Wimpi with different backgrounds. The results of this study indicate that integarated marketing communications strategy using promotion mix concept (advertising, public relations, sales promotion, personal selling, and direct marketing) is quite successful, so that brand awareness happens to consumer stage of consumer remember the brand. The conclusion that has been in this research is YAI Campus, is successful in using integrated marketing communications as a strategy in marketing its promotional mix concepts used are advertising, public relations, sales promotion, personal selling, and direct marketing, but for the future is expected to plan in making IMC strategy better yet for the results obtained can reach at the level of top of mind.
ARKEOLOGI MAKNA TOPENG: ANALISIS SEMIOTIS FOTO KOMPAS “MENYAMBUT PESTA DEMOKRASI” Fabianus Fensi
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.917 KB)

Abstract

The reaction of the market community of Gede, Solo, Central Java, to the declaration of Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin and Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, as candidates for President and Vice President, unique. They wear four candidates' masks. This research aims to explore the meaning of the using of mask. Using Michel Foucault's hermeneutical-archeological approach, it is hoped that traces of the deepest meaning can be traced, why do people use masks? Charles Sanders Peirce's semiotic analysis with triangle meaning method (representament, object, and interpretant) is used to data analyze, especially mask photos. As one type of qualitative research, this study produces meaning findings as follows: real markets characterized by crowds, crowded people, passing sellers and buyers, and the transportation activities of busy goods also do not occur. This condition symbolizes criticism of the behavior of the government which is too happy to play the image in front of their people. This is also a symbol of weakness or failure of the government to place the people (in the market) as the main actors driving the welfare of a nation. We all know that the welfare of a nation is represented by the high activity of "selling" and "buying" on the market. The masks of candidates for the President and Vice President who are not in the center are also not in front of the market, symbolizing criticism of the government which has not been in the midst of its people to motivate and build optimism. They also criticized the government which could not be a role model for the good of the nation. In other words, the mask as a whole contains the criticism of the argument that the people are not sure that leaders can motivate their people, or leaders cannot be trusted to be role models for the welfare of their people.
EFEKTIFITAS MEDIA SOSIAL SEBAGAI SUMBER BERITA DALAM NEWSROOM TELEVISI Nasrullah Kusadjibrata
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.529 KB)

Abstract

Media selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan berita. Di era sebelum kehadiran sosial media, awak jurnalis di level redaktur atau produser berusaha untuk mendapatkan berita mengandalkan fakta lapangan dan network. Kini situasi berubah. Mereka banyak mengandalkan sosial media khususnya twitter, facebook (FB) dan instagram IG). Penelitian ini akan memberi sumbangan pada proses produksi di newsroom televisi yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan atau network awak media. Penggabungan antara media arus utama dengan media sosial dalam satu ranah newsroom televisi membuat pendekatan jurnalisme hibrida menjadi alat analisis persoalan. Sementara pada ranah metodologi, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif konstruktivis Peter L Berger dengan metode studi kasus karena akan melihat proses teknis dan kekhasan yang terjadi di dalam pergumulan newsroom televisi berita. Penelitian ini mendeskripsikan bahwa keberadaan media sosial merupakan satu yang tidak bisa dihindari. untuk itu Kompas TV dalam mengadopsi media sosial sebagai ranah atau lembaga tersendiri. Jurnalisme hibrida ini memadukan atau mencampurkan antara online dan offline dalam dinamika di newsroom. Adapun prosesnya melalui : Pertama, Internalisasi (Mengadopsi masukan tidak hanya dari lapangan namun dari sosial media seperti twitter, FB, instragram dan lainnya). Kedua, obyektivasi (Proses produksi harus menyertakan trending topic dll agar berita bisa diterima masyarakat). Ketiga eksternalisasi (Keluaran ini tidak hanya di TV namun juga bisa lewat web atau sosial media).
PENGARUH IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LANJUT USIA KEMENTRIAN SOSIAL RI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA Sari Endah Nursyamsi; Nasaruddin Siregar
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.742 KB)

Abstract

Masalah sosial seperti lanjut usia masih menjadi salah satu tugas pemerintah khususnya Kementrian Sosial RI maka iklan layanan masyarakat lanjut usia dibuat, tujuan untuk menciptakan pengetahuan dalam diri masyarakat sehigga ada kesadaran, menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat dan meningkatkan tanggung jawab bersama antar masyarakat. Oleh karena itu penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen menyebarkan kuesioner sebagai alat kumpul data dan penyebar kuesioner dilakukan dua kali dengan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Dengan tujuan apakah ada peningkatan pengetahuan setelah melihat iklan layanan masyarakat. Responden penelitian ini tidak menggunakan sampling melainkan populasi sebagai respondennya karena jumlah remaja hanya 50 orang. Dalam hasil penelitian sebelumnya diberikan perlakuan responden yang berpengetahuan tinggi hanya 18 orang (36%) dan setelah diberi perlakuan seluruh responden pengetahuan menjadi tinggi (100%).
PERBANDINGAN DIMENSI BUDAYA KPK DAN POLRI Ratu Laura M.B.P; Tb. Ronny Nitibaskara
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.015 KB)

Abstract

KPK and Polri are two organisations that have functions and authorities in eradicating corruption. Nevertheless there is a division of authority between the two organisations. The KPK aims to help create a government that is clean, authoritative and free of corruption. On the other hand, the police have the authority to carry out investigations of all types of criminal activity pursuant to the prevailing criminal laws and regulations. Although several articles have clearly regulated the duties and functions of each of these organisations, their authorities sometimes still do overlap and this often gives rise to conflict. The comparison of legal culture is one solution to reduce the conflict. Using the analysis of T Hall and Hofstede's cultural dimensions, it is known that there are many cultural differences between the two legal entities which indicate the strengths and weaknesses of each authority. The difference in legal culture between KPK chairmen also need to be considered because each leader comes from different ethnic group, as well aa their experience and past culture.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU WISATA BAHARI UNTUK MEMBENTUK CITRA INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA Virgitta Septyana
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.648 KB)

Abstract

Salah satu gagasan cemerlang Presiden Jokowi yang mendapat dukungan publik dengan penuh antusiasme adalah tekad untuk mewujudkan Indonesia sebagai PMD (Poros Maritim Dunia). Visi Presiden RI ke-7 itu sangat tepat dan beralasan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang tersusun atas lebih dari 17.000 pulau, dirangkai oleh 95.181 km garis pantai (terpanjang kedua setelah Kanada), dan sekitar 70% wilayahnya berupa laut. Jadi dapat dikatakan jika potensi maritim bagaikan ‘Raksasa Ekonomi Yang Tertidur’ . (“Jalan Indonesia”, n.d). Melihat potensi pada sektor bahari di Indonesia serta tren pariwisata bahari secara global, maka hal ini tentunya menjadi peluang bagi Kementerian Pariwisata untuk dapat mencapai target wisatawan mancanegara serta bersinergi dengan program Pemerintah untuk membentuk Indonesia sebagai poros maritim dunia. Penelitian ini akan menggunakan model pembentukan citra dan juga model Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk melihat strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dibangun oleh Kementerian Pariwisata. Metode penelitian kualitatif eksploratif digunakan peneliti tidak hanya untuk mencatat gejala-gejala, melainkan mencoba menjelaskannya dan bila mungkin sebagai kelanjutan atas dasar itu mengembangkan hipotesis-hipotesis tertentu. Penelitian ini melihat aspek discovery, intent, strategy. Dari aspek tersebut dapat dilihat bahwa sektor kerjasama antar stakeholders serta peningkatan sektor aksesibilitas dengan membangun hub bahari.
PENGARUH TERPAAN BERITA PETISI IKLAN SHOPEE VERSI BLACKPINK TERHADAP BRAND AWARENESS SHOPEE Ratu Nadya Wahyuningratna; Windhi Tia Saputra
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.368 KB)

Abstract

Beberapa waktu yang lalu, media sosial sempat dibuatramai dengan munculnya petisi berisikan penolakan terhadap penayangan iklan Shopee yang dibintangi oleh grup musik perempuan asal Korea yang bernama BLACKPINK. Petisi itu pertama kali dicetuskan oleh seorang wanita yang berprofesi sebagai dosen bernama Maimon Herawati. Melalui situs Change.org, Maimon Herawati mengalamatkan petisi tersebut kepada Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI dan Shopee.Viralnya pemberitaan petisi iklan Shopee ini banyak disorot oleh media-media berita online bahkan hingga diberitakan di salah satu media Korea yaitu The Korea Herald dan muncul di banyak berita media online. Sebut saja Tribunnews, detik.com, BBC Indonesia, dan masih banyak media online lainnya. Usai petisi BLACKPINK ini menjadi viral, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merespon dengan melayangkan peringatan keras kepada 11 stasiun televisi yang menayangkan iklan Shopee BLACKPINK dan acara “Shopee Road to 12.12 Birthday Sale”. Penelitian ini sendiri di buat untuk mengetahui pengaruh dari terpaan berita petisi Iklan Shopee versi BLACKPINK tersebut terhadap brand awareness Shopee di Kalangan Masyarakat Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang Banten.Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori S-O-R (Stimulus, Organism, Respon). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif, karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antar variable yang telah dihipotesiskan. Yaitu untuk menentukan pengaruh terpaan berita petisi Iklan Shopee versi BLACKPINK terhadap brand awarenessShopee. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan KarangTanjung, Pandeglang Banten. Dari hasil uji signifikansi, dimana t hitung lebih besar dibanding kan t tabel (t hitung> t Tabel), maka dari hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh antara pemberitaan tentang iklan Shopee versi “BlackPink” terhadap Brand Awareness Shopee.
PENGARUH MEDIA TELEVISI SEBAGAI SARANA KAMPANYE ASI EKSLUSIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Khina Januar Rahmawati
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.412 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi cakupan pemberian ASI eksklusif belum dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 80%, betapa minimnya kampanye ASI yang dilakukan pemerintah, khususnya melalui media massai. Tidak sebanding dengan banyaknya iklan susu formula di televisi. Hal ini mengindikasikan Ibu Menyusui berkurang dalam pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh media televisi sebagai sarana kampanye asi terhadap pengambilan keputusan pemberian asi eksklusif. Teori Kognisi Sosial untuk mengamati perilaku orang lain, termasuk perilaku tokoh di media, Pendekatan penelitian kuantitatif, tipe penelitian eksplanatif, dan metode survey. Populasi adalah seluruh Ibu Rumah Tangga yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, sampel penelitian 75 responden diambil dengan teknik total sampling. Teknik analisis data menggunakan korelasi dan analisis regresi dengan program SPSS 22. Hasil penelitian menujukkan bahwa secara parsial besar pengaruh televisi sebagai sarana kampanye ASI Eksklusif terhadap pengambilan keputusan pemberian ASI Eksklusif adalah 0.209 dan nilai thitung sebesar 2.186. Artinya semakin besar televisi sebagai sarana kampanye ASI Eksklusif maka semakin besar keputusan pemberian ASI Eksklusif.

Page 1 of 1 | Total Record : 8