cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 » Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2016): November" : 5 Documents clear
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESIAPAN DAN DUKUNGAN STAKEHOLDERS TERHADAP PERUBAHAN STATUS MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (STUDI PADA PUSKESMAS-PUSKESMAS DI KABUPATEN KLATEN) Naniek Listyawati
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 4, No 4 (2016): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v4i4.59318

Abstract

This research is motivated by Letter of Minister of Domestic Affairs number 440/8130/SJ dated November 13th, 2013 on Optimizing the Implementation of National Health Insurance that describes the acceleration of puskesmas (community health center) change to Public Service Agency (Badan Layanan Umum Daerah/BLUD). Meanwhile, Klaten Regency Government has planned policy implementation of full BLUD for all puskesmas starting in 2017, while the results of BLUD readiness questionnaire show that only 41% puskesmas confirmed their readiness. This study aims to analyze the influencing factors of puskesmas readiness to change to BLUD and to determine the extent of supports from stakeholders and organizational commitment in implementing BLUD policy in Klaten Regency. The theory of organization change readiness by Weiner (2009) is used as research framework to assess the extent to which organization members appreciate the three determinants of implementation ability, namely task demands, resource availability, and situational factors. Research method implemented in this study is descriptive qualitative, with the data is collected through in-depth interviews with respondents who answering the questionnaire with "ready", "doubtful" and "not ready". The results of data analysis can be concluded that there are five factors that affect puskesmas readiness to transfer to BLUD, namely commitment to task demands, availability of resources, managerial skills of puskesmas head, regulatory preparedness, and stakeholders’ support in the implementation of changes into BLUD status. All stakeholders in Klaten Regency support this program and organizational commitment of puskesmas constructed by understanding the work and advantage of BLUD program to puskesmas.
ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTOR PENERAPAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (KASUS: JOGJAPLAN) Riana Riana
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 4, No 4 (2016): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v4i4.59320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis critical success factor dalam penerapan sistem perencanaan pembangunan daerah di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogjaplan).Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada empat orang narasumber yang terlibat dalam penerapan Jogjaplan. Teknik analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman yang terdiri atas tiga kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Untuk memastikan agar temuan tidak memberikan kesimpulan yang berbeda maka dilakukan uji validitas data melalui triangulasi sumber dan teknik, serta member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah DIY membangun dan menerapkan sistem teknologi informasi pada bidang perencanaan pembangunan daerah. Sistem tersebut diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang diberi nama Jogjaplan. Sejak tahun 2013, Jogjaplan mengantarkan Pemerintah DIY mendapatkan anugerah Pangripta Nusantara dari Bappenas sebagai provinsi yang memiliki perencanaan terbaik. Adapun critical success factor dalam penerapan sistem perencanaan pembangunan di Pemerintah DIY (Jogjaplan), yaitu komitmen pimpinan yang kuat dari Gubernur DIY, sumber daya manusia, regulasi, kelembagaan, serta infrastruktur jaringan dan server.
ANALISIS KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SE-JAWA TAHUN 2011--2015 Sukeksi Hastaningrum
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 4, No 4 (2016): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v4i4.59321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan secara komprehensif pemerintah daerah se-Jawa tahun 2011-2015. Konsep untuk mengukur kondisi keuangan ini terdiri atas tujuh dimensi yaitu solvabilitas jangka panjang, solvabilitas jangka pendek, solvabilitas anggaran, solvabilitas operasional, fleksibilitas keuangan, solvabilitas layanan, dan kemandirian keuangan. Terdapat duapuluh sembilan indikator yang membentuk dimensi kondisi keuangan. Dimensi-dimensi ini akan digabung menjadi indeks komposit kondisi keuangan (IKK) sebagai dasar pemeringkatan dan pengkategorian. Setelah diperoleh hasil pengukuran, dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik pemerintah daerah yang memiliki peringkat tertinggi dan terendah. Hasil penelitian menunjukkan terdapatPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa dokumen-dokumen yang telah dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah daerah dengan opini wajar memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda. Pada periode 2015, peringkat tertinggi kondisi keuangan masing-masing level pemerintah daerah diraih oleh Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. Selama kurun waktu 2011-2015, pemerintah kabupaten/kota yang konsisten berada pada sepuluh peringkat tertinggi adalah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sidoarjo, Kota Tangerang Selatan, Kota Surabaya, dan Kota Cilegon. Sementara itu, pemerintah kabupaten/kota yang konsisten berada pada sepuluh peringkat terendah adalah Kabupaten Pemalang, Kabupaten Garut, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Cimahi.
Analisis Implementasi Pengelolaan Barang Milik Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Bangka Tengah) Turhindayani Turhindayani
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 4, No 4 (2016): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v4i4.59322

Abstract

Implementasi kebijakan menurut Goerge C Edward III (1980) dalam (Subarsono, 2005) dipengaruhi oleh beberapa perspektif antara lain komunikasi, sumber daya, disposisi/respon, dan struktur birokrasi. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI implementasi kebijakan pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah banyak yang belum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Riset ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penyebab yang memengaruhi belum sesuainya implementasi kebijakan pengelolaan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Daerah Bangka Tengah dengan kebijakan yang ditetapkan.Pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen dan wawancara terhadap pejabat yang terlibat dalam pengelolaan Barang Milik Daerah di tingkat PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Untuk memudahkan Pemerintah Daerah Bangka Tengah memperbaiki pengelolaan Barang Milik Daerah maka dilakukan benchmarking terhadap pengelolaan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Daerah Gunung Kidul. Hasil riset menunjukkan bahwa dari 17 faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan pengelolaan Barang Milik Daerah terdapat 8 faktor penyebab yang memengaruhi pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah Bangka Tengah belum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan jika dibandingkan dengan pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah Gunung Kidul.
PENGUJIAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU YANG DAPAT MEMENGARUHI KESUKSESESAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH Andreas Aginowo
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 4, No 4 (2016): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v4i4.59324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik organisasi dan karakteristik individu yang dapat memengaruhi kesuksesan Sistem Informasi Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (SIA BLUD) dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu dukungan manajemen puncak (top management support), norma subjektif (subjective norm), keyakinan-sendiri komputer (computer self-efficacy), pengalaman komputer (computer experience), kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), kualitas pelayanan (service quality), pemakaian (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction). Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari pemakaian (use), kepuasan pemakai (user satisfaction) dan manfaat-manfaat bersih (net benefits).Responden dalam penelitian ini merupakan pengguna aplikasi SIA BLUD di BLUD Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 sampel. Metoda analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM (structural equation model) dengan menggunakan pendekatan PLS (partial least square). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa norma subjektif (subjective norm) dan keyakinan-sendiri komputer (computer self-efficacy) dapat memengaruhi pemakaian (use) SIA BLUD. Kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), dan kualitas pelayanan (service quality) juga memengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction). Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan pengguna (user satisfaction) dapat memengaruhi manfaat-manfaat bersih (net benefits) SIA BLUD

Page 1 of 1 | Total Record : 5