cover
Contact Name
Samanoi Halowo Fau
Contact Email
relation@uniraya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
relation@uniraya.ac.id
Editorial Address
Jln. Nari-nari, Kelurahan Pasar Telukdalam, Kb. Nias Selatan, Sumatera Utara
Location
Kab. nias selatan,
Sumatera utara
INDONESIA
Research on English Language Education (Relation Journal)
Published by Universitas Nias Raya
ISSN : 27151638     EISSN : 28285522     DOI : 10.57094
Core Subject : Education,
Relation Journal: Research on English Language Education adalah akses terbuka, jurnal peer-review yang menerbitkan penelitian asli dan tinjauan sastra di bidang pendidikan dan ilmu bahasa Inggris yang diterbitkan oleh LPPM Universitas Nias Raya. Jurnal ini bertujuan untuk mengakomodasi artikel hasil penelitian di bidang pendidikan bahasa Inggris serta mempromosikan pengembangan pengetahuan dan pemecahan masalah di lapangan dan untuk membuat karya ilmiah di bidang penelitian yang relevan dapat diakses oleh publik.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)" : 6 Documents clear
ANALYSIS OF INDONESIAN-ENGLISH CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON FACEBOOK Ade Andi Firman Zalukhu; Rebecca Evelyn Laiya; Mohammad Yunus Laia
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis alih kode dan campur kode dan untuk mendeskripsikan alasan penggunaannya di facebook. Penelitian ini di desain dengan penelitain kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Data di kumpulkan dengan cara dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan data analisis ada 47 alih kode dan 61 campur kode. Jenis-jenis alih kode ada 14 data intrasentential, 3 data tag, dan 30 data intersentential. Jenis-jenis campur kode ada 43 insertion, 14 alternation dan 4 congruent lexicalization. Alasan yang mempengaruhi penggunaan alih kode dan campur kode yaitu mengindikasikan level pendidikan, menunjukkan gengsi dan untuk menarik perhatian. Sebagai hasil temuan penelitian, intersentential dan insertion merupakan jenis alih kode dan campur kode yang digunakan paling banyak di facebook. peneliti mengusulkan sebuah saran untuk siswa untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang sosiolinguistik mengenai alih kode dan campur kode dan juga sebagai sumber untuk peneliti selanjutnya dan pembaca.
TEACHING STRATEGIES USED BY ENGLISH TEACHERDURING PANDEMIC SITUATION AT EIGHTHGRADE OF SMP NEGERI 1 LAHUSA Rospinta Hulu; Sitasi Zagoto; Restu Damai Laia
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.463 KB)

Abstract

Coronavirus disease (Covid-19) Pandemic has spread in many countries included Indonesia. As consequence that it was not only activities in the economic sector are limited, world of education was also restricted because of the Covid-19, so the teaching and learning activities cannot be carried out as usual. This was challenge for all of the teachers. There was changed in the teaching and learning situation, teaching and learning system, and the way of convey the material. Therefore, the objectives of this research were to describe teaching strategies used by English teacher during pandemic situation at Eighth Grade of SMP Negeri 1 Lahusa. This research was designed by applying qualitative descriptive. The instruments of data collection were observation and interview. After analyzing the data, researcher found the result. The teaching strategies used by English teacher during pandemic situation, namely: (1) teachers adjusted learning objectives to basic competencies and the students level, (2) teachers selected teaching and learning approach by having good communication and gave motivation for the students, (3) teachers adjusted teaching and learning method to the duration of time and the availability of text books, (4) teachers adjusted norm and minimal success or criteria by finding how many students are interested in the lesson and how many students are capable of learning.
DEIXIS IN JOHN GREEN’S NOVEL ENTITLED LOOKING FOR ALASKA Marlin Hati; M. Yunus Laia; Tatema Telaumbanua
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.254 KB)

Abstract

Tesis ini mengkaji penggunaan deiksis yang terjadi dalam novel John Green berjudul Looking for Alaska. Tujuan dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan jenis-jenis deiksis yang ditemukan dalam novel John Green Mencari Alaska dan mendeskripsikan bagaimana deiksis tersebut digunakan dalam novel John Green Mencari Alaska. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan deiksis, teori, yaitu deiksis persona, deiksis temporal, deiksis spasial, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini adalah ujaran atau kalimat yang mengandung deiksis yang terdapat dalam novel Looking for Alaska karya John Green. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Levinson. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada lima jenis deiksis dalam novel John Green, yaitu deiksis persona, deiksis temporal, deiksis spasial, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Deiksis persona yang ditemukan dalam kalimat dan ucapan dalam novel Looking for Alaska are I, us, me, you, your, we, my, him, her, she, he, they, them, their, our, self, diriku, dirinya, diri mereka sendiri, dan diri Anda sendiri. Deiksis spasial yang ditemukan dalam novel tuturan Looking for Alaska ada di sana-sini. Deiksis temporal yang ditemukan dalam tuturan dalam novel Mencari Alaska adalah sekarang, lalu, tahun lalu, malam itu, kemarin, hari ini, hingga malam, tadi malam, siang, pagi berikutnya, waktu berikutnya, besok, minggu lalu, dan hari berikutnya”. Deiksis wacana yang ditemukan dalam tuturan dalam novel Mencari Alaska adalah ini, itu, ini, dan itu. Kemudian, deiksis sosial yang ditemukan dalam tuturan dalam novel Looking for Alaska adalah Presiden Amerika. Analisis penelitian ini menunjukkan bahwa deiksis yang digunakan dalam novel tersebut tidak memiliki acuan yang sama. Itu tergantung pada konteks dan situasi adegan dalam novel. Oleh karena itu, pembaca harus mengetahui konteks dan situasi novel agar dapat memahami rujukan kata-kata deitik. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan pemahaman tentang teori deiksis.
DERIVATION AND INFLECTION ON SELENA GOMEZ SONG LYRICS IN REVIVAL ALBUM Edarmawati Halawa
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.937 KB)

Abstract

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data karena menjelaskan derivasi dan infleksiafiks yang terdapat pada Lirik Lagu Selena Gomez dalam Revival Album. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derivasi dan infleksi afiks pada lirik lagu Selena Gomez di Revival Album serta mendeskripsikan fungsi dari masing-masing afiks derivasi dan infleksi yang ditemukan. Pengumpulan data dilakukandenganmenggunakandokumentasi. Hasil dari penelitian ini ada dua jenis afiks yang digunakan. Mereka adalah awal anda nakhiran. Tidak ada infiks yang digunakan. Awalan turunan yang ditemukan –re. Sedangkan sufiks turunan yang ditemukan adalah –ed,-ly,-ness,-tion,-ion,-cal.-ful,-er,-ity dan -al. Fungsi afiks derivasi on alter diri dari pembentukan kata benda, pembentukan kata keterangan, pembentukan kata sifat, danpembentukan kata kerja. Di sisi lain sufiks infleksional terdiri dari -s,-ing, -ed. Fungsi sufiks infleksionalter diri dari penanda orang ketiga tunggal, penanda bentuk lampau, penanda progresif, danpenandajamak. Afiksinfleksi yang paling banyak digunakan adalah sufiks –ing yang berfungsi sebagai penand aprogresif. Berdasarkan temuan, disimpulkan bahwa pembelajaran derivasi dan infleksi afiks dapa tmembantu pembelajarmembuat kata baru dengan menambahkan awalan dan akhiran. Kesimpulannya, afiks derivasi terjadi untuk membuat kata baru dari kata yang sudah ada dengan dua cara, yaitu dapat mengubah arti kata atau kelas kata. Dan imbuhan infleksi terjadi bukan untuk digunakan untuk menghasilkan kata baru dalam bahasa, melainkan untuk menunjukkan aspek fungsi gramatikal kata. Saran dari peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang derivasi dan infleksi afiks tidak hanya dari buku tetapi juga dari sumber lain seperti lagu, subtitle film, dll. Dan menyarankan pelajar bahasa Inggris untuk mempelajari afiks derivasi dan infleksi karena dari ini afiks dapat berubah. Bagian dari pidato dan juga menciptakan makna baru yang dapat meningkatkan kosa kata mereka.
ILLOCUTIONARY ACTS IN WONDER WOMAN Elisabeth Waruwu; Rebecca Evelyn Laiya; Mohammad Yunus Laia
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.387 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, penulis membahas penggunaan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam setiap ujaran tokoh di film Wonder Woman. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis tindak tutur ilokusi dan juga jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang dominan yang relevan dengan penelitian ini. Ada lima jenis tindak tutur ilokusi yaitu: asertif, direktif, komisif, ekspresif. Dan deklaratif. Penulis menngunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penulis mengumpulkan data dari naskah film Wonder Woman, kemudian mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi, dan mendeskripsikan konteks yang terkait dengan penelitian. Penulis menggunakan analisis isi dalam menggunakan analisis data menurut teori tindak tutur Searle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat jenis tindajilokusi dalam penelitian ini, yaitu: asertifdenganjumlahujaran 31 kasus paradigm pernyataan, deskripsi, dan penjelasan; direktif dengan jumlah 10 ujaran yang berisi kasus paradigm permintaan dan perintah; komisif dengan jumlah 3 ujaran yang berisi kasus paradigm janji dan ikrar; ekspresif dengan jumlah 3 ujaran berisi kasus paradigm permintaan maaf dan ucapan terimakasih. Dalam penelitian ini asertif menjadi jenis tidak tuturilokusi yang dominan dalam film Wonder Woman. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak ditemukan deklaratif berdasarkan teori penelitian yang digunakan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca dalam memahami apa yang dimaksud dengan tindaktutur ilokusi
TRANSLATION METHOD USED IN TRANSLATING SHORT STORY “THE GIFT OF THE MAGI” BY HARUM WIBOWO Marnidewi Laia; Senadaman Wau; Impiani Zagoto
Research on English Language Education (Relation Journal) Vol 3 No 2 (2021): Research on English Language Education (Relation Journal)
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.799 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis metode penerjemahan dan untuk mengetahui jenis-jenis metode terjemahan yang paling dominan digunakan oleh Harum Wibowo dalam menerjemahkan cerita pendek “Pemberian orang majus”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif untuk menganalisis metode terjemahan yang digunakan Harum Wibowo dalam menerjemahkan cerit pendek “Pemberian orang majus”. Data dianalisis dengan membaca cerpen versi bahasa inggris dan bahasa Indonesia, mengklasifikasikan setiap kalimat menurut masing-masing metode terjemahan dan menjelaskan mengapa ucapan-ucapan tersebut dimasukkan ke dalam setiap metode terjemahan. Ada 125 ujaran dalam cerpen “Pemberian orang majus”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 6 (enam) macam dari 8 metode terjemahan yang ditemukan dalam menerjemahkan cerpen, kata per kata (2 ujaran), terjemahan harfiah (34 ujaran), teremahan setia (33 ujaran), terjemahan bebas (53 ujaran), terjemahan idiomatic (1 ujaran), dan terjemahan komunukatif (2 ujaran). Terjemahan bebas lebih sering digunakan karena penerjemah mencoba untuk membuat pembaca mengerti sejauh mungkin. Hasilnya diharapkan akan memberikan wawasan baru bagi guru dan siswa tentag metode terjemahan dan lebih hati-hati dalam menggunakan metode terjemahan untuk membuat terjemhan yang lebih baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6