cover
Contact Name
Imam Santoso
Contact Email
mpbindonesia@unisma.ac.id
Phone
+6285649611196
Journal Mail Official
mpbindonesia@unisma.ac.id
Editorial Address
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PPS Universitas Islam Malang Jalan Mayjen Haryono 193, Telepon (0341) 551932 Fax. (0341) 552249
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah NOSI
ISSN : 23378425     EISSN : -     DOI : 10.33474
Nosi merupakan jurnal ilmiah hasil penelitian bidang pendidikan, bahasa dan sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Islam Malang. Jurnal Ilmiah ini berisi artikel hasil penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Jurnal Ilmiah ini terbit 2 kali setahun.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI" : 8 Documents clear
ANALISIS PESAN MORAL DALAM NOVEL “CANTIK ITU LUKA” KARYA EKA KURNIAWAN DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Aminullah Aminullah
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.52 KB)

Abstract

Abstrak: Sastra salah satu ungkapan personal manusia berupa history, pemikiran, perasaan, gagasan, dan keyakinan. Dalam bentuk kongkrit yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa. Juga mempunyai makna yang luas jika dikaji lebih mendalam lagi. Bahkan sastra mempunyai makna dan kaidah dalam sebuah karya puisi, cerpen, dan novel. Novel “Cantik Itu Luka” karena novel ini medeskripsikan dan menceritakan tentang  segi bermasyarakat dan juga menceritakan segi kasih sayang di dalam sebuah hubungan.Pesan Moral ialah pesan yang menjelaskan ajaran, aturan, etika dan wejangan lisan mau pun tulisan, tentang bagaimana manusia itu harus hidup dan bertindak, agar ia menjadi manusia. yang baik dan mempunyai raga sosial. Novel ini juga menyajikan dan mempelajari kesejatian yang akan menuju kemesraan harus melalui dan dibutuhkan proses yang lanjut, dan rasa sabar yang penuh dengan penantian. Novel. ini juga menyuruh menaiki tanjakan spiritual dengan variable tinggi, adalah cinta kepada Rabby. Fokus masalah ini adalah Pesan Moral, apa saja yang bisa diambil dalam Novel. “Cantik Itu Luka” Karya Eka Kurniawan? Masalah penelitian ini dibatasi pada pesan moral yang berkaitan dengan, relasi hamba kepada tuhannya, relasi hamba kepada personal, dan relasi hamba kepada personal ruang sosial.. Pembahasan ini bermaksud untuk menjabarkan,. menghayati,. dan mempretasikan Pesan Moral yang  terdapat  Novel. “Cantik Itu Luka.” Karya Eka Kurniawan..Pendekatan ini menggunakan pendekatan sosiologis.. Sesuai dengan hakikatnya, sebagai sumber estetika, dan karya sastra tidak bisa digunakan secara langsung. Kode pembahasa ini diolah dengan menggunakan cara analisis.. secara kualitatif yaitu analisis dilakukan dengan teknis interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai selesai.. Kegiatan dalam analisis data yaitu mereduksi data,. menyajikan data,, dan menyimpulkan data..Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel “Cantik Itu Luka.” Karya Eka Kurniawan. Ini mengandung tiga Pesan Moral, yaitu: moral yang berkaitan dengan, hubungan manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan diri sendiri,. dan hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial.. hubunga manusia dengan tuhannya adalah hubungan yang mengatur antara sesama dengan Tuhannya dalam hal ini adalah ibadah. Karena manusia merupakan makhluk personal,,  makhluk sosial,, dan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntunan untuk bertanggung jawab.. Keharusan yang kita miliki terhadap diri sendiri. dan tidak terlepas dari hubungan kita dengan orang lain,, karena kewajiban kita tidak hanya pada diri sendiri tapi kewajiban kita pada orang tua, kepada Tuhannya,, kepada Rosulullah,, kepada tetangga dan kepada suami atau istri kita.. Pesan moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang terpisah dari pesan lain. Jika kita kaitkan pesan moral, kita tidak perbuat sesuatu yang lain dari hal yang biasa.Kata kunci: Pesan Moral, “Cantik Itu Luka”. Karya Eka Kurniawan.
TINDAK TUTUR EKPRESIF DALAM FILM RUDY HABIBIE YANG DISUTRADARAI OLEH HANUNG BRAMANTYO Muhammad Alif Pambudi
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.477 KB)

Abstract

Abstrak: Bahasa secara umum menurut Hikmat (2013:21-22) fungsinya ada dua, pertama fungsi secara luas dan kedua fungsi secara khusus. Fungsi bahasa secara luas sebagai sarana untuk menyampaikan isi hati dan isi fikiran atau mengekspresikan sesuatu dalam diri, sebagai sarana percakapan, sebagai media untuk bersatu dan berbaur dalam kehidupan sosial, sedangkan fungsi secara khusus bahasa dipergunakan untuk membuat hubungan dan pergaulan setiap hari, menciptakan karya, mempelajari ucapan-ucapan kuno, dan menyerap IPTEK. Selain itu fungsi bahasa secara umum yaitu bahasa dapat dijadikan untuk mengekspersikan gejolak jiwa, menyampaikan sebuah kenyataan, mempengaruhi kawan maupun lawan, mengucapkan bahasa, berbincang dan sebagainya (Rani, 2013:26).Sehubungan dengan keterampilan berbicara, saat berbicara seseorang menuturkan sesuatu untuk mengungkapkan maksudnya. Tuturan dalam KBBI (Depdiknas, 2005:1231) mengartikan sesuatu yang dituturkan atau dituturkan, dibicarakan, atau diujarkan. Kemudian Leech (1993:20) mengartikan tuturan dalam pragmatik adalah sebagai suatu tindakan verbal.Salah satu tuturan yang digunakan manusia dalam berkomunikasi adalah tuturan ekspresif. Hal-hal yang merupakan cerminan perasaan penuturan adalah jenis tindak tutur ekspresif. Tindak percakapan ini dimunculkan dengan banyak jenis ekspresi yang ditampilkan dengan perbuatan atau ucapan berupa kesenangan, kesukaran, kecintaan, kedengkian, kesukaan, atau kesedihan. Hal ini sama dengan ucapan Wijana (1996:56) yang memaparkan tuturan ekspresif dipakai untuk memutuskan respon psikologis pembicara terhadap sebuah kondisi. Tindak percakapan ekspresif mudah dijumpai pada sekitar tempat pekuliahan, sekolah, kantor, rumah sakit dan masih banyak lingkungan sosial lain.Gumperz dan Hymes (dalam Putrayasa, 2015:96) membuat akronim SPEAKING untuk menjelaskan komponen tutur dalam kajian linguistik, kedelapan komponen tersebut yaitu; S: setting (latar), P: participants (peserta tutur), E: ends (hasil), A: act (pesan atau amanat), K: key (cara), I: instrumentalities (sarana), N: norm (norma), dan G: Genre (jenis).Peneliti tertarik untuk meneliti percakapan di dalam film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo didasari oleh tiga sebab, diantaranya a) banyaknya pemakaian modus tuturan yang sering tidak pas dengan maksud sesungguhnya, b) pembicaraan antar penutur hanya alakadar dilihat sebagai salah satu poin dari untaian alur pembicaraan untuk memenuhi maksudnya, c) masing-masing tokoh dalam film mempunyai sepuluh model, cara, dan gayanya sendiri pada saat tawar-menawar untuk mendapatkan atau memenuhi hasratnya.Film-film pilihan peneliti yang disutradarai Hanung Bramantyo diatas memiliki tempat tersendiri bagi penontonnya. Selain karena pesan yang ingin disampaikan sutradara, tokoh-tokoh penting dalam masing-masing film bukan merupakan tokoh sembarangan, melainkan tokoh-tokoh penting di Indonesia.Secara garis besar banyak nilai moral, pendidikan, toleransi, Dsb. yang bisa diambil dari masing-masing film yang disutradarai Hanung Bramantyo yang telah peneliti pilih, seperti halnya dalam film Rudy Habibie(2016) difilm ini penonton bisa mengambil banyak pelajaran dari kejeniusan seorang Habibie dalam setiap kisah perjalanan hidupnya semasa kuliah di Jerman.Dari film yang peneliti pilih cukup beralasan bahwa film Rudy Habibie(2016) yang disutradari Hanung Bramantyo ini mampu menarik minat masyarakat. Didasarkan atas minat masyarakat tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis tuturan ekspresif, konteks tuturan, modus tuturan, dan ranah sosial film Rudy Habibie(2016) yang disutradari Hanung Bramantyo tersebut. Kata kunci:  tuturan ekspresif, modus tuturan, konteks tuturan, sutradara Hanung Bramantyo.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5 UNTUK PEMELAJAR BIPA TINGKAT LANJUT DI BIPA UNIVERSITAS ISLAM MALANG Sherly Ayu Dwi Ratnasari
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.459 KB)

Abstract

Abstrak: Pembelajaran BIPA dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh berbagai aspek pembelajaran yang berperan penting dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu aspek pembelajaran yang memiliki peran penting adalah aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh pemelajar BIPA salah satunya  adalah  keterampilan menyimak. Menyimak mempunyai peranan penting dalam pembelajaran BIPA. Peneliti memilih menyimak sebagai salah satu keterampilan penting dalam penerimaan komunikasi yang dapat dilihat dengan nyata. Keterampilan menyimak ini memerlukan media pembelajaran.i Namun, ketersediaan bahan pembelajaran BIPA khususnya menyimak sangat terbatas. Terlebih lagi, beberapa media pembelajaran seperti menyimak untuk BIPA yang berbasis multimedia.iPerkembangan teknologi informasi dalam bentuk multimedia interaktif semakin pesat di dunia. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi untuk pemelajar BIPA merupakan hal yang mutlak, sehingga mampu menghasilkan media pembelajaran yang inovatif.i Hal ini akan mempermudah proses pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan adanya media pembelajaran yang inovatif, pemelajar merasa mudah belajar bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan media konvensional. Alasan mengapa peneliti memilih BIPA Universitas Islam Malang, karena belum banyak penelitian pengembangan khususnya media pembelajaran menyimak bahasa Indonesia menggunakan Software Adobe Flash CS5.Tujuan penelitian ini mengembangkan dan mengetahui kelayakan produk media pembelajaran menyimak bahasa Indonesia menggunakan Software Adobe Flash CS5 untuk pemelajar BIPA tingkat lanjut di BIPA Universitas Islam Malang. Jenis data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif ini berupa informasi melalui kegiatan wawancara kepada dosen dan pengajar BIPA, kuesioner data pembelajaran serta komentar dan saran dari penilaian dosen dan pengajar BIPA. Data kuantitatif diperoleh dari hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA menggunakan kuesioner dan penilaian dosen, pengajar BIPA, dan pemelajar BIPA.iPengembangan media pembelajaran menyimak bahasa Indonesia ini diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Research and Development/R &D yang merujuk pada teori Borg dan Gall.iLangkah-langkah tersebut yakni: (1) analisis kebutuhan, (2) pengumpulan data, (3) desain produk awal, (4) validasi ahli, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, dan (8) produk akhir. Subjek penelitian adalah pemelajar BIPA tingkat lanjut yang sedang belajar di BIPA Universitas Islam Malang. Jenis data dalam penelitian pengembangan adalah data kualitatif dan kuantitatif.iUji coba produk dan validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kualitas dan hasil dari produk pengembangan media ini. Hasil uji coba dan penilaian validasi tersebut menyatakan bahwa media pembelajaran menyimak bahasa Indonesia menggunakan Software Adobe Flash CS5 yang dikembangkan ini sangat layak dan baik digunakan dalam proses pembelajaran di BIPA Universitas Islam Malang untuk pemelajar BIPA tingkat lanjut dengan skor rata-rata sebesar 4,46.  Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Menyimak Bahasa Indonesia,   Adobe Flash CS5, Pemelajar BIPA Tingkat Lanjut
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI SMA MATARAM TEMPURSARI KABUPATEN LUMAJANG Muri Hidayat
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.129 KB)

Abstract

Abstrak: Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Salah satu tindakan untuk mengurangi rasa bosan dan menjadikan pembelajaran lebih efeektif adalah dengan berinovasi dalam mengembangkan media selain bahan ajar yaitu media pembelajaran yang lebih menarik. Media pembelajaran dikemas dalam video pembelajaran ini akan membantu dan mempermudah proses pembelajaran untuk siswa maupun guru mempelajari teks eksplanasi. Dengan menggunakan media video pembelajaran dalam bentuk audio visual seperti power point ditambah dengan adanya contoh video, pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menarik sehingga siswa dapat meningkatkan pemehamannya dalam mempelajari teks eksplanasi. Tujuan dikembangkannya media video pembelajaran adalah untuk mendeskripsikan (1) Kebutuhan media video pembelajaran untuk materi teks eksplanasi yang sesuai untuk peserta didik kelas XI . (2) Hasil pengembangan media video pembelajaran teks eksplanasi yang sesuai untuk peserta didik kelas XI. dan (3) Kesesuaian/kepanatasan produk media video pembelajaran teks eksplanasi yang tepat untuk peserta didik kelas XI.Penelitian ini menggunakan model ADDIE, yakni model desain yang melibatkan tahapan dasar sistem pembelajaran dan sesuai digunakan untuk dasar pengembangan bahan ajar baik secara tradisional (tatap muka), maupun pembelajaran online. Proses uji coba produk ditujukan untuk peserta didik berjumlah 25 siswa dengan menyebar angket kebutuhan siswa dan guru, setelah mendapatkan data dari angket tersebut, langkah selanjutnya adalah memberikan media video pembelajaran yang sudah divalidasi oleh beberapa ahli baik ahli media maupun ahli materi dan kemudian mengambil hasil respon siswa maupun guru dari media video pembelajaran yang sudah diberikan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket validasi dan wawancara. Kemudian dianalisi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitaif.Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas XI SMA Mataram Tempursari sangat membutuhkan media video pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran di samping buku atau bahan ajar dari gurunya.  Kata kunci: Media Pembelajaran, Video Pembelajaran, Teks Eksplanasi
KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKSASI DAN PREPOSISI PADA TESIS MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA LULUSAN 2019 Yoakim Yolanda Mario Leu
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.676 KB)

Abstract

Latar belakang yang mendasari penelitian ini, yakni mahasiswa dituntut agar terampil dalam nenulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan dan diberlakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI), Pedoman Uumum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agar tidak terjadi lagi penyimpangan- penyimpangan terhadap aturan kebahasaan.Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan afiksasi dan preposisi yang terdapat dalam tesis mahasiswa program pascasarjana pendidikan bahasa Indonesia lulusan tahun 2019. Sejalan dengan hal tersebut penelitian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan untuk mendeskripsi data penelitian secara faktual dan alamiah.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ialah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukaan untuk memaparkan suatu fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dokumentasi tesis. Sumber data dalam penelitian ini ialah tesis mahasiswa program pascasarjana pendidikan bahasa Indonesia lulusan tahun 2019.Hasil penelitian mengenai kesalahan penggunaan afiksasi ditemukan bahwa penggunaan afiks yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan diberlakukan. Ketidaktaan tersebut terlihat dalam gabungan antara imbuhan dan kata yang menjadi verba (V), namun ditulis pisah. Hal ini tentunya keluar dari kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Sebagai contoh yakni pada kata di hasilkan dan di yakini, melatar belakangi, menitik beratkan, ketuhanan. Kata-kata ini dibentuk oleh afiks di-kan+ N atau (di+N+kan), di-i+ N (di+N+i), me- i+N (di+N+i), me- kan+N (me+N+kan), ke- an+N (ke+N+an). Proses pembentukan ini menghasilkan makna baru dan bentuk baru yang mana kata dasar yang awalnya merupakan (N) (nomina), namun mendapat penambahan pada afiks sehingga kata tersebut bukan (N) nomina lagi, melainkan menjadi sebuah bentuk verba (V) dan beberapa jenis kata nomina yang walaupun telah mendapatkan imbuhan tetapi tetap menjadi bentuk yang sama yakni nomina. Beberapa contoh di atas berdeda dengan kata di sebut. Pada kata ini kata dasarnya sudah merupakan verba yang mendapatkan afiks di-, oleh sebab itu dalam penulisannya harus digabung atau dirangkai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di-kan+ N , di-i+ N , me- i+N , me- kan+N , dan ke- an+N dalam penulisan yang sesuai dengan aturan yang telah disepakiti yakni ditulis serangkai atau gabung.Hasil penelitian kesalahan penggunaan preposisi dapat diketahui bahwa, masih terdapat banyak penggunaan preposisi yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Penyimpangan kaidah tersebut berupa preposisi di/ke yang bertemu dengan N (di/ke+ N) seharusnya ditulis pisah atau tidak dirangkai, namun ditulis rangkai. Nomina (N) dalam hasil penelitian terdapat beberapa jenis, yakni nomina (N) penunjuk tempat, masa, jumlah dan posisi yang abstrak. Selain itu dari data yang ada juga ditemukan pendobelan penggunaan preposisi di/ke. Nomina (N) pada umumnya ditulis terpisah dengan kata kata depan atau preposisi yang berada di depan bentuk dasar tersebut.Berpedoman pada kesalahan-kesalahan tersebut, maka disarankan agar dalam penulisan ilmiah seharusnya lebih memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, khususnya kaidah penulisan, agar hasil dari sebuah tulisan tersebut memiliki bobot atau nilai lebih.Kata kunci: kesalahan morfologi, afiksasi, dan preposisi
UNSUR MORALITAS DAN RELIGIUSITAS DALAM NOVEL “AYAH” KARYA ANDREA HIRATA Yun Rachmawati
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.962 KB)

Abstract

Abstrak: “Novel adalah karya sastra fiksi yang bersifat rekaan, karena  terbentuk dari proses-imajinatif dan proses  realitas subjektif. Selain sebagai bahan bacaan di waktu santai, novel juga sebagai media untuk menyampaikan unsur kehidupan melalui cerita,  karena novel  mengandung unsurunsur tertentu yang disampaikan kepada pembaca, salah satunya seperti unsur moralitas dan religiusitas. Tujuan penelitian  ini untuk menggambarkan  (1) unsur moralitas dan religiusitas yang terkandung  dalam novel Ayah  karya AdreaHirata dan (2) teknik pengarang untuk menyampaikan unsur moralitas dan religiusitas  dalam novel Ayah  karya AdreaHirata.”Bentk “penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena data dalam penelitian berupa kata-kata yang mencerminkan unsur moralitas dan religiusitas dalam teks novel dengan desain penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini berupa novel Ayah karya AdreaHirata dengan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan dokumetasi ini  sikap tokoh, jalan pikiran tokoh, bahasa tokoh, dan  penggambaran tokoh lain dalam novel Ayah  karya AdreaHirata yang mengandung unsur” moralitas dan religiusitas.Berdasarkan  hasil penelitian, dalam novel Ayah  karya AdreaHirata terkandung unsur moralitas dan religiusitas   yaitu, (1) Unsur moralitas dan religiusitas   individu hubungan antara  manusia dengan dirinya. Unsur moralitas dan religiusitas   individu “dalampenelitian ini adalah, (a) sabar yang ditunjukkan dengan sikap mengendalikan diri serta bertahan dalam situasi sulit meski tersakiti dengan  tidak mengeluh, dan (b) kerja- keras, pantang-menyerah  yang ditunjukkan dengan perjuangan mengejar-cinta, berlatih, bekerja dengan sungguh-sungguh. (2) Unsur moralitas dan religiusitas   sosial erat kaitannya antara  manusia dengan manusia serta lingkungannya. Unsur moralitas dan religiusitas  sosial dalam penelitian ini adalah (a) kasih-sayang, (b) peduli, (c) tanggung-jawab, dan (d) cinta-tanah air. (3) Unsur moralitas dan religiusitas berkaitan  dengan  hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam hal bersikap, memeluk kepercayaan dan serta beribadah.  Unsur moralitas dan religiusitas” tersebut yaitu, (a) tawakkal (b)  bersyukur. Teknik yang digunakan pengarang untuk menyampaikan unsur  moralitas dan religiusitas dalam novel Ayah  karya AdreaHirata ini adalah dengan teknik secara langsung dan tidak langsung. Dalam novel ini moralitas dan religiusitas dapat dilihat secara langsung melalui tokoh- tokoh di dalamnya. Sedangkan yang secara tidak langsung melalui  persitiwa dan konflik dalam cerita novel. Kata Kunci : unsur moralitas, unsur religiusitas, novel, teknik penyampaian unsur moralitas dan religiusitas
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS XI SMA Retno Susanti
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.476 KB)

Abstract

Abstrak: Pelajaran bahasa Indonesia ialah pelajaran yang diajarkan disekolah. Guru berperan sangat penting terhadap proses belajar mengajar. Pada penyampaian materi pembelajaran guru mempunyai pengaruh besar pada hasil belajar peserta didik.Sebagaimana yang telah kita ketahui kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah pada pembelajaran, metode ini dirasa kurang interaktif sehingga belajar peserta didi sangat monoton. Dengan begiti para peserta didik cepat merasa bosan. Pada pelajaran bahasa Indonesia siswa ditekankan untuk bersikap kritis. Terdapat satu teks yang harus dipelajari siswa ialah teks eksplanasi kompleki. Teks ini menggambarkan suatu proses.Pada proses pengembangan media ajar kita segai pendidik bisa mengadaptasi bahan atau buku yang sudah ada dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pendidik atau guru juga bisa menjadi penulis sendiri dalam mengembangkan bahan ajar. Dengan adanya media ajar siswa terbantu dalam proses belajar. Bahan ajar interaktif  merupakan suatu kondisi peserta didik untuk memenuhi pelajaran lebih giat dan lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas.  Seorang guru hanya menjadi fasilitator saja pada pembelajar dan yang diajar. Di dalam model materi disini menggunakan persoalan dari masalah. Model Persoalan belajar dari masalah ini membuat peserta didik berperan lebih aktif dan dapat memecahkan suaru permasalahan. Dengan diterapkannya model pembelajaran tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi kompleks pada siswa untuk lebih mudah dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Berdasarkan beberapa faktor dan alasan yang telah dikemukakan diatas, pengamat terdorong mengambil karangan yaitu “Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Menulis Teks Eksplanasi Kompleks dengan Model Problem Based Learning siswa Kelas XI SMA”.            Model pengembangani ini dikerjakan dengan metode 4-D (four D model) yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: Pola penelitian yaitu: (1) difine (pendefinisian/kajian awal), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran). Kerangka percobaan memakai 25 siswa, serta subjek uji coba produk memakai 20 siswa beserta pendidik Bahasa Indonesia terkait. Cara untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner berupa angket. Kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Berdasarkan hasil yang didapatkan pada validator dosen materi berupa skor 85,5% selanjutnya pada dosen media berupa skor 86% hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat media yang dikerjakan pada menulis teks eksplanasi kompleks dengan model problem based learning siswa kelas XI dapat dikatakan bagus digunakan dengan sedikit revisi. Pada respon guru menunjukkan nilai 83,3%, sedangkan pada respon siswa menunjukkan nilai 75% siswa setuju apabila bahan ajar interaktif menjadi bahan yang mudah dimengerti dan boleh digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks dengan model problem based learning. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif menulis teks eksplanasi kompleks yang sudah dikembangkan sudah valid tanpa revisi.Dari hasil para ahli, baik itu dari ahli isi, perancang, bahasa dan pelajar dapat disimpulkan menjadi media yang sudah dibuat peneliti dinyatakan layak untuk digunakan dan sudah memenuhi kriteria pada proses belajar siswa dalam pembelajaran.Kata kunci: Pengembangani, Bahan Ajar Interaktif, Teks eksplanasi Kompleks, Model Problem Based Learning.
KARAKTERISTIK NARASI IKLAN MAKANAN DI INSTAGRAM: TINJAUAN KRITIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN JAWA Fitri Ratnasari
NOSI Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.319 KB)

Abstract

Abstrak: Manusia dapat menggunakan wacana sebagai alat berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Wacana dalam konteks ini berarti lebih luas dari sekedar sebuah bacaan. Proses komunikasi melibatkan seorang pesapa dan penyapa. Pesapa dalam teks wacana tulis adalah seorang pembaca, sedangkan dalam wacana lisan adalah seorang pendengar. Penyapa dalam sebuah wacana tulis adalah penulis, sedangkan dalam sebuah wacana lisan adalah pembicara. Penulis sebuah iklan terkenal senang bermain dengan kata-kata. Dalam iklan makanan di media sosial instagram, dijumpai penggunaan diksi yang beragam. Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Selain diksi, dalam iklan makna kalimat dalam iklan juga berpengaruh. Persoalan makna merupakan sebuah persoalan yang menarik dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dengan sebuah reklame yang dipasang di tepi jalan, iklan-iklan di televisi, sampai kata-kata yang tertera pada peraturan di jalan, hal ini terdapat kata-kata yang setiap orang berbeda dalam penafsirannya.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemilihan diksi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia yang digunakan di instagram untuk memengaruhi pembeli, (2) struktur kalimat narasi iklan makanan di instagram untuk memengaruhi pembeli. Pendekatan penelitian  yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data hasil dari penelitian ini  berbentuk sebuah penjelasan atau deskripsi data hasil penelitian secara aktual tanpa menggunakan teknik statistik atau angka, selanjutnya data dianalisis dengan teknik kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan makanan di instagram. Data penelitian ini merupakan data verbal, karena bentuk penyampaiannya secara tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi iklan makanan di instagram yang berupa kalimat-kalimat yang digunakan penulis untuk iklan makanan di instagram. Langkah-langkah menganalisis data antara lain: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data yang meliputi identifikasi data dan klasifikasi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan sementara, dan (5) penarikan kesimpulan akhir. Untuk pengecekan keabsahan temuan data, peneliti membaca dan menyimak berulang-ulang data yang sudah terkumpul, supaya mendapatkan data yang valid.Hasil analisis data, paparan data, dan temuan data menunjukkan hal-hal berikut ini: (1) Penggunaan diksi dalam kalimat di iklan instagram yang berupa slang dan akronim digunakan oleh penulis iklan agar terlihat lebih santai (tidak formal), karena penggunaan slang dan akronim dalam iklan makanan tersebut merupakan kata baru dan yang populer di masyarakat, khususnya kalangan remaja. Kata umum dan kata khusus digunakan penulis untuk menarik minat warganet atau konsumen karena menggunakan bahasa sehari-hari, akan tetapi pada penggunaan kata khusus pada iklan di perjelas, agar pembaca mengerti maksud dari iklan makanan tersebut. Diksi yang digunakan dalam iklan merupakan diksi yang sedang populer di masyarakat, khususnya para remaja, dan penggunaannya hanya sementara, karena seiring dengan berjalannya waktu,  diksi tersebut akan tergantikan dengan diksi yang lebih mutakhir. (2) Kalimat narasi yang digunakan dalam iklan makanan di instagram berupa campur kode, alih kode, dan makna konotatif. Penggunaan campur kode dan alih kode dalam iklan dimaksudkan agar warganet akrab dengan produk makanan yang diiklankan. Diksi iklan makanan di instagram menggunakan kosa kata informal, santai, dan menggunakan bahasa sehari-hari yakni bahasa lisan yang dituliskan. Penggunaan makna konotatif dalam iklan yaitu untuk memengaruhi dan meyakinkan warganet untuk membeli makanan yang diiklankan di instragram, khususnya bagi milenial atau warganet remaja.Kata Kunci: Diksi, Kalimat Narasi, Iklan Instagram. 

Page 1 of 1 | Total Record : 8