cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Analisa Komunikasi Milimeter-wave Berbasis Hybrid Beamforming Ulfah Sulistiyani; Uke Kurniawan Usman; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan telekomunikasi meningkat pesat, sehingga dibutuhkan teknologi baru untuk menangani masalah tersebut. Salah satu teknologi pada komunikasi wireless dimasa yang akan datang adalah teknologi mmwave. Banyaknya antena yang digunakan pada teknologi ini mengakibatkan RF Chain yang digunakan juga meningkat. Dibutuhkan suatu teknik yang lebih berkembang untuk mendukung performansi dari sistem tersebut dan meminimalisir jumlah penggunaan RF Chain.Teknik Hybrid beamforming digunakan untuk meminimalisir penggunaan RF Chain. Analisis tugas akhir ini ditujukan pada pengaruh jumlah antena, jumlah RF chain dengan performansi hybrid beamforming pada kanal rayleigh.Dari hasil simulasi saat digunakan parameter jumlah antenna 2x2, 4x4 dan 8x8 pada sistem hybrid beamforming dengan menggunakan 2 RF chain, nilai BER terkecil terjadi pada saat menggunakan antena 8x8, saat nilai Eb/No sebesar 20 dB memiliki nilai BER 5,41x10-5 . Saat digunakan parameter jumlah RF chain (NRF) sebesar 2, 4, dan 6 pada sistem hybrid beamforming dengan jumlah antena 8x8, sistem dengan NRF sebesar 6 memiliki nilai BER terbaik yaitu 5.7x10-6 pada saat Eb/No bernilai 5 dB. Kata kunci : mmwave, hybrid beamforming Abstract In recent years telecomunication growth has increased rapidly, so new technology is needed to deal with the problem. One the technologies in the future wireless communication is mm-wave techonology. The number of antennas used in this techonology has resulted in the increase in the RF chain. A more developed technique is needed to support the performance of the system and minimize the amount of RF Chain usage.Hybrid beamforming technique is used to minimize the use of RF chain. The analysys of this final project is aimed at the effect of the number of antennas, the number of RF chains, with hybrid beamforming performance on rayleigh channels.From the simulation results when using the parameter number 2x2, 4x4 and 8x8 on a hybrid beamforming system using 2 RF chains, the smallest BER value occurs when using 8x8 antenna, when the Eb/No value of 20 dB has a BER value of 5,41x10-5 . When using RF chain (NRF) parameters of 2, 4, and 6 on a hybrid beamforming system with NRF of 6 has the best BER value of 5.7x10-6 . When Eb/No is 5 dB. Keywords: mmwave, hybrid beamformin
Identifikasi Pola Sidik Bibir Pada Identitas Manusia Menggunakan Metode Histogram Of Oriented Gradients (hog) Dengan Klasifikasi Decision Tree Untuk Aplikasi Bidang Forensik Biometrik Janah Eka Widiarni; Rita Purnamasari; Yuti Malinda
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kasus kriminalitas di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Odontologi forensik adalah cabang ilmu kedokteran gigi dimana identifikasi dilakukan di area gigi dan sekitarnya sebagai keperluan penegakan hukum, untuk mempermudah penyelidikan korban maupun pelaku kejahatan. Proses identifikasi individu dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan pola sidik bibir. Karena pola sidik bibir bersifat permanen serta memiliki pola yang unik berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Pada penelitian Tugas Akhir kali ini, penulis melakukan perancangan serta analisis sistem aplikasi pengolahan citra digital pada pola sidik bibir dengan menggunakan metode ekstraksi ciri Histogram of Oriented Gradients (HOG) dan klasifikasi Decision Tree yang dituangkan kedalam software MATLAB. Hasil penelitian Tugas Akhir ini adalah suatu sistem yang mampu identifikasi pola sidik bibir pada identitas manusia. Sistem tersebut menghasilkan performansi terbaik dengan tingkat akurasi sebesar 82.14% dengan waktu komputasi selama 1.15 detik dengan menggunakan 336 data latih dan 84 data uji. Hasil sistem tersebut didapatkan dari kolaborasi parameter HOG yaitu Cell Size 4x4, Block Size 2x2, dan Bin Numbers 9. Kata Kunci : Odontologi Forensik, Identifikasi, sidik bibir, Histogram of Oriented Gradients, Decision Tree Abstract Criminal cases in Indonesia are increasing every year. Forensic odontology is a branch of dentistry where identification is carried out in the area of the tooth and its surroundings as a law enforcement requirement, to facilitate the investigation of victims and perpetrators. The process of identifying individuals can be done in various ways, one of which is by using lip print patterns. Because the lip print pattern is permanent and has a unique pattern that is different from one person to another. In this final assignment research, the author designs and analyzes the system of digital image processing applications on lip print patterns using the feature extraction method Histogram of Oriented Gradients (HOG) and classification of Decision Tree which is poured into MATLAB software. The results of this research is a system that is able to identify lip print patterns in human identify. The system produces the best performance with an accuracy of 82,14% with coputation time of 1.5 seconds by using 336 training data and 84 testing data. The results of the system are obtained from the collaboration HOG parameters, Cell Size 4x4, Block Size 2x2 and Bin Numbers 9. Keywords: Forensic Odontology, Identification, lip prints, Histogram of Oriented Gradients, Decision Tree.
Perancangan Model Bisnis Baru Sebagai Bentuk Strategi Pengembangan Usaha Menggunakan Business Model Canvas (studi Kasus Pada Mebel Jati Trisno Furniture) Thommy Hanif Setiawan; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mebel Jati Trisno Furniture merupakan usaha yang bergerak dibidang perlengkapan furniture, dengan mengusung konsep desain produk menggunakan ukiran hingga simpel minimalis. Walaupun sudah berjalan selama kurang lebih 17 tahun, Mebel Jati Trisno Furniture memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Pada faktor internal, Mebel Jati Trisno Furniture belum bisa memaksimalkan proses produksi dengan baik sehingga terdapat sisa stok barang dengan volume yang tinggi. Pada segi eksternal perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture, terdapat hubungan pelanggan yang kurang memuaskan dan juga tingginya tingkat persaingan membuat Mebel Jati Trisno Furniture sulit bersaing di industri mebel. Model bisnis merupakan salah satu cara untuk merumuskan sebuah strategi agar tetap kompetitif dan dapat bersaing dengan cara memetakan dan memvisualisasikan peta model bisnis secara utuh. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pendekatan business model canvas (BMC). Melalui analisis SWOT tehadap empat bidang utama model bisnis, yaitu proposisi nilai, infrastruktur, biaya dan pendapatan, serta hubungan dengan pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh Mebel Jati Trisno Furniture. Tahap selanjutnya adalah merancang strategi usulan dengan mempertimbangkan analisis lingkungan serta customer profile atau pandangan konsumen mengenai keinginan dan kebutuhan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture yang akan mempengaruhi model bisnis. Terakhir, yaitu merancang model bisnis baru dengan sembilan blok bangunan BMC yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activities, Key Partnerships, dan Key Resources. Kata kunci: Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, SWOT, Model Bisnis
Analisis Performansi Image Retrieval Berdasarkan Color Feature Dan Scale Invariant Feature Transform Viky Premeita Mitayani; Suryo Adhi Wibowo; Rissa Rahmania
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Berkembangnya kemajuan teknologi berpengaruh kepada gaya hidup yang terjadi pada masyarakat, contohnya sosial media yang banyak menggunakan citra sebagai objeknya. Karena banyakanya citra yang ada, sulit untuk mencari citra yang ingin ditemukan, dengan begitu Image Retrieval terbentuk sebagai teknik pengambilan citra dengan skala yang besar. Dalam kehidupan sehari-hari Image Retrieval sudah banyak dijumpai contohnya adalah Google Images yang berfungsi sebagai mesin pencari dengan menggunakan data citra. Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam Tugas Akhir ini penulis merancang sistem dengan menggunakan metode Color Feature dan Scale Invariant Feature Transform untuk dapat menemukan data citra yang dicari. Color Feature merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi warna. Scale Invariant Feature Transform merupakan fitur untuk mendeteksi algoritma yang terdapat dalam citra. Namun penulis tidak menggunakan metode tersebut secara terpisah, metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini menggabungkan dua metode tersebut untuk mengoptimalkan pengambilan citra. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ni adalah peningkatan akurasi dalam pengambilan data citra dalam skala yang besar, dengan harapan mendapat nilai Korelasi yang tinggi sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya di waktu yang akan datang. Kata Kunci : image retrieval, scale invariant feature transform, color feature. Abstract The development of technological advances affects the lifestyle that occurs in society, for example, social media that uses a lot of images as objects. Because of the many existing images, it is difficult to find the image you want to find, so Image Retrieval is formed as a large-scale image retrieval technique. In everyday life Image Retrieval has often been found for example is Google Images which functions as a search engine using image data. Based on these problems, in this Final Project the author designs a system using the Color Feature and Scale Invariant Feature Transform methods to be able to find the image data sought. Color Feature is a method used to identify colors. Scale Invariant Feature Transform is a feature to detect the algorithm contained in the image. But the authors do not use these methods separately, the method used in this Final Project combines the two methods to optimize image capture. The expected result in this research is an increase in accuracy in image capture data on a large scale, with the hope of getting a high Korelasi so that this study can be utilized for further research in the future. Keywords: image retrieval, scale invariant feature transform, color feature.
Analisis Penggunaan Memori Sistem Pada Migrasi Aplikasi Dalam Linux Container (lxd) Menggunakan Lxd Api Amalia Intan Safura; Adityas Widjajarto; Avon budiono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi virtual yang saat ini digemari konsumen salah satunya yaitu container. Container menyediakan fleksibilitas secara keseluruhan, dengan dapat langsung berjalan diatas sistem operasi tanpa adanya menggunakan hypervisor. Salah satunya LXD Container, pada penggunaan biasanya ditemukan kondisi responsif ataupun kondisi tidak responsif yang salah satunya disebabkan kebutuhan akan resource yang tidak tepat. LXD sebagai wadah aplikasi yang menyediakan layanan. Maka dari itu untuk mengetahui bagaimana penggunaan resource serta ancaman terhadap rusaknya program pada LXD , maka dilakukan penelitian menggunakan LXD yang berfungsi sebagai wadah aplikasi untuk menjalankan aplikasi layanan yang disediakan untuk kebutuhan user, dan dilakukan pengujian serta analisis terhadap penggunaan memori sistem pada LXD lalu menjalankan proses migrasi dengan LXD API pada LXD dari platform satu ke platform lainnya. Selanjutnya mengukur penggunaan memori pada waktu sebelum, dan setelah migrasi yang nantinya dapat menjadi acuan dalam penggunaan LXD Container yang tepat dan sesuai berdasarkan kebutuhan user. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa kapasitas memori dan mengingkatnya core pada processor tidak berpengaruh secara signifikan pada jangka waktu proses migrasi LXD container dilakukan. Namun penggunaan memori sangat berpengaruh pada kondisi responsif dan tidak responsifnya sistem disaat mengakses banyak aplikasi layanan yang terdapat pada LXD container. Kata kunci : Migrasi, Linux Ubuntu, LXD, Memori. Abstract Virtual technology that is currently favored by consumers is one of them, namely container. Container provides overall flexibility, by being able to directly run on the operating system without using a hypervisor. One of them is LXD Container, the use is usually found responsive conditions or unresponsive conditions, one of which is due to the need for inappropriate resources because it does not know how the characteristics of LXD as a container application that provides services. Therefore to find out how to use the right resource and also to know how the characteristics of LXD are operated as well as the threat to program damage in LXD, then research is done using LXD which functions as an application container to run service applications provided for user needs, and test and analysis of system memory usage in LXD and then run the migration process with LXD API on LXD from one Platform to another. Furthermore, measuring memory usage at the time before, and after migration to find out how the characteristics of LXD can later become a reference in the use of the right and appropriate LXD Container based on user needs. In this study it was produced that the memory capacity and increasing core on the processor did not significantly influence the duration of the LXD container migration process. However, memory usage is very influential on the responsive and unresponsive condition of the system when accessing many service applications contained in the LXD container. Keywords: Migration, Linux Ubuntu, LXD, Memory
Klasifikasi Multi-label Pada Hadis Bukhari Dalam Terjemahan Bahasa Indonesia Menggunakan Mutual Information Dan Backpropagation Neural Network Hendro Prasetyo; Adiwijaya Adiwijaya; Widi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakHadis adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan,taqrir (sikap diam setuju) dan yang lainnya. Hadis merupakan sumber hukum tersendiri bagi umat muslimyang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an. Ada banyak hadis yang telah diriwayatkan oleh para ahli hadis,salah satunya adalah hadis shahih Bukhari. Penelitian ini membuat sebuah sistem yang dapat melakukanklasifikasi hadis Bukhari Muslim Terjemahan berbahasa Indonesia. Metode klasifikasi BackpropagationNeural Network digunakan karena dapat melakukan klasifikasi data dengan jumlah fitur yang banyak danberagam, didukung dengan Mutual Information sebagai metode seleksi fitur dalam memilih fitur-fitur yangberpengaruh pada setiap label kelas multi-label. Pada penelitian ini dilakukan beberapa skenariopengujian dengan memodifikasi tahapan preprocessing, seleksi fitur, dan parameter BackpropagationNeural Network. Pengujian tersebut menunjukan bahwa nilai hamming loss terbaik adalah sebesar 0,0892dan waktu komputasi 5284,8 s dengan melibatkan tiga poin pengujian yaitu: stemming, Mutual Informationdan nilai learning rate terbaik.Kata kunci : klasifikasi teks, hadis, backpropagation neural network, mutual information, multi-labelAbstractHadith is everything that is based on Prophet Muhammad SAW involve words, deeds, taqrir (silence agree)and others. Hadith is a separate source of law for Muslims which is not explained in the Qur'an. There aremany traditions which have been narrated by the experts of hadith, one of which is the hadith of sahihBukhari. This research makes a system that can classify the Bukhari Muslim Translation of hadith inIndonesian. The classification method of Backpropagation Neural Network is used because it can classifydata with a large number of diverse features, supported by Mutual Information as a feature selectionmethod in selecting features that affect each multi-label class label. In this study several test scenarios werecarried out by modifying the preprocessing stages, feature selection, and Backpropagation Neural Networkparameters. The test shows that the best hamming loss value is 0.0892 and a computation time of 5284.8 sby involving three test points, namely: stemming, Mutual Information and the best learning rate value.Keywords: text classification, hadith, backpropagation neural network, mutual information, multi-label
Perbandingan Kompensator Dispersi Antara Dispersion Compensating Fiber (dcf) Dan Fiber Bragg Gratting (fbg) Didalam Jaringan Dwdm Ilham putra pratama; Arfianto Fahmi; Brian Pamukti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Terdapat beberapa pilihan untuk mengurangi permasalahan dispersi di sepanjang serat kabel optik. Dalam penelitian ini, pilihan tersebut ada pada Dispersion Compensating Fiber (DCF) dan Fiber Bragg Gratting (FBG). DCF adalah serat optik yang memiliki nilai dispersi negatif, sehingga bisa mengembalikan pelebaran pulsa yang terjadi. FBG adalah sebuah perangkat yang berisikan kisi-kisi indeks bias yang berbeda, bertujuan untuk mengembalikan nilai periode bit, seperti sebelum terjadi dispersi. Baik FBG maupun DCF, memiliki karakternya masing-masing. Sehingga akan diteliti perangkat mana yang layak untuk mengatasi dispersi pada jarak hingga 500 km di jaringan DWDM. DCF memiliki tiga skema, post-dispersion, pre-dispersion dan mix dispersion, sedangkan FBG akan diletakan satu kali pada posisi batas rise time budget. Penelitian ini diharapkan mendapatkan pilihan yang terbaik untuk mengatasi dispersi yang terjadi disepanjang jarak 500 km. Penulis memiliki hipotesis bahwa DCF memiliki keunggulan dibanding DCF, karena penurunan dispersi dilakukan secara bertahap melalui panjang kabel DCF. Akan tetapi, tidak mustahil bahwa FBG bisa lebih baik karena kisi-kisi yang dilewati oleh sinyal bisa mengatasi dispersi pada jarak hingga 500 km.. Kata kunci : Dispersion Compensating Fiber, Fiber Bragg Grating, Dense Wavelength Division Multiplexing, Sistem Komunikasi Optik Abstract Optical communication systems have the advantage of small transmission losses, wide bandwidth, not affected by electromagnetic waves, and data security. So that with its advantages, research continues to be carried out to improve the performance of fiber optic communication systems. There is a major problem in trying to get the advantages it has, namely dispersion along the optical fiber.There are several options for reducing dispersion problems along optical fiber fibers. In this study, the choice was in Dispersion Compensating Fiber (DCF) and Fiber Bragg Gratting (FBG). DCF is an optical fiber that has a negative dispersion value, so it can restore pulse widening that occurs. FBG is a device containing a different refractive index grid, aiming to return a bit period value, such as before dispersion occurs. Both FBG and DCF have their own characters. So that it will be investigated which devices are suitable for dealing with dispersions at distances of up to 500 km on DWDM networks. DCF has three schemes, post-dispersion, pre-dispersion and mix dispersion, while the FBG will be placed once at the rise time budget boundary position. This research is expected to get the best choice to overcome the dispersion that occurs along a distance of 500 km. The author hypothesizes that DCF has an advantage over DCF, because the decrease in dispersion is carried out gradually through the length of the DCF cable. However, it is not impossible that the FBG can be better because the lattice passed by the signal can overcome dispersion at distances of up to 500 km. Keywords: Dispersion Compensating Fiber, Bragg Grating Fiber, Dense Wavelength Division Multiplexing, Optical Communication System
Analisis Pengaruh Hidden Node Terhadap Qos Ieee 802.11n Wlan Di Gerbong Kereta Cepat Sophie Dwivita Evans Anthen; Erna Sri Sugesti; Doan Perdana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Transportasi kereta merupakan salah satu transportasi pilihan antar kota yang pengembangannya terus dilakukan. Perancangan jaringan wifi di kereta merupakan salah satu bagian dari pengembangan layanan kereta cepat. Namun, dalam sistem komuniaksi WLAN terdapat masalah yang dapat mengurangi kualitas performansi jaringan internet, salah satunya adalah masalah hidden node. Masalah hidden node menyebabkan terjadinya collision yang turut mempengaruhi performansi jaringan menjadi menurun. IEEE 802.11n memanfaatkan mekanisme RTS/CTS yang digunakan untuk meminimalisir collision pada jaringan akibat masalah hidden node. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis pengaruh hidden node pada QoS layanan IEEE 802.11n WLAN di gerbong kereta cepat. Pengujian yang dilakukan berupa simulasi menggunakan simulator NS3.26. Pada proses simulasi digunakan 4 skenario yaitu hidden node pada saat penumpang melakukan layanan VoIP, data, video streaming, dan mixed layanan. Parameter-parameter yang dianalisis pada Tugas Akhir ini adalah throughput, delay danPDR dengan menggunakan mekanisme RTS/CTS. Pengujian hidden node yang dilakukan terhadap payload size layanan VoIP, data, dan video streaming dengan nilai minimum dari standar ITU-T berpengaruh pada hasil throughput. Berdasarkan hasil pengujian hidden node layanan VoIP, data (web browsing), video streaming, dan mixed layanan menunjukkan komposisi pengujian 1 (48N + 2HN) menghasilkan throughput, delay, dan PDR yang tergolong bagus karena throughput yang dihasilkan tinggi, delay yang diperoleh ≤ 150 ms dan PDR untuk kondisi RTS/CTS enable 100%. Sedangkan, untuk komposisi pengujian 2, 3, dan 4 menghasilkan performansi jaringan yang buruk karena tidak sesuai dengan standar ITU-T G.1010. Penggunaan mekanisme RTS/CTS enable untuk pengujian hidden node dapat meningkatkan performansi jaringan. Namun, penggunaan mekanisme RTS/CTS enable pada pengujian dengan jumlah 4, 8, dan 12 hidden node tidak efektif untuk meminimalisir collision yang terjadi karena permintaan transmisi pada jaringan menjadi semakin tinggi. Kata kunci : IEEE 802.11, Hidden Node, Access Point, RTS/CTS, NS3 Abstract Train transportation is one of the inter-city transportation options for which development continues. The design of a wifi network on a train is one part of developing a high speed train service. However, in the WLAN communication system there are problems that can reduce the quality of internet network performance, one of which is the hidden node problem. Hidden node problems cause collisions that also affect network performance to decrease. IEEE 802.11n utilizes the RTS/CTS mechanism used to minimize collisions on the network due to hidden node problems. In this final project, a hidden node analysis is performed on IEEE 802.11n WLAN in a fast train car. Tests carried out in the form of simulations using the NS3.26 simulator. In the simulation process, four scenarios are used, namely hidden nodes when passengers make VoIP services, data, video streaming, and mixed services. The parameters analyzed in this Final Project are throughput, delay and PDR using the RTS/CTS. Hidden node testing performed on the payload size of VoIP services, data, and video streaming with a minimum value of the ITU-T standard affects the results of throughput. Based on the hidden node test results of VoIP services, data (web browsing), video streaming, and mixed services show the composition of testing 1 (48N + 2HN) results in throughput, delay, and PDR that are relatively good because the resulting high throughput, the delay obtained is ≤ 150 ms and PDR for RTS/CTS conditions enable 100%. Meanwhile, the composition of tests 2, 3, and 4 results in poor network performance because it does not comply with ITU-T G.1010 standards. The use of the RTS/CTS mechanism enables hidden node testing to improve network performance. However, the use of the RTS/CTS mechanism allows the testing of the number of 4, 8, and 12 hidden nodes is not effective to minimize collisions that occur because of the higher transmission demand on the network Keywords : IEEE 802.11, Hidden Node, Access Point, RTS/CTS, NS3
Pengendali Lengan Robot Berbasis Pengolahan Citra Untuk Memasukkan Dan Melepas Charger Pada Mobil Listrik Muhammad Reza Elang Erlangga; Angga Rusdinar; Ig.Prasetya Dwi Wibawa
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan maka menyebabkan konsumsi bahan bakar juga meningkat. Perbedaan dari kendaraan listrik dengan kendaraan berbahan bakar adalah dalam cara mengisi daya yang cendrung lambat. Kurangnya efisiensi waktu dalam pengisisan daya dalam kendaraan listrik menjadi masalah serius yang masih terus dikembangkan dan dicari cara untuk menyelesaikannya. Otomatisasi dalam menggantikan operator dalam pengisian daya pada mobil listrik ini menjadi salah satu solusi kepraktisan dalam pengisian daya otomatis pada mobil listrik. Lengan robot ini bekerja ketika mobil datang ke terminal pengisian daya dan kondisi mobil dalam keadaan tidak penuh. Pengolahan citra dan Metode Inverse kinematics berguna dalam pergerakan lengan robot yang akan mencari terminal dan mulai pengisian daya. Ketika baterai mobil telah penuh maka lengan robot akan kembali ke tempat semula Penggunaan pengolahan citra dalam pengukuran jarak dan perhitungan nilai pergeseran mendapatkan tingkat akurasi tinggi sebesar 90-100%, serta tingkat ketepatan pergeseran sudut dengan inverse kinematik memiliki akurasi sebesar 78%-100% menghasilkan sistem robot yang memilik ketepatan berakurasi tinggi dalam memasukkan dan melepas lengan robot Kata kunci : Lengan Robot, Pengolahan Citra, motor servo, motor DC, OpenCV, inverse kinematics
Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Di Cv. Xyz Menggunakan Performance Prism Nur Falah Sofiatul Jannah; Budi Sulistyo; Litasari Widyastuti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan hasil penelitian perancangan sistem penilaian kinerja pada CV. XYZ dengan metode Performance Prism. Selama ini CV. XYZ belum memiliki sistem penilaian kinerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan sistem penilaian kinerja. Dari kondisi CV. XYZ, metode yang tepat digunakan adalah performance prism dibanding model lain. Penilaian kinerja dalam penelitian ini akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytical Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala nilai prioritas setiap KPI. Hasil rancangan menunjukkan bahwa ada 5 stakeholder di CV. XYZ yaitu meliputi: Pemilik, Karyawan, Supplier, Customer, dan Masyarakat. Hasil perancangan penilaian kinerja pada CV. XYZ dengan Performance Prism diperoleh 69 KPI keseluruhan, 12 KPI pemilik, 17 KPI karyawan, 14 KPI supplier, 14 KPI customer, dan 12 KPI masyarakat. Hasil pengukuran ini menjadi landasan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi dan menentukan rencana kerja perbaikan sehingga harapan dari semua stakeholder dapat terpenuhi. Kata kunci : Penilaian Kinerja, Performance Prism, AHP Abstract This research describes the results of system design performance appraisal on CV. XYZ using the Performance Prism method. CV. XYZ does not have any Performance Assessment system yet until now. Therefore, system design is necessary. According the condition of CV. XYZ, the right method to use is performance compared to other models. Performance appraisal in this research will be carried out using another weighting method with the Analytical Hierachy Process (AHP) to determine the priority value scale of each KPI. The design results show that there are 5 stakeholders in CV. XYZ which includes: Owner, Employees, Suppliers, Customers and Communities. The result design of Performance assessment on CV. XYZ with Performance Prism show that obtained 69 KPIs in total, 12 KPI pemiliks, 17 KPI employees, 14 KPI suppliers, 14 KPI customers, and 12 KPI community members. The results of this measurement are a plan for the management to determine and determine the work plan for repairs that are expected from all stakeholders that can be fulfilled. Keywords : Performance Assessment, Performance Prism, AHP