cover
Contact Name
Tohir Zuhdi
Contact Email
tohirz@uinsaizu.ac.id
Phone
+6281327056975
Journal Mail Official
jurnalkependidikan@uinsaizu.ac.id
Editorial Address
UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Jl. Jend. A. Yani No. 40A Purwokerto 53126 Jawa Tengah - Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kependidikan
ISSN : 2355018X     EISSN : 25984845     DOI : https://doi.org/10.24090/jk
Core Subject : Education,
Jurnal Kependidikan is a peer-reviewed journal that mediates the dissemination of researchers in education, especially from management, research, a study of thinking, and educational evaluation. The journal is published by Ikatan Keluarga Alumni Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. We accept submissions from all over the world. All submitted articles shall never been published elsewhere, original and not under consideration for other publication.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2017)" : 11 Documents clear
Manajemen Berbasis Sekolah: Solusi Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Nurokhim Nurokhim
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.215 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1925

Abstract

Tulisan ini untuk mengungkap salah satu persoalan yang ada di madrasah sebagai akar penghambat dalam peningkatan mutu madrasah. Hasil pengamatan dan kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa madrasah dihadapkan pada posisi yang dilematis sebagai lembaga pendidikan. Seharusnya madrasah diberikan kewenangan yang luas dalam pengelolaan madrasah, terlebih saat ini adalah era otonomi daerah. Pada era otonomi saat ini salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan manajemen berbasis sekolah. MBS merupakan strategi untuk mewujudkan sekolah menjadi lebih bermutu dengan memberikan wewenang yang luas kepada Madrasah. Walaupun Madrasah berada di bawah naungan Departemen Agama namun konsep MBS tetap dapat diimplementasikan berdasarkan atas kesesuaian MBS sebagai strategi mengatasi masalah Madrasah. Pengimplementasian Manajemen Berbasis Madrasah dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Tarhid Tarhid
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.967 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1931

Abstract

Kepala sekolah merupakan pemimpinan pendidikan tingkat satuan pendidikan, yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya. Tidak jarang kepala sekolah menerima ancaman, jika dia tidak dapat memajukan sekolahnya maka akan dimutasikan atau diberhentikan dari jabatannya. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik berkaitan dengan masalah manajemen maupun kepemimpinan, agar dapat mengembangkan dan memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, produktif, dan akuntabel. Kondisi tersebut menuntut berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para tenaga pendidik sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing, membina, mengasuh, ataupun mengajar. Guru harus memiliki integritas dan kepribadian yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter siswa.
Urgensi Pendidikan Profetik bagi Pendidik Muhammad Lutfi
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.569 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1934

Abstract

Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan mutu kualitas hidup. Melalui pendidikan, manusia mampu mengembangkan diri dan mengetahui banyak hal. Pendidikan tidak hanya menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga menyangkut akhlak dan nilai moral. Sumber pendidikan yang paling sempurna berasal dari Al-Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia, selain itu, Al-Qur’an juga menerangkan berbagai konsep pendidikan yang sesungguhnya bagi manusia. Selain itu, melalui Al-Quran dan proses aktualisasi yang terus berkembanglah pula pendidikan mampu eksis dan berkembang sesuai kondisi zaman. Seorang pendidik hendaknya memiliki sifat-sifat tertentu sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw. Beliau juga seorang pendidik yang selalu mengajar umatnya dengan berbagai macam hal. Dalam mengajar, beliau memiliki sifat mulia sehingga maksud ajarannya dapat tersampaikan dan dapat diamalkan oleh murid-muridnya. Oleh karenanya seorang pendidik perlu dibekali pendidikan profetik yang memiliki dasar utama kependidikan Nabi, yaitu pembentukan watak yang bermula dari penanaman tauhid kepada Alloh, yang dibarengi dengan pembentukan karakter lainnya sebagai dasar untuk membangun pribadi yang kuat secara mental. Pendidikan profetik sejatinya merupakan proses untuk memanusiakan manusia yaitu menjadi berkarakter relegius yang tidak hanya pada proses transformasi ilmu pengetahuan saja.
Pengembangan Sumbar Daya Manusia Pendidik dan Kependidikan di Madrasah Supriyati Supriyati
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.72 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1935

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang pengembangan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah salah satu komponen sumber daya manusia pendidikan yang harus terus mengupdate dirinya, mengikuti perkembangan zaman agar mampu menyelenggarakan pedidikan dan pembelajaran yang update, berkualitas, dan tidak ketinggalan dari bangsa lain. Pendidikan yang diselenggarakan dengan berkualitas akan menghasilkan output pendidikan yang berkualitas pula, mampu bersaing dengan bangsa lain. Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan haruslah berjalan secara kontinyu dan berkelanjutan. Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan. Pengembangan di lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan metode on the job, demonstrasi and example, dan classroom methods. Melalui pengembangan, potensi sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan dapat dibimbing, dibina dan dikembangkan sebagai usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilann dan kualitas kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran sehingga profesionalisme pendidik dapat terwujud.
Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Ifni Oktiani
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.682 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1939

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tentang kreativitas guru yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang.perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan laini-lain aspek yang ada dalam individu (Sudjana,2002:280). Dalam belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah faktor psikologis. Di antara faktor psikologis tersebut adalah motivasi. Motivasi belajar merupakan kemauan seseorang dalam melakukan sesuatu, artinya seberata atu sesulit apaun materi pelajaran yang disampaiakan kepada siswa, jika siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang kuat, maka materi pelajaran akan menjadi ringan dan mudah (Thoifuri,2013:109). Motivasi belajar akan timbul dari dua faktor yaitu faktor intrinsik dari dalam diri siwa, dan faktor ekstrinsik yaitu faktor dari luar diri siswa. Guru adalah contoh faktor ekstrinsik yang dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Di sini lah diperlukan kreativitas dari guru untuk membuat siswanya lebih termotivasi dalam belajar. Kreativitas guru dapat disalurkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan kreativitas dalam memanfaatkan media pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa. Di sinilah kreativitas guru teruji untuk menarik perhatian siswanya agar lebih semangat dan antusias dalam belajar. Guru yang kreatif adalah motivator bagi siswanya.
Alternatif Pengembangan Madrasah Berbasis Pesantren Agus Nurokhman
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.693 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.1940

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendidikan madrasah berbasis pesantren dan yang tidak berbasis pesantren pada dasarnya memiliki karakter sama dalam beberapa hal dan keduanya memiliki misi yang sama. Dalam kajian ini akan membahas karakteristik madrasah berbasis pesantren dan madrasah non pesantren. Kondisi pendidikan di Indonesia termasuk dikatakan rendah karena kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia belum mencapai kualitas yang maksimal. Kualitas pendidikan madrasah merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Memang cukup ironis, bahwa madrasah telah memberikan banyak andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, kurang mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik dari pemerintah. Maka tidak mengherankan jika kemudian muncul kesan di masyarakat bahwa pendidikan madrasah merupakan lembaga pendidikan kelas dua. Realitas tersebut sungguh sangat kontradiktif dengan semakin banyaknya bermunculan lembaga pendidikan umum yang bercirikan Islam di semua tingkatan. Oleh karena itu, kajian ini merupakan filosofis hakikat pendidikan madrasah dan bagaimana kontribusinya dalam pengembangan pendidikan dan kontribusinya bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.
Pengaruh Kompetensi Manajerial, Supervisi, dan Kewirausahaan terhadap Kinerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri se Kabupaten Brebes Tati Falchati
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.735 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.2086

Abstract

Kajian dalam tulisan ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kompetensi manajerial terhadap kinerja Kepala Madrasah, Pengaruh Kompetensi Supervisi terhadap Kinerja Madrasah, Kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja dan kompetensi Manajerial, Supervisi dan Kewirausahaan secara bersama-sama terhadap kinerja Kepala Madrasah. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimen, populasi adalah seluruh guru MI Negeri yang ada di Kabupaten Brebes dengan jumlah guru 137 orang, dan ukuran sampel ditentukan dengan tabel krejcie sebanyak 99 orang. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Analisis hasil penelitian menggunakan statistik deskriptif, regresi sederhana, dan regresi berganda. Kompetensi manajerial tehadap kinerja kepala dengan kategori baik dan signifikan, kompetensi supervisi terhadap kinerja kepala dengan kategori baik dan signifikan, pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja sekitar 56,57%, terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi manajerial terhadap kinerja kepala madrasah sebesar 75%, kompetensi supervisi sebesar 68,1 %, kompetensi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 70,3 % hasil analisis berganda menunjukan adanya pengaruh bersama-sama secara positif dan signifikan kompetensi manajerial, supervisi dan kewirausahaan terhadap kinerja kepala madrasah dengan koefisiensi determinasi sebesar 29,7%. Berdasarkan penelitian ini disarankan kinerja kepala madrasah perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa kepala madrasah kinerjanya dalam kategori cukup. Pengaruh positif jika kompetensi manajerial, supervisi dan kewirausahaan kepala madrasah semakin tinggi dalam melaksanakan tugasnya maka kinerja kepala madrasah semakin meningkat.
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Joyfull and Meaningful Learning di Sekolah Dasar Drianah Drianah
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.506 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.2087

Abstract

Sebagai lembaga pendidikan bercirikan Islam, madrasah harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat tentang pendidikan anak-anaknya dari pengaruh negatif perkembangan teknologi sehingga menjadi daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan budaya religius di antara warga madrasah dengan malaksanakan pembiasaan religius secara terus-menerus sehingga nilai-nilai religius dapat terinternalisasi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Di antara strategi pengembangan budaya religius yang dapat dilakukan adalah melalui power strategy, persuasive strategy, dan normative re-educative. Strategi pertama tersebut dikembangkan melalui pendekatan perintah dan larangan atau reward and punishment. Pada strategi kedua dan ketiga tersebut dikembangkan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pendekatan persuasif atau mengajak kepada warganya dengan cara yang halus. Dalam prakteknya, implementasi pengembangan budaya religius membutuhkan dukungan dan peran aktif dari berbagai pihak pelaksana maupun pemangku kebijakan seperti guru, siswa, orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah Nur Khamalah
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.282 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.2109

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penguatan pendidikan karakter di madrasah. Pendidikan karakter menjadi tema penting dalam upaya mengatasi persoalan-persoalan sosial yang kerap melanda bangsa ini. Pendidikan karakter menjadi alternatif solusi yang dianggap paling tepat dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali di madrasah. Madrasah dipandang sebagai tempat yang efektif dalam upaya membentuk pribadi positif anak setelah keluarga. Penguatan pendidikan karakter merupakan proses pembentukan, transmisi, transformasi dan pengembangan kemampuan siswa dalam berfikir, bersikap, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter di madrasah mempunyai fungsi memilih dan memilah budaya Indonesia dan budaya asing yang lebih beradab dan terhormat. Sebagai manifestasi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu berubahnya pola berfikir (mindset), bersikap, dan berperilaku lebih baik, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas tinggi harus kita tanamkan melalui penguatan pendidikan karakter terutama di madrasah sehingga semua siswa mengetahui, memahami, dan menerapkan pada semua aspek kehidupan kapanpun dan dimanapun berada. Semua itu dapat terwujud bila semua stakeholder dilibatkan untuk mengawal, menjalankan, mengawasi, dan mengevaluasi semua proses tersebut sehingga menjadi budaya positif di madrasah.
Fungsi Media Pembelajaran Sirkuit Pintar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Janatul Istikhana
Jurnal Kependidikan Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.371 KB) | DOI: 10.24090/jk.v5i2.2110

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi media pembelajaran sirkuit pintar untuk meningkat kan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Peserta didik melalui media pembelajaran sirkuit pintar pada PAI materi ibadah salat. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik, siklus I motivasi belajar peserta didik mencapai nilai rata-rata 73% dan siklus II motivasi belajar peserta didik mencapai nilai rata-rata 85%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik, siklus I ketuntasan belajar mencapai nilai rata-rata 64% dan siklus II mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 86%.

Page 1 of 2 | Total Record : 11