cover
Contact Name
-
Contact Email
ijphn@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijphn@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
F5 Building, Department of Public Health, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang Sekaran Campus, Gunung Pati, Semarang City, Central Java, Indonesia 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition
ISSN : 27984265     EISSN : 27769968     DOI : https://doi.org/10.15294/ijphn
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition contains scientific writings in the form of research reports of qualitative and quantitative research articles with a focus on Public Health Nutrition
Articles 130 Documents
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Buang Air Besar pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.54967

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan WHO tahun 2018 diketahui bahwa sebanyak 2,3 milyar orang di dunia masih memiliki keterbatasan untuk mengakses sanitasi dasar lengkap, sedangkan diketahui bahwa BAB secara terbuka atau open defecation masih dilakukan oleh 892 juta orang di dunia. Kabupaten Pekalongan merupakan kabupaten dengan angka desa ODF terendah ke dua dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku BAB. Metode: Jenis dan rancangan penelitian yaitu analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari kepala keluarga yang bertempat tinggal di 3 desa wilayah kerja Puskesmas Kajen II diambil dengan cara proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil: menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0.001), kondisi jamban (p=0,000) dengan perilaku BAB dan tidak ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat (p=0,572) dengan perilaku BAB. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, sikap, kondisi jamban dengan perilaku BAB dan tidak ada hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku BAB. Saran penelitian yaitu peningkatan edukasi dan pemantauan berkala kondisi jamban.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal Disorder Pada Pekerja Di PT. X
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.55016

Abstract

Latar Belakang: Keluhan MSDs paling banyak diderita oleh tenaga kerja di Indonesia, yang juga didukung oleh hasil survei yang dilakukan terhadap 482 pekerja di 12 kabupaten/kota di Indonesia. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 50 orang responden di bagian produksi pada PT.X menunjukkan bahwa 25 responden (50%) tersebut mengalami ganguan muskoloskeletal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya keluhan musculoskeletal disorder pada pekerja bagian produksi di PT.X. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat yakni menggunakan uji chi square dengan uji alternatifnya yaitu uji Fisher. Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal disorder di PT X adalah status gizi (p value= 0,006), riwayat penyakit (p value=0,040), sikap kerja (p value=0,004), dan kualitas tidur (p value=0,007). Saran penelitian ini adalah melakukan modifikasi pada alat yang digunakan pekerja.
Profil Status Gizi, Kualitas Diet, Aktivitas Fisik Mahasiswa UNNES Sebelum dan Selama Masa Pandemi COVID-19
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.55113

Abstract

Latar Belakang: Tindakan pembatasan kegiatan masyarakat karena COVID-19, memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung terhadap keamanan makanan dan gizi, perubahan kebiasaan gaya hidup dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi, kualitas diet dan aktivitas fisik mahasiswa UNNES sebelum dan selama pandemi COVID-19. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan deskriptif analitik yang menggunakan desain cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sampel sebanyak 60 yaitu mahasiswa gizi UNNES tahun 2017 dan 2018 dengan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan Uji McNemar dan Wilcoxon. Hasil: status gizi sebelum masa pandemi; sangat kurus (10%), kurus (8,3%), normal (68,3%), gemuk (5%), obesitas (8,3%) dan selama pandemi; sangat kurus (6,7%), kurus (15%), normal (60%), gemuk (11,7%), obesitas (6,7%). Kualitas diet sebelum masa pandemi; rendah (75%), tinggi (25%) dan selama masa pandemi; rendah (55%), tinggi (45%). Aktivitas fisik sebelum pandemi; rendah (18,3%), sedang (41,7%), tinggi (40%) dan selama pandemi rendah (28,3%), sedang (51,7%), tinggi (20%). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan status gizi (p = 0,712); ada perbedaan kualitas diet (p = 0,029); dan ada perbedaan aktivitas fisik sebelum dengan selama masa pandemi COVID-19 (p = 0,002).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Dalam Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas Lerep
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.55161

Abstract

Latar Belakang: Pada 2020 Puskesmas Lerep mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien dari 40.598 menjadi 25.019. Dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan jumlah pasien pada tahun 2018 sebesar 40.598. Menurunnya jumlah kunjungan pasien pada pertengahan tahun 2019 hingga tahun 2020 disebabkan adanya pandemi Covid-19 dan faktor lainnya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan dalam pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Lerep.Metode: Penelitian menggunakan jenis kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian sebanyak 110 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis hasil penelitin menggunakan uji Chi Square.Hasil: Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa variabel waktu tunggu (p= 0,223), lingkungan puskesmas (p= 0,127), dan pelayanan perawat (p= 0,938) memiliki nilai <0,05 yang berarti tidak ada hubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Sedangkan, variabel empati (p = 0,008); pelayanan dan pendaftaran (p = 0,0001); akses informasi (p = 0,0001); dan pelayanan selama pandemi (p = 0,001) terdapat hubungan bermakna antara variabel tersebut dengan kepuasan pasien rawat jalan dalam pelayanan dasar.Kesimpulan: berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu empati, pelayanan dan pendaftaran, akses informasi, pelayanan selama pandemi
Evaluasi Program Intervensi Gizi Spesifik Penanggulangan Stunting pada Baduta
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.55253

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting pada baduta di Puskesmas Sumber tahun 2021 sejumlah 10,2%. Saat pandemi Covid-19 mengalami hambatan pada proses intervensi yang berpotensi meningkatkan resiko prevalensi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil program intervensi gizi spesifik penanggulangan stunting pada baduta.Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 5 informan utama dan 6 informan triangulasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data peneliti menggunakan pedoman wawancara dengan proses analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil: Hasil penelitian menunjukan capaian program bahwa promosi dan konseling gizi belum maksimal karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai pola asuh baduta stunting. Pemantauan pertumbuhan yaitu 78,7%, karena saat pandemi Covid-19 orangtua takut kunjungan ke pelayanan kesehatan. Capaian yang dibawah target meliputi pemberian PMT pemulihan yaitu 44% dan suplementasi taburia yaitu 23%. Pemberian imunisasi yaitu 88,2%, karena tidak melakukan imunisasi secara lengkap. Pemberian suplementasi zinc yaitu 81,37%, karena tidak teratur konsumsi zink. Pemberian vitamin A yaitu 100%, akan tetapi perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Kesimpulan: Puskesmas Sumber perlu melakukan evaluasi hingga ke masyarakat.
Sosialisasi Makanan Bergizi Sebagai Upaya Pemantauan Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56127

Abstract

Latar Belakang: Persentase status gizi Provinsi Jawa Barat terdiri dari 1,4% status gizi sangat kurus dan 6,1% status gizi kurus, maka diperlukan intervensi kepada anak-anak usia sekolah untuk mencegah status gizi buruk di wilayah Desa Kadumangu Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria sampel yaitu laki-laki dan perempuan usia 6-12 tahun. Tahap pertama pengambilan data adalah pengambilan data tinggi badan, berat badan, dan FFQ. Tahap kedua adalah pengambilan data tinggi badan dan berat badan setelah sosialisasi. Hasil: Persentase perubahan berat badan setelah sosialisasi yaitu 83% berat badan naik, 13% tetap, dan 4% turun. Frekuensi makan anak-anak kurang dari 3 kali dalam sehari. Kebiasaan makan anak-anak adalah mengonsumsi beras (karbohidrat), daging ayam (lauk hewani), tempe serta tahu (lauk nabati), bayam (sayur), dan apel (buah). Jajan yang paling sering dikonsumsi adalah minuman instan dan serbuk serta makanan manis dan gurih. Hasil uji paired sample test menyatakan sig.(2 tailed) sebesar 0,06. Kesimpulan: Secara deskriptif ada perbedaan rata-rata nilai berat badan sebelum dan sesudah sosialisasi. Namun berdasarkan paired sample test, sig.(2 tailed) p > 0,05, sehingga sosialisasi tidak berpengaruh terhadap status gizi anak.
Kesadaran Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Skabies pada Warga Binaan di Rutan
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56235

Abstract

Latar Belakang: Rutan Klas I Surakarta masuk dalam 10 besar lapas/rutan dengan kelebihan kapasitas tertinggi di Jawa Tengah. Rutan Klas I Surakarta memiliki kelebihan kapasitas sebesar 109% dengan normal kapasitas sebanyak 298 tahanan namun dapat diisi hingga 622 tahanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian skabies pada warga binaan.Metode: Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional, sampel penelitian sebanyak 93 warga binaan secara proportional random sampling. Variabel bebas yaitu pengetahuan dan personal hygiene. Variabel terikat yaitu kejadian skabies. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi dengan observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil: variabel personal hygiene (p=0,001) berhubungan dengan kejadian skabies. Sedangkan variabel pengetahuan (p=0,749) tidak ada hubungan dengan kejadian skabies.Kesimpulan: Ada hubungan antara kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat pada warga binaan rutan.
Analisis Aspek Makanan, Vektor, dan CTPS pada Kejadian Diare Balita di Wilayah ODF
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56403

Abstract

Latar Belakang: Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2020 melaporkan bahwa kasus diare masih menjadi penyebab utama kematian post neonatal dan anak balita di Kabupaten Kudus dengan kasus tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Gondosari sebesar 22,9% meskipun Kabupaten Kudus telah resmi menjadi Kabupaten Open Defecation Free (ODF). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor kejadian diare pada balita pasca deklarasi ODF di wilayah kerja Puskesmas Gondosari Kabupaten Kudus. Metode: Jenis penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebesar 71 sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square dan Fisher. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (RP=7,2 dan p=0,000), Pengelolaan Makanan Rumah Tangga (RP=1,5 dan p=0,399), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (RP=2,2 dan p=0,045), perlindungan makanan dari vektor penyakit (RP=1,1 dan p=1,000), dan kepadatan lalat (RP=2,6 dan p=0,015). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara perilaku CTPS, PSRT, dan kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita pasca deklarasi ODF di wilayah kerja Puskesmas Gondosari. Sementara tidak terdapat hubungan antara PMRT dan perlindungan makanan dari vektor penyakit dengan kejadian diare pada balita pasca deklarasi ODF di wilayah kerja Puskesmas Gondosari.
Pengembangan Produk Biskuit Berbahan Dasar Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus) Sebagai Makanan Tambahan (PMT) Untuk Alternatif Upaya Perbaikan Gizi Balita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56547

Abstract

Latar Belakang: Dibeberapa tempat, program upaya pemenuhan gizi balita melalui PMT kurang memadai. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula biskuit PMT dari ikan kuniran (Upeneus sulphureus) sebagai alternatiif upaya perbaikan gizi balita.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) single factor, panelis dalam penelitian ini adalah 25 ibu-ibu balita Posyandu Dahlia I. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi tepung ikan kuniran, lalu kandungan gizi berupa kalori dan protein serta sifat organoleptik dari biskuit PMT untuk variabel terikatnya. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ada kuesioner uji hedonik sifat organoleptik untuk pengambilan datanya dan laboratorium untuk membuat tepung dan biskuit PMT. Untuk teknik analisis data menggunakan SPSS dengan uji One Way Anova, namun jika data tidak terdistribusi normal maka akan menggunakan uji alternatif yaitu Kruskal Wallis.Hasil: Nilai rata rata uji kalori dan protein adalah 41,7 kkal/40 g dan 2,805 g/40 g. Tidak terdapat perbedaan pada semua sifat organoleptik pada formulasi biskuit PMT berbahan dasar ikan kuniran.Kesimpulan: Formulasi biskuit PMT yang paling disukai ada pada formulasi F2 (penambahan 10% tepung ikan kuniran), sedangkan untuk kandungan gizi terbaik adalah F3 (penambahan 15% tepung ikan kuniran.
Penerapan Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Berdasarakan PERMEN PU Nomor 20/PRT/2009
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): November 2022
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56796

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian kebakaran di Kota Semarang semakin meningkat setiap tahunnya. Api adalah menghancurkan segala sesuatu yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan hancur dalam sekejap, bencana yang cukup ditakuti oleh masyarakat, bisa terjadi kapan saja dimana saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Bahkan kejadian kebakaran semakin hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui tentang penerapan manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber dari Informan dalam penelitian ini adalah bidang pencegahan, bidang sarana dan prasarana dan bidang operasi dan penyelamatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian observasional dan wawancara mendalam. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan air sesuai dengan peraturan tetapi akses masih kurang, air pemadam kebakaran selain air sudah sesuai dengan peraturan, tidak ada penerapan penggunaan hidran, posko pemadam kebakaran sudah merata di setiap kecamatan Kota Semarang, sudah melakukan bekerjasama dengan instansi kepolisian, rumah sakit dan PLN, jumlah kebutuhan air ditentukan oleh naluri sehingga tidak sesuai dengan peraturan. SATLAKAR dan pendidikan belum terlaksana secara merata. Kesimpulan: Terlaksananya manajemen pencegahan dan pengendalian berdasarkan Peraturan Pemerintah Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang telahsudah dilaksanakan dan ada yang belum dilaksanakan sehingga perlu lebih ditingkatkan lagi dalam bidang pencegahan, bidang sarana dan prasarana , dan di bidang operasi dan penyelamatan Penanggulangan Penyelamatan, Pencegahan, Sarana dan Prasarana

Page 13 of 13 | Total Record : 130