cover
Contact Name
Danang
Contact Email
lpkdgeneration2022@gmail.com
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
danang@stekom.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro No.69, Dusun I, Wirogunan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Klinik: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 2809235X     EISSN : 28092090     DOI : https://doi.org/10.55606/klinik.v1i1
Core Subject : Health,
KLINIK: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan diterbitkan 3 (tiga) kali dalam satu tahun yaitu Edisi Januari, Mei, dan September. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan menyajikan hasil penelitian dan tinjauan pustaka sehingga jurnal ini bermanfaat bagi dokter, pengambil kebijakan, tenaga kesehatan, dosen serta mahasiswa yang tertarik dengan publikasi ilmiah terkait Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Articles 144 Documents
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF Sulastri; Sri Mintarsih; Ulfi Kartika Sari
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Mei: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.85 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i2.713

Abstract

Kondisi sehat dapat dicapai dengan merubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat di rumah tangga, sekolah, dan tempat kerja. Standar pelayanan minimum (SPM) di Indonesia untuk ASI eksklusif 80%. Akan tetapi, berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Indonesia mulai tahun 2010 sampai 2013 menunjukkan rendahnya cakupan ASI eksklusif hingga pada tahun 2013 angka tersebut hanya mencapai 15,30%. Pemberian Air susu ibu (ASI) oleh ibu menyusui memerlukan dukungan dari orang terdekat, seperti anggota keluarga, teman, saudara, dan rekan kerja. Keluarga dalam hal ini suami atau orang tua dianggap sebagai pihak yang paling mampu memberikan pengaruh kepada ibu untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif. Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat, sangatlah berperan dalam sukses tidaknya menyusui. Semakin besar dukungan yang didapatkan untuk terus menyusui maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus untuk menyusui. Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Esklusif di Dusun Jati Sukoharjo. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Spearman-Rho. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ASI dalam adanya dukungan dan ada sebanyak 21 responden (65,5%) dan yang tidak esklusif sebanyak 11 responden (34,4%). Hasil penelitian diperoleh nilai probabilitas (p) =0,000 dengan nilai Korelasi Rank Spearman = -0,856 yang berarti bahwa keeratan dukungan keluarga dalam pemberian ASI Esklusif sangat kuat. Kesimpulan : terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Esklusif.
GAMBARAN PENGETAHUAN RISIKO JATUH DAN KEPATUHAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN RISIKO JATUH Wijayanti; Nabhani; Win Andrian
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Mei: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.178 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i2.717

Abstract

Latar Belakang : Masih ditemukannya pasien jatuh selama perawatan, data yang diperoleh dari rumah sakit ditemukan 10 insiden pada Januari-Oktober 2021. Tujuan: Mengetahui kepatuhan perawat tentang manajemen risiko jatuh di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode penelitian: Penelitian deskriptif. Populasi 20 dengan sampel 20 menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil: Pengetahuan responden tentang risiko jatuh dengan kepatuhan manajemen resiko jatuh dewasa diketahui bahwa perawat yang memiliki tingkat pengetahuan baik yang patuh sebanyak 12 orang (85,7%), perawat dengan pengetahuan baik yang tidak patuh sebanyak 2 orang (14,3%). Perawat dengan pengetahuan kurang yang patuh sebanyak 2 orang (33,3%), dan perawat dengan pengetahuan kurang yang tidak patuh sebanyak 4 orang (66,7%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan baik yang patuh sebanyak 12 orang (85,7%), perawat dengan pengetahuan baik yang tidak patuh sebanyak 2 orang (14,3%). Perawat dengan pengetahuan kurang yang patuh sebanyak 2 orang (33,3%), dan perawat dengan pengetahuan kurang yang tidak patuh sebanyak 4 orang (66,7%).
EFFECT OF VARIATIONS IN HYDROLYSIS TIME ON CARBOHYDRATE LEVELS OF WHITE RICE FLOUR (Oryza sativa L.) USE OF THE SCHOORL LUFF METHOD Zulfisa Zulfisa; Renatalia Fika; Ainun Naim; Ezy Wirna
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Mei: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.72 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i2.733

Abstract

For humans, carbohydrates are a crucial nutrient that the body uses to produce energy. Additionally, carbohydrates aid in the body's digestion of extra protein. White rice flour (Oryza sativa L.) is a common energy source in the community with a high carbohydrate content. This research was done to find out how different hydrolysis times affected the amount of carbohydrates in white rice flour (Oryza sativa L.). The Schoorl Luff method is used to determine the carbohydrate content of commercial white rice flour. HCl 1 N was used as a catalyst to hydrolyze white rice flour, with different hydrolysis periods of 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes, 150 minutes, and 180 minutes. A schoorl luff, a source of Cu2+, was used to assess the hydrolysis results and titrated iodometrically. With a time of 180 minutes and a weight-to-water ratio of 63.99%, the findings of determining the ideal carbohydrate content in commercial white rice flour were obtained.
perbedaan PERBEDAAN VARIASI NILAI TIME REPETITION (TR) 3440ms DAN 3470ms TERHADAP KUALITAS CITRA MRI KNEE JOINT DIRUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA BADUNG Risa Humairoh risa; I Kadek Yuda Astina; Nyoman Supriyani
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4092.291 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v2i1.737

Abstract

Differences in Time Repetition (TR) value variations on the quality of MRI Knee Joint images using TR 3440 ms and 3470 ms at the Radiology Installation of the Mangusada Regional Hospital, Badung. TR is a parameter that controls the amount of longitudinal magnetization that is recovered before the next RF pulse. The purpose of the study was to determine the comparison of the optimal value and value for the Signal to Noise Ratio (SNR) and Contrast to Noise Ratio (CNR) on the MRI Knee Joint examination using variations of TR 3440 ms and 3470 ms.This type of research is a quantitative experimental approach. This study consists of 10 data samples. Assessment was carried out on the overall knee joint and anatomical criteria including bone, posterior cruciate ligament, cartilage, and meniscus. Then, the data we tested by Paired T-test.The test results stated that there was no significant difference in the value of the SNR and CNR on the Knee Joint examination using the TR variation of 3440 ms and 3470 ms as indicated by value > 0.05 both Knee Joint anatomical criteria nor as a whole. This is adjusted to the results of the calculation of the average SNR value which is at TR 3440 ms 17.4421 and at TR 3470 ms 16.8784. While CNR, there is no significant difference indicated by value > 0.05, with an average value at TR 3440 ms 17.2311 and at TR 3470 ms 17.8681.There is no significant difference in quality of MRI Knee Joint image with variations of TR 3440 ms and TR 3470 ms. The optimal TR variation that produces SNR MRI Knee Joint image quality is TR 3440 with an average SNR value of 17.4421, and the CNR image quality produces an average value of 17.8681 using TR 3470 ms variation.
ANALISIS ANALISIS PENGARUH VARIASI SLICE THICKNESS TERHADAP KUALITAS CITRA DAN INFORMASI ANATOMI PEMERIKSAAN MSCT SCAN THORAX PADA KASUS EMPHYSEMA DI RSD MANGUSADA BADUNG Nirmala nirma; Ni Putu Rita Jeniyanthi; Cokorda Istri Arywidiastuti
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4158.414 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v2i1.738

Abstract

One of the clinical features that can be found in Thorax is emphysema. Emphysema is one of the pathological processes of the lung parenchyma in COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease). The patient must inhale and exhale with a larger volume of air in order to meet the metabolic needs of oxygen distribution (O2), removal of carbon dioxide (CO2) and maintaining acid-base balance. MSCT has an important role in diagnosing emphysema. One of the biggest drivers for technical improvement in MSCT is image quality. MSCT Scan image quality is influenced by several factors, namely spatial resolution, resolution contrast, noise, and artifacts. One of the parameters that affect image quality is the selection of slice thickness. Slice thickness is the thickness of the slice or slice of the object being examined. Thorax MSCT scan is routinely performed using a slice thickness of 1.25 – 5 mm. Thorax examination in cases of emphysema used a slice thickness of 0.5 mm – 1.5 m.This type of research is quantitative with an experimental approach. This study was conducted by analyzing the effect of slice thickness variations on image quality and anatomical information of MSCT Scan Thorax in cases of Emphysema. Based on the results of the Friedman test overall, it shows that there is an influence of image quality and anatomical information on the MSCT Scan Thorax examination in cases of emphysema using slice thickness variations of 1.5mm, 3mm and 4.5mm on spatial resolution, contrast resolution, and noise. Based on the results of this study, the researcher can recommend the MSCT Scan Thorax examination in cases of emphysema using a slice thickness of 1.5mm with the aim that the results of image quality and anatomical information on the MSCT Scan Thorax examination in cases of emphysema look clear and good.
Perbedaan Efektifitas Pemberian Bawang Putih dan Seledri Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Yang Mengalami Hipertensi di Desa Sahraen Kabupaten Kupang Atalia Pili Mangngi
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2022): September: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.632 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i3.752

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian bawang putih dan seledri terhadap perubahan tekanan darah tinggi pada wanita menopause di Desa Sahraen Amarasi selatan Kabupaten Kupang. Penelitian ini merupakan studi perbandingan analitis dengan pendekatan satu kelompok pretest-posttest designe handbags comparation. Populasi penelitian sujumlah 52 wanita menopause dengan hipertensi dan jumlah sampel sebanyak 32 wanita menopause dengan hipertensi yang diberikan bawang putih dan seledri selama 7 hari. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan tes peringkat yang ditandatangani Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank). Hasil uji statistik menggunakan uji willcoxon mencatat bahwa besarnya signifikansi nilai sistolik dan diastolik 0,000 0,000 dengan α = 0,05. Signifikansi dan nilai sistolik dan diastolik 0,014 0,014 karena nilai α = 0,05 signifikansi < maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh pemberian bawang putih dan seledri terhadap perubahan tekananan darah pada penderita menopause hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian bawang putih dan seledri dapat menurunkan tekanan darah.
PENGARUH DISMENORE TERHADAP TINGKAT STRESS MAHASISWA SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN STIKES MARANATHA KUPANG Brigita Dina Manek
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2022): September: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.096 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i3.756

Abstract

Dismenore merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada wanita dan hampir semua wanita mengalami sensasi tidak nyaman selama haid,rasa tidak enak di perut bagian bawah,punggung bawah bahkan sampai paha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dismenore terhadap tingkat stres mahasisiwi Semester IV Prodi D-III Kebidanan Stikes Maranatha Kupang . Desain penelitian yang digunakan adalah analitik correlational dengan pendekatan Case Control.Total populasi berjumlah 21 responden dan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling sehingga didapatkan 21 responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan Wawancara terpadu untuk mengetahui dismenore dan tingkat stres yang dialami. Dari hasil penelitian diperoleh masing-masing 21 responden terdapat 4 responden (19,05%) mengalami dismenore tingkat ringan, 9 responden (42,86%) mengalami dismenore tingkat sedang, dan 15 responden (38,10%) mengalami dismenore tingkat berat, Dari 4 responden mengalami dismenore tingkat ringan diperoleh 1 responden tidak mengalami stress dan 3 responden mengalami stress. Sedangkan dari 9 responden mengalami dismenore tingkat sedang diperoleh 1 responden tidak mengalami stress dan 8 responden mengalami stress. Dari 8 responden mengalami dismenore tingkat berat tentang kontrasepsi diperoleh 1 responden tidak mengalami stress dan 7 responden mengalami stress. Analisa datanya dengan menggunakan uji Chi Squere dengan taraf signifikansi (α) 0,05. rumus Chi Square diperoleh hasil sebagai berikut titik krisis dilihat dari tabel harga kritis Chi-Kuadrat pada tingkat kemaknaan X2 hitung > X2 tabel dengan db = (b-1) (k-1) = (3-1) (2-1) = 5,99 maka di dapat nilai kritis X2 hitung sebesar 0,47 dan nilai X2 tabel sebesar 5,99. Berarti bahwa H0 (hipotesa nihil) diterima dan Ha (hipotesa kerja) ditolak sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara dismenore dengan tingkat stress. Nilai koefisien Kontigensi (KK) 0,148 berada pada interval 0,00 – 0,20 yang berarti bahwa hubungan antara dismenore dengan tingkat stress pada Mahasiswi Semester IV Prodi D-III Kebidanan Stikes Maranatha Kupang adalah sangat ringan.
HUBUNGAN ASI EKSLUSIF DAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK DI BAWAH LIMA TAHUN DI PUSKEMAS UABAU KABUPATEN MALAKA NUSA TENGGARA TIMUR Nabilah Nurul Ilma
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2022): September: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.067 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i3.757

Abstract

Latar Belakang: Stunting menggambarkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Pemberian ASI yang tidak eksklusif dan pengasuhan yang buruk dapat meningkatkan kejadian stunting. Tujuan: Mengetahui hubungan ASI eksklusif dan pola asuh dengan kejadian stunting pada anak di bawah lima tahun di Puskesmas Uabau Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Uabau Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur pada bulan Januari – Februari 2022. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 125 anak umur di bawah lima tahun dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil:. Risiko kejadian stunting menurun dengan pemberian ASI eksklusif (b= -1.19; 95% CI= -2.18 hingga -0.19; p= 0.019) dan pola asuh yang baik (b= -2.4; 95% CI= -3.39 hingga -1.41; p= 0.000) Kesimpulan: Risiko kejadian stunting menurun dengan pemberian ASI eksklusif dan pola asuh yang baik
PENGARUH KESELAMATAN PASIEN DALAM KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN PADA MUTU PELAYANAN KESEHATAN SELAMA MASA PANDEMIC COVID 19 Gia Sastri Permatha Indah; Ida Faridah; A.Y.G Wibisno
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.951 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v2i1.772

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu tingkat kesempurnaan pada pelayanan kesehatan yang diselenggarakan sesuai standar pelayan kesehatan yang berlaku pada setiap rumah sakit yang ada, mutu pelayanan keperawatan adalah sebuah indikator kualitas pelayanan kesehatan yang menjadi penentu citra institusi pelayanan di masyarakat. Selama pada pandemic covid-19 dimana protokol kesehatan yang menuntut serta berperan aktif pada tenaga kesehatan dan seluruh pasien yang berada di rumah sakit. Rumah sakit mempunyai peran penting bagi masyarakat dengan pelayanan yang kompeten dan kompleks jika dapat mengelola dengan baik akan memberikan dampak yang baik jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kesalahan sehingga mengancam keselamatan pasiendan pandemic Covid 19 merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia sejak Januari 2020 dengan kasus covid yang terkonfirmasi 3.272.202 kasus dengan angka kematian 230.104 angka kematian yang menimpah 215 negara. Tujuan : agar dapat memebrikan dampak yang baik terhadap pasien yang dapatdiimplementasikan dalam mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan setiap komponen pasien safety pada identifikasi pasien yang ada di rumah sakit, serta menerapkan kepada pasien untuk membantu memenuhi protocol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Metode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan quasi eksperimen (pre and post test without control) memberikan kuesioner kepada 50 perawat dengan penyebaran kuesioner (pre test) dan (post test) dengan pemberian intervensi modul bacaan Hasil: Teknik pengambilan dengan penyebaran kuesioner (pre test) dan pemeberian materi model dengan intervensi materi dan (post tes) setelah pemeberian intervensi modul. Analisis data menggunakan uji T-test (pre test) (post test)dandengan Nilai (P value) <0,05. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan terdapat pengaruh intervensi pemberian modul pada perawat tentang keselamatan pasien pada identifikasi pasien dan mutu pelayanan kesehatan.
PENGARUH BUDAYA MENYALAHKAN (BLAMING CULTURE) TERHADAP TINGKAT MELAPOR INSIDEN KESELAMATAN PASIEN Heni Fitriyah; Ida Faridah; A.Y.G Wibisno
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.66 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v2i1.773

Abstract

Budaya menyalahkan (Blame Culture) yang berlaku dalam perawatan kesehatan telah dianggap sebagai sumber utama dari jumlah kesalahan medis yang sangat tinggi. budaya menyalahkan adalah kecenderungan dalam suatu organisasi untuk tidak terbuka tentang kesalahan, saran dan ide, karena takut dimintai pertanggung jawaban secara individu. Tujuan penelitian ini Mengetahui Pengaruh blaming culture terhadap tingklat melapor insiden keselamatan pasien. Desain penelitian ini quasi eksperimen (Pre and Post Test Without control). Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat. Dari hasil intervensi terhadap 50 responden di dapatkan nilai rata-rata pre test dan post test dengan Nilai (P value) <0,05. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Menyalahkan (Blaming Culture) Terhadap Tingkat Melapor Insiden Keselamatan.

Page 4 of 15 | Total Record : 144