cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 » Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2020): February" : 10 Documents clear
ANALISIS INDIKASI PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI KUALITATIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN IN-DEPTH INTERVIEW PADA AUDITOR) Yoan Yohana Tallane
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58817

Abstract

INTISARI             Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif indikasi praktik-praktik manajemen laba yang terjadi di Indonesia berdasarkan pengalaman ahli audit forensik dalam mengaudit laporan keuangan. Praktik manajemen laba dibagi ke dalam lima kategori yakni gambaran manajemen laba secara umum dan empat pendekatan manajemen laba yang dibahas oleh Nelson, et al. (2003), yaitu; (1) pendekatan manajemen laba yang mempengaruhi biaya & kerugian lainnya, (2) pendekatan manajemen laba yang mempengaruhi pendapatan saat ini & keuntungan lainnya, (3) pendekatan manajemen laba yang berhubungan khusus dengan kombinasi bisnis, dan (4) pendekatan lainnya.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa praktik manajemen laba yang dilakukan pada setiap perusahaan berbeda-beda, baik antara sektor publik dan sektor swasta. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal, salah datunya karena karakteristik dari masing-masing perusahaan. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa jenis-jenis praktik manajemen laba yang diidentifikasikan oleh Nelson, et al. (2003) pada perusahaan-perusahaan di Amerika dengan menggunakan empat pendekatan tersebut juga seringkali ditemukan oleh ketiga orang ahli audit forensik Indonesia yang menjadi narasumber di dalam penelitian ini.
ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM PEMENUHAN PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU AUDIT ORGANISASI PEMERIKSA (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) Ali Firdaus
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58818

Abstract

INTISARIPemenuhan pengendalian mutu dan penjaminan mutu audit merupakan salah satu indikator kinerja utama dari pencapaian sasaran strategis Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di tahun 2016-2020. Realisasi atas pemenuhan pengendalian mutu dan penjaminan mutu audit BPK sendiri di tahun 2016 dan 2017 belum memenuhi target yang diinginkan. Inspektorat Utama (Itama) merupakan fungsi audit internal BPK yang diharapkan mendukung organisasi dalam mencapai tujuan serta sasaran yang mereka miliki, diantaranya adalah dalam pemenuhan pengendalian mutu dan penjaminan mutu audit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran Itama dalam pemenuhan pengendalian mutu dan penjaminan mutu audit BPK dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan target pemenuhan pengendalian dan penjaminan mutu audit tidak tercapai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara terhadap 11 orang partisipan yang terdiri dari pejabat struktural serta auditor Itama yang memiliki pengalaman serta pengetahuan yang memadai tentang pengendalian mutu dan penjaminan mutu pada proses audit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dijalankan oleh Itama dalam pemenuhan pengendalian dan penjaminan mutu audit adalah peran assurance dan konsultasi serta merencanakan untuk menjalankan peran insight. Peran Assurance masih menjadi peran yang lebih dominan dibandingkan peran konsultasi dikarenakan belum seluruh pelaksana BPK mengetahui dan memahami tentang peran konsultasi tersebut dan juga dikarenakan kebutuhan organisasi BPK sendiri. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan target pemenuhan pengendalian dan penjaminan mutu audit tidak tercapai adalah faktor sumber daya manusia, faktor kepemimpinan, faktor situasional dan faktor mekanisme reward dan punishment yang belum mendukung target pemenuhan tersebut.
STRATEGI PEMULIHAN BERORIENTASI EFISIENSI DAN ENTREPRENEURIAL PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN: STUDI KASUS PT. SLJ GLOBAL TBK Nurul Amalia Pangestika
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58875

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini menganalisis fokus pemilihan strategi yang sebaiknya dipilih oleh PT SLJ Global Tbk pada siklus pemulihan di tahun 2016 dan 2017, serta menganalisis strategi pemulihan terbaik PT SLJ Global Tbk berdasarkan model proses turnaround Smith dan Graves (2005).Metode penelitian – Penelitian ini menggunakan analisis isi, analisis deskriptif, dan uji beda. Analisis isi untuk mengetahui fokus strategi apa yang dipilih PT SLJ Global Tbk pada siklus pemulihan. Analisis deskriptif untuk menganalisis strategi pemulihan terbaik perusahaan dari model proses turnaround Smith dan Graves (2005). Uji beda chi square untuk mengetahui apakah terdapat keterkaitan antara kondisi perusahaan dan strategi pemulihan. Uji beda Friedman Two Way ANOVA untuk mengetahui apakah perusahaan telah mengalami peningkatan kinerja.Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT SLJ Global Tbk memilih fokus strategi entrepreneurial pada siklus pemulihan di tahun 2016 dan 2017. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara kondisi perusahaan dan strategi pemulihan. Hasil dari model proses turnaround Smith dan Graves (2005) menunjukkan bahwa PT SLJ Global Tbk sebaiknya berfokus menggunakan strategi entrepreneurial. Hasil uji Friedman Two Way ANOVA menunjukkan adanya peningkatan kinerja.Originalitas – Salah satu fokus utama dalam penelitian ini ialah menganalisis strategi yang fokus digunakan oleh suatu perusahaan berdasarkan indikator analisis isi dan menganalisis strategi terbaik perusahaan dari model proses turnaround Smith dan Graves (2005). Belum ada penelitian dengan metoda analisis isi yang menggabungkan dengan model proses turnaround. Fokus strategi yang dipilih oleh perusahaan belum tentu menggambarkan strategi terbaik apabila dilihat dari kondisi keuangan.
PENENTUAN PRIORITAS GENERALIZED AUDIT SOFTWARE (GAS) DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: STUDI PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) Rufandi Rufandi
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58879

Abstract

AbstractBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), sebagai salah satu lembaga tinggi negara, telah banyak menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kinerjanya. Salah satu jenis penggunaan teknologi tersebut adalah perangkat lunak (software) audit, atau sering dikenal dengan istilah Generalized Audit Software (GAS). Banyak auditor mengandalkan penggunaan GAS daripada penggunaan teknik audit tradisional karena kemampuan GAS dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu audit. Empat software GAS yang populer bagi auditor BPK yaitu Microsoft Excel, Audit Command Language (ACL), MySQL, dan Microsoft Access. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi kriteria yang menjadi pertimbangan auditor serta untuk menentukan prioritas GAS di lingkungan BPK dengan menggunakan metode terstruktur. Metode terstruktur yang dipilih adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP, sebagaimana diketahui merupakan teknik yang memiliki fleksibilitas dan kemampuan dalam mendekomposisi suatu permasalahan pengambilan keputusan. Hasil analisis terhadap sampel 29 auditor BPK perwakilan diketahui bahwa fitur analisis dalam suatu software GAS menjadi prioritas paling tinggi bagi auditor, sedangkan kriteria biaya menjadi prioritas paling rendah. Serta berdasarkan hasil pembobotan final, produk GAS yang paling layak bagi auditor adalah ACL, sedangkan Ms. Access pada peringkat terakhir dengan tingkat signifikansi yang rendah. Kriteria dan software tersebut perlu diperhatikan oleh pihak manajemen agar dapat merencanakan anggaran dan pelatihan TI secara efisien dan efektif yang pada akhirnya dapat mereduksi perilaku disfungsional staf auditor dan menjaga kualitas hasil audit di masa yang akan datang.
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENATAUSAHAAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS Dwi Anita Nur Fitirani
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58881

Abstract

INTISARI Pengesahan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah dalam mengatur dan mengelola pajak daerah dan retribusi daerah. Hal yang penting dalam undang-undang tersebut yaitu adanya pengalihan pengelolaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan  (PBB-P2) dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Namun, adanya pengalihan ini menimbulkan berbagai permasalahan. Salah satu pemerintah daerah yang mengalami permasalahan tersebut ialah Pemerintah Kabupaten Banyumas. Berdasarkan temuan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas tahun 2013-2017, Pemerintah Kabupaten Banyumas masih memiliki kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas penatausahaan piutang PBB-P2. Hal ini mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Banyumas kehilangan potensi penerimaan PBB-P2 dan nilai piutang PBB-P2 pada neraca per 31 Desember tidak dapat diyakini kewajarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis faktor-faktor yang menghambat penerapan sistem pengendalian intern atas penatausahaan piutang PBB-P2 di Pemerintah Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara analisis dokumen, observasi dan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait. Data yang diperoleh kemudian direduksi, ditemakan dan dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian.               Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kelengkapan 5 unsur SPIP penatausahaan piutang PBB-P2 di Pemerintah Kabupaten Banyumas ialah sebesar 73,44% dan termasuk dalam kategori kualitas cukup sehingga masih diperlukan perbaikan. Selanjutnya, faktor-faktor yang menghambat penerapan sistem pengendalian intern penatausahaan piutang PBB-P2 yaitu lemahnya fungsi pengawasan, keterbatasan sumber daya manusia, dan belum tertatanya administrasi data objek dan subjek       PBB-P2.
ANALISIS PERENCANAAN AUDIT INTERN BERBASIS RISIKO PADA INSPEKTORAT UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK Bayu Wicaksono Hariadi
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58883

Abstract

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perencanaan audit intern berbasis risiko pada Inspektorat Utama BPS. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat Inspektorat Utama BPS dalam melaksanakan perencanaan audit intern berbasis risiko.Data hasil wawancara dan dokumentasi dikumpulkan untuk mencapai dua tujuan penelitian tersebut. Data hasil wawancara dianalisis dengan siklus analisis dari Hennink dkk. (2011) kemudian ditriangulasi dengan data hasil dokumentasi.Penelitian ini menemukan bahwa proses perencanaan audit intern berbasis risiko pada Inspektorat Utama BPS dimulai dari perencanaan strategis, perencanaan audit tahunan, hingga perencanaan audit individu. Namun, audit intern berbasis risiko belum dapat dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan pedoman IIA akibat manajemen risiko yang belum sepenuhnya diterapkan. Meskipun demikian, perencanaan audit intern telah melibatkan proses penilaian risiko yang diinisiasi Inspektorat Utama. Selanjutnya, faktor-faktor yang menghambat Inspektorat Utama dalam melaksanakan perencanaan audit intern berbasis risiko terdapat dalam proses perencanaan audit tahunan, yaitu kebijakan pemotongan anggaran, keterbatasan data, serta keterbatasan metode atau instrument, serta dalam proses perencanaan audit individu, yaitu kekurangan tenaga auditor dan jarak satker auditan yang jauh.
Analisis Efisiensi Pengelolaan Biaya Dengan Penerapan Activity Based Management. (Studi Pada Jasa Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta) Salomo Rocky Ticoalu
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58884

Abstract

INTISARI Latar belakang: Pengendalian atas biaya-biaya merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa dilakukan dalam rangka mengurangi dan mengendalikan biaya agar mampu bertahan dalam persaingan. Pengambilan keputusan yang tepat mengenai masalah pengurangan biaya ini mengarah pada suatu metode pengelolaan aktivitas yang disebut activity based-management. RSUD Kota Yogyakarta memiliki banyak jenis pelayanan yang diberikan sehingga perlu untuk melakukan efisiensi biaya dengan cara mengurangi biaya yang tidak menambah nilai.Tujuan penelitian:(1) mengetahui efisiensi biaya berdasarkan metode activity based management dengan informasi biaya yang akurat sehingga bisa mengurangi aktivitas yang tidak efisien,(2) merekomendasikan/saran kepada pembuat kebijakan untuk upaya efisiensi biaya.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, wawancara, observasi. Penelitian ini terlebih dahulu tarif rawat inap dengan metode tradisional dan activity based costing, kemudian melakukan perhitungan efisiensi biaya dengan metode activity based management.Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Kota Jogja belum menerapkan perhitungan yang akurat dan masih dengan metode tradisional. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tarif jasa rawat inap RSUD Kota Yogyakarta masih overcosting dan undercosting. Penerapan activity based management menghasilkan aktivitas yang tidak menambah nilai dan aktivitas yang menambah nilai yang perlu di pertahankan. RSUD Kota Jogja belum menerapkan activity based management karena kurangnya sumber daya yang ada dalam penerapan activity based management.
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA DAN EFISIENSI BIAYA Studi pada PT Daiwabo Garment Indonesia Naila Hanum
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58885

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab risiko pemborosan sumber daya dan biaya produksi pada PT Daiwabo Garment Indonesia untuk selanjutnya melakukan identifikasi strategi rencana produksi agregat yang dapat menghasilkan optimalisasi sumber daya dan efisiensi biaya.Metode Penelitian – Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada perencanaan produksi PT Daiwabo Garment Indonesia. Parameter-parameter yang dibutuhkan dalam penyusunan sistem perencanaan produksi agregat di antaranya yaitu jumlah permintaan dari pelanggan, jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, serta kapasitas produksi reguler dan lembur. Masing-masing parameter dapat mempengaruhi perencanaan jangka menengah dalam mengestimasikan biaya produksi. Rencana agregat disusun dengan meramalkan jumlah permintaan dengan model deret waktu yang digunakan sebagai dasar optimalisasi sumber daya. Strategi perencanaan agregat terpilih ialah strategi yang memperkirakan biaya produksi terendah dalam memenuhi permintaan pelanggan.Temuan – Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perencanaan produksi perusahaan masih menimbulkan risiko pemborosan biaya sedangkan perencanaan agregat dengan strategi chase memperkirakan biaya produksi yang lebih rendah serta fisibel untuk diterapkan perusahaan. Rencana agregat dengan strategi chase menghasilkan efisiensi biaya sebesar Rp12.338.718.876 dalam memenuhi permintaan tahun 2018. Penelitian ini juga memuat rencana produksi agregat tahun 2019 yang memperkirakan biaya sebesar Rp205.657.400.950 untuk memenuhi ramalan permintaan sejumlah 9.363.140 unit. Total biaya tersebut merupakan akumulasi dari biaya yang timbul dari produksi reguler, produksi lembur, penyimpanan persediaan, serta upah tenaga kerja, penyimpanan persediaan, termasuk biaya dalam memvariasikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Fleksibilitas kebijakan perusahaan dalam menyesuaikan ukuran tenaga kerja diperlukan untuk menerapkan strategi chase dalam perencanaan agregat.Orisinalitas – Penelitian studi kasus pada PT Daiwabo Garment Indonesia menginisiasi perencanaan produksi agregat yang dapat menjadi alat bagi manajemen untuk melakukan penyesuaian sumber daya dan kapasitas produksi dalam menghadapi fluktuasi jumlah permintaan pesanan. Hal ini menjadi semakin penting ketika perusahaan melakukan produksinya berdasarkan sistem pesanan yang sekaligus berkewajiban mematuhi peraturan sebagai penyelenggara kawasan berikat.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPATUHAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN OPINI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Abdullah Lathif E. Habiby
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58886

Abstract

INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepatuhan pemerintah daerah terhadap peraturan perundang-undangan dan opini atas LKPD serta mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya kegagalan pendeteksian atas ketidakpatuhan, termasuk di dalamnya ketidakpatuhan yang mengandung unsur fraud, dalam pemeriksaan LKPD. Metoda yang digunakan ialah explanatory sequential mixed methods dengan pendekatan analisis konten atas 54 sampel LKPD dan wawancara terhadap para auditor BPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan pemerintah daerah dengan opini atas LKPD, namun terdapat risiko kegagalan deteksi dan risiko kesalahan dalam memberikan opini yang disebabkan oleh perbedaan konsep dalam hal penentuan fraud, perbedaan konsep materialitas di antara pemeriksa BPK, kegagalan dalam memutakhirkan program pemeriksaan, potensi ancaman/bahaya yang dialami auditor, dan kegagalan dalam mengurangi persepsi negatif pemeriksa atas perlindungan kerja. Keterbatasan penelitian ini ialah sampel wawancara hanya melibatkan pemeriksa dari tiga kantor perwakilan yang berasal dari pulau Jawa dan tidak melakukan konfirmasi kepada unit yang bertanggungjawab dalam penyusunan panduan/pedoman pemeriksaan dan unit yang menangani masalah hukum. Di antara implikasi penelitian ini ialah BPK harus meningkatkan efektivitas penjaminan mutu pemeriksaan untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pemeriksa BPK harus mampu menerapkan prinsip due professional care dalam melaksanakan pemeriksaan LKPD sehingga kualitas audit tetap terjaga. Penelitian ini mempertimbangkan materialitas dalam menganalisis temuan ketidakpatuhan serta berupaya mengidentifikasi faktor penyebab hubungan tersebut.
ANALISIS PENERAPAN INTERNET REPORTING PADA ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DI INDONESIA Futri Ayu Wulandari
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v8i1.58887

Abstract

Abstrak Tujuan - Penelitian ini menganalisis peranan internet reporting dalam mengungkapkan informasi keuangan dan non keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) tingkat nasional di Indonesia.Metode penelitian - Analisis konten digunakan pada sampel berjumlah 23 OPZ tingkat nasional di Indonesia. Peranan internet reporting dalam mengungkapkan informasi keuangan dan non keuangan pada OPZ dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Abidin et al (2014) dan disesuaikan dengan PSAK 109. Kemudian menggunakan pendekatan wawancara terhadap 6 OPZ untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi OPZ dalan penerapan internet reporting.Temuan - Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi keuangan pada OPZ masih sangat rendah. Hal tersebut dilandasi masih kurangnya OPZ yang menyajikan informasi laporan keuangan berdasarkan PSAK 109 pada website OPZ. Di samping itu, website pada OPZ digunakan untuk pengungkapan informasi non keuangan.  Akan tetapi masih terdapat informasi non keauangan yang tidak disajikan pada website OPZ yaitu laporan kesehatan dan keselamatan kerja amil zakat. Adapun kendala-kendala yang dihadapi OPZ yaitu kurangnya sumber daya manusia, tingginya biaya pengembangan website, adanya kendala teknis website serta regulasi yang menyebabkan keberagaman informasi.Originalitas - Salah satu fokus utama dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan informasi keuangan dan non keuangan pada website OPZ serta memberikan gambaran kendala yang dihadapi OPZ. Di Indonesia belum ada penelitian yang melakukan kajian mengenai fokus pada penelitian ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 10