cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsies@unisba.ac.id
Phone
+6281214569091
Journal Mail Official
bcsies@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
ISSN : -     EISSN : 28282132     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsies.v2i2
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science (BCSIES) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Industri dengan ruang lingkup, NASA-TLX, Alat Kualitas, Analisis SWOT, Analytical Hierarchy Process, Arsitektur Sistem Informasi Layanan Administrasi, Basis Data, Cetak biru Pelayanan, Failure Mode And Effect (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), First Come First Served, Framework for the Application of Systems Thinking (FAST), Hay Method, Human Resource Scorecard, Kuesioner 7 waste, Model tingkat aspirasi Quality Function Deployment (QFD), Model-driven development Six sigma, Multichannel Single Phase, NASA-TLX, Notasi kendall, Pelayanan, Pergudangan, Persediaan Sistem informasi, PIECES, Proses antrian, QFD (Quality Function Deployment) Lean manufacturing, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), Root Cause Analysys, Seven Tools, Sistem Antrian, Sistem Informasi, Strategi Pengembangan Model Driven, Stripping Obat Kualitas, Take Home Pay, Traffic Light System, TRIZ Kualitas, Work Sampling. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 138 Documents
Perancangan Kebutuhan Jumlah Pegawai Berdasarkan Analisis Beban Kerja pada Lantai Produksi Rio Alamsyah Rizky; Eri Achiraeniwati
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9162

Abstract

Abstract. Excessive workload can lead to an uncomfortable working atmosphere for workers because it can lead to faster work stress. Conversely, a lack of workload can cause losses to the organization. This research was carried out at CV. Karya Cipta Agung is a manufacturing company that focuses on making plastic injection molds and die casting using the Make to Order method in running its business. The problem faced is that there are 2 operators who handle 2 jobs. Operator 1 handles Surface Grinding and Lathe Machines. Operator 2 handles CNC machines and manual milling machines. The working method of the operator cannot be done in parallel because the machine functions manually. The research objective is to measure the workload of operators who handle 2 jobs and to analyze the suitability of the proposed number of workers based on the results of workpiece measurements. Calculation of workload and proposed number of workers using the Work load Analysis (WLA) method. The calculation results for operator 1's workload are 116% and operator 2's are 160%. Based on the standard workload, if the workload is > 128%, it indicates that the operator is experiencing an overload. Based on this, it is necessary to add 1 additional workforce to operator 2. The division of labor for operator 2 handles milling machine work with a new workload of 76% for milling machines and 84% for CNC machines. Abstrak. Beban kerja yang berlebih dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang nyaman bagi pekerja karena dapat memicu timbulnya stres kerja yang lebih cepat. Sebaliknya kekurangan beban kerja dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi. Peneliti ini dilakukan di CV. Karya Cipta Agung merupakan perusahaan manufaktur yang berfokus terhadap pembuatan mold injection plastic and die casting dengan menggunakan metode Make to Order dalam menjalankan bisnisnya. Masalah yang dihadapi adalah terdapat 2 operator yang menangani 2 pekerjaan. Operator 1 menangani mesin Gerinda Permukaan dan Mesin Bubut. Operator 2 menangani mesin CNC dan Mesin Milling manual. Cara kerja dari operator tidak bisa dilakukan paralel disebabkan karena mesin berfungsi manual. Tujuan penelitian yaitu mengukur beban kerja operator yang menangani 2 pekerjaan serta menganalisis kesesuaian usulan jumlah tenaga kerja berdasarkan hasil pengukuran benda kerja. Perhitungan beban kerja dan usulan jumlah tenaga kerja menggunakan metode Work load Analysis (WLA). Hasil perhitungan beban kerja operator 1 sebesar 116% dan operator 2 sebesar 160%. Berdasarkan standar beban kerja, jika beban kerja >128% menunjukkan operator mengalami overload. Berdasarkan hal tersebut pekerjaan yang dilakukan oleh operator perlu dilakukan penambahan tenaga kerja 1 orang pada operator 2. Pembagian kerja operator 2 menangani pekerjaan mesin milling dengan beban kerja baru sebesar 76 % mesin milling dan 84% pada mesin CNC.
Perancangan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Konveksi Gamis Deandra Shifayanti Agustin; Nur Rahman As'ad; Yanti Sri Rejeki
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9309

Abstract

Abstract. Work facilities are one of the most important aspects of the company. The comfort of work facilities must be a focus for companies that still use much human labor so that their production activities can run well and reduce work risks. PT X is a company engaged in the textile and apparel industry. Based on observations made at the convection I of PT X, the production results of robe products often did not reach the predetermined targets. This is due to the large number of products that do not meet standards or are considered to have defects. There are two types of defects in robe production, defects that cannot be repaired and defects that can be repaired through re-stitching. This sewing repetition process results in accumulation at the sewing workstation and will directly result in increased operator working time outside of regular working hours or overtime. This can trigger complaints that will be experienced by operators. Based on the distribution of the Nordic Body Map questionnaire, it was found that operators complained of pain in parts of the body, namely the neck, shoulders, upper and lower back. Work risk analysis is carried out using the Loading on The Upper Body Assessment (LUBA) method. The analysis results of all work elements are in categories II to IV, meaning that postural correction and corrective action must be considered. Postural correction improvement can be done by redesigning the current work facilities. After the repair work facility is designed, the results of work risk testing for repaired facilities are in categories I to II; the work risk after the repair is more negligible compared to the current work facility. Abstrak. Fasilitas kerja merupakan salah satu aspek terpenting bagi perusahaan. Kenyamanan fasilitas kerja harus menjadi fokus bagi perusahaan yang masih banyak menggunakan tenaga manusia agar kegiatan produksinya bisa berjalan dengan baik dan mengurangi resiko kerja. PT X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri tekstil dan pakaian jadi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di konveksi PT X, capaian hasil produksi produk gamis sering tidak mencapai target yang sudah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya produk yang tidak memenuhi standar atau dianggap memiliki kecacatan. Terdapat dua jenis kecacatan pada hasil produksi gamis, yaitu kecacatan yang tidak dapat diperbaiki dan kecacatan yang dapat diperbaiki dengan cara penjahitan ulang. Proses pengulangan jahit ini mengakibatkan penumpukan di stasiun kerja jahit dan secara langsung akan mengakibatkan bertambahnya waktu kerja operator diluar jam kerja normal atau lembur. Hal tersebut dapat memicu terjadinya keluhan yang akan dialami oleh operator. Berdasarkan penyebaran kuesioner Nordic Body Map diketahui bahwa operator mengeluhkan rasa sakit pada bagian tubuh yaitu leher, bahu, punggung atas dan bawah. Analisis risiko kerja dilakukan dengan menggunakan metode Loading on The Upper Body Assessment (LUBA). Hasil analisis seluruh elemen kerja berada pada kategori II hingga IV yang berarti koreksi postural dan tindakan korektif harus dipertimbangkan. Perbaikan koreksi postural salah satunya dapat dilakukan dengan perancangan ulang fasilitas kerja saat ini. Setelah fasilitas kerja perbaikan dirancang, hasil pengujian risiko kerja untuk fasilitas yang sudah diperbaiki berada pada kategori I hingga II risiko kerja setelah perbaikan lebih kecil bila dibandingkan dengan fasilitas kerja saat ini.
Penerapan Lean Manufacturing untuk Mereduksi Waste pada Proses Produksi Celana Jeans di PT. X Irfan Maulana Muwahid; Chaznin R. Muhammad; Reni Amaranti
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9317

Abstract

Abstract. PT. X is a garment company in the city of Bandung that produces various types of clothing. This research focuses on one of the company's products, namely jeans. The results of observations on the jeans production process found some waste (waste) consisting of excessive transportation, repeated inspection processes, lots of unused materials and goods, and waiting employees. This waste has an impact on production lead times that are getting longer. Therefore, this study aims to reduce waste (waste) that occurs in the production process of jeans. Improvements made are by utilizing the concept of Lean Manufacturing, assisted by Value Stream Mapping (VSM) tools, Seven Waste Questionnaire, Value Stream Mapping Analysis Tools (VALSAT), and cause and effect diagrams (Fishbone). The results of weighting waste using the Seven Waste questionnaire, obtained the three most influential types of waste, namely Excess Processing at 31.40%, Transportation at 22.09%, and Unnecessary Inventory at 16.28%, followed by other types of waste namely Waiting by 11.63%, Unnecessary Motion by 9.30%, Defect by 8.14%, and Overproduction by 1.16%. Proposals for improvements were made only for the three most influential reductions in types of waste (waste), namely by designing visual work standards, redesigning layouts, and implementing a 5S work culture. The result of implementing the improvement was a reduction in the total Production Lead Time in the Future State by 108.95 minutes, thereby increasing Process Cycle Efficiency (PCE) by 18.92%, from 57.26% to 76.19%. Keywords: Waste, Lean Manufacturing, Value Stream Mapping (VSM) Abstrak. PT. X merupakan perusahaan garmen di Kota Bandung yang memproduksi berbagai jenis pakaian. Penelitian ini berfokus pada salah satu produk perusahaan yaitu celana jeans. Hasil observasi pada proses produksi celana jeans ditemukan beberapa pemborosan (waste) yang terdiri dari transportasi berlebihan, proses pemeriksaan secara berulang, penumpukan bahan dan barang tidak terpakai, serta karyawan yang menunggu. Pemborosan (waste) tersebut berdampak pada lead time produksi yang semakin panjang. Oleh karena, penelitian ini bertujuan untuk mereduksi pemborosan (waste) yang terjadi pada proses produksi celana jeans. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan konsep Lean Manufacturing, dibantu dengan tools Value Stream Mapping (VSM), Kuesioner Seven Waste, Value Stream Mapping Analysis Tools (VALSAT), serta diagram sebab akibat (Fishbone). Hasil pembobotan pemborosan (waste) menggunakan kuesioner Seven Waste, didapatkan tiga jenis pemborosan (waste) paling berpengaruh yaitu Excess Processing sebesar 31,40%, Transportation sebesar 22,09%, serta Unnecessary Inventory sebesar 16,28%, diikuti oleh jenis pemborosan lain yaitu Waiting sebesar 11,63%, Unecessary Motion sebesar 9,30%, Defect sebesar 8,14%, serta Overproduction sebesar 1,16%. Usulan perbaikan yang dibuat untuk mereduksi tiga jenis pemborosan (waste) paling berpengaruh yaitu dengan perancangan standarisasi kerja visual, perancangan ulang layout, serta penerapan budaya kerja 5S. Hasil penerapan usulan perbaikan adalah berkurangnya total Production Lead Time pada Future State sebesar 108,95 menit, sehingga meningkatkan Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar 18,92% yaitu dari 57,26% menjadi 76,19%. Kata Kunci: Waste, Lean Manufacturing, Value Stream Mapping (VSM)
Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemeriksaan di PT. X Muhammad Farhan Nurrohman; Yanti Sri Rejeki
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9333

Abstract

Abstract. X is one of the industries engaged in clothing convection. Based on observations made, PT. X could not reach the production target of 18,000 pcs/month. This is due to operator workstation examination when doing his job often take breaks to stretch the muscles resulting in a longer production time. The purpose of this study is to identify complaints on the operator's body parts, measure the operator's work risk level at the inspection work station, and make proposals for work facility design to reduce work risk using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire measurement method and the Occupational Repetitive Action (OCRA) method. Based on the results of NBM measurements experienced by operators occur in several parts of the body such as the neck, shoulders, upper back and lower back with values ranging from 3-8. Based on the results of work risk analysis using the OCRA method, it shows a score of 74.73 for the right hand and 71.11 for the left hand, so it is categorized as high because it exceeds the number 9 which means that the work risk is in the red-high classification, improvements are needed in the examination work facility. Redesign of the examination table work facility with added storage that serves to facilitate operators. The proposal can change the work attitude of the operator who originally bent and bowed to stand tall and avoid circular movements. These work facilities are then modeled into CATIA for work risk analysis. The results of the analysis stated that the OCRA score on the proposed work facility obtained was in the range of 5.47 for the right hand and 5.20 for the left hand. Based on these results, it can be concluded that there is a decrease in the risk of operator work in doing their work. Abstrak. X merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang konveksi pakaian. Berdasarkan observasi yang dilakukan, PT. X tidak dapat mencapai target produksi yaitu sebanyak 18.000 pcs/bulan. Hal ini disebabkan oleh operator stasiun kerja pemeriksaan pada saat melakukan pekerjaannya sering beristirahat untuk melakukan peregangan otot sehingga mengakibatkan waktu produksi menjadi lebih lama. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keluhan pada bagian tubuh operator, mengukur tingkat risiko kerja operator pada stasiun kerja pemeriksaan, dan membuat usulan rancangan fasilitas kerja agar dapat mengurangi risiko kerja menggunakan metode pengukuran kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan metode Occupational Repetitive Action (OCRA). Berdasarkan hasil pengukuran NBM yang dialami operator terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti leher, bahu, punggung atas dan punggung bawah dengan nilai rentang 3-8. Berdasarkan hasil analisis risiko kerja menggunakan metode OCRA menunjukan skor 74,73 untuk tangan kanan dan 71,11 untuk tangan kiri, sehingga dikategorikan tinggi dikarenakan melebih angka 9 yang artinya risiko kerja berada pada klasifikasi red-high, diperlukan perbaikan pada fasilitas kerja pemeriksaan. Perancangan ulang fasilitas kerja meja pemeriksaan dengan ditambahkan tempat penyimpanan yang berfungsi untuk memudahkan operator. Usulan tersebut dapat merubah sikap kerja operator yang semula membungkuk dan menunduk menjadi berdiri tegap dan menghindari gerakan memutar. Fasilitas kerja ini kemudian dimodelkan kedalam CATIA untuk dianalisis risiko kerjanya. Hasil analisis menyebutkan bahwa skor OCRA pada usulan fasilitas kerja yang didapat berada pada rentang nilai 5,47 untuk tangan kanan dan 5,20 untuk tangan kiri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya penurunan pada resiko kerja operator dalam melakukan pekerjaannya.
Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders pada Stasiun Kerja Pencetakan Produk Ubin Tempel Gusti Deka Repansah; Nur Rahman As’ad
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9399

Abstract

Abstract. Posko Suara Tanah is a home industry company operating in Majalengka Regency, specializing in the production of pottery. The pottery-making process is carried out traditionally, and two workers at the tile molding workstation have reported complaints of pain in various parts of their bodies. These complaints are caused by the manual and repetitive nature of the molding activities. The objective of this research is to assess the level of work-related risks during the molding activities for both operators at the molding workstation. The research methodology involves using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire to evaluate the operators' bodily complaints and the Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools to measure the risk value of the work. Based on the data analysis, the results from the Nordic Body Map (NBM) questionnaire indicate that the highest level of pain experienced by both operators is in the neck, elbows, and wrists, with a score of 9. In the upper back and shoulders, both operators experience pain with a score ranging from 7 to 8. Meanwhile, in the knees, lower back, and buttocks, both operators experience pain with a score ranging from 4 to 7. e work-related risk analysis for both molding operators using the Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools method shows that the molding element has the highest risk level with a score of 60 for both the right and left sides of the body. The leveling element has a high-risk level with a score of 21 for both the right and left sides of the body, while the smoothing element has a low-risk level with a score of 10.5 for the right side of the body and a score of 1.5 for the left side of the body. Abstrak. Posko Suara Tanah adalah suatu perusahaan home industry yang beroperasi di Kabupaten Majalengka bergerak dalam bidang produksi gerabah. Proses pembuatan gerabah dilakukan secara tradisional, dua orang pekerja pada stasiun kerja pencetakan mengalami keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Keluhan tersebut disebabkan oleh kegiatan pencetakan yang dilakukan secara manual dan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko kerja saat melakukan aktivitas pencetakanpada kedua operator stasiun kerja pencetakan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk menilai tingkat keluhan tubuh operator, dan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools digunakan untuk mengukur nilai risiko kerja. Berdasarkan analisis data, hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) menunjukkan bahwa tingkat rasa sakit paling tinggi yang dirasakan oleh kedua operator pada bagian leher, siku, dan pergelangan tangan dengan nilai 9. Pada bagian punggung atas dan bahu, kedua operator mengalami rasa sakit dengan nilai 7 hingga 8. Sedangkan pada bagian lutut, punggung bawah dan bokong, kedua operator mengalami rasa sakit dengan nilai 4 hingga 7. Hasil analisis risiko kerja pada kedua operator pencetakan menggunakan metode Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools menunjukkan bahwa elemen kerja mencetak memiliki tingkat risiko paling tinggi dengan skor 60 pada bagian tubuh kanan dan kiri. Elemen kerja meratakan memiliki tingkat risiko kerja tinggi dengan skor21 pada bagian tubuh kanan dan kiri, sedangkan pada elemen kerja menghaluskan memiliki tingkat risiko rendah dengan skor 10,5 pada bagian tubuh kanan dan skor 1,5 pada bagian tubuh kiri.
Usulan Perbaikan Budaya Kerja Berdasarkan Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) pada Gudang Bahan Baku di PT.Sygma Examedia Arkanleema Sidiq Ahmad Addiba'i; Agus Nana Supena; Yanti Sri Rejeki
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9407

Abstract

Abstract. Focusing on work effectiveness and efficiency is the most essential in any production process. In order to achieve effective and efficient results, it is necessary to address the factors that contribute to delays, especially in the raw and auxiliary materials warehouse. The waiting time in this crucial area significantly impacts the overall production process. This research centres on PT Sygma Examedia Arkanleema, a company engaged in printing. The company was experiencing problems in meeting production targets due to delays caused by the disorganised condition of the raw and auxiliary materials warehouse. The absence of a proper storage system, mixed materials, lack of a fixed location, and poor warehouse hygiene all contributed to these delays. As a result, employees spend more time searching for raw materials, affecting the production schedule. Losses arising from waiting time during raw material picking need to be eliminated immediately. The appropriate solution is to improve the warehouse conditions by adopting the 5S methodology, which includes Sorting (Seiri), Set in Order (Seiton), Shining (Seiso), Standardize (Seiketsu), and Sustain (Shitsuke). Implementing the 5S work culture concept promises many benefits. Abstrak. Fokus pada efektivitas dan efisiensi kerja adalah yang terpenting dalam setiap proses produksi. Dalam rangka mencapai hasil yang efektif dan efisien, perlu dilakukan penanganan terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keterlambatan, terutama di gudang bahan baku dan bahan penolong. Waktu menunggu di area yang strategis ini secara signifikan berdampak pada proses produksi secara keseluruhan. Penelitian ini berpusat pada PT Sygma Examedia Arkanleema, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini mengalami masalah dalam memenuhi target produksi karena keterlambatan yang disebabkan oleh kondisi gudang bahan baku dan bahan penolong yang tidak teratur. Tidak adanya sistem penyimpanan yang tepat, bahan yang tercampur, tidak adanya lokasi yang tetap, dan kebersihan gudang yang buruk, semuanya berkontribusi terhadap keterlambatan ini. Akibatnya, karyawan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari bahan baku, sehingga mempengaruhi jadwal produksi. Kerugian yang timbul dari waktu tunggu selama pengambilan bahan baku perlu segera dihilangkan. Solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan kondisi gudang dengan mengadopsi metodologi 5S, yang meliputi Pemilahan (Seiri), Penataan (Seiso), Pembersihan (Seiso), Pemantapan (Seiketsu), dan Pembiasaan (Shitsuke). Menerapkan konsep budaya kerja 5S menjanjikan banyak manfaat.
Rancangan Strategi Pemasaran Digital pada UKM Mitra Kaos Kaki di E-Marketplace dengan Menggunakan Metode SOSTAC Erick Wahyudie; Djamaluddin; Nugraha
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9468

Abstract

Abstrak. Mitra Kaos Kaki is an UKM engaged in the fashion sector, especially socks and fashion accessories. Currently, they sell products through e-marketplaces and social media. However, they have not met the minimum sales turnover requirements to get Stars+ seller status on Shopee and PM Pro Merchant on Tokopedia. This limitation is caused by the use of digital media and e-marketplace strategies that are not optimal compared to its competitors.This Final Project research aims to design a digital marketing strategy using the SOSTAC method on the Mitra Kaos Kaki e-marketplace. This method consists of six stages: situation analysis, objective, strategy, tactics, action, and control. This strategy is expected to increase sales, customer satisfaction, customer interaction, reduce promotional costs, and build brand awareness for Mitra Kaos Kaki.The results of this study cover various digital marketing strategies, including creating and optimizing store page content on e-marketplaces, maximizing promotional features, using search word ads, live streaming, working with influencers, using User Generated Content (UGC), and using supporting tools to achieve digital marketing goals.By implementing the results of the digital marketing strategy from this research, it is hoped that Mitra Kaos Kaki can achieve effective e-marketplace marketing and increase their digital competitive value. The rapid growth in the use of digital media in Indonesia can be a great opportunity, but it can also be a threat for Mitra Kaos Kaki if they are unable to compete well in the digital space. Abstrak.Mitra Kaos Kaki merupakan UKM yang bergerak di bidang fashion khususnya kaos kaki dan aksesoris fashion. Saat ini, mereka menjual produk melalui e-marketplace dan media sosial. Namun, mereka belum mencapai syarat minimal omset penjualan untuk mendapatkan status penjual Stars+ di Shopee dan PM Pro Merchant di Tokopedia. Keterbatasan ini disebabkan oleh penggunaan media digital dan strategi e-marketplace yang belum optimal dibandingkan dengan kompetitornya. Penelitian Tugas Akhir bertujuan untuk merancang strategi pemasaran digital menggunakan metode SOSTAC pada e-marketplace Mitra Kaos Kaki. Metode ini terdiri dari enam tahap: analisis situasi, tujuan, strategi, taktik, aksi, dan kontrol. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan, kepuasan pelanggan, interaksi pelanggan, menekan biaya promosi, dan membangun brand awareness untuk Mitra Kaos Kaki. Hasil penelitian ini mencakup berbagai strategi digital marketing, termasuk pembuatan dan pengoptimalan konten halaman toko di e-marketplace, memaksimalkan fitur promosi, penggunaan iklan kata pencarian, live streaming, bekerja sama dengan influencer, menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan tools pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. Hasil penelitian ini mencakup berbagai strategi digital marketing, termasuk pembuatan dan pengoptimalan konten halaman toko di e-marketplace, memaksimalkan fitur promosi, penggunaan iklan kata pencarian, live streaming, bekerja sama dengan influencer, menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan tools pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. Hasil penelitian ini mencakup berbagai strategi digital marketing, termasuk pembuatan dan pengoptimalan konten halaman toko di e-marketplace, memaksimalkan fitur promosi, penggunaan iklan kata pencarian, live streaming, bekerja sama dengan influencer, menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan tools pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. termasuk pembuatan dan pengoptimalan konten promosi halaman toko pada e-marketplace, memaksimalkan fitur, penggunaan iklan kata pencarian, live streaming, bekerja sama dengan influencer, menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan alat pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. termasuk pembuatan dan pengoptimalan konten promosi halaman toko pada e-marketplace, memaksimalkan fitur, penggunaan iklan kata pencarian, live streaming, bekerja sama dengan influencer, menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan alat pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan tools pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital. menggunakan User Generated Content (UGC), dan menggunakan tools pendukung untuk mencapai tujuan pemasaran digital. Dengan menerapkan hasil strategi pemasaran digital dari penelitian ini, diharapkan Mitra Kaos Kaki dapat mencapai pemasaran e-marketplace yang efektif dan meningkatkan nilai kompetitif digital mereka. Pesatnya pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia dapat menjadi peluang besar, namun juga menjadi ancaman bagi Mitra Kaos Kaki jika tidak berhasil bersaing dengan baik di ranah digital.
Perbaikan Pelayanan Jasa dengan Menggunakan Model Kano Meidiana Vinda RP; M Dzikron
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v3i2.9588

Abstract

Abstract. Barbershop not only provides haircut services, but also provides services that support the appearance of men. Hairnerds Studio Bandung is a company engaged in haircut services and is a branch of Hairnerds Studio Jakarta. However, after the opening of Hairnerds Studio Bandung branch, based on data obtained from April 2019 – November 2020, several times the number of customer arrivals did not meet the target set by the management. In April, May and October in 2019 but in April Hairnerds Studio Bandung operated on April 15. Meanwhile, in 2020, the decrease in subscribers occurred in March, April, May, July, August and September. From March 18 to the end of May Hairnerds Studio Bandung is not operating due to the pandemic and will reopen in June. One of the factors that affect the quality of service is customer satisfaction. Therefore an analysis is needed to determine the level of customer satisfaction so that the target number of customer arrivals can exceed the target agreed upon by the management. In this study, using a problem identification tool using the Kano model and making a repair design using a fishbone diagram. Based on the results of data processing, there are 3 categories that meet 21 service attributes of Heirnerds Studio, namely 6 one dimensional attributes, 8 attractive attributes, and 7 must be attributes. The service attribute that the solution will provide is the overall attractive attribute because the attributes in that category can increase customer satisfaction very high. Abstrak. Barbershop tidak hanya memberikan pelayanan potong rambut saja, tapi juga memberikan pelayanan yang menujang penampilan pria. Hairnerds Studio Bandung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa potong rambut dan merupakan cabang dari Hairnerds Studio Jakarta. Namun setelah dibukanya Hairnerds Studio cabang Bandung, berdasarkan data yang didapat dari bulan April 2019 – November 2020 beberapa kali jumlah kedatangan pelanggan tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Pada bulan April, Mei dan Oktober ditahun 2019 namun pada bulan April Hairnerds Studio Bandung beroparasi pada tanggal 15 April. Sedangkan pada tahun 2020 penurunan pelanggan terdapat pada bulan Maret, April, Mei, Juli, Agustus dan September. Dari tanggal 18 Maret hingga akhir bulan Mei Hairnerds Studio Bandung tidak beroprasi dikarenakan adanya pandemi dan buka kembali pada bulan Juni. Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap kualitas layanan yaitu kepuasan pelanggan. Maka dari itu diperlukan analisis untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan agar target jumlah kedatangan pelanggan dapat melebihi target yang telah disepakati oleh pihak manajemen. Pada penelitian ini menggunakan alat identifikasi masalah dengan menggunakan model Kano dan membuat rancangan perbaikan dengan menggunakan diagram fishbone. Berdasarkan hasil dari pengolahan data terdapat 3 kategori yang memenuhi 21 atribut pelayanan Heirnerds Studio yaitu terdapat 6 atribut one dimensional, 8 atribut attractive, dan 7 atribut must be. Atribut pelayanan yang akan diberikan solusi yaitu keseluruhan atribut attractive karena atribut pada kategori tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan sangat tinggi.