cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 » Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2021): May" : 11 Documents clear
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DENGAN PERSISTENSI DAN PREDIKTABILITAS LABA: STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dian Ramadhanti
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65889

Abstract

ini bertujuan untuk menguji hubungan kualitas pengungkapan lingkungan dengan persistensi dan prediktabilitas laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keberlanjutan sesuai dengan pedoman terbaru GRI. Metode Penelitian – Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis yaitu analisis konten dan regresi berganda. Penelitian ini berfokus pada periode pengamatan tahun 2018-2019 karena adanya pedoman penyusunan laporan keberlanjutan terbaru yang dikeluarkan oleh GRI yaitu GRI Standards yang mulai diberlakukan pada tahun 2018. Variabel dependen pada penelitian ini adalah persistensi dan prediktabilitas laba yang diukur dari β dari persamaan dan square root varians kesalahan estimasi dari persamaan (Earnings (i,t)= a 0,1 + β 1,i Earnings i,t-1 + εi,t ). Variabel independen yaitu pengungkapan lingkungan menggunakan indikator jumlah pengungkapan berdasarkan pedoman GRI. Temuan – Hasil Penelitian berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan memberikan bukti empiris terhadap 2 hal yaitu persistensi dan prediktabilitas laba. Hasil penelitian untuk proksi persistensi laba menunjukan pengaruh negatif dan tidak signifikan, sedangkan untuk proksi prediktabilitas laba hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh positif dan signifikan. Orisinalitas – Informasi berkelanjutan khususnya informasi lingkungan telah menjadi bagian dari pelaporan perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh beberapa pemangku kepentingan. Dalam beberapa penelitian terdahulu menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara pengungkapan lingkungan dengan kinerja keuangan dengan menggunakan pengukuran yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Dasar dari penyusunan pengungkapan lingkungan menggunakan pedoman terbaru GRI yaitu GRI Standards dan dasar pengukuran kinerja keuangan yaitu kualitas laba dengan proksi persistensi dan prediktabilitas laba. 
NARSISME DIREKTUR UTAMA, REPRESENTASI WANITA DALAM DEWAN DIREKSI, DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Zakiyyah Aritasari
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65890

Abstract

Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara narsisme direktur utama dan representasi wanita dalam dewan direksi dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Metode Penelitian – Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 100 perusahaan yang telah di kriteria berdasarkan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan metode analisis konten dan analisis regresi berganda Temuan – Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara narsisme direktur utama dan pengungkapan tanggung jawab sosial (=0,612; p<0,05). Hal ini membuktikan bahwa narsisme direktur utama dapat menjadi faktor dalam pengungkapan tanggung jawab sosial kian transparan pada perusahaan sampel. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara representasi wanita dalam dewan direksi dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (=0,169; p<0,01). Hal ini membuktikan bahwa representasi wanita dalam dewan direksi mendorong inisiatif perusahaan untuk mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara itu, variabilitas perubahan yang terjadi pada variabel narsisme direktur utama dan representasi wanita dalam dewan direksi sebesar 9,2% dapat menjelaskan variabilitas perubahan yang terjadi pada variabel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Orisinalitas – Analisis pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menggunakan pedoman GRI (Global Reporting Initiative) Standards sebagai indikator dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan masih terbatas karena baru diimplementasikan pada tahun 2018 secara global. Selain itu, penelitian terkait dengan narsisme direktur utama dan representasi wanita dalam dewan direksi saat ini masih terbatas dilakukan di Indonesia.
EVALUASI PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Kota Prabumulih) Friesta Angela Luciana S
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65891

Abstract

Tujuan --- Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mengevaluasi kondisi tingkat kapabilitas APIP Inspektorat Kota Prabumulih, mengidentifikasi kendala peningkatan, dan mengkaji upaya dan strategi yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan peningkatan kapabilitas APIP. Desain/Metodologi/Pendekatan --- Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil dokumentasi, observasi pasif, dan wawancara semiterstruktur. Temuan --- Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas APIP di Inspektorat Kota Prabumulih belum mencapai level yang disyaratkan pada agenda pembangunan nasional, yaitu level tiga (integrated). Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan level kapabilitas hingga level ketiga adalah anggaran kegiatan non pengawasan yang belum memadai, manajemen bisnis APIP yang belum lengkap, kurangnya keteraturan tata laksana kegiatan APIP, kuantitas pekerjaan yang tidak seimbang dengan jumlah auditor, dan konsistensi sumber daya manusia APIP. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka upaya dan strategi yang dapat dilakukan untuk perbaikan kedepannya adalah dengan melakukan koordinasi rutin dengan pimpinan daerah terkait anggaran, perbaikan manajemen bisnis APIP sesuai dengan pedoman peningkatan dari BPKP, pemetaan prioritas untuk mengantisipasi kuantitas pekerjaan, pendisiplinan tata laksana kegiatan APIP, dan perbaikan manajemen sumber daya manusia melalui proses mentoring rutin, pelatihan mandiri yang terjadwal, proses pelembagaan secara institusi, pemberlakuan sistem reward dan punishment, serta pembelajaran kepada APIP lain yang sudah mencapai level yang disyaratkan dalam agenda pembangunan nasional. Batasan/Implikasi --- Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bersifat pasif. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan observasi aktif dengan terlibat langsung dalam kegiatan APIP. Penelitian ini memiliki implikasi pada kontribusi praktis dan kontribusi kebijakan terkait dengan peningkatan kapabilitas APIP. Originalitas/Nilai --- Kapabilitas APIP menunjukkan ukuran kemampuan dari efektifitas pelayanan yang dapat diberikan APIP kepada masyarakat melalui perannya sebagai pengawas intern pemerintah. Penelitian ini berfokus untuk memperluas penelitian Renzburg dan Coetzee (2015 dan 2016) tentang penggunaan model IA-CM dalam mengetahui kondisi kapabilitas APIP dan kendala yang dihadapai dalam peningkatan tersebut, namun pada konteks yang berbeda, yaitu di Indonesia.
PERAN KODE ETIK DALAM PENCEGAHAN FRAUD PADA AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (STUDI PADA BPK RI PERWAKILAN JAWA TIMUR) Widya Ayu Sekar Rini
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65892

Abstract

Penelitian ini menguji secara empiris, memperoleh gambaran dan pemahaman peran kode etik untuk mencegah fraud pada auditor Badan Pemeriksa Keuangan serta menganalisis penyebab masih terjadinya fraud dalam proses pemeriksaan. Di dalam mencapai tujuan penelitian ini, variabel penelitian yang digunakan adalah integritas, independensi, dan profesionalisme. Metode yang dipakai didalam penelitian ini adalah metode mix method yaitu metode kuantitatif dengan cara memberikan kuesioner serta metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada responden auditor Badan Pemeriksa Keuangan RI perwakilan Jawa Timur. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Alat pengujian instrumen dan analisis yang dilakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner serta triangulasi sumber untuk wawancara semi-terstruktur. Teknik analisis data yang dilakukan yakni dengan menggunakan SPSS dan analisis tematik. Hasil penelitian independensi, integritas, dan profesionalisme berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud. Didukung dengan hasil wawancara memberikan gambaran institusi BPK telah melaksanakan penerapan kode etik dengan baik, pelaksanaan kode etik telah mencakup program-program pencegahan fraud, yaitu tindakan prevention deterrence, disruption, identification, dan prosecution. Dalam pelaksanaannya masih terjadi fraud hal itu didasarkan pada tindakan pribadi auditor karena pemeriksa BPK tersebut memiliki karakter, moral, dan integritas yang kurang baik serta risiko yang ada di entitas yang diperiksa dapat mengakibatkan terjadinya tindakan fraud dalam proses pemeriksaan di lingkungan BPK.
ANALISIS ORGANIZATIONAL-PROFESSIONAL CONFLICT PADA AUDITOR INTERNAL (Studi pada Audit Internal Universitas X) Yutta Dana Paramaresi
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65893

Abstract

Tujuan --- Penelitian ini memiliki dua tujuan, pertama memberi gambaran dalam wujud bentuk, dampak dan respon dari praktik organizational-professional conflict (OPC) pada auditor internal. Kedua menyusun strategi terbaik yang cocok untuk menghadapi OPC pada auditor internal. Desain/Metodologi/Pendekatan --- Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara dan analisis dokumen. Dengan menggunakan faktor identifikasi organisasi, identifikasi profesi, otonomi kerja, masa kerja, garis pelaporan hasil audit internal, dan fungsi auditor internal sebagai pusat pelatihan manajemen. Temuan --- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk OPC yang dihadapi berbeda sesuai dengan peran yang dimiliki oleh auditor internal. Selain itu fungsi sebagai strategic partner menyebabkan OPC yang dirasakan berkaitan dengan independensi. OPC juga berbeda antara auditor yang tidak melakukan supervisi, melakukan supervisi, dan pimpinan. Bentuk dari OPC yang dirasakan memunculkan dampak yang berbeda. Sehingga, respon yang dilakukan juga berbeda. Penelitian ini juga memberikan beberapa langkah strategi untuk menghadapi OPC seperti pengenalan OPC lebih dini, audiensi peran auditor internal, serta peningkatan kekeluargaan. Batasan/Implikasi --- Keterbatasan penelitian ini adalah auditor internal yang menjadi objek wawancara dalam penelitian ini hanyalah auditor internal di Audit Internal X (AI X). Selain itu, Implikasi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan pada auditor internal terkait praktik OPC dalam menjalankan profesi sebagai auditor internal. Penting juga bagi auditor untuk memilih tugas yang mampu memberi nilai tambah bagi auditor internal. Originalitas/Nilai --- Posisi auditor internal sebagai bagian dalam organisasi dan profesi. Fungsi dan posisi unik yang melekat pada profesi auditor internal tersebut menempatkan auditor pada suatu konflik apabila nilai antara organisasi dan profesi tidak konsisten. Nilai yang tidak konsisten tersebut menyebabkan auditor internal merasakan konflik peran. Salah satu bentuk dari konflik peran adalah OPC. Penelitian ini menggunakan dimensi kognitif untuk menganalisis respon pada OPC.
ANALISIS KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP KEMAMPUAN MENCEGAH DAN MENDETEKSI FRAUD DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) Kezia Nuansa Aprilia
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65895

Abstract

Fenomena kecurangan (fraud) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara umum mengancam pelaksanaan program rersebut. Fraud yang terjadi dalam program JKN mulai mengancam rumah sakit selaku FKRTL. Dalam upaya mengatasi potensi fraud yang terjadi tersebut, rumah sakit perlu membangun program sebagai pedoman untuk menghadapi fraud sesuai dengan amanat Permenkes No. 36 Tahun 2015 dan Peraturan BPJS Kesehatan No. 7 tahun 2016 yang menyatakan bahwa rumah sakit selaku FKRTL wajib membangun sistem pencegahan fraud JKN. Oleh karena itu, rumah sakit memerlukan auditor internal yang kompeten untuk membantu manajemen dalam menerapkan pengawasan yang efektif, mengelola risiko, dan mengevaluasi kecukupan prosedur untuk tata kelola mencegah, mendeteksi, dan menanggapi fraud. Penelitian ini mendeskripsikan pentingnya kompetensi auditor internal dalam kemampuan untuk mencegah dan mendeteksi fraud dengan mendefinisikan teori kompetensi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (SPI RS Bethesda Yogyakarta) dengan menggunakan teknik kuesioner, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan rerangka kompetensi inti auditor internal yang disusun oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) untuk menganalisis secara deskriptif dengan reduksi data, penyajian data secara naratif, dan penarikan simpulan terhadap kemampuan mencegah dan mendeteksi fraud program JKN yang melekat pada fungsi auditor internal SPI RS Bethesda Yogyakarta. Kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu SPI RS Bethesda Yogyakarta belum melakukan prosedur pencegahan dan pendeteksian fraud JKN secara efektif karena kompetensi belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kendala dihadapi oleh auditor internal SPI RS Bethesda Yogyakarta yaitu kesenjangan kompetensi yang dikuasai ketua SPI dan staf SPI sehingga perlu dilakukan pembelajaran dan pengembangan. 
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA UMKM DENGAN MODEL PERFORMANCE PRISM: KASUS PADA ALL STAR FUTSAL PADANG Denara Akmal
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65898

Abstract

Penelitian ini bertujuan unutk menganalisis gambaran kinerja UMKM dan menganalisis upaya peningkatan kinerja UMKM dengan model Performance Prism. Penelitian kualitatif deskriptif dirancang untuk memberikan gambaran kinerja UMKM dimana wawancara dan dokumentasi dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh facet yang ada pada model Performance Prism. All Star Futsal Padang merupakan salah satu UMKM kategori jasa penyewaan lapangan yang sudah berdiri selama 10 tahun. Wawancara dilakukan pada 3 orang investor, 3 orang karyawan, 1 orang pelanggan, dan 1 orang masyarakat. Penelitian ini didasarkan pada tahapan model Performance Prism dimana terdapat success map yang dapat digunakan manajemen sebagai peta dalam mencapai tujuan (kepuasan stakeholders). Dalam penelitian ini didapat 20 indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pada masingmasing perspektif yang ada dalam model Performance Prism dan diukur atas data yang diperoleh pada tahun 2019. Lalu, indikator tersebut dituangkan pada maturity grid sebagaisalah satu alat yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MENGGUNAKAN FRAMEWORK MATERIAL FLOW COST ACCOUNTING (MFCA) PADA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus di Batik Sekarniti) Ragil Hapsoro Mufti
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65900

Abstract

Tujuan – Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu menganalisis proses produksi menggunakan framework Material Flow Cost Accounting (MFCA) dan mengidentifikasi strategi efisiensi yang dapat diterapkan di Batik Sekarniti. Desain/Metodologi/Pendekatan – Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, studi kasus pada Batik Sekarniti dengan menganalisis proses produksi menggunakan frameworkMaterial Flow Cost Accounting (MFCA) dan mengidentifikasi strategi efisiensi yang dapat diterapkan. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang berkaitandengan proses produksi di Batik Sekarniti. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengolah dan mempersiapkan data, membaca keseluruhan data, membuat coding semua data, mendeskripsikan setting,partisipan, kategori, dan tema yang akan dianalisis, menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema dalam narasi atau laporan, membuat interpretasi atau makna tema/deskripsi. Temuan – Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis proses produksi menggunakan MFCA di Batik Sekarniti diidentifikasi kerugian material (material losses) yang dihasilkan sebesar 12,07% atau setara Rp 3.230.945,-/bulan, sebagian besar NPOdihasilkan dari inefisiensi penggunaan material sebesar Rp 2.963.450,-/bulan. Terdapat empat strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pada proses pemotongan, pewarnaan, pelorodan, dan pencucian di Batik Sekarniti. Orisinalitas – Penelitian ini menggunakan social contract theory untuk menjelaskan hubungan kontrak sosial antara perusahaan berdasarkan hasil analisis proses produksi menggunakan framework Material Flow Cost Accounting (MFCA) dengan pemerintah danmasyarakat.
PENGGUNAAN TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING UNTUK MENDETEKSI INEFISIENSI PROSES LAYANAN KESEHATAN Studi Kasus Pada Alur Klinis Stroke Infark Tanpa Komplikasi di RS Akademik UGM Theobaldus Maradona Bimantara
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65901

Abstract

Tujuan – Penelitian ini bersifat studi kasus tunggal yang bertujuan menggali manfaat dari implementasi Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) yang tidak hanya sebagai teknik akuntansi untuk penentuan kos, namun metode terstruktur untuk menghasilkan informasi kos terukur yang diterapkan pada alur klinis stroke infark tanpa komplikasi di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM). Diharapkan model penelitian ini dapat menunjukan informasi kos secara terukur dan dapat melihat kesempatan untuk melakukan efisiensi pada proses alur klinis. Metode Penelitian – Studi kasus eksplorasi tunggal digunakan penelitian ini untuk menganalisis implikasi penggunaan TDABC pada alur klinis. Penelitian ini menggunakan rerangka metodologis yang harus diuji dan dibandingkan dengan tarif Indonesian Case-Based Groups (INA-CBGs) dan menggunakan asumsi kos minimum untuk mengisolasi proses alur klinis. Temuan –Selisih antara tarif rembes INA-CBGs pada Badan Penyelengara Jaminan Kesehatan (BPJS) kategori PBI Kelas III dan kos alur klinis stroke infark tanpa komplikasi ialah positif Rp401.124,61. Analisis informasi kos sumber daya menunjukan, terdapat empat kategori sumber daya yang menjadi pusat perhatian untuk upaya efisiensi, yaitu: obat dan bahan habis pakai, listrik, personel, dan tindakan. Implikasi Penelitian – Rekomendasi peneliti ialah, menerapkan TDABC dengan pendekatan multi-kasus agar dapat menangkap variasi kos sumber daya pada alur klinis. Analisis kos sumber daya dapat memampukan manajer dalam mengelola sumber daya dengan lebih efektif. Originalitas – Penelitian ini menghitung kos alur klinis menggunakan teknik TDABC kemudian menganalisis informasi kos yang dihasilkan teknik tersebut menggunakan Analisis Pareto untuk mengetahui prioritas efisiensi sumber daya. Hal ini dapat menjadi pedoman bagi rumah sakit dalam melakukan efisiensi sumber daya.
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA LIANDA REMIMARCH PIERITSZ
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 9, No 2 (2021): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v9i2.65908

Abstract

Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa secara empiris pengaruh dari tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019. Metoda Penelitian - Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analaisis konten dan regresi berganda. Penelitian ini menggunakan akrual diskresioner sebagai proksi manajemen laba yang diukur dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kothari (2005) dan menggunakan kepemilikan saham institusional, aktivisme pemegang saham juga proporsi dewan komisaris independen sebagai proksi dari tata kelola perusahaan yang baik serta corporatae social responsibility disclosure index sebagai proksi dari tanggung jawab sosial perusahaan. Temuan - Hasil dari penelitian ini menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap manajemen laba dan tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari tata kelola perusahaan yang baik terhadap manajemen laba. Orisinalitas - Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peran dari tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan pada manajemen laba dengan melihat pengaruh dari tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI pada periode 2017-2019 dengan menggunakan perusahaan-perusahaan yang menyajikan laporan keberlanjutan berdasarkan GRI standar sebagai standar pengungkapan. Selain itu, penelitian ini menggunakan model Kothari (2005) dalam mengukur diskresioner akrual yang merupakan proksi dari manajemen laba.

Page 1 of 2 | Total Record : 11