cover
Contact Name
JAHIDIN
Contact Email
alrubaiyn@uho.ac.id
Phone
+6281388353548
Journal Mail Official
Jahidin_geofisika@uho.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Teknik Geofisika, Gedung GKU Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari, 93132
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia (JRGI)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 26858657     DOI : 10.56099
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian yang mencakup kajian teoretik, simulasi dan modeling, eksperimen, rekayasa dan eksplorasi dalam bidang Fisika dan Aplikasinya. Bidang-bidang yang masuk dalam ruang lungkup jurnal ini adalah: Fisika Teori Fisika Komputasi Fisika Instrumentasi Fisika Energi Fisika Material Fisika Medik Geofisika Biofisika Astrofisika Meteorologi (Fisika Atmosfer)
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)" : 7 Documents clear
Analisis Morfometri Sub-DAS Lahundape Sebagai Penyebab Proses Sedimentasi di Teluk Kendari Suryawan Asfar; Ali Okto; Andi Makkawaru; Isran Naim
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Lahundape Sub-watershed is located in the area of Kendari City and Konawe District. Some of the problems that occur in the Kendari Bay region include siltation caused by sedimentary materials from all rivers that lead to Kendari Bay, one of which is the Lahundape River. One type of analysis that can be used to solve problems that arise is to do morphometric analysis. From the results of data processing and analysis found that the Lahundape Sub-watershed has a drainage density (Dd) of 11.6 km/km2, a very high stream frequency (Fs) value of 131.66, a drainage texture of 38.63, a factor of shape of 0.146 so that it can be grouped into elongated watersheds, roundness ratio values of 0.155 or Rc value <0.5, elongation ratio values of 0.216, surface flow lengths of 5.810 km, basin reliefs of 5.32 km or 5.324 meters, values of relief ratio of 0.77 and the roughness value of the Lahundape Sub-watershed is 61.82. So it can be concluded that the Lahundape Sub-watershed has a river flow that flows through rocks with soft resistance, so the transport of sediment transported will be greater than that the Lahundape Sub-watershed has sloping conditions that are quite sloping and high enough relief so it will tend to contribute on erosion and will later result in loss of sediment deposits in the sub-watershed area.
INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH KOTA KENDARI BERDASARKAN DATA ANOMALI MEDAN MAGNETIK REGIONAL Nensi Setiani; Nancy Setiany
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitan di daerah Kota Kendari yang bertujuan untuk menentukan pola sebaran anomali medan magnetik regional dan menentukan struktur bawah permukaan berdasarkan hasil pemodelan 2D data geomagnetik. Jumlah data tersebar pada 165 titik pengukuran. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi variasi harian, koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field), reduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas. Pola sebaran anomali medan magnetik regional menunjukkan rentang nilai -55.5 nT hingga 53.1 nT yang tersebar mulai dari arah utara hingga selatan daerah penelitian. Pemodelan geologi bawah permukaan dilakukan dengan menggunakan software Oasis Montaj 6.4.2. Pemodelan 2D data anomali medan magnetik regional menunjukkan dugaan keberadaan 5 formasi batuan. Formasi tersebut terdiri dari Formasi Meluhu (TRJm) dengan rentang nilai dengan rentang nilai suseptibilitas 0.001– 0.04 SI, Formasi Langkowala (Tml) dengan rentang nilai suseptibilitas 0.001 – 0.009 SI, Formasi Buara (Ql) dengan nilai suseptibilitas 0.0003 SI. Formasi Alangga (Qpa) dengan rentang nilai suseptibilitas 0.00064 – 0.0025 SI, dan endapan Alluvium (Qa) dengan nilai suseptibilitas 0.00001257 SI. Kemudian didapatkan adanya sesar geser yang memotong Formasi Buara, Formasi Alangga dan Formasi Meluhu yang berada pada koordinat 447017.90 hingga 444755.50.Kata Kunci: Metode Geomagnetik, Anomali Medan Magnetik Regional, Struktur Bawah  PermukaanABSTRACTA research has been done in Kendari City with purpose is to determine the distribution pattern of regional magnetic field anomaly and determine subsurface based on the result of 2D geomagnetic modeling data. The amount of data scattered at 165 measurement points. The processing data is done by diurnal correction, IGRF (International Geomagnetic Reference Field) correction, Reduction to  Pole and upward continuation. The distribution pattern of regional magnetic field anomalies shows the range of values of -55.5 nT to 53.1 nT which is spread from north to south of the research area. The subsurface modeling is done by using Oasis Montaj 6.4.2 software. Based on 2D modeling data of regional magnetic field anomaly data shows the existence of 5 rock formations. The formation consists of Meluhu Formation with a susceptibility value range of 0.001-0.04 SI. Langkowala Formation (Tml) with susceptibility value of 0.001 - 0.009 SI. Buara Formation (Ql) with susceptibility value of 0.0003 SI. Alangga Formation (Qpa) with susceptibility value in the range 0.00064-0.0025 SI. Alluvium (Qa) deposits with  susceptibility value of 0.00001257 SI. It was found that the strike-slip fault intersected the Buara Formation , Alangga Formation and Meluhu Formation at coordinates 447017.90 to 444755.50.Key words: Geomagnetic Method, Regional Magnetic Field Anomaly, Subsurface Structure.
Identifikasi Lubang Runtuhan (Sinkhole) Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole Di Desa Bangkali Kecamatan Watopute Kabupaten Muna hasnawati hasnawati; Syamsul Razak Haraty; Jamhir Safani
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian ini berada di Desa Bangkali Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Penelitian ini terletak di bagian selatan khatulistiwa pada garis lintang 4º06 – 5.15° LS dan 120.00° – 123.24° BT.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lubang runtuhan (sinkhole) menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole di Desa Bangkali Kecamatan Watopute Kabupaten Muna.Dimana didaerah penelitian ini terjadi fenomena alam adanya lubang runtuhan (sinkhole) yang terjadi secara tiba-tiba pada tahun 2018. Menggunakan Metode geolistrik dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai lapisan tanah di bawah permukaan dan kemungkinan terdapatnya air tanah dan mineral pada kedalaman tertentuTujuannya adalah untuk memperkirakan sifatkelistrikan medium atau formasi batuan bawah permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik. Dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan pada obyek yang penetrasinyarelative lebih dalam. Dimana metode ini sering digunakan dalam survey-survey resistivitas karena rendahnya efekelektromagnetik yang ditimbulkan antara sirkuit arus dan potensial dan sangat baik untuk kedalaman. Hasil data yang diperoleh menggunakan metode geolistrik resistivitas dapat diinterpetasikan bahwa didaerah penelitian terdiri atas lapisan top soil, lempung, dan batu gamping.Kata Kunci: Sinkhole, Metode Geolistrik, Konfigurasi Dipole- dipole
Analisis Model Cekungan Teluk Bone Menggunakan Metode Spectral Decomposition Data Gravitasi Fairus Mubakri
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model cekungan Teluk Bone dianalisis dengan menggunakan metode spectral decomposition untuk dapat meminimalkan faktor subjektivitas dalam pembuatan model bawah permukaan dari data gravitasi. Dalam metode ini model geometri data gravitasi disusun dari hasil filter setiap nilai kandungan frekuensi yang diposisikan pada suatu kedalaman dengan parameter tertentu sehingga didapatkan model yang lebih objektif. Spectral decomposition dilakukan dengan cara merubah respon anomali gravitasi ke dalam domain bilangan gelombang melalui fungsi Fast Fourier Transform (FFT). Dalam penelitian ini, pembuatan model menggunakan ukuran grid yang berbeda yaitu 1×0.1 km, 1×0.5 km dan 1×1 km. Dari hasil korelasi silang dari model awal dan model yang disusun dari hasil spectral decomposition terlihat bahwa penentuan ukuran grid dapat mempengaruhi kualitas bentukan model dan respon anomali gravitasi. Parameter-parameter yang sesuai digunakan untuk metode spectral decomposition pada penelitian ini adalah hubungan kedalaman (h) sebanding dengan 1/12 kali nilai panjang gelombang cut-off (), jenis filter yang digunakan low pass dan high pass filter dan digunakan ukuran grid 1×0.1 km karena resolusi bentukan model yang dihasilkan lebih baik. Secara umum penggunaan spectral decomposition pada data gravitasi menghasilkan bentukan model yang optimum dan model yang dihasilkan dapat digunakan sebagai model awal sebelum proses inversi.
ANALISIS KONDISI GEOFISIK DAN BIOLOGI POTENSI SUMBER AIR BERSIH KOTA LANGARA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN sawaludin sawaludin
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kondisi Geofisik dan Biologi potensi sumber air minum Kota Langara merupakan kajian utama dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan gambaran umum secara spasial ketersediaan potensi sumber air minumdan mengkaji kondisi geofisik dan biologis sumber air minum di Kota Langara. Metode yang digunakanadalah identifikasi lokasi sumber mata air di wilayah Kota Langara sebagai bagian dari identifikasi dan pemilihan sumber air baku dan menyediakan informasi kondisi Biologi, Kimia dan Fisik sumber air baku untuk dianalisis kelayakannya sebagai sumber air minum.Hasil dari penelitian ini adalah dua lokasi mata air secara spasial layak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sumber air baku Kota Langara yaitu mata air Kandu-Kandunga dan mata air Lantula. Debit air mataair Kandu-kandunga dan mataair Lantula Sebagai sumber bahan baku PDAM Kota Langara adalah 250 L/dt dan 150 L/dt. Kondisi fisik dan biologi sumber air memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan untuk digunakan sebagai air baku.
ANALISIS KETEBALAN LAPISAN BATUAN SEKIS GRAFIT DI BLOK SABILAMBO KELURAHAN SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER Muhammad Darrussalam
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan mineral grafit di Indonesia sangat penting dalam industri seiring dengan berkembangnya teknologi pada era modern saat ini. Hal ini menyebabkan kebutuhan mineral grafit semakin meningkat sehingga peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai mineral grafit di daerah Blok Sabilambo Kelurahan Sabilambo Kebupaten Kolaka berdasarkan keterdapatannya pada batuan metamorf yaitu sekis grafit. Metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui lapisan batuan sekis grafit yaitu Metode Resistivitas konfiguasi Schlumberger. Metode resistivitas merupakan metode geofisika aktif dimana dalam proses pengukurannya arus listrik di alirkan kebawah permukaan. Dalam penelitian ini jumlah lintasan yang digunakan sebanyak 5 lintasan, dimana 4 lintasan sepanjang 400 m dan 1 lintasan 200 m. Berdasarkan hasil pengukuran nilai resistivitas yang diperoleh disetiap lintasan, 10-100 ohm.m untuk lapisan batuan sekis grafit; 100-10000 ohm.m berupa batuan sekis mika, dan >10000 ohm.m berupa lapisan batuan kuarsit. Persebaran batuan sekis grafit dijumpai pada setiap lintasan pengukuran dengan ketabalan lapisan yang beragam.
Identifikasi Akuifer Di Kawasan Karst Dusun Humala Desa Horuo Pulau Kaledupa Kapubaten Wakatobi Dengan Kombinasi Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger Dan Vertical Electrical Sounding (Ves) Alfira Nurul Fatin
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari – hari sumber air bersih pada suatu daerah sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari – hari masyarakat setempat. Khususnya pada kawasan karst di dusun Humala Desa Horuo, Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, dimana daerah tersebut sulit untuk dijumpai keberadaan air bersih. Salah satu penyebabnya karena tidak diketahui distribusi air tanah di bawah permukaan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan identifikasi lapisan akuifer bawah permukaan pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan akuifer di kawasan karst. Metode resistivitas dapat digunakan untuk mengetahui lapisan akuifer dibawah permukaan. Pengukuran data dilapangan diambil menggunakan kombinasi konfigurasi Wenner-Schlumberger dan Konfigurasi Sclumberger. Berdasarkan hasil korelasi penampang Wenner-Schlumberger dan profil kedalaman schlumberger, diperoleh nilai resistivitas 12.85 – 14.70 Ωm diinterpretasikan sebagai top soil, kemudian nilai resistivitas 9.03 – 22.96 Ωm diinterpretasikan sebagai lapisan alluvial yang mengandung air, nilai resistivitas 362.69 Ωm diinterpretasikan sebagai batugamping lempungan dan nilai resistivitas 3531.89 Ωm diinterpretasikan sebagai batugamping klastika. Dari data interpretasi tersebut dapat diketahui lapisan akuifer berada pada litologi batuan aluvial yang mengandung air dengan ketebalan lapisan berkisar 9 meter.

Page 1 of 1 | Total Record : 7