cover
Contact Name
Yonatan Widianto
Contact Email
sniter@widyakartika.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sniter@widyakartika.ac.id
Editorial Address
Jalan Sutorejo Prima Utara 2/ 1, Surabaya, Jawa Timur, 60113
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Seminar Nasional Ilmu Terapan
ISSN : 25977067     EISSN : -     DOI : -
Ilmu Terapan pada bidang Ekonomi, Manajemen, Akuntansi,, Sastra Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Mandarin,Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknik Sipil, dan Aristektur.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 388 Documents
BUSUR CETAK : DESAIN ALAT DAN METODE MEMPERMUDAH PEMBUATAN POT GERABAH R. Bambang Gatot Subroto
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.388 KB)

Abstract

Pot gerabah dibuat sedikitnya memakai dua cara yaitu menggunakan teknik putar pada meja putar lalu cetak tekan dan tuang. Pada teknik putar, selain memerlukan alat putar juga keterampilan lebih membuat gerabah oleh pembuatnya. Keterampilan harus dilakukan terus menerus hingga terlatih, sebagai andalan mata pencaharian. Sedangkan pada teknik cetak adalah cara membuat gerabah dengan memakai cetakan cara tekan dan tuang. Kedua cetakan tersebut berbahan gibsum, yang satu memakai lempung yang di cairkan lalu di tuang kedalamnya, sedangkan yang satu lagi memakai gumpalan lempung lunak dan plastis, dengan cara menekan-nekannya pada dinding dalam cetakan.Pembuatan Pot dari tanah liat harus memiliki ketebalan yang sama pada dinding bodinya. Kelak bila dikeringkan dan dibakar, terjadi proses penguapan kadar air yang akan meratakan pada seluruh bodinya. Kelemahan teknik tekan ada pada cetak di bidang cetakan yang luas. Hal ini diakibatkan oleh sentuhan tangan manusia sehingga ketebalan permukaannya sering tidak seragam. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan cetak pada bidang cetakan berukuran kecil atau memakai teknik cetak tuang. Pada teknik cetak tuang sentuhan tangan manusia pada benda yang dicetak diperkecil. Hal tersebut memunculkan gagasan untuk diteliti lebih lanjut, yaitu Cetak gerabah menggunakan Busur Cetak. Busur cetak adalah alat yang dibuat untuk mempermudah, membuat tebal bodi dan dan proses pembuatan pot lebih cepat. Penelitian ini adalah untuk menemukan cara pembuatan busur cetak, dengan menggunakan bahan yang mudah, murah, khususnya untuk perajin gerabah didesa-desa. Tujuannya agar perajin belia, atau siapa saja dapat mempraktekan dengan gampang dan cepat. Sehingga pot-pot gerabah dapat dikerjakan dengan cepat sehingga modal dapat segera diputar. Metode yang digunakan adalah, menguji gagasan tersebut (survey google atau you tube) apakahsudah pernah dibuat orang lain atau belum. Teknik pencet (pinch) dikutip dari buku-buku keramik tulisan dan penerbit luar negeri. Kemudian praktek membuat alat, busur cetakan memakai bahan-bahan sederhana. Hasil yang ingin dicapai adalah perajin atau pemula dapat membuat gerabah memakai alat busur cetak dengan baik, diharapkan menjadi andalan membuat pot gerabah di desa-desa.
ANALISA EFISIENSI BIAYA PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN DAN OLAHRAGA ST. CAROLUS SURABAYA DENGAN VALUE ENGINEERING Yulius Cornelius Gregorius Oei; Mardijono Hadiwidjaja; Leonardus Setia Budi Wibowo
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2018): SNITER 2018
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.678 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa rekayasa nilai adalah suatu susunan metode untuk mengurangi biaya produksi atau penggunaan barang dan jasa, tanpa mengurangi mutu yang diperlukan dan performa. Salah satu tujuan dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan suatu desain yang paling efisien, sekaligus memenuhi fungsi yang dikehendaki dari pemilik proyek. Rekayasa nilai merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan karena suatu perusahaan akan mendapatkan anggaran biaya yang ekonomis dengan keamanan yang bisa dipertanggung jawabkan secara teknis. Obyek dalam penelitian ini yaitu data rencana anggaran biaya pada proyek Gedung Perpustakaan dan Olah Raga St. Carolus Surabaya. Metode pengembangan sistem ini dibangun dengan pendekatan rekayasa nilai dengan beberapa tahap yaitu Metode matriks kelayakan dan metode ratio cost worth. Hasil dari penelitian ini adalah didapatnya nilai fungsi suatu proyek sebesar Rp. 42.277.479,44 dengan rasio 9,73% dengan melakukan penghematan pada pekerjaan pasangan dinding bata diganti dengan pekerjaan pasangan dinding menggunakan papan fiber semen.
PENGGUNAAN SERAT POLYPROPHYLENE DARI LIMBAH STRAPPING BAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN Safrin Zuraidah; Bambang Sujtmiko; K Budi Hastono; Maria Adelina Lidia
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2018): SNITER 2018
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.936 KB)

Abstract

Perkembangan pembangunan sangat pesat terutama dibidang konstruksi yang mendorong meningkatnya kebutuhan akan bahan bangunan termasuk beton. Untuk menjawab persoalan tersebut perlu dilakukan sebuah inovasi untuk mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas. Dalam penelitian ini menambahkan limbah serat polyprophylene dari bahan strappingband ke dalam campuran beton ringan untuk memperbaiki kinerja beton terutama kuat tarik belahnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini antara lain variabel bebas yaitu persentase penambahan serat polyprophylene dari bahan strappingband FS- 0%, FS-3%, FS-6% FS-9% dan variabel tak bebas yaitu workability yang dinyatakan dalam nilai slump kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan. Adapunm faktor lain seperti susunan gradasi, bentuk dan ukuran gradasi, proporsi campuran, bahan, perawatan selama proses pengerasan dan sebagainya dianggap sebagai variabel yang tidak berpengaruh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Hasil Beton ringan dengan penambahan fiber strapping band pada umur 28 hari terdapat pada ( FS-9%), kuat tekan maksimum sebesar 8,58 N/mm2 dan kuat tarik belah maksimum terdapat ( FS-9% ), sebesar 0,45 N/mm2.. Sedangkan berat volume sebesar 1140 kg/m3. Lebih ringan dari beton ringan yang mengandung agregat – agregat ringan dan mempunyai berat jenis 1900 kg/m3 Menurut SNI 03-2847-2002.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM YANG SESUAI DENGAN GAYA HIDUP URBAN DI SURABAYA Welya Sunjaya
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.005 KB)

Abstract

Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang tertulis. Namun sangat disayangkan karena menurut jurnal nasional, yang terbit pada Jumat 27 September 2013, bahwa budaya baca masyarakat di Indonasia masih terbilang rendah. UNESCO mencatat bahwa pada 2012 indeks minat membaca Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, hanya 1 dari setiap 1.000 orang yang mempunyai minat baca di Indonesia. Masyarakat kita lebih terbiasa untuk mendengar, berbicara dan bertanya daripada membaca. Pengunjung Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah di seluruh Indonesia sendiri relatif rendah dan diantaranya hanya ada 10% hingga 20% yang meminjam buku. Salah satu faktor yang sangat lekat dengan kita sekarang ini ialah semakin berkembangnya teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang, dimana masyarakat dimanjakan dengan mudahnya mengakses informasi dengan adanya gadget ditambah dengan jaringan internet. Di samping itu, media elektronik yang ada kini menawarkan berbagai hiburan yang lebih menarik perhatian dan waktu namun tidak semuanya bermutu. Faktor utamanya ialah perpustakaan di Indonesia cenderung konventional, sedangkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 3 menyatakan bahwa sudah seharusnya sebuah perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Maka dari itu perlu adanya terobosan desain yang memenuhi fungsi perpustakaan seharusnya dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat sekarang ini sehingga meningkatkan minat baca serta minat berkunjung. Melalui analisa data yang dengan metode deskriptif naratif, dimana terdapat 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang merujuk pada tujuan yang kemudian menjadi dasar munculnya tema Urban Lifestyle dan konsep Urban Lifestyle in Urban Style. Urban Lifestyle yang dimaksud berkaitan dengan konsumsi ruangruang baru yang juga berarti aktifitas-aktifitas baru. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa poin penting untuk perpustakaan berkonsep Urban Lifestyle ialah mengakomodasi berbagai aktifitas. Dengan demikian muncullah desain perpustakaan yang beracuan sebagai mixed use building.
Perencanaan dan Perancangan Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur Felicia Ivena Sutanto; Ary Dwi Jatmiko; Risma Andarini
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.473 KB)

Abstract

Pembangunan gedung-gedung baru banyak bermunculan guna memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu dari pembangunan gedung baru yang paling banyak dibangun saat ini adalah kafe atau restoran. Surabaya merupakan salah satu kota yang cukup banyak memiliki kafe atau restoran yang tersebar luas. Hal ini diketahui dari data-data yang telah terkumpul, baik dari studi obyek sejenis, data literatur, maupun studi lapangan. Hasilnya di Surabaya Timur terdapat banyak potensi membangun kafe dengan membawa konsep atau inovasi baru. Kafe ini akan membawa aspek-aspek edukasi, kesehatan, dan rekreasi dengan tujuan utama pengunjung adalah keluarga. Dalam aspek edukasi akan disediakan ruang baca, untuk aspek kesehatan akan dibuat area bersepeda, sedangkan untuk aspek rekreasi akan disediakan area berenang. Dalam desain pada bentuk kafe banyak dipengaruhi dari analisa site, program ruang, dan tujuan utama pengunjung yakni keluarga. Selain itu, desain kafe menerapakan unsur green dalam sistem bangunannya sehingga ramah lingkungan. Perencanaan dan perancangan kafe kreatif dan bersahabat ini akan menjadi kafe yang mampu memenuhi berbagai fasilitas dan menjadi inovasi baru yang pertama di Surabaya Timur.
DESAIN TROTOAR YANG RAMAH BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI JL. FRONTAGE AHMAD YANI SURABAYA Gunawan Tanuwidjaja; Yoana Nadia; Michelle Laurencia
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.187 KB)

Abstract

Trotoar atau jalur pejalan kaki merupakan aspek yang penting bagi sebuah kota yang berkelanjutan. Jane Jacobs menyatakan bahwa kota yang berkelanjutan perlu dirancang dengan fasilitas – fasilitas yang digunakan oleh pengguna sebanyak mungkin. Trotoar harus membantu semua pengguna termasuk penyandang disabilitas untuk melakukan transportasi lokal. Selain itu dalam desain trotoar harus diperhatikan aspek keamanan pengguna, aspek kenyaman dan aspek lingkungan. Inklusivitas adalah penting bagi sebuah kota atau lingkungan yang berkelanjutan. Sementara itu, semua hak pengguna [asasi manusia] ditemukan sama pentingnya dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas [CRPD] (Mei 2008) dan UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sesuai dengan amanat UU RI Nomor 8 Tahun 2016 pada pasal 5, penyandang disabilitas memiliki hak-hak yang sama dengan non-disabilitas yaitu hak untuk hidup, kesejahteraan sosial, aksesibilitas, hidup secara mandiri dan lain-lain. Trotoar merupakan bagian penting dari kebutuhan transportasi dan kehidupan para disabilitas karena itu desain trotoar yang aksesibel menjadi sangat penting. Desain trotoar yang aksesibel bagi penyandang disabilitas harus memenuhi lima prinsip desain inklusi yang diusulkan oleh Tanuwidjaja (2015). Jalan. AhmadYani merupakan jalan arteri utama di Surabaya Selatan yang sangat penting. Frontage Ahmad Yani dibuat paralel di sisi jalan arteri Jl. A. Yani untuk mewadahi pergerakan kendaraan bermotor dengan kecepatan rendah dan pejalan kaki. Tetapi saat ini banyak fasilitas trotoar yang belum aksesibel pada segmen ini karena kurangnya tepat eksekusi kontraktor yang tidak paham standar aksesibilitas. Karena itu sangat diperlukan usulan desain baru yang memenuhi peraturan - peraturan aksesibilitas seperti PerMenPU No 30/PRT/M/2006 tentang Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DOG CARE CENTER SEBAGAI PUSAT WADAH PELAYANAN DAN KESEHATAN HEWAN PELIHARAAN ANJING DI SURABAYA Harris Tanoyo; Ary Dwi Jatmiko; Risma Andarini
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.237 KB)

Abstract

Anjing merupakan salah satu hewan sosial karena perilakunya yang layak untuk dijadikan teman manusia. Berbagai manfaat bisa diambil dari memelihara hewan anjing, salah satunya adalah Animal Assisted Therapy. Oleh karena itu keberadaan sebagai hewan sosial seperti Pet Therapy ini harus mendapatkan suatu wadah yang dapat menyediakan dan mengoptimalkan peranan hewan anjing tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu pusat wadah yang dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan hewan anjing serta menjadi fasilitas untuk mewujudkan para pecinta hewan anjing untuk dapat mengenalkan informasi dan edukasi ke masyarakat umum serta juga mendukung dan membantu mengurangi hewan anjing terlantar lewat komunitas pecinta hewan anjing. Fasilitas yang dapat disediakan untuk hewan anjing antara lain Playground Indoor dan Outdoor, grooming, klinik dan penitipan hewan anjing. Dan terdapat juga fasilitas penunjang antara lain cafe, tempat komunitas pecinta hewan anjing, dan shelter. Dengan demikian, keberadaan fasilitas tersebut diharapkan mampu terciptanya Dog Care Center sebagai pusat wadah pelayanan dan kesehatan hewan anjing yang dapat memperkuat eksistensi dunia pecinta hewan anjing di masyarakat terutama Surabaya.
LANSEKAP YANG MENYEMBUHKAN DALAM FASILITAS PENDIDIKAN DAN REHABILITASI ANTI-NARKOBA Gunawan Tanuwidjaja; Liana Maria Callista; Jessica Wiryadi; Cindy Clara Salu; Jessica Kurniawati Sugianto
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.822 KB)

Abstract

Kota Metropolitan Surabaya mengalami peningkatan jumlah pelaku narkoba. Oleh karena itu diperlukan tindakan preventif dan represif dari Pemerintah terutama Badan Narkotika Nasional. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan program individual berdasarkan metode DEFY yang diadopsi dari Amerika yang merupakan gabungan antara langkah preventif dan represif. Di sisi lain, tindakan pengobatan diimplementasikan dengan rehabilitasi medis dan psikologis. Sebuah Fasilitas Pendidikan – Wisata dan Rehabilitasi Anti-Narkoba diusulkan untuk dikelola oleh Narkotika dan Biro Narkotika Kabupaten Malang untuk memfasilitasi program tersebut. Desain bangunan ini didesain dengan merespon perilaku penyalahguna narkoba dengan mengintegrasikan konsep lansekap yang menyembuhkan dengan nuansa alami. Pertama – tama fasilitas ini dibuat dengan zonasi yang didasari proses penanganan pemulihan dan kondisi kesehatan mental individu. Elemen – elemen lansekap sesuai dengan konsep healing landscape diciptakan untuk mendukung penyembuhan mental. Karena itu, fasilitas tersebut akan menjadi bangunan yang aman, menyenangkan dan menyejukkan bagi para individu.
Perencanaan Dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur Harry Try Sutrisno
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.82 KB)

Abstract

Perkembangan pembangunan area kuliner di Surabaya telah berkembang pesat. Di setiap daerah di Surabaya telah memiliki area kuliner tersendiri. Oleh karena itu timbul suatu permasalahan yang membutuhkan pembangunan sebuah gedung yang dapat memfasilitasi kebutuhan orang beraktifitas di dalamnya. Hal tersebut memunculkan kebutuhan area kuliner yang nyaman, suasana khusus, hiburan dan kreatifitas dalam satu area kuliner terpadu. Perencanaan dan perancangan Foodie Festive ini direncanakan di Surabaya Timur tepat di perumahan Pakuwon City. Dengan memiliki fungsi sebagai tempat area kuliner, sekaligus menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk bercengkrama dan menjadi tempat hiburan yang menjadi penunjang masyarakat perkotaan untuk dapat merelaksasikan diri. Perencanaaan dan perancangan di awali dengan studi kasus objek sejenis yang berhubungan dengan area kuliner yang dapat menampung lebih dari 1000 orang. Pengembangan konsep yang kreatif dan inovatif juga mampu menunjang kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi. Selain itu analisis site atau lahan yang di pakai sangat berguna untuk berdirinya area kuliner ini. Dan tidaklah lupa untuk memperhatikan persyaratan dan sistem yang di gunakan. Sebagai kesimpulan, konsep makro dan mikro yang digunakan nantinya berhubungan dengan bentuk, lansekap, dan interior gedung.
TINJAUAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN PADA ELEMEN INTERIOR ARSITEKTUR PADA PERPUSTAKAAN UK PETRA BERDASARKAN STANDAR GBCI Gunawan Tanuwidjaja; Devina Kartika Santoso; Monica Gotama; Stefen Thaddeus Anderlo
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 1 No 1 (2017): SNITER 2017
Publisher : Universitas Widya Kartika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.733 KB)

Abstract

Desain bernuansa "green", "eco," dan "sustainable", telah banyak diterapkan. Produk interior – arsitektur hijau jumlahnya meningkat, tetapi namun semua produk hijau tidak dapat diterapkan secara maksimal tanpa proses desain terintegrasi dengan konsep desain berkelanjutan. Universitas Kristen Petra (UK Petra) telah menetapkan dirinya sebagai Green Campus sejak tahun 2010. Hal ini diterapkan secara holistic pada 2 buah gedung baru (Gedung P1 dan P2) yang dibangun pada tahun 2015-2017 dengan konsep "green building" seharga Rp. 200 miliar. Di sisi lain, bangunan yang lama seperti Perpustakaan UK Petra, di Gedung Radius Prawiro, belum menerapkan dengan konsep “Green Campus” dengan optimal. Hal ini ditengarai karena prilaku pengguna yang tidak mau memilah sampah, menggunakan AC secara berlebihan, menggunakan plastik pada saat membeli makanan, mencetak draft laporan/ tugas secara berlebihan. Perpustakaan UK Petra telah mencoba meningkatkan pelayanan dan kondisi fisiknya agar mahasiswa lebih nyaman, mahasiswa lebih betah tinggal di perpustakaan. Perpustakaan telah menjadi pusat komunitas kreatif yang terutama merupakan mahasiswa dan perpustakaan dapat melayani masyarakat Surabaya yang lebih luas. Penilaian siklus hidup (Life Cycle Analysis/ LCA) dengan menggunakan standar Green Building Council Indonesia (GBCI) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hal ini dari sisi material interior dan arsitektur. Karena itu dilakukan evaluasi terhadap desain interior arsitektur sesuai standar GBCI di atas setidaknya agar mengukur pencapaian langkah desain menuju Perpustakaan yang Hijau (Green Library) sesuai dengan konsep UK Petra tentang Green Campus.

Page 1 of 39 | Total Record : 388