cover
Contact Name
Mhd. Fuad Zaini Siregar
Contact Email
fuadzaini06@gmail.com
Phone
+6282360501584
Journal Mail Official
fuadzaini06@gmail.com
Editorial Address
Jl. Williem Iskandar No. K-2/22, Pos: 20222, Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal of Health and Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28100107     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Health and Medical Science, secara umum mencakup semua kajian tentang medis dan kesehatan. termasuk kedalamnya adalah kajian Kedokteran, Kesehatan, Farmasi, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan. 1. Kedokteran, ruang lingkup topik yang dibahas meliputi bedah penyakit dalam, kardiologi, ortopedi, penyakit menular, dan HIV/AID, obstetri dan ginekologi, onkologi, dan neurologi, imunologi, anestesi, kedokteran kardiovaskular, pengobatan komplementer, kedokteran gigi dan kedokteran mulut dan penelitian lain tentang medis. 2. Kesehatan Masyarakat, ruang lingkup topik yang dibahas meliputi Epidemiologi, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Biostatistik, Kesehatan Seksual dan Reproduksi, Manajemen Rumah Sakit, Ilmu Gizi, Sistem Informasi Kesehatan, dan penelitian lain tentang publik kesehatan. 3. Kebidanan, ruang lingkup topik yang dicakup meliputi Kebidanan Dasar, Manajemen Kesehatan, Medis-bedah, Perawatan Kritis, Gawat Darurat dan Trauma, Onkologi, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Mental, Kesehatan Geriatri, Kesehatan Keluarga, Kesehatan Bersalin, Kesehatan Wanita, Kesehatan Anak, Kebencanaan Keperawatan, Pendidikan kebidanan dan lain-lain penelitian tentang kebidanan. 4. Keperawatan, ruang lingkup topik yang dibahas meliputi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Medikal-Bedah, Keperawatan Critical Care, Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan Kesehatan Jiwa, Keperawatan Geriatri, Keperawatan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Keluarga, Keperawatan Maternitas, Kesehatan Wanita, Keperawatan Anak, Pendidikan di Keperawatan, Kebijakan Keperawatan, Keperawatan Hukum, Keperawatan Praktik Lanjutan, Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan penelitian lain tentang keperawatan. 5. Farmasi, ruang lingkup topik yang dibahas meliputi Farmakologi dan Toksikologi, Kimia Farmasi, Penemuan Obat, Farmakokinetik, Biologi Farmasi, Obat Herbal, Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, dan Bioteknologi, Farmasi Komunitas dan Klinis, serta Pharmaceutical Care dan penelitian lain tentang farmasi
Articles 133 Documents
Uji Antibakteri Terhadap Staphylococcua Aureus Pada Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Dalam Sediaan Sabun Cuci Tangan Cair Rizka Umairuni Purba, Pandapotan Nasution
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.566 KB)

Abstract

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Salah satu tumbuhan yang telah digunakan sebagai antibakteri yang baik yaitu bunga kecombrang yang telah digunakan sebagai antibakteri yang baik yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti obat demam, batuk, infeksi telinga, dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) dalam sediaan sabun cuci tangan cair. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) menggunakan metode maserasi, skrining fitokimia, pembuatan sediaan sabun cuci tangan cair dengan ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) dan menguji aktivitas antibakteri sediaan sabun cuci tangan cair ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi ekstrak bunga kecombrang dalam sediaan yaitu 6%, 8%, dan 10%. Dengan sabun cuci tangan cair produk di pasar sebagai kontrol positif dan blanko sebagai kontrol negatif. Metode yang digunakan dalam uji daya hambat adalah difusi cakram. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sediaan sabun cuci tangan cair dengan ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin,dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
Penentuan Kadar Zat Gizi Makro Dan Aktivitas Antioksidan Daun Katuk (Breynia androgyna (L) Chakrab & N.P.Balakar) Dengan Perbandingan Metode Pengeringan Aqmallun Nazli, Anny Sartika Daulay
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.777 KB)

Abstract

Katuk plant (Breynia androgyna (L) Chakrab & N.P.Balakar has many benefits in everyday life. Katuk plants contain several chemical compounds, including papaverin alkaloids, proteins, fats, vitamins, minerals, saponins, flavonids and tannins. Some of the chemical compounds found in katuk plants are known to be medicinal. In addition, this katuk leave also have antioxidant activity that can help overcome or neutralize free radicals and prevent body damage from the onset of degenerative diseases. This research was an experimental research. This research phase included the manufacture of ethanol ethanol katuk leave (Breynia androgyna (L) Chakrab & N.P.Balakar using maceration methods, phytochemical screening, determination of carbohydrate levels with luff Scrool method, determination of protein levels carried out by the kdejahl method, and determination of fat levels used gravimetry method. While in determining antioxidant activity it was done by the DPPH method in visible spectrophotometry at a wavelength of 516 nm. The results of the research showed the screening of phytochemicals contained in ethanol extracts of oven drying leaves, sunlight and fans contained chemical compounds of alkaloids, flavonoids, saponins, polyphenols, tannins and steroids / triterpenoids. Determination of carbohydrate, protein and fat levels showed that katuk leaf samples contained more macronutrients in drying with ovens than drying sunlight and fans. While in determining the test of antioxidant activity in oven drying katuk leave, sunlight and fans had a very low IC50 value that was below the range of 151-200 ppm. and in the comparison of vitamin C as a positive control, IC50 obtained which was 33.67 ppm.
Formulasi Dan Evaluasi Pasta Gigi Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma Malabathricum L) Untuk Perawatan Mulut Noni Anggela, Rafita Yuniarti
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.948 KB)

Abstract

Dental caries is a tooth decay that starts from the surface and develops inwards on the tooth, beginning with the process of demineralization of the tooth. One of the bacteria that causes dental caries is Streptococcus mutans. Senggani leave (Melastoma malabathricum L.) one of the plants that efficacious as a toothache remedy and can inhibit the growth of bacteria on the teeth because it contains secondary metabolite compounds. The objective of the research was to formulate ethanol extract of senggani leave as toothpaste and to find concentration out the of Na-CMC and sorbitol in toothpaste preparations. This research stage included simplicia processing, ethanol extract manufacturing, characteristic examination, phytochemical screening, and making formulations of toothpaste preparations and evaluation tests such as, organoleptis, homogeneity, pH, scattering power and freeze-thaw cycling stability tests. The concentration of ethanol extract of senggani leaves used was 6.25% and concentrations of Na-CMC 3%, 4%, 5%, 6%, 7% and sorbitol 50%, 40%, 20%, 10%, 5%. The fifth result of toothpaste preparations of ethanol extract of senggani leave for organoleptic tests was green moss, spicy taste, flavorful typical of ethanol extract of senggani leave and mint. With a qualified pH value ranging from 6.0-6.7 and a scatter power test ranging from 4.6-6.2 cm. Results of freeze-thaw cycling stability tests showed no changes in organoleptis, and pH of toothpaste. The toothpaste preparation of senggani leave ethanol extract (Melastoma malabathricum L.) could be formulated as a toothpaste and the best formula was formula I with a concentration of Na-CMC 3% and sorbitol of 50%.
Penentuan Kadar Besi ( Fe ) Dan Magnesium (Mg) Dalam Daun Ubi (Manihot esculanta Crantz) Secara Spektrofotometri Serapan Atom Meliana Saputri, Ridwanto
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.659 KB)

Abstract

Daun ubi ( Manihot esculanta Crantz) adalah tumbuhan yang berasal dari suku Euphorbiaceae. Tanaman ini merupakan sayuran yang familiar yang digunakan sebagai makanan dan sekaligus digunakan dalam pengobatan. Daun ubi (Manihot esculanta Crantz) mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder, mineral, dan vitamin. Mineral yang terkandung pada daun ubi (Manihot esculanta Crantz) antara lain kadar besi dan kadar magnesium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar besi dan kadar magnesium yang terdapat pada daun ubi(Manihot esculanta Crantz). Sampel diambil secara sampling purposif dari pasar simpang limun. Perlakuan sampel dilakukan dengan proses destruksi kering. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom dengan nyala udara-asetilen pada panjang gelombang 248,3 nm untuk kadar besi dan untuk kadar magnesium 285,2 nm. Hasil penelitian diperoleh untuk daun ubi masing-masing kadar besi 5,1539 ± 6,2970 mcg/g dan magnesium 2,3030 ± 3,5442 mcg/g. Terdapat perbedaan kadar pada besi dan magnesium pada daun ubi. Dimana lebih tinggi kadar besi di bandingkan kadar magnesium.
Perbandingan Efektivitas Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Ornatum N.E.Br) Dan Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Lisa Warhamni Nasution, Anny Sartika Daulay
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.828 KB)

Abstract

Sirih (Piper betle Linn.) termasuk familia Piperaceae. Tradisi makan sirih sangat populer dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Daun sirih mempunyai aroma yang khas dengan kandungan minyak atsiri 4,2%. Pasta gigi adalah salah satu contoh produk kefarmasian yang merupakan produk oral dan digunakan untuk membersihkan gigi. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang dapat berubah menjadi patogen bila terdapat faktor predisposisi seperti perubahan kuantitas mikroorganisme yang menjadi tidak seimbang dan daya tahan tubuh host mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas formulasi pasta gigi ekstrak daun sirih merah (Piper ornatum N.E.Br) dan daun sirih hijau (Piper Betle L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan sampel daun sirih merah (Piper ornatum N.E.Br) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan pengambilan sampel secara purforsip. Sediaan pasta gigi ekstrak daun sirih merah dan daun sirih hijau di buat dengna 4 (empat) formula, f1 (0) blanko, f2 (1,5), f3 (3), f4 (4,5). Pengujan mutu fisik kimia sediaan pasta gigi ekstrak daun sirih merah dan daun sirih hijau dilakukan uji organoleptik, uji viskositas, uji homogenitas, uji pH, uji pembentukan busa dan uji aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil yang lebih efektivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah daun sirih merah (Piper ornatum N.E.Br) dengan viskositas f1 249.2 Cp, f2 480.9 Cp, f3 463.270 Cp, blanko 692.4 Cp, homogenitas sediaan pasta gigi dikatakan homogen, Ph f1 8,46, f2 8,17, f3 7,70, blanko 9,18, organoleptik bertekstur semi padat berwarna hijau dan berbau khas daun sirih, pembentukan busa f1 3,9 cm, f2 3,5 cm, f3 3,9 cm, blanko 4 cm, diameter daya hambat bakteri f1 17,1, f2 15,8, f3 18,4, blanko 19,1.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sangitan (Sambucus javanica Reinw. Ex Blume) Dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazil) Eli Handayani, Anny Sartika Daulay
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.411 KB)

Abstract

Daun Sangitan (Sambucus javanica Reinw. Ex Blume ) adalah jenis tanaman herbal dalam keluarga Adoxaceae asli Asia dan merupakan tanaman subtropis dan tropis yang diketahui memilki antioksidan yang tinggi. Daun Sangitan mempunyai manfaat bagi kesehatan seperti pengobatan untuk sakit ginjal, untuk pengobatan beri-beri, untuk mengobati keram, nyeri tulang, memar, kulit terbakar, reumatik, pegal linu, dan lain-lain.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol Daun Sangitan, dan dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol positif, mengetahui golongan senyawa dalam daun sangitan dan perbedaan nilai IC50 ekstrak etanol daun sangitan dan vitamin C. Ekstrak didapat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol daun sangitan dan vitamin C diuji menggunakan metode DPPH ( 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazil ), dan menggunakan spektrofotometri UV – Visible untuk menentukan panjang gelombangnya.Hasil skrining Fitokimia bahwa serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun sangitan mengandung golongan senyawa tanin, saponin, triterpenoid, flavonoid dan alkaloid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dalam meredam radikal bebas DPPH menunjukan bahwa ekstrak etanol daun sangitan memiliki antivitas antioksidan yang kuat dimana ekstrak etanol daun sangitan memiliki nilai IC50 0,113 ppm dan vitamin C memiliki aktivitas yang sangat kuat dimana nilai IC50 sebesar 33,67 ppm. Dimana koefisiensi korelasi (r) yang diperoleh yaitu ekstrak etanol daun sangitan -15,196 dan koefisiensi korelasi vitamin C adalah 0,966
Uji Aktivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Sangitan (Sambucus Javanica Reinw.EX Blume) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Manda Sari, D. Elysa Putri Mambang
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.814 KB)

Abstract

Daun Sangitan (Sambucus javanica Reinw. Ex Blume ) adalah jenis tanaman herbal dalam keluarga viburnaceae asli Asia merupakan tanaman subtropis dan tropis yang diketahui memilki antioksidan yang tinggi. Daun Sangitan mempunyai manfaat bagi kesehatan seperti pengobatan untuk sakit ginjal, untuk pengobatan beri-beri, untuk mengobati keram, nyeri tulang, memar, kulit terbakar, reumatik, pegal linu, dan lain-lain.Tujuan penelitian ini dalah, Untuk mengetahui apakah Ekstrak Etanol Daun Sangitan(Sambucus javanica reinw.Ex Blume) memiliki aktivitas sebagai antipiretikpada tikus putih jantan (Rattus Novergicus). Untuk mengetahui berapakah dosis Ekstrak Etanol Daun Sangitan(Sambucus Javanicayang diberikan pada hewan tikus putih jantan (Rattus Novergicus) sehingga berkhasiat sebagai antipiretik, Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari setiap perlakuan Ekstrak Etanol Daun Sangitan (Sambucus javanica) dilihat dari segi statistik.Metode Penelitian ini meliputi identifikasi tanaman, pengumpulan bahan, skrining fitokimia, karakterisasi simplisia,pembuatan ekstrak Daun Sangitan (Sambucus Javanica),dan Tikus sebanyak 25 ekor dipuasakan dahulu kemudian ditimbang berat badan masing–masing tikus dan diukur suhu awal tubuh tikus melalui rektal tikus, dipuasakan 18 jam sebelum pengujian, tetapi air tetap diberikan. Diukur suhu awal tikus melalui rektal dengan selang waktu 5 menit sebanyak 3 kali. Setelah itu tikus diberikan penginduksi vaksin DPT HB secara intramuscular pada otot paha tikus dengan volume 0,4 ml. pada tikus diberikan Paracetamol (obat antipiretik) sebagai kontrol positif, suspensi CMC sebagai kontrol negatif, ekstrak daun sangitan dengan berbagai dosis yaitu 100 mg/kg BB ; 200 mg/kg BB ; 300 mg/kg. Hasil uji One Way ANOVA pada menit 30 sampai 180 nilai signifikansi p<0,05 menunjukkan ada perbedaan signifikan antar perlakuan. Hasil uji Duncan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan anatara parasetamol dengan dosis 200 mg/kgBB. Hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sangitan mempunyai aktivitas sebagai antipiretik jadi kesimpulannya adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun sangitan mengandung golongan senyawa kimia yaitu flavonoid dan berefek menurunkan suhu demam,ekstrak etanol daun sangitan memiliki efek antipiretik terhadap tikus putih jantan ,ektrak etanol daun sangitan yang paling memberikan efek antipiretik pada dosis 200 mg/kg BB.
Uji Antibakteri Formulasi Sediaan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Etanol Daun Anting-Anting (Acalypha Indica L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Juni Krisdayanti Gulo, M. Pandapotan Nasution
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.68 KB)

Abstract

Anting-anting (Acalypha indica L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai jenis gulma. Anting-anting telah digunakan sebagai obat herbal secara turun-temurun yang berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit antara lain mimisan, batuk, disentri, diare, muntah darah dan luka bakar. Dapat juga dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan karena adanya senyawa bioaktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun anting-anting dapat dibuat dalam bentuk sediaan sabun cuci tangan dan untuk mengetahui apakah sabun cuci tangan ekstrak etanol daun anting-anting mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun anting-anting mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, tannin, flavonoid dan minyak atsiri. Hasil uji organoleptis sabun cair berbau khas perpanduan daun anting-anting pewangi, berwarna coklat kehitaman berbantuk cair. Hasil uji stabilits dari semua formula stabil. Uji pH berkisar 9,73-10,8. Uji tinggi busa berkisar 50-80 mm. Uji vikositas hasilnya berkisar 825-1330 cpoise. Uji bobot jenis hasilnya berkisar 1,01-1,02. Aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5%, 10%, 15% dan kontrol positif mempunyai daya hambat 16,0 mm, 17,7 mm, 17,8 mm dan 20,0 terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan sediaan sabun cair ekstrak etanol daun anting-anting (Acalypha indica L.) memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus serta memiliki mutu fisik yang baik.
Formulasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Jambu Bol (Syizigium Malaccense (L.) Merr) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Epidermidis Prastika Embun Pamungkas, Rafita Yuniarti
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.376 KB)

Abstract

Jambu bol (Syzigium malaccense (L.) Merr) merupakan tanaman pendatang dari Malaya yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.Di Indonesia jambu bol banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Daun jambu bol diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, dan antibakteri karena adanya kandungan metabolit sekunder dalam daun jambu bol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol daun jambu bol, memformulasikan ekstrak etanol daun jambu bol menjadi sabun cair, mengetahui mutu fisik sediaan dan menguji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi agar menggunakan cakram. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 2,5%, 5%, dan 7,5%. Pada karakteristik sediaan dilakukan uji stabilitas, pH sediaan, homogenitas, ketinggian busa, viskositas, dan bobot jenis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun jambu bol dapatdiformulasikan menjadi sediaan sabun cair, dan hasil pengujian secara mikrobiologi didapatzona hambat pada F1 konsentrasi ekstrak 2,5% yaitu sebesar 13,3 mm, F2 konsentrasi ekstrak 5% yaitu sebesar 15,3 mm, sedangkan pada F3 konsentrasi 7,5% yaitu sebesar 17,3 mm. kesimpulan sediaan sabun cair ekstrak etanol daun jambu bol (Syzigium malaccense (L.) Merr) memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis serta memiliki karakteristik sediaan yang baik.
Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Tekelan (Chromolaena odorata L.) R. King & H. Rob Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Epidermidis Putri Alawiyah Daulay, Rafita Yuniarti
Journal of Health and Medical Science Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Journal of Health and Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.182 KB)

Abstract

Tumbuhan dengan nama latin Chromolaena odorata L R. King & H. Rob atau yang dikenal dengan nama tekelan merupakan salah satu tumbuhan gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder daun tekelan, memformulasikan ekstrak etanol daun tekelan menjadi sediaan gel hand sanitizer, mengetahui mutu fisik sediaan dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan uji skrining fitokimia, Cycling test, uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan cakram. Hasil uji skrining fitokimia ekstrak daun tekelan (Chromolaena odorata L.) R. King & H.Rob mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan tanin. Hasil uji Cycling test sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaena odorata L.) R. King & H. Rob cukup stabil, dilihat dari organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas. Aktivitas antibakteri pada konsentrasi 1%, 2%, 3% dan kontrol positif mempunyai daya hambat 12 mm, 14,6 mm, 17,1 mm, dan 10 mm terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaena odorata L.) R. King & H. Rob memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis serta memiliki mutu fisik yang baik.

Page 1 of 14 | Total Record : 133