cover
Contact Name
Budi Hartoyo
Contact Email
budi-hartoyo@untagsmg.ac.id
Phone
+6285385059811
Journal Mail Official
agrifoodtech@untagsmg.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Agrifoodtech
ISSN : 29637422     EISSN : 29637414     DOI : -
Jurnal Agrifoodtech is a peer-reviewed and open-access journal that aims to expose the scientific discoveries or innovations that focus on food and agricultural technology, i.e., food quality and safety, food biotechnology, food biochemistry, food processing technology and agricultural products, food nutrition and functional food, agroindustry management, and non-food agricultural product processing technology (essential oil, bio-energy, etc.). Focus and Scope: Food Quality and Safety Food Biotechnology Food Biochemistry Food and Agricultural Products Processing Technology Agro-industry Management Postharvest of Agricultural Products Food Nutrition and Functional Food Non-food Agricultural Product Processing Technology (bio-energy, essential oil, etc.)
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech" : 4 Documents clear
Pengaruh Kondisi Penyimpanan terhadap Susut Bobot, Tekstur, dan Warna Pisang Kepok Kuning ( Musa acuminata balbisiana Colla): Effect of Storage Conditions on Weight Loss, Texture, and Color of Yellow Kepok Bananas (Musa acuminata balbisiana Colla) Nadya Winda Iswara; Muhammad Agus Niam; Bagus Tegar Ardi Pramana; Ahmad Nabil Al Aflah; Ali Umar Dhani; Yasmin Aulia Rachma
Jurnal Agrifoodtech Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v2i1.821

Abstract

Buah pisang kepok kuning (Musa acuminata balbisiana Colla) kerap dipanen sebelum mencapai kematangan karena sifatnya sebagai buah klimaterik. Untuk menghambat penurunan mutu buah pada proses distribusi dan penyimpanan, buah pisang kepok kuning harus disimpan dalam kondisi yang sesuai namun sederhana dan mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi masyarakat. Penyimpanan buah pisang kepok kuning dilakukan dengan berbagai kondisi perlakuan, yaitu tanpa pengemas di suhu ruang, tanpa pengemas di suhu chiller -4ËšC, plastik PP di suhu ruang, plastik PP di suhu chiller -4ËšC, plastik PP + karbid di suhu ruang, dan plastik + silica gel di suhu ruang. Buah pisang kepok kuning kemudian diuji perubahan susut bobot, tekstur, dan warna secara organoleptik untuk melihat penurunan mutunya. Percobaan dilakukan dengan RAL Non-Faktorial, kemudian hasil dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan antara masing-masing kondisi penyimpanan. Susut bobot terbesar terjadi pada buah pisang yang disimpan pada kondisi penyimpanan tanpa pengemas di suhu ruang, yaitu sebesar 22,815%. Perlakuan kondisi penyimpanan yang paling cepat menurunkan kualitas buah pisang kepok kuning adalah perlakuan tanpa pengemas dan disimpan di suhu ruang, sedangkan penyimpanan yang paling bisa mempertahankan kualitas buah pisang kepok kuning adalah penyimpanan dalam kemasan plastik PP di suhu chiller (4ËšC).
Karakteristik Fisik dan Sensori Kue Semprit dari Formulasi Tepung Pati Garut (Maranta arundinacea L) dan Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Sigit Purnomo; Diah Kartikawati; Bambang Hermanu
Jurnal Agrifoodtech Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v2i1.1034

Abstract

Kue semprit adalah salah satu jenis kue kering jenis biskuit berlemak (rich biscuit) karena menggunakan lemak setengah dari berat tepung yang berbahan tepung, lemak, telur, dan gula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik fisik (nilai warna L*,a*,b*) dan sensoris (warna, aroma, tekstur dan rasa) kue semprit dari tepung pati garut dan tepung ubi jalar ungu. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, yaitu S1 = (tepung pati garut 100% : 0% tepung ubi jalar ungu), S2 = (tepung pati garut 87,5% : 12,5% tepung ubi jalar ungu), S3= (tepung pati garut 75% : 25% tepung ubi jalar ungu), S4 = (tepung pati garut 62,5% : 37,5% tepung ubi jalar ungu), S5 = (tepung pati garut 50% : 50% tepung ubi jalar ungu). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova dan uji lanjut menggunakan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan nilai warna kecerahan L* kue semprit berkisar antara 35,690-55,594. Warna a* kue semprit berkisar antara 11,213-18,181. Warna b* kue semprit berkisar antara 1,632-7,900. Adanya tanpa penambahan tepung ubi jalar ungu meningkatkan nilai warna L* (hitam-putih) dan b* (biru-kuning) kue semprit. Kadar abu kue semprit berkisar antara 1,000-1,750%, kadar air kue semprit pada kisaran 3,16 – 4,83 % dan berbeda nyata antar formulasi. Panelis menyukai warna dan aroma kue semprit pada formulasi tepung pati garut dan tepung ubi jalar ungu 50% dengan nilai skor berturut-turut 4,300 dan 3,600. Panelis menyukai tekstur dan rasa kue semprit pada formulasi tepung pati garut 75% dan tepung ubi jalar ungu 25% dengan nilai skor 3,800 dan 3,867.
Pengelolaan Lingkungan dan Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga Menjadi Pewarna Alami Makanan Ayu Ni Komang Ayu Artiningsih
Jurnal Agrifoodtech Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v2i1.1043

Abstract

Makanan yang banyak kita jumpai dipasaran tradisional maupun pasar modern dalam proses pembuatan membutuhkan zat pewarna, tanpa pewarna maka segala jenis makanan maupun minuman tidak akan punya daya tarik bagi konsumen, karena dengan pewarna maka produk mempunyai tekstur dan bisa menaikkan harga jual, disamping eksotik makanan yang menarik, untuk memberi daya tarik warna makanan. Namun demikian masih banyak makanan yang menggunakan bahwa pewarna sintetik yang kadang berbahaya bagi kesehatan manusia. Buah naga merupakan salah satu buah eksotik yang banyak dikonsumsi masyarakat, umumnya yang dikonsumsi adalah daging buahnya, sedangkan kulit buahnya dibuang sebagai sampah atau limbah yang pada suatu saat akan membebani lingkungan hidup. Sejauh ini kulit buah dari buah naga belum dimanfaatkan secara optimal, meskipun sebenarnya memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi bahan-bahan yang bermanfaat. Salah satu potensinya adalah di manfaatkan menjadi zat pewarna alami pada makanan. Bermacam-macam bahan pewarna saat ini banyak digunakan pada produk makanan, pewarna alami adalah pewarna yang aman untuk kesehatan, dibandingkan pewarna sintetik. Pewarna alami telah banyak diaplikasikan pada pangan, salah satunya yang diangkat penelitian adalah memanfaatkan limbah kulit buah naga sebagai pewarna alami, sehingga diharapkan dengan dimanfaatkannya limbah pertanian yang memiliki potensi sebagai bahan pewarna makanan dapat memberikan jaminan keamanan bagi konsumen juga mengurangi limbah yang akan mencemari lingkungan.
Identifikasi Kandungan Logam Berat dan Total Kapang Bahan Baku Kopi Buah Mangrove Diah Kartikawati; Dyah Ilminingtyas WH; Ghifar Naufal Aslam; Nurtekto
Jurnal Agrifoodtech Vol. 2 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v2i1.1062

Abstract

Kopi mangrove adalah minuman hasil seduhan buah mangrove kering yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk serta dikombinasikan dengan bubuk kopi robusta. Jenis buah mangrove yang digunakan berasal dari tanaman Rhizophora mucronata Lamk.dan Rhizophora stylosa Griff. yang tumbuh di areal tambak ikan bandeng di Kelurahan Mangkang Wetan Kota Semarang. Minuman kopi dari biji mangrove ini perlu pengkajian lebih lanjut tentang mutu keamanan pangannya berdasarkan bahan baku. Kontaminasi secara kimia dapat berupa tercemarnya bubuk mangrove dan bubuk kopi robusta dengan beberapa jenis logam berat yang berbahaya bagi kesehatan seperti logam Cu, Pb, Zn dan Hg dan terdapatnya cemaran mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat dan cemaran mikroba pada bubuk buah mangrove dan bubuk kopi robusta. Hasil analisis menunjukkan kadar logam berat Pb, Cd, Cu, As, dan Hg pada bubuk kopi robusta berturut-turut 0,050 mg/kg; <0,005 mg/kg; 1,349 mg/kg, As <0,040 mg/kg; dan Hg <0,002 mg/kg, sedangkan pada bubuk buah Rhizophora sp sebesar Pb 0,210 mg/kg; Cd <0,005 mg/kg; Cu 3,204 mg/kg; As 0,040 mg/kg; dan Hg <0,002 mg/kg. Total mikroba kapang pada kopi robusta 9 koloni/g dan bubuk buah Rhizophora sp. 6 koloni/g. Secara keseluruhan kandungan logam berat dan total kapang pada kopi robusta dan bubuk buah Rhizophora sp yang digunakan sebagai bahan pembuatan kopi mangrove di bawah ambang batas yang dipersyaratkan SNI kopi bubuk.

Page 1 of 1 | Total Record : 4