cover
Contact Name
Tom Finaldin
Contact Email
mangkusantara@yahoo.com
Phone
+6281386402020
Journal Mail Official
diah.apriliani17@gmail.com
Editorial Address
Panyileukan Asri Residence No. B6 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Global Mind Jurnal Imliah Hubungan Internasional
Published by Universitas Al-Ghifari
ISSN : -     EISSN : 27750639     DOI : https://doi.org/10.53675/jgm.v4i1.989
Global Mind is a journal managed by the International Relations Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Al Ghifari University, Bandung under the guidance of the Al Ghifari University Research and Community Service Institute (LPPM). Thus, the contents of this journal are scientific writings on issues of international relations, both high politics and low politics. This journal covers foreign policy, international politics, diplomacy, dynamics of global political economy, the Asia Pacific region, the Middle East region, environment, culture, international business, Islamic economics, intermestic, etc ... However, we accept writings from various disciplines other as long as it has to do with international interactions.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional" : 5 Documents clear
BUDAYA SUNDA “PEMBERDAYAAN SAUNG RANGON SEBAGAI MARKAS KREASI MAHASISWA” DALAM MENGATASI KELESUAN EKONOMI DAMPAK VIRUS CORONA Muhammad Daud Yusuf
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.397 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.230

Abstract

AbstrakKebudayaan Sunda kebudayaan tertua di tatar Nusantara. Kebudayaan Sunda ajaran mengenai etos dan watak Sunda yaitu adalah cageur, bageur, singer dan pinter. Budaya Sunda someah hade kasemah menjadi modal ekonomi Budaya Sunda.Konsep Kebudayaan Sunda ala “ Komunitas Budaya Cinta Ritual Pertanian (Kombucriper) Study Club” mengacu kepada hal ini.Kebudayaan Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup  dalam masyarakat Sunda, budaya Sunda termasuk kebudayaan tertua di tatar Nusantara. Kebudayaan Sunda mengajarkan beberapa ajaran tentang jalan menuju keutamaan hidup.Ajaran kebudayaan Sunda mengenai etos dan watak Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter menunjukan: Cageur artinya sehat, bageur artinya soleh, singer artinya kreatif, dan pinter artinya terdidik.Komunitas Budaya Cinta Ritual Pertanian (Kombucriper) merupakan sarana diskusi ilmiah para  mahasiswa sebagai anggotanya bertujuan memabangun Sumber Daya Manusia (SDM) ber-Budaya Sunda dengan menanamkam nilai-nilai budaya yang terdapat dalam kebudayaan Sunda, melalui pendekatan mata pencaharian mayoritas Suku Sunda yakni budi daya pertanian, yang selama ini mulai terlupakan kaum milenial, agar dimasa yang akan datang dapat tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) unggulan Sunda yang sejahtera  sugih mukti kerta raharja sehingga kedepan bangsa kita sebagai pribumi tidak ketinggalan oleh pengusaha pendatang dari Cina atau bangsa lainnya. Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kultur budaya lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritualis.Kebudayaan Sunda memiliki banyak kesenian diantaranya adalah kesenian singsingaan, tarian khas Sunda, wayang golek, seni ukir, permainan anak-anak dan alat musik tradisional serta kesenian musik tradisional Sunda yang biasanya di mainkan pada pagelaran kesenian. Di Saung Rangon alat-alat musik tradisi Sunda biasanya di buat atau diukir oleh para pendahulu kita dulu.Kebudayaan Sunda juga memiliki karateristik contohnya seperti kemampuan berorganisasi dan berkoordinasi, di maknai sebagai kemampuan berinteraksi secara sosial. Sehingga dipandang perlu adanya lembaga Kombucriper sebagai sarana diskusi, sarana sosialisasi dan sarana penelitian mahasiswa kepada masyarakat. Kebudayaan Sunda memiliki nilai dan tradisi yang sangat dijunjung tinggi agama, mereka juga sangat religius dalam hal keimanan dan ketaqwaan, sehinga hampir di setiap atau disegala sesi tani selalu diwarnai tradisi ritual seperti sedekah sholawatan bumi, manakiban, matambian,pupuhunan dll.Kata Kunci:Kebudadayan,Sunda, Saung Rangon,Pinter
HAK ASASI MANUSIA DAN DIPLOMASI KEMANUSIAAN: Human Rights and Humanitarian Diplomacy Regi Rahmawati; Putri Nur Amalya. F; M. Ikbal Maulana; Helmi Heriansyah
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.757 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.219

Abstract

ABSTRAKPerkembangan dunia yang semakin global membuat tragedi kemanusiaan tidak bisa lagi dianggap sebagai masalah dalam negeri masing-masing negara. Krisis kemanusiaan yang dipicu oleh manusia atau bencana alam telah menunjukkan perlunya solidaritas global dalam rangka menyelesaikan masalah kemanusiaan. Oleh karenanya, diplomasi kemanusiaan semakin menjadi bagian penting dari agenda diplomasi internasional. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, tujuan pembuatan artikel ini, yaitu untuk memberikan pehamahan lebih agar meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, akademisi, praktisi dan pembuat kebijakan tentang pentingnya dan pelaksanaan diplomasi kemanusiaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan studi pustaka. Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini yaitu hak asasi manusia dan diplomasi kemanusiaan dilakukan oleh beberapa aktor, melalui berbagai saluran, menggunakan berbagai alat dan instrumen. Hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan diterima secara luas, meskipun perbedaan pendapat yang cukup besar ada mengenai memprioritaskan, mendefinisikan, dan mengimplementasikan hak dan prinsip tersebut. Sisa teks dikhususkan untuk mengeluarkan bagaimana hak asasi manusia dan diplomasi kemanusiaan dipraktikkan pada berbagai tingkatan.Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Kemanusiaan, Diplomasi ABSTRACTThe development of an increasingly globalized world has made human tragedies no longer considered as domestic problems of each country. Humanitarian crises triggered by humans or natural disasters have demonstrated the need for global solidarity in order to resolve humanitarian problems. Therefore, humanitarian diplomacy is increasingly becoming an important part of the international diplomacy agenda. Based on the background described above, the purpose of this article is to provide more understanding in order to increase the awareness and understanding of the public, academics, practitioners and policy makers about the importance and implementation of humanitarian diplomacy. The research method used is qualitative with literature study. The conclusions and results of this research are that human rights and humanitarian diplomacy are carried out by several actors, through various channels, using various tools and instruments. Human rights and humanitarian principles are widely accepted, although considerable differences of opinion exist regarding prioritizing, defining, and implementing these rights and principles. The remainder of the text is devoted to revealing how human rights and humanitarian diplomacy are practiced at various levels.Key words: Human Rights, Humanity, Diplomacy
PERAN INFLUENCER MEDIA SOSIAL SEBAGAI AKTOR DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah; Anggy Wira Pambudi; Henike Primawanti
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.613 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.224

Abstract

This research eximines in how South korea's influencers taking a role as South Korea's culture diplomacy actor. This paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. By using culture diplomacy and digital diplomacy theory this paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. This study found that south korea's influencers have succeeded in popularizing south korea's culture that is created as a content that can be enjoyed by the global people.Keywords: South Korean, Social Media, Influencer, Content
DIPLOMASI INDONESIA DAN MALAYSIA TERKAIT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONEISA PADA 2015-2019 Tom Finaldin; Moch Sudhan Akbar Ryan Dhani
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.616 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.225

Abstract

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap mendapat perhatian khusus aktor internasional karena memiliki potensi melintasi batas negara. Seperti Kebakaran yang terjadi di Indonesia ini menjadi polemik karena dapat menganggu hubungan diplomatik dengan Malaysia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana diplomasi yang dilakukan Indonesia terkait kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan yang menyebabkan terjadinya kabut asap yang melewati batas negara Malaysia. Penelitian ini menjelaskan tentang sikap dan langkah yang ditempuh Indonesia dan Malaysia untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebakaran huran dan lahan menyebabkan kerugian bagi kedua negara dari aspek ekonomi dan kesehatan serta kerugian materi yang cukup besar, kedua negara berupaya melindungi kepentingan nasionalnya masing-masing seperti aktifitas ekonomi, kesehatan masyarakat dan keuntungan dari pariwisata.Dipomasi yang dilakukan menghasilkan berbagai kebijakan dan kesepakatan. Mulai dari perjanjian bilateral mengenai penanggulangan bersama masalah kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap melalui Memorandum of Understanding serta melakukan patroli di udara dan memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah.  Kata Kunci: Kebakaran Hutan dan Lahan, Indonesia, Malaysia, Diplomasi
IMPLEMENTASI KERJA SAMA INDONESIA DAN MALAYSIA DALAM PENANGANAN TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA PADA PEMERINTAHAN PERIODE KEDUA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (2009-2014) Tom Finaldin; Nisa Nur Yulianti
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.967 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.229

Abstract

AbstrakPerjanjian bilateral tersebut mempunyai tujuan melindungi TKI dari tindakan kekerasan ketika bekerja. Dengan MoU sebagai regulasi dan perlindungan TKI di Malaysia, baik untuk sektor formal maupun sektor informal (domestik). Dalam jangka waktu pasca moratorium tahun 2009 hingga 2011, Indonesia dan Malaysia saling merespons kebijakan satu sama lain. Kerjasama Indonesia dan Malaysia di bidang ketenagakerjaan membuat MoU sebagai dasar perlindungan terhadap TKI di negara tersebut yang sudah diupayakan oleh kedua negara tersebut. Lalu berdampak pada adanya peningkatan penerimaan Remitansi dari TKI di Malaysia, lalu pada tahun 2009 Indonesia mengeluarkan kebijakan moratorium selama 10 bulan, keduanya berusaha untuk normalisasi kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Kata kunci: Indonesia, Malaysia, MoU, TKI

Page 1 of 1 | Total Record : 5