cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 ยป Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2015): August" : 5 Documents clear
Evaluasi Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Ponorogo) Lila Fitriana
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 3, No 3 (2015): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.044 KB) | DOI: 10.22146/abis.v3i3.59315

Abstract

Kondisi kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Indonesia berdasarkan hasil penilaian BPKP menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada level 1 berdasarkan kriteria IACM yang dikembangkan oleh IIA. Sedangkan pada tahun 2019, pemerintah menargetkan 85% APIP sudah harus berada pada level 3, sehingga perlu dilakukan peningkatan kapabilitas. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kapabilitas APIPObyek penelitian yang dipilih yaitu Inspektorat Kabupaten Ponorogo karena level kapabilitasnya masih berada pada level 1. Peneliti melakukan evaluasi terhadap kondisi kapabilitas Inspektorat Kabupaten Ponorogo saat ini, mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan Inspektorat Kabupaten Ponorogo belum bisa mencapai level kapabilitas yang lebih tinggi, dan mengkaji upaya yang harus dilakukan agar Inspektorat tersebut dapat meningkatkan kapabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inspektorat Kabupaten Ponorogo baru memenuhi 20 indikator atau indikator dari 58 indikator (34,5%) yang mewakili 10 KPA terkait dengan 6 elemen pengawasan IACM yang dipersyaratkan untuk naik ke level yang lebih tinggi yaitu level 2.Faktor yang menyebabkan Inspektorat tersebut belum bisa mencapai level yang lebih tinggi yaitu kurangnya komitmen kepala daerah, kurangnya komitmen pimpinan APIP, kurang optimalnya kerja tim peningkatan kapabilitas APIP, keterbatasan sumber daya manusia, dan kurangnya koordinasi. Sedangkan upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kapabilitasnya yaitu melakukan peningkatan koordinasi, peningkatan sumber daya manusia, penyempurnaan tahap peningkatan kapabilitas APIP, perbaikan proses bisnis APIP, dan benchmarking.
Evaluasi Implementasi E-procurement dalam Pengadaan Barang/Jasa (Studi pada Universitas Gadjah Mada) Nur Azizah Basmar
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 3, No 3 (2015): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.417 KB) | DOI: 10.22146/abis.v3i3.59319

Abstract

Pengadaan secara elektronik atau e-procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan menggunakan tenologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Tujuan diterapkannya e-procurement yaitu untuk menekan penyalahgunaan dalam pengadaan barang/jasa dan dapat menghemat waktu dan biaya. Proses pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement) dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Penelitian ini dilakukan di Universitas Gadjah Mada dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Wawancara dilakukan kepada 6 narasumber dari struktural P2L UGM dan 4 dari narasumber ahli. Kuesioner dianalisis menggunakan pengukuruan efektivitas dari Kepmendagri Tahun 1996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik di lingkungan UGM sudah sesuai dengan Perpres nomor 54 tahun 2010 beserta perubahannya. Implementasi e-procurement di UGM sudah efektif. Dan dalam penentuan 3 (tiga) penyedia terbaik dalam proses lelang, terdapat cara yang dapat digunakan untuk meminimalisir kejadian tersebut yaitu, 1) kompetensi dari penyedia, 2) track record selama menjadi penyedia, dan 3) dokumen pengadaan, dibuat secara rinci.
ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING (STUDI KASUS PADA HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA) Ichwanul Kamila
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 3, No 3 (2015): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.363 KB) | DOI: 10.22146/abis.v3i3.59348

Abstract

The purpose of this study aims to investigate cost of issued hotel to serve every type consumers by using the method time-driven activity-based costing and contribution of every type the customers to hotel profit. This research is descriptive research to a draft research in the form of case studies. The study is done in Hyatt Regency Yogyakarta is one of five star hotels in Yogyakarta. The limitation of the study is for each type consumers hotel that only uses accommodation services room. Type consumers room divided into two namely transient (individuals) and group (group). The research results show that type consumers transient discount (individuals) give prosentase a profit of 53 percent of the total profit and type consumer group corporate (group) give prosentase a profit of 59% of the total the profit. Meanwhile, type consumers transient qualified (individuals) contributed 0.5% profit and type consumer group SMERF(group) in improving profitability lowest is 9%. This research are expected to provide information for the company in deciding strategy maximize the profit obtained from every consumers.
ANALISIS SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN 2014 DAN 2015 (STUDI DI PEMERINTAH DESA SE-KABUPATEN BELITUNG) Ivo Ariantini
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 3, No 3 (2015): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.85 KB) | DOI: 10.22146/abis.v3i3.59349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab SiLPA di Tahun Anggaran 2014, Tahun Anggaran 2015, dan dampak penerapan sanksi dalam pembentukan SiLPA dana desa di Tahun Anggaran 2015. Penelitian ini dilakukan di pemerintah desa se-Kabupaten Belitung. Penelitian ini menemukan tiga penyebab utama SiLPA di Tahun Anggaran 2014 yakni kegiatan yang tidak terlaksana, pencairan dana yang terlambat dan penghematan belanja/sisa belanja. Tahun Anggaran 2015 terdapat tiga penyebab utama SiLPA yakni penerimaan dana di akhir tahun, pencairan dana terlambat, dan APB Desa perubahan. Terdapat tiga puluh lima desa memiliki SiLPA dana desa kurang dari 30% (tidak kena sanksi) dan tujuh desa memiliki SiLPA lebih dari 30% (kena sanksi). Hasil wawancara menunjukkan bahwa penerapan sanksi berpengaruh dan tidak berpengaruh dalam pembentukan SiLPA dana desa. Hal ini berlaku baik untuk desa yang kena sanksi maupun desa tidak kena sanksi.
ANALISIS ARTIKULASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Mohamad Ahlal Firdaus
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 3, No 3 (2015): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.303 KB) | DOI: 10.22146/abis.v3i3.59350

Abstract

This research aims to analyse the articulation of sixty six unqualified opinion of local government financial statements (LKPD) for fiscal year year 2014 in Java and Bali. This research also identify types of inarticulatory when a LKPD is in inarticulate condition. This research utilizes descriptive qualitative approach and uses documentation technique for data collection. The analysis is employed by comparing the fact on the face (lembar muka) of LKPD with the criteria in accordance to accounting equation and Government Accounting Standard (SAP). Identification of inarticulatory is performed using documentation technique through a deep information extracting from audited result report BPK RI. The results of articulation assessment show that most of LKPD (89,39%) are not articulate, on average level of artikculation is 82,67%. Furthermores, identification results of inarticulatory types show there are twelve types of inarticulatory with 97 cases on cash toward accrual based LKPD and 10 types of inarticulatory with 24 cases on accrual based LKPD.

Page 1 of 1 | Total Record : 5