cover
Contact Name
Muhammad Amin Sunarhadi
Contact Email
mamin.sunarhadi@staff.uns.ac.id
Phone
+6281390716299
Journal Mail Official
jurnalekosains@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres Surakarta 57126 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekosains
ISSN : 19797826     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup beberapa topik kajian lingkungan antara lain: Manajemen lingkungan Ekologi Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pembangunan dan Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Perencanaan dan Administrasi Lingkungan Kesehatan lingkungan Teknik Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan, dan Sistem Informasi Lingkungan Manajemen Bencana
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 03 (2016)" : 9 Documents clear
MITIGASI Escherichia coli DALAM BERBAGAI MAKANAN DI PUSAT JAJANAN SURAKARTA (GALABO) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DINI GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT Liss Dyah Dewi Arini
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.692 KB)

Abstract

Penyediaan pangan merupakan salah satu subyek vital dalam keberlangsungan hidup. Sayangnya, tidak semua makanan saat ini memnuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat dideskripsikan sebagai makanan yang tidak layak secara kualitas. Salah satu tantangan dalam manajemen kualitas kesehatan pangan adaah cemaran organisme. Salah satu mikroorganisme penyebab foodborn disease adalah bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli serotip 0157:H7. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli serotip 0157:H7 dalam berbagai makanan di Pusat Jajanan Surakarta (GALABO) dengan aplikasi teknik. Sampel diambil secara random pada sejumlah jenis makanan di kawasan GALABO. Metode pengujian sampel makanan dilakukan dengan variasi pengenceran dan dilanjutkan metode kultur bakteri metode cawan sebar. Perhitungan koloni menggunakan metode TPC (Total Plate Count).Analisis data dilakukan dengan deskripsi hasil pengujian sampel makanan khususnya pada variabel mikroorganisme. Hasil penelitian mendapati makanan yang relatif tidak berbahaya dikonsumsi yaitu bakso, mie ayam, soto, pecel dan pisang cokelat. Makanan yang berbahaya dikonsumsi yaitu siomai, gado-gado, rujak, tempe goreng dan tahu bakso.
PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU SEBAGAI UPAYA KONSERVASI REKREKAN (Presbytis fredericae) Saeful Hidayat; Sri Budiastuti; Prabang Setyono
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.874 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tentang konservasi terhadap Rekrekan (Presbytis fredericae) di Taman Nasional Gunung Merbabu. Rekrekan dipilih sebagai obyek penelitian karena rekrekan adalah salah satu satwa endemik di Taman Nasional Gunung Merbabu yang dilindungi undang-undang dan telah mengalami/menghadapi segala kepunahan. Jenis primata ini perlu diprioritaskan untuk diteliti karena jenis ini tergolong langka dan endemik dengan habitat terbatas hanya ditemukan pada lokasi tertentu saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar penurunan populasi rekrekan, faktor apa yang menyebabkan penurunan, jumlah vegetasi pada habitat rekrekan dan mengetahui peran serta masyarakat terhadap pengelolaan habitat rekrekan di Taman Nasional Gunung Merbabu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi jenis pakan rekrekan secara langsung dan tidak langsung serta perjumpaan terhadap rekrekan (Presbytis fredericae), pengumpulan data dengan menggunakan metode garis transek (line transect) dan pengamatan terkonsentrasi (concentration count). Pengamatan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2014. Analisis vegetasi mengunakan perhitungan Indeks Nilai Penting,  dan untuk menegtahui Keragaman Jenis Menggunakan Indeks Shanon-Wiener. Hasil pengamatan teridentifikasi 3 kelompok rekrekan yaitu di blok Dok cilik 6 ekor, blok tulangan 4 ekor dan blok pandeaan 5 ekor dan terdapat 6 jenis tumbuhan pakan rekrekan dari 9 jenis tumbuhan dilokasi penelitian. Jenis Kesowo (Engelhardia serrata) merupakan pakan rekrekan yang dominan, rekrekan hanya memakan bagian daun mudanya saja. Jenis Kemlandingan gunung (Albizzia Montana) dan Akasia dekuren (Acacia decurrens) sangat disukai terutama bagian pucuk daun muda, bunga dan biji. Dilihat dari indeks keanekaragaman jenis (indeks Shannon-Wieners) tingkat keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas rendah. Perbedaan ini dipengaruhi kondisi geologi tanah dan perbedaan waktu (musim) yang erat kaitannya dengan fenologi pohon.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorgum bicolor (L.) Moench ) TERHADAP PENAMBAHAN BAHAN PEMBENAH TANAH, SISTEM IRIGASI DAN PUPUK HAYATI DI LAHAN KERING LOMBOK UTARA Adiansyah A; Suwardji S; I Made Sudantha
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3964.434 KB)

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan kering yaitu seluas 1.807.463 ha (84 % dari luas wilayahnya). Sejumlah 649.000 ha potensial dikembangkan sebagai lahan pertanian produktif. Kendala utama dalam pengembangan lahan kering di NTB adalah keterbatasan air dan jenis tanah yang bertekstur kasar berpasir. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tanah di lahan kering adalah dengan penambahan bahan organik melalui aplikasi pupuk kandang dan biochar. Penggunaan pupuk hayati memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip pemanfaatan limbah. Upaya konservasi sumber daya air pertanian dilakukan dengan penataan sistem irigasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) terhadap penambahan bahan pembenah tanah, sistem irigasi dan pupuk hayati di tanah pasiran lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara mulai bulan Juli s/d November 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan Randomized Complitely Blok Design (RCBD) dengan perlakuan petak terbagi (split plot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi pupuk kandang, biochar dan pupuk hayati dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum dari 6,71 ton/ ha menjadi 17,31 ton/ ha (pupuk kandang+pupuk hayati) (p5) atau setara dengan peningkatan 157,97%. (2) Variasi sistem irigasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. (3) Perlakuan pemupukan yang lebih efesien dalam penggunaan air adalah perlakuan pemupukan kombinasi pupuk kandang dan pupuk hayati (p5) dengan sistem springkler dengan WUE sebesar 38,17 kgmm-1.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P Siti Zainab; Wayan W; I Gusti Putu Muliarta A
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.365 KB)

Abstract

Peluang pengembangan padi gogo beras merah di lahan kering sangat besar, namun terdapat kendala antara lain padi gogo umumnya ditanam pada tanah ketersediaan unsur hara yang rendah, sehingga perlu penambahan pupuk P. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil berbagai galur padi gogo beras merah terhadap dosis pupuk P (SP36). Percobaan dilaksanakan di rumah plastik Fakultas Pertanian Universitas Mataram di Desa Nyurlembang, Lombok Utara dari bulan Februari sampai Mei 2016. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan yaitu: dosis pupuk P yaitu tanpa pupuk P (d1), 200 kg SP36/ ha (d2) dan 300 kg SP36/ ha (d3); faktor galur padi gogo beras merah yang terdiri dari 9 galur sehingga terdapat 27 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dosis pemupukan P berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, panjang malai, berat gabah berisi dan berat 100 gabah; sedangkan galur padi gogo beras merah berpengaruh terhadap laju tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang malai, berat gabah berisi dan berat 100 gabah. (2) Kombinasi perlakuan yang memberikan berat gabah berisi paling tinggi adalah galur g7 pada dosis pemupukan d2 (g7d2) dengan berat gabah berisi tertinggi 4,83 g per tanaman.
MINI GARDEN (MINIOAM GARDEN) KREASI UNIK ALTERNATIF TAMAN MINIM LAHAN DARI SAMPAH Agustina Putri Cahyaningsih; Dian Ratna Sari; Kavita Febriani Putri; Fatimah Nur Hidayah; Sunarto S
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1926.371 KB)

Abstract

“Minioam Garden” merupakan suatu produk hasil recycle dari sampah  di mana produknya berupa suatu taman kecil yang sangat cantik dan tidak memerlukan tempat yang luas untuk meletakkannya. Adanya masalah lingkungan mengenai sampah yang sulit didegradasi dan lahan pemukiman yang semakin sempit khususnya di Indonesia, maka produk Minioam Garden ini dapat menjadi solusi bagi orang yang menginginkan taman tetapi tidak memiliki cukup lahan untuk membuat taman yang  luas. Pelaksaan untuk program kegiatan wirausaha “Minioam Garden” ini dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu tahap produksi dan tahap pemasaran. Tahap produksi “Minioam Garden” ini terdapat enam tahap umum yaitu pengumpulan bahan, pembentukan wadah taman, pengukiran wadah taman, pengecatan wadah taman, penanaman tanaman hias, dan finishing (penambahan asesoris). Tahap pemasaran untuk produk “Minioam Garden” ini dibagi menjadi dua, yaitu tahap promosi secara online dan offline serta tahap penjualan di kios (garden shop). Selama kegiatan menghasilkan 27 unit Minioam Plant, 17 unit Minioam Garden Orgiinal, dan 3 Minioam Pool. Produk tersebut dapat menyerap sampah menjadi barang berguna sebesar 80% untuk Minioam Plant, 86% untuk Miniaom Garden Original, dan  75% untuk Minioan Pool. Keuntungan yang diperoleh secara ekonomi sebesar 48% pada penjualan Minioam Plant dan 66% pada penjualan Minioam Garden Original. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah bahwa cara pemanfaatan styrofoam ini berpotensi baik dalam mengurangi pembuangan sampah styrofoam ke lingkungan.
ADAPTASI PETANI LAHAN TADAH HUJAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR TANAMAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI COKROYASAN KABUPATEN PURWOREJO Tri Nuringsih; Sri Budiastuti; Komariah K
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.517 KB)

Abstract

Dampak perubahan iklim sangat dirasakan sektor pertanian, khususnya pertanian lahan tadah hujan. Ketersediaan air pada pertanian lahan tadah hujan sangat ditentukan oleh kondisi curah hujan. Perubahan iklim menyebabkan kesenjangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi perubahan iklim, bentuk adaptasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag DAS Cokroyasan Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Iklim di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag telah mengalami pergeseran pada puncak musim hujan, puncak musim kemarau, bulan basah bulan lembab bulan kering dan tipe iklim; 2) Bentuk adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag adalah praktik konservasi lahan, irigasi suplementer, dan panen air. 3) Ketersediaan sumber air berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang untuk melakukan irigasi suplementer dan kepemilikan ternak berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag untuk melakukan praktik konservasi lahan.Dampak perubahan iklim sangat dirasakan sektor pertanian, khususnya pertanian lahan tadah hujan. Ketersediaan air pada pertanian lahan tadah hujan sangat ditentukan oleh kondisi curah hujan. Perubahan iklim menyebabkan kesenjangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi perubahan iklim, bentuk adaptasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag DAS Cokroyasan Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Iklim di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag telah mengalami pergeseran pada puncak musim hujan, puncak musim kemarau, bulan basah bulan lembab bulan kering dan tipe iklim; 2) Bentuk adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag adalah praktik konservasi lahan, irigasi suplementer, dan panen air. 3) Ketersediaan sumber air berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang untuk melakukan irigasi suplementer dan kepemilikan ternak berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag untuk melakukan praktik konservasi lahan.
KAJIAN KELAYAKAN PRODUKSI TANAMAN HERBAL BERBASIS METODE BUDIDAYA ORGANIK BEBAS LOGAM (Cadmium) (Studi Kasus Kluster Biofarmaka Karanganyar) Arlindo Fernando Macie; Prabang Setyono; Widyatmani Sih Dewi; Komariah K
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.432 KB)

Abstract

Budidaya tanaman herbal dan rempah memberi manfaat ekonomi dan kesempatan kerja terutama di wilayah pedesaan. Produksi dengan orientasi bisnis mendorong aplikasi intensif bahan-bahan kimia pertanian untuk memenuhi tuntutan pasar. Akibatnya, elemen-elemen logam berbahaya seperti kadmium (Cd) dengan mudah turut masuk dalam rantai makanan dan mempengaruhi kehidupan. Budidaya organik menjadi alternatif untuk menyediakan produk pangan yang aman bagi kesehatan dan lingkungan, tanpa mengabaikan dampak sosio-ekonomi. Meskipun, hingga saat ini belum dilakukan studi kelayakan tentang kontribusi dari metode tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kelayakan metode organik bebas bahan kimia untuk budidaya tanaman herbal ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Karanganyar melalui metode wawancara dengan petani dan analisis laboratorium sampel tanah. Seluruh biaya diperhitungkan berdasarkan nilai pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi Zingiber officinale, Curcuma xanthorriza dan Curcuma longa dengan aplikasi kotoran dan urin hewan, membutuhkan dana Rp 80.515.000,-, Rp 44.595.000,- dan 44.595.000,- per hektarnya. Investasi pada tanaman jahe secara intensif akan memiliki Periode Pengembalian Investasi Terdiskonto (Discounted Payback Period/DPP) selama 1,15 tahun, Profitability Index (PI) 3,63 dan Net Present Value (NPV) senilai Rp 212.028.000,- dalam jangka waktu 5 tahun. Sebaliknya, investasi pada Curcuma tidak dilakukan secara intensif. Kedua investasi dapat membuka lapangan kerja baru, menyokong pembangunan lokal, meningkatkan kualitas tanah dan kondisi lingkungan secara umum. Budidaya organik juga dapat menurunkan resiko kesehatan akibat konsumsi pangan mengandung logam berat.
UJI CAMPURAN Trichoderma spp. DENGAN EKSTRAK FUNGISIDA (KUNYIT DAN DAUN SIRIH) TERHADAP JAMUR Fusarium oxysporum f.sp. capsici PENYEBAB PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI Uswatun Hasanah; Ni Made Laksmi Ernawati; I Made Sudantha
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.207 KB)

Abstract

Penyakit layu Fusarium merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai. Salah satu pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan jamur Trichoderma sp. dan ekstrak Fungisida Nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran jamur Trichoderma spp. dan beberapa ekstrak fungisida nabati dalam menekan Fusarium oxysporum  f.sp. capsici penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah metode experimen yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktorial. Faktor pertama adalah isolat Trichoderma spp. (T) yang terdiri dari 3 aras yaitu: t0 (tanpa Trichoderma, t1 (Trichoderma viride/Endo) dan t2 (Trichoderma koningii/Sapro). Faktor kedua adalah ekstrak fungisida nabati  (E) yang terdiri dari 3 aras yaitu: e0 (tanpa ekstrak), e1 (ekstrak kunyit) dan e2 (ekstrak sirih). Faktor ketiga adalah isolat Fusarium oxysforum f. sp. capsici (F) yang terdiri dari 2 aras yaitu: f0 (tanpa Fusarium) dan f1 (dengan Fusarium). Hasil menunjukkan bahwa campuran jamur Trichoderma sp. dengan ekstrak fungisida nabati (daun sirih dan umbi kunyit) bersifat antagonis terhadap jamur F.oxysporum f.sp. capsici pada tanaman cabai pada uji semi in vivo, dengan menurunkan infeksi Fusarium oxysporum f.sp. capsici sebesar 60,05%.
KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI DAERAH INTERTIDAL PANTAI LITIANAK DAN PANTAI OESELI KABUPATEN ROTE NDAO – NUSA TENGGARA TENGGARA TIMUR Imelda Tidora Sombo; Wiryanto W; Sunarto S
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.233 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik jenis-jenis lamun serta struktur komunitas (diversitas, frekuensi, densitas, dominansi, indeks nilai penting) lamun di daerah  intertidal pantai Litianak dan pantai Oeseli di Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur.Metode penelitian menggunakan metode transek kuadrat. Pengamatan dilakukan dengan berpatokan pada heterogenitas (keanekaragaman) dan homogenitas vegetasi (persamaan jenis), dengan mengacu pada referensi. Ulangan pengamatan sebanyak 3 kali dengan jarak masing-masing ulangan (transek kuadran) sejauh 10 meter.Data dianalisis menggunakan rumus Shannon-Wiener : (1) Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’), (2) Frekuensi Jenis (Fi) dan Frekuensi Relatif (FR), (3) Densitas (Kerapatan), (4) Dominansi (Penutupan), (5) Indeks Nilai Penting. Hasil penelitian menunjukkan total jumlah lamun yang ditemukan 5 jenis, yaitu : Enhalus  acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, dengan perbedaan karakteristik pada ukuran panjang dan lebar daun. Struktur komunitas lamun dapat dideskripsikan : (1) Indeks Diversitas di pantai Litianak 0,98  dan di  pantai Oeseli 1,789 dengan tingkat keanekaragaman rendah, (2) Frekuensi Jenis di pantai Litianak 2,13  dan di  pantai Oeseli 1,58 (3) Densitas Jenis di pantai Litianak 55,79  dan di  pantai Oeseli 252,55 (4) Dominansi Jenis di pantai Litianak 2,87 dan di pantai Oeseli 2,43 (5) Indeks Nilai Penting di pantai Litianak terdapat pada jenis lamun Halodule uninervis yakni 1,11 dan terendah terdapat pada jenis lamun Cymodocea rotundata yakni 0,4. Sedangkan hasil perhitungan indeks nilai penting lamun pada pantai Oeseli menunjukkan angka tertinggi terdapat pada jenis lamun Enhalus acoroides yakni 1,2 dan angka terendah terdapat pada jenis lamun Cymodocea rotundata yakni 0,42.

Page 1 of 1 | Total Record : 9