cover
Contact Name
Harianto GP
Contact Email
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Phone
+6282115511552
Journal Mail Official
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Editorial Address
Royal Crown Palace F1-2, Tambak Oso, Waru - Sidoarjo 61256
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Inculco Journal of Christian Education
ISSN : 29636485     EISSN : 29636485     DOI : https://doi.org/10.59404/ijce
Core Subject : Religion, Education,
Inculco Journal of Christian Education (IJCE) adalah jurnal penelitian peer-review (proses penelusuran atas kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh ahli lain di bidang yang bersesuaian) akses terbuka berkualitas. Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. IJCE menyediakan platform (rencana kerja atau program) yang menyambut dan mengakui makalah penelitian asli yang berkualitas tentang pendidikan yang ditulis oleh para peneliti, akademisi, profesional, dan praktisi. Kajian Inculco Journal of Education (IJE) mencakup: Ilmu Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Biblika, Teologi Pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Keluarga, Pendidikan Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Orang Dewasa, Pendidikan Guru.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023" : 7 Documents clear
PEMBELAJARAN WORSHIP LEADER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PUJIAN PENYEMBAHAN Rosiana Rosiana
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.170

Abstract

Abstrak: Worship leader adalah orang yang bertanggung jawab untuk memimpin ibadah pada sesi ibadah. Adanya worship leader memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah karena hampir seluruh proses ibadah berlangsung di dalam tanggungjawab worship leader, bukan hanya pribadi yang menyusun rangkaian sebuah ibadah, akan tetapi bertanggungjawab dalam menginspirasi masyarakat untuk berterima kasih kepada Tuhan melalui lagu, serta untuk masuk dan menikmati hadirat Tuhan selama dalam memuji dan menyembah. Dengan demikian tercapai maupun tidaknya tujuan ibadah bergantung pada pembawaan seorang worship leader dalam memimpin ibadah. Dimana dibutuhkan seorang worship leader yang mampu membawa suasna untuk benar-benar merasakan pimpinan Roh Kudus didalam ibadah sehingga membantu pengkhotbah untuk menyampaikan apa yang menjadi bagianya dalam menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Peran worship leader juga dapat membantu pengkhotbah untuk menyampaikan apa yang akan disampaikan, melalui pujian penyembahan yang dibawakan oleh seorang worship leader jika bisa membawa jemaat masuk dalam hadirat Tuhan makan tugas pengkhotbah tidak terlalu berat, dan tinggal melanjutkan tugasnya dalam menyampaikan Firman Tuhan. Seorang pemimpin pujian juga penting mempunyai kualitas baik di dalam pelayanannya, menjadi seorang worship leader bukanlah suatu hal yang mudah, seorang pelayan Tuhan dibidang worship leader adalah tugas yang benar-benar harus meminta piminan Roh Kudus Tuhan sehingga pelayananya bisa berken dan bisa menyenangkan hati Tuhan, menjadi seorang worship leader tidak cukup hanya bisa bernayai dan memiliki suara bagus tetapi juga memiliki Roh Kudus yang menyala- nyala dan memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan dan dipimpin selalu oleh Roh Kudus Tuhan. Abstract: Worship leaders are people who are responsible for leading worship at worship sessions. The existence of a worship leader has a very important role in the implementation of worship because almost the entire worship process takes place under the responsibility of the worship leader, not only the person who composes the series of worship, but is also responsible for inspiring the public to thank God through songs, as well as to enter and enjoy God's presence while praising and worshiping. Thus whether the purpose of worship is achieved or not depends on the nature of a worship leader in leading worship. Where it takes a worship leader who is able to bring the atmosphere to really feel the leading of the Holy Spirit in worship so that it helps the preacher to convey what is his part in conveying the truth of God's Word. The role of the worship leader can also help the preacher to convey what will be conveyed, through worship praise brought by a worship leader if he can bring the congregation into the presence of God then the preacher's task is not too heavy, and all that remains is to continue the placement in conveying God's Word. It is also important for a worship leader to have good quality in his ministry, being a worship leader is not an easy thing, a servant of God in the field of worship leaders is a task that really has to ask for the guidance of God's Holy Spirit so that his ministry can be pleasing and pleasing to God. To be a worship leader is not enough just to have faith and have a good voice but also to have the Holy Spirit burning and having a close relationship with God and always being led by the Holy Spirit of God. 
MANAJEMEN KONFLIK PERORANGAN TERHADAP PERAN TANGGUNG JAWAB AYAH IBU DALAM STATUS KELUARGA Serfin Anna Laia; Golan Dianto
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.159

Abstract

Konflik adalah aktivitas atau sumber daya yang menakutkan, pengaruh negatif yang terjadi dalam satu organisasi kelompok atau keluarga. Dalam konteks konsep abstrak, kehadiran suami yang tidak mengenali perannya dalam pernikahan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Suami yang tidak memahami dan melaksanakan perannya sebagai kepala keluarga dengan baik dapat mengakibatkan ketidakseimbangan, ketidakharmonisan, dan kebingungan dalam hubungan pernikahan, ketika suami tidak mengenali peran dan tanggung jawabnya, hal ini dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan keluarga. Keluarga dapat mengalami ketegangan, ketidak pastian, dan kebingungan dalam hal pengaturan keuangan, pendidikan anak, pengelolaan rumah tangga, dan aspek-aspek penting lainnya. Manajemen konflik perorangan terhadap peran tanggung jawab ayah dan ibu ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang mengandung pemahaman konflik dasar yang terjadi dalam keluarga. Dengan hasil yang diperoleh bahwa sebuah keluarga pasti menghadapi konflik, komunikasi dan peranan aktif dari Ayah atau Ibu menjadi kunci untuk menuntaskan masalah baik dan membutuhkan ketekunan dan kemauan untuk terus belajar tentang Firman Tuhan.Conflict is a frightening activity or resource, a negative influence within a group or family organization. In the context of an abstract concept, the presence of an unrecognized husband in a marriage can have a significant negative impact. Husbands who do not understand and carry out a waiver as head of the family properly can cause quarrels, disharmony, and confusion in marital relations. When husbands do not recognize their roles and responsibilities, this can lead to ambiguity in decision-making and family leadership. Families can experience tension, uncertainty, and confusion regarding financial arrangements, children's education, household management, and other essential aspects. Handling individual conflicts over the roles of responsibilities of fathers and mothers uses descriptive qualitative research methods, which contain fundamental conflicts that occur in the family. With the results that a family must face conflict, communication and the active role of the father or mother is the key to solving good problems and requires resilience and a willingness to continue learning about God's Word.
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PAK SEBAGAI PROFESIONALISME GURU MASA KINI Simeon Sulistyo; Yamotani Waruwu
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.173

Abstract

Dalam pendidikan agama Kristen pembelajaran harus mempunnyai tujuan yang menuju pada transformasi baik pengetahuan ataupun keimanan. Tujuan PAK adalah unttuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menaati dan beribadah kepada Tuhan dan firman-Nya yang dinyatakan baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga, gereja, komunitas dan masyarakat. Penggunaan strategi dalam pembelajaran sangat diperlukan karena dapat memperlancar setiap proses pembelajaran dalam mencapai hasil yang optimal. Metode  dalam penelitian ini adalah strategi penelitian. Sebuah studi deskriptif dilakukan. Pengambilan isu atau fokus pada permasalahan yang ada berdasarkan fakta yang sudah ada dan terjadi dalam penelitian ini. tujuan penulisan artikel ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa yang dimaksud dengan profesionalisme Guru PAK masa kini? Strategi pembelajaran apa yang digunakan sebagai guru profesional masa kini? Bagaimana peran guru PAK sebagai guru profesional masa kini? Bagaimana aplikasi keprofesionalan guru PAK kepada guru masa kini? Seseorang guru ialah sebuah pekerjaan yang mulia, guru tidak hanya bertugas mengajar saja namun juga mendidik, serta membimbing siswanya ke arah yang baik. Guru mempunyai tantangan yang besar, sebab memiliki tanggung jawab yang besar atas generasi muda bangsa.In Christian religious education (PAK) learning must have a goal that leads to the transformation of both knowledge and faith. The purpose of PAK is to improve students' ability to obey and worship God and His word which is expressed in daily life, family, church, community and society. The use of strategies in learning is very necessary because it can facilitate every learning process in achieving optimal results. The method used in this study is a research strategy. A descriptive study was conducted. Taking issues or focusing on existing problems based on facts that already exist and occur in this study. The purpose of writing this article is to answer questions such as: What is meant by the professionalism of today's PAK teachers? What learning strategies are used as professional teachers today? What is the role of PAK teachers as professional teachers today? What is the role of PAK teachers as professional teachers today? How is the professional application of PAK teachers to today's teachers? A teacher is a noble job, the teacher not only serves as a teacher but also educates, and guides his students in a good direction. Teachers have a great challenge, because they have a great responsibility for the young generation of the nation.
DESAIN MATERI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK: MEMOTIVASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF DALAM PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Desire Karo Karo; Christien Sekar Mawarni Waruwu; Aris Katanga Mbuha Jarang
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.156

Abstract

Pentingnya menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan relevan dalam pelajaran Pendidikan Agama Kristen memunculkan desain materi pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran aktif melalui proyek dapat memotivasi siswa, meningkatkan keterlibatan, dan meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama Kristen. Rumusan masalah meliputi pentingnya melibatkan siswa secara aktif, manfaat pembelajaran berbasis proyek, prinsip desain materi, langkah-langkah desain, dan evaluasi pembelajaran berbasis proyek. Tujuan penulisan adalah menjelaskan pentingnya melibatkan siswa, memaparkan manfaat pembelajaran berbasis proyek, menjelaskan prinsip dan langkah-langkah desain, serta mengevaluasi pembelajaran berbasis proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analisis data. Pembahasan mencakup pentingnya melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran agama Kristen dan pengenalan tentang pembelajaran berbasis proyek. Pembahasan juga menyoroti manfaat pembelajaran berbasis proyek, prinsip desain materi, langkah-langkah desain, serta evaluasi pembelajaran berbasis proyek. Simpulan menyatakan bahwa pembelajaran aktif dan pembelajaran berbasis proyek saling melengkapi dalam membentuk iman siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan kolaborasi dan kemampuan komunikasi, serta menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa The importance of creating meaningful and relevant learning experiences in Christian Religious Education has led to the emergence of project-based learning material design. Active learning through projects can motivate students, enhance engagement, and improve understanding of Christian teachings. The problem formulation includes the importance of actively involving students, the benefits of project-based learning, principles of material design, design steps, and project-based learning evaluation. The purpose of this writing is to explain the significance of student involvement, present the benefits of project-based learning, explain design principles and steps, as well as evaluate project-based learning. The research method used is descriptive and data analysis. The discussion covers the importance of actively involving students in Christian religious education and the introduction to project-based learning. The discussion also highlights the benefits of project-based learning, principles of material design, design steps, and project-based learning evaluation. The conclusion states that active learning and project-based learning complement each other in shaping students' faith, developing critical and creative thinking skills, enhancing collaboration and communication abilities, and connecting learning to students' real-life experiences.
PENTINGNYA LANDASAN KELUARGA KRISTEN BERDASARKAN PERJANJIAN BARU DALAM MEMBENTUK KECERDASAN SPIRITUAL REMAJA KRISTEN Muharoma Chomsatul Farida; Areyne Christy
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.168

Abstract

Kecerdasan spiritual mengacu pada kemampuan individu untuk mengembangkan dan menggali dimensi spiritual dalam kehidupan mereka. Kecerdasan spiritual meliputi Pemahaman diri, hubungan dengan Tuhan, Etika dan Moralitas, Rasa Empati dan Kepedulian, dan praktik kehidupan sesuai dengan firman Tuhan. Orang muda membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang Firman Tuhan untuk membangun fondasi kecerdasan spiritual yang kokoh. Perjanjian Baru adalah contoh yang sangat baik tentang pribadi dan ajaran Yesus Kristus. Keluarga Kristen berdasarkan prinsip-prinsip Perjanjian Baru dapat memberikan contoh nyata yang mencerminkan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Orang muda membutuhkan contoh nyata bagaimana hidup dalam kasih, kerendahan hati, pengampunan, pelayanan dan ketaatan pada kehendak Tuhan.  Menjelaskan betapa pentingnya Landasan perjanjian baru dalam Keluarga Kristen untuk  Membentuk Kecerdasan Spiritual Remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam terkait tentang fenomena sosial, dengan penekanan pada interpretasi, deskripsi, dan pengungkapan makna yang terkandung di dalamnya. Dasar sebuah keluarga yang ideal haruslah berlandaskan kasih Kristus. Faktor utama dalam membentuk kecerdasan spiritual remaja dimulai dari sebuah Keluarga. Oleh karena itu keluarga hendaknya melaksanakan peranannya dalam membentuk kecerdasan spitual remaja. Dasar-dasar dalam membentuk kecerdasan spiritual remaja antara lain:  1) Iman. Penting sekali untuk menanamkan iman Kristen kepada remaja untuk menanamkan landasan spiritual yang kuat sehingga memampukan mereka mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. 2) Kasih. Kasih meletakkan dasar yang kokoh bagi kecerdasan spiritual karena menumbuhkan sikap saling mengasihi, empati, toleransi, dan pengampunan. 3) persekutuan. Lingkungan keluarga yang penuh kasih akan mendorong pertumbuhan rohaninya remaja Kristen. Lingkungan yang saling menghormati dan mendukung ini merupakan dasar yang kokoh bagi pengembangan kecerdasan spiritual remaja Kristen.4), melaksanakan kewajiban. Untuk membangun keharmonisan dan kebahagiaan dalam sebuah keluarga, diperlukan kerjasama yang baik antara anak-anak dan orang tua. Anak-anak diharapkan patuh kepada orang tua sebagai aturan yang berlaku. Dalam konteks kekristenan, orang tua memiliki otoritas atas anak-anak mereka. Ikatan keluarga yang kuat memberikan peranan yang penting dalam membentuk kecerdasan spiritual remaja Kristen.Spiritual intelligence refers to the ability of individuals to develop and explore the spiritual dimension in their lives. Spiritual intelligence includes self-understanding, relationship with God, Ethics and Morality, Empathy and Caring, and the practice of living according to God's word. Young people need deep knowledge and understanding of God's Word to build a solid foundation of spiritual intelligence. The New Testament is an excellent example of the person and teachings of Jesus Christ. Christian families based on New Testament principles can provide real examples that reflect the character of Christ in everyday life. Young people need real examples of how to live in love, humility, forgiveness, service and obedience to God's will. Explains how important the Foundation of the new agreement is in the Christian Family to Form the Spiritual Intelligence of Youth. This study uses qualitative methods as a research approach that aims to gain an in-depth understanding of social phenomena, with an emphasis on interpretation, description, and disclosure of the meaning contained therein. The basis of an ideal family must be based on the love of Christ. The main factor in forming the spiritual intelligence of adolescents starts from a family. Therefore the family should carry out its role in shaping the spiritual intelligence of adolescents. The basics in forming the spiritual intelligence of adolescents include: 1) Faith. It is very important to instill Christian faith in youth to instill a strong spiritual foundation that will enable them to develop a deeper relationship with God. 2) Love. Love lays a solid foundation for spiritual intelligence because it fosters mutual love, empathy, tolerance and forgiveness. 3) fellowships. A loving family environment will encourage the spiritual growth of Christian youth. This mutually respectful and supportive environment is a solid foundation for developing the spiritual intelligence of Christian youth. 4), carrying out obligations. To build harmony and happiness in a family, good cooperation is needed between children and parents. Children are expected to obey their parents as a rule. In the Christian context, parents have authority over their children.
PENTINGNYA KETELADANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA Fermina Laia
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.163

Abstract

Karakter Dilakukan di sekolah karena kurangnya citra karakter yang kuat Pendidikan karakter pun berhasil dalam keadaan yang baik, tetapi dapat diteladani Dukunganpembuatan karakter. Salah satunya adalah tersedianya role model. Teladan adalah sesuatu yang patut diteladani dalam hal sikap, perilaku dan nilai. Pendidik adalah tokoh utama dalam lingkungan pendidikan dasar teladan bagi siswa. Pendidik tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat seperti guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Untuk mempermudah tercapainya tujuan pendidikan karakter, maka perlu ditetapkan Keteladanan dalam setting pembentuk karakter sebagai bagian dari komponen penguatan karakter siswa. Oleh karena itu, pendidikan karakter di sekolah sangatlah penting. Berikan contoh kepada siswa yang diajari. Guru dapat menciptakan nilai, sikap, dan perilaku,siswa memiliki pemahaman tentang nilai-nilai, dan pemahaman serta keyakinan terhadap nilai-nilai dari orang dalam situasi yang ingin dijadikan contoh.Character education is carried out in schools due to the lack of a strong character image. Character education also works under good circumstances, but can be replicated with the support of character building. One of them is the availability of role models. Exemplary is something that should be emulated in terms of values, attitudes, and behavior. Educators are the main figures in the basic education environment who are exemplary for students. Educators are not only in the school environment, but also in the family and community environment such as teachers, parents and community leaders. To facilitate the achievement of character education goals, it is necessary to regulate the formation of exemplary character as part of the component of strengthening student character. Therefore, character education in schools is very important. Set an example for students. Teacher there are values, attitudes and behavior that can be emulated and students not only have an understanding of values is an understanding and belief in the values of someone who wants to be formed because of a role model.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING Ester Widiyaningtyas; Meldiana Duha
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.171

Abstract

Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu upaya dalam pembentukan karakter seseorang dengan baik dan mengajarakan nilai-nilai Kristiani. Nilai-nilai itu tidak terlepas dari ajaran tentang pribadi Allah Tritunggal dan karya-Nya. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan karakter. Pendidikan Agama Kristen sangat berperan penting dalam pembentukan karakter siswa pada era globalisasi saat ini. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Pendidikan Agama Kristen dalam Pembentukan karakter melalui Pembelajaran Blended Learning. Model Pembelajaran Blended Learning ini, merupakaan penggunaan yang menggabungkan teknologi digital dengan interaksi langsung dalam pembelajaran. Christian Religious Education is one of the efforts in shaping one's character well and teaching Christian values. These values are inseparable from the teachings about the person of the Triune God and His work. This article aims to explain Christian Religious Education in character building. Christian Religious Education plays a very important role in the formation of student character in the current era of globalization. The final result of this research is Christian Religious Education in character building through Blended Learning. This Blended Learning model, is the use of combining digital technology with direct interaction in learning.

Page 1 of 1 | Total Record : 7