cover
Contact Name
Imam Santoso
Contact Email
mpbindonesia@unisma.ac.id
Phone
+6285649611196
Journal Mail Official
mpbindonesia@unisma.ac.id
Editorial Address
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PPS Universitas Islam Malang Jalan Mayjen Haryono 193, Telepon (0341) 551932 Fax. (0341) 552249
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah NOSI
ISSN : 23378425     EISSN : -     DOI : 10.33474
Nosi merupakan jurnal ilmiah hasil penelitian bidang pendidikan, bahasa dan sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Islam Malang. Jurnal Ilmiah ini berisi artikel hasil penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Jurnal Ilmiah ini terbit 2 kali setahun.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI" : 6 Documents clear
REPRESENTASI NILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU DAERAH MADURA sutriyadi sutriyadi
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.998 KB)

Abstract

Abstrak: Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya yang berbeda termasuk masyarakat Madura. Kekayaan budaya yang masih eksis di tanah garam itu adalah syair lagu daerah yang kental dengan kekhasannya. Sebagai karya sastra syair lagu mengandung nilai positif yang dapat kita pelajari. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan nilai moral dalam syair lagu daerah Madura. Representasi merupakan wujud sosial atau pikiran yang dialami dan diproses sehingga menghasilkan kontruksi bahasa, perilaku, gambar, atau benda visual yang dapat mewakili. Nilai moral merupakan tindakan atau perilaku baik yang didasari oleh niat yang baik (1) nilai moral individu merupakan nilai yeng berkaitan dengan eksistensi diri seperti percaya diri, harga diri pandangan pribadi, (2) nilai moral sosial merupakan perilaku individu terhadap individu lainnya, lingkungan dan alam sekitar, (3) dan nilai moral religius merupakan kepercayaan dan ketaatan dalam beragama serta perasaan yang menaati atau menjalankan tanpa motif apapun. Syair lagu merupakan bagian dari sastra lama yang lahir dari pikiran dan perasaan pengarang yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa dan lingkungannya serta dibawakan dengan iringan musik. Penelitian berupa kualitatif deskriptif dengan pendekatan parafrasis dengan cara menafsirkan dengan bantuan kata-kata atau kalimat yang berbeda dari karya aslinya. Sumber data berupa kata-kata syair lagu daerah Madura. Teknis analisis konten dan triangulasi data guna memastikan keabsahan data.     Temuanya berupa, (1) nilai moral individu, (a) prinsip menghamba mengakui sebagai hamba, (b) jujur apa adanya dan berpandangan segala sesuatu harus dimulai dari diri masing-masing, (c) individualis dan reaktif terutama mengenai agama, (d) dan berkarakter berbudi bahasa patuh kepada ulama atau kyai, (2) nilai moral sosial, (a) solidaritas terhadap tretan dan tetanggeh serta totalitas kepada ulama atau kyai, (c) reaktif terhadap perusakan kenyaman atau alam dan cinta tanah air, (d) dan saling menjaga, mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan bersama terutama soal agama, (3) nilai moral religius, (a) yakin dan beriman kepada Allah dan rasulNya, (b) percaya terhadap ketentuan Allah dan sunnah rasul, (c) segala persoalan dipecahkan dengan agama dan dikembalikan kepada qada dan qadar Allah, (d) dan nenek moyang atau sesepuh terdahulu menjalankan agama ikhlas karena Allah, generasi Madura saat ini karena takut kepada dosa dan hari pembalasan.Kata kunci: representasi, nilai, moral, karya sastra, lagu daerah
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKS FABEL KELAS VII SMP BAYT AL-HIKMAH KOTA PASURUAN BERBASIS ISPRING Tri Suwandi
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.038 KB)

Abstract

Abstrak : Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan berbagai kemudahan dalam segala hal. Salah satu bidang yang terimbas oleh pengaruh globalisasi adalah dunia pendidikan. Berbagai program diciptakan untuk memudahkan para guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, masih banyak guru belum mau memaksimalkan aplikasi yang telah diciptakan. Sedangkan cara belajar peserta didik sekarang cenderung mengikuti arus globalisasi. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan diri dengan menciptakan media pembelajaran yang menarik untuk siswa. Salah satu contoh seperti penelitian yang akan dibahas. Penelitian ini memanfaatkan aplikasi MS Powerpoin yang dikombinasikan dengan program Ispring.  Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yang mencakup tentang kebutuhan peserta didik dan guru terhadap media pembelajaran, pengembangan media pembelajaran teks fabel berbasis Ispring, dan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran teks fabel berbasis Ispring.Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development sesuai dengan langkah ADDIE. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik kuantitatif data kualitatif. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 21 siswa kelas VII. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen manusia, yaitu peneliti sendiri dan angket. Prosedur dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian.            Hasil dari analisis kebutuhan peserta didik dan guru terhadap media pembelajaran ialah (1) ketersediaan media pembelajaran yang menarik, (2) perlu adanya KI, KD dan tujuan pembelajaran dalam media, (3) pemaparan materi yang singkat dan jelas, (4) adanya contoh dalam setiap penjelasan materi, (5) adanya evaluasi di akhir materi, dan (6) penggunaan warna cerah yang tidak mengganggu konsentrasi dalam media pembelajaran.            Hasil proses pengembangan media pembelajaran teks fabel kelas VII berbasis Ispring dilakukan menggunakan model ADDIE, yaitu (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi/uji coba, dan (5) evaluasi. Pengembangan media dilakukan berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan peserta didik dan guru. Selain itu, dilakukan juga validasi oleh beberapa ahli, yaitu ahli bahasa, ahli materi dan ahli media.            Sedangkan hasil uji efektivitas dilakukan untuk mengetahui media yang sedang dikembangkann layak digunakan apa tidak. Uji efektivitas pengembangan media pembelajaran teks fabel kelas VII berbasis Ispring berdasarkan hasil penilaian siswa ketika melakukan uji coba nilai sebesar 93,96%. Dengan keterangan sangat layak/sangat valid. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi diperoleh data lebih dari 75% nilai peserta didik  di atas KKM.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI DALAM PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA PENDEK KELAS XI MAN 2 JEMBER nur hidayat
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.389 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan membaca identifikasi teks cerita pendek peserta didik yang mendapat pembelajaran membaca teks cerpen menggunakan model pengalaman berbahasa terkonsentrasi pada kelas XI MAN 2 Jember; menguji keefektifan model pengalaman berbahasa terkonsentrasi dalam pembelajaran membaca teks cerpen peserta didik kelas XI MAN 2 Jember.            Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian eksperimen semu dan desain penelitian pretest posttest  control group design. Populasi penelitian adalah perserta didik kelas XI MAN 2 Jember. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, masing-masing satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Data dikumpulkan menggunakan tes. Validitas instrument berupa validitas isi dan validitas konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-test dengan taraf kesalahan 0,05. Hasil pengujian prasyarat analisis menunjukkan bahwa skor pretest dan posttest terdistribusi normal dan homogen.            Berdasarkan analisis Uji-t data posttest kemampuan identifikasi teks cerpen kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,  diperoleh nilai thitung sebesar -4,274, p sebesar 0,000054 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang mendapat pembelajaran membaca teks cerpen menggunakan model pengalaman berbahasa terkonsentrasi  dan peserta didik yang mendapat pembelajaran membaca teks cerpen tanpa menggunakan model pengalaman berbahasa terkonsentrasi pada kelas XI MAN 2 Jember. Berdasarkan hasil Uji-t dan kenaikan skor rata-rata kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diperoleh nilai thitung 2,818, p sebesar 0,0006 (p < 0,05) yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sedangkan kenaikan rata-rata skor kelompok kontrol sebesar 0,38  dan kenaikan rata-rata skor kelompok eksperimen sebesar 2,05, menunjukkan bahwa pembelajaran membaca cerpen menggunakan model pengalaman berbahasa terkonsentrasi terbukti efektif. Kata Kunci : Efektivitas, Model Pengalaman Berbahasa TerkonsentrasiTerkonsentrasi, Cerpen.
Pengembangan Bahan Ajar Teks Eksposisi dengan Aplikasi Adobe Flash pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tenggarang Bondowoso Tahun Ajaran 2018/2019 Sitti Rofiatul Holifah
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.8 KB)

Abstract

Abstrak: Bahan ajar adalah salah satu alternatif pemerintah dalam usahanya untuk mencapai tujuan pendidikan. Inovasi yang dapat  dilakukan  adalah  dengan  menciptakan  suatu  bahan  ajar  yang  lebih  baik, sehingga wawasan peserta didik dalam pembelajaran teks eksposisi semakin banyak dan  berkembang. Dalam  kurikulum  terbaru,  siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, dan peran guru sebagai fasilitator. Sementara itu, dalam realitas pendidikan di lapangan, kita lihat banyak pendidik yang masih menggunakan bahan ajar yang konvensional, yaitu bahan ajar yang tinggal pakai, tinggal beli, instan, serta tanpa upaya merencanakan, menyiapkan, dan menyusunnya sendiri. Dengan demikian, sangat dimungkinkan jika bahan ajar yang mereka pakai itu tidak kontekstual, tidak menarik, monoton, dan tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu guru dituntut untuk berperan aktif dan kreatif membuat sebuah bahan ajar yang tak lagi berbentuk sebuah media cetak. Namun, dapat dikembangkan dengan beberapa pilihan, aplikasi salah satunya adobe flash yang dapat dibuka dimana saja dan kapan saja. Mengingat kenyataan bahwa pengembangan bahan ajar teks eksposisi belum pernah dilakukan oleh peneliti lain dan kurangnya peran pendidik dalam mengembangkan kreativitas pendekatan aplikasi Adobe Flash mereka untuk merancang, menyiapkan, dan membuat bahan ajar secara matang yang kaya inovasi sesuai dengan jaman saat ini, maka peneliti terdorong untuk mengambil judul “Pengembangan  Bahan ajar Teks Eksposisi dengan Pendekatan Aplikasi Adobe Flash pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tenggarang Bondowoso Tahun Ajaran 2018-2019”.Metode yang digunakan dalam pengembangan ini yakni Borg and Gell  menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (reserch and development/R&D). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, teks eksposisi l pada siswa kelas X MIPA 4 di SMA N 1 Tenggarang melalui media  adobe flash, ini dapat dikatakan layak untuk menjadi media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis validasi ahli media, produk perangkat soal ini mendapat nilai rata-rata 83% untuk keseluruhan aspek.Hasil analisis validasi ahli materi, untuk keseluruhan isi materi mendapatkan nilai rata-rata 86%.  Hasil analisis uji coba praktisi (guru), untuk keseluruhan aspek mendapat nilai 89%, jadi media pembelajaran interaktif tersebut mendapatkan pernyataan Sangat Layak untuk diimplementasikan di lapangan. Sedangkan hasil analisis uji coba siswa untuk keseluruhan aspek karena persentase untuk keseluruhan soal mencapai 61%-80%, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran teks eksposisi melalui media Adobe Flash telah sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran.Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Teks Eksposisi, Aplikasi Adobe Flash
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKS CERITA LEGENDA BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA THERESIA LANGGUR Elisabeth Reyaan
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.452 KB)

Abstract

Untuk memajukan bidang pendidikan di Indonesia salah satu cara adalah dengan melakukan penelitian pengembangan. Pengembangan dapat berupa proses, produk, dan rancangan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran juga berguna untuk meningkatkan kompetensi belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ketepatan memilih media pembelajaran akan sangat memengaruhi pemahaman peserta didik terhadap kompetensi dasar yang sedang dipelajari oleh peserta didik. Hal ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam pembelajaran khususnya pada materi teks cerita legenda. Media pembelajaran yang menarik harus memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik, dan suara menjadi satu kesatuan yang terintegrasi (Munadi, 2008:150). Adobe flash merupakan salah satu media pembelajaran gabungan dari teks, video, animasi, gambar, grafik, dan suara. Siswa kadangkala merasa kesulitan dalam mencerna dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.          Dalam penelitian ini, model pengembangan produknya mengacu pada model pengembangan Sugiyono (2011:298), yang terdiri dari (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi masal. Media pembelajaran interaktif teks cerita legenda untuk siswa SMP kelas VII melalui media adobe flash yang telah dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan di sekolah untuk SMP kelas VII. Terdapat beberapa menu dalam media pembelajaran ini.Media pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari (1) intro, (2) menu depan, berisi kata pengantar , (3) petunjuk penggunaan media pembelajaran, (4) Materi, yang berisi tentang materi dan pembahasan tentang teks cerita legenda setempat, (5) evaluasi, (6) pembahasan, dan diakhiri dengan (7) profil dan foto identitas  pengembang  media  pembelajaran.Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh pengembang kepada ahli media rata-rata mendapat nilai 79% dan dikategorokan layak. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh pengembang kepada ahli materi mendapat nilai 94% sehingga dikategorikan sangat layak. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh pengembang kepada praktisi (guru) mengenai media pembelajaran, mendapat nilai 86,25% dan sangat layak untuk diimplementasikan di lapangan. Sedangkan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh pengembang kepada siswa rata-rata mendapatkan respon dari siswa dengan nilai 81%-100% sehingga termasuk dalam kriteria interpretasi sangat sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kemudian, media pembelajaran teks cerita legenda untuk siswa SMP kelas VII diujicobakan dengan tujuan menguji keefektivan media pembelajaran teks cerita legenda terhadap hasil belajar siswa berupa kemampuan memahami isi teks cerita legenda. Berdasarkan nilai yang telah diperoleh, pengembang kemudian melakukan uji beda dua sampel berpasangan (Paired Samples Tes). Dari data yang diperoleh, diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05, karena nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media pembelajaran teks cerita legenda berdasarkan pendektan kontekstual melalui media adobe flash terhadap kemampuan siswa kelas VII SMP Santa Theresia Langgur diterima. Kata kunci: Media pembelajaran, teks cerita legenda, pendekatan kontekstual, adobe flash  
Campur Kode Dalam Peristiwa Jual Beli di Pasar Bolano Kabupaten Parigi Mautong idrus idrus
NOSI Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.828 KB)

Abstract

Abstrak: AlasanPenelitian Campur kode dalam peristiwa jual beli di pasar bolano kabupaten moutong. Campur kode merupakan dua bahasa yang digunakan secara bersamaan pada waktu yang sama. Dengan memahami fungsi campur kode, maka dapat memberikan peluang besar kepada kedudukan eksistensi bahasa daerah untuk tetap bertahan dan terus diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai salah satu identitas pokok budaya lokal.Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana campur kode dalam peristiwa jual beli di pasar bolano kabupaten parigi moutong” faktor penyebab terjadinya campur kode dalam tuturan dalam peristiwa jual beli di pasar bolano kabupaten parigi moutong.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan campur kode dalam peristiwa jual beli di pasar bolano kabupaten parigi moutong untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya campur kode tuturan dalam peristiwa jual beli dilingkungan pasar bolano kabupaten parigi moutong. Sementara, manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan perbandingan bagi mereka yang berminat untuk mengadakan penelitian lanjut yang lebih rinci tentang kebahasaan, 2.  Untuk memberikan masukan terhadap pengembangan teori-teori kebahasaan, khususnya dalam bidang sosiolinguistik, 3. Dapat memberikan informasi ternyata dalam penggunaan bahasa bolano dan bahasa indonesia terjadi gejala campur kode, 4. Untuk memberikan bahan banding bagi penelitian lanjut yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan.Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Data dalam penelitian adalah tuturan-tuturan yang digunakan dalam peristiwa jual beli di pasar bolano kabupaten parigi moutong. Instrumen kunci  dan menggunakan alat bantu yang berupa panduan observasi dan HP. Dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa dalam campur kode yang terjadi di pasar bolano kabupaten parigi moutong dalam peristiwa jual beli berupa campur kode dalam bentuk kata, frasa, klausa. Peristiwa campur kode tersebut terjadi biasanya dilingkungan  penjualan pakaian. Selain itu, campur kode tidak terjadi begitu saja   melainkan dipengaruhi beberapa faktor.faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode di pasar bolano yaitu karena penutur ingin memfokuskan pokok pembeicaraan. Campur kode yang terjadi dominan dilakukan dari bahasa daerah bolano ke  bahasaindonesia dalam bentuk frasa dan klausa. Hal tersebut disebabkan oleh penutur berasal dari latar belakang kebudayaan yang sama dilakukan dengan suasana santai dan akrab. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa percakapan yang dilakukan oleh para pelaku pasar bolano kabupaten parigi moutong merupakan tuturan bilingual.

Page 1 of 1 | Total Record : 6