cover
Contact Name
Respati Retno Utami
Contact Email
respatiutami@unesa.ac.id
Phone
+6285736709270
Journal Mail Official
jurnalbaradha@unesa.ac.id
Editorial Address
Jl Lidah Wetan, Lidah wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur 60213
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JOB (Jurnal Online Baradha) (e-Journal)
ISSN : -     EISSN : 22525777     DOI : https://doi.org/10.26740/job.v17n1
JOB (Jurnal Online Baradha) is an open access journal published by the Javanese language and Literature Education Study Program, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya. First published issue of Volume 1 No 1 in 2009 with 1 article in it. JOB: Jurnal Online Baradha is published twice a year, namely in June and November. JOB (Jurnal Online Baradha) has an International Standard Serial Number (ISSN) in both print and electronic versions, e-ISSN 2252-5777 (electronic version). Focus and Scope JOB (Jurnal Online Baradha) is a scholarly journal that presents literature, culture and local wisdom, linguistics, and Javanese philology or manuscripts and javanese language teaching, including: Javanese language education Javanese tradition Javanese folklore Javanese art Javanese literary criticism Javanese morphology Javanese semantics Javanese philology
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 4 (2021)" : 20 Documents clear
Janturan di dalam Pagelaran Ringgit Purwa Lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo Bening Choirul Anam; Bening Choirul Anam; Surana Surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.063 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1502-1520

Abstract

Penelitian stilistika merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk membedah isi dari sastra yang umumnya cerpen, novel, dan naskah yang menjadi objeknya. Di dalam penelitian ini objek yang digunakan yaitu janturan di rekaman wayang purwa dari Youtube dengan lakon Wahyu Makutharama oleh dhalang Ki Nartosabdo. Unsur stilistika di dalam janturan akan dicari dan dibedah dengan jelas melalui pengetahuan sastranya. Untuk unsur stilistik yang dicari di dalam janturan ada tiga yaitu rima, gaya bahasa, dan cecandran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membedah unsur stilistik di dalam janturan yang jumlahnya tiga (rima, gaya bahasa, dan cecandran) dengan teori stilistika di lakon Wahyu Makutharama oleh dhalang Ki Nartosabdo. Penelitian ini dikerjakan dengan cara deskriptif kualitatif karena data yang diambil berwujud data naratif janturan. metode atau teknik yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini yaitu menyimak dan mencatat. Hasil penelitian ini yaitu (1) Rima yang terkandung di dalam janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo. (2) Gaya bahasa apa saja yang digunakan di janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo. (3) Cecandran yang digunakan di janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo Kata kunci: Antawacana, Rima, Gaya Bahasa, Cecandran
Kapitayan Masyarakat Gunung Kidul sajrone Novel Panjang Ilang Anggitane Naratala (Tintingan Antropologi Sastra) Muhammad Abdul Ghofur; Bambang Purnomo
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.084 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1655-1679

Abstract

Kepercayaan Masyarakat Gunung Kidul dalam Novel Panjang Ilang Karya Naratala (Tintingan Antropologi Sastra) Muhammad Abdul Ghofur S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, FBS, UNESA muhammadghofur16020114053@mhs.unesa.ac.id Abstrak Novel Panjang Ilang karya Naratala, termasuk salah satu novel yang berlandaskan sosial budaya di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Kehidupan para tokoh dalam novel Panjang Ilang tersebut berasal dari kehidupan sosial Naratala sebagi penulis novel. Berdasarkan landasan penelitian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana bentuk struktur novel Panjang Ilang karya Naratala, (2) Bagaimana keadaan sosial budaya masyarakat Gunung Kidul yang terkandung dalam novel Panjang Ilang karya Naratala, dan (3) Bagaimana wujud kepercayaan yang berkembang pada masyarakat Gunung Kidul dalam novel Panjang Ilang karya Naratala. Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disebutkan, penelitian ini memiliki tujuan penelitian yaitu: (1) Menjelaskan bentuk struktur novel Panjang Ilang karya Naratala, (2) menjelaskan keadaan sosial budaya masyarakat Gunung Kidul yang terkandung dalam novel Panjang Ilang karya Naratala (3) Menjelaskan wujud kepercayaan yang berkembang pada masyarakat Gunung Kidul dalam novel Panjang Ilang karya Naratala. Antropologi sastra digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini. Antropologi mempelajari kehidupan manusia sebagai hasil budaya, sedangkan sastra mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. Jadi, antara antropologi dengan sastra keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu novel Panjang Ilang karya Naratala. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode hermeneutika. Hasil penelitian antropologi sastra ini menunjukkan struktur karya sastra yang digunakan terbagi menjadi tiga yaitu tema, tokoh/penokohan, dan alur. Tema yang terkandung dalam novel ini yaitu kepercayaan jawa di Gunung Kidul. Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur campuran. Tokoh yang masih percaya pada kepercayaan jawa yaitu tokoh utama (Arka), Taruni, Mbok Clumpring, Mbok Ngatma, Lik Sarmina, sedangkan yang tidak percaya yaitu Si Bloweh. Wujud kepercayaan yag masih dilakukan sampai sekarang oleh masyarakat dalam novel Panjang Ilang ini yaitu (1) Kepercayaan kepada adanya panca guna panjang ilang, (2) Kercayaan tentang pulung gantung, (3) Kepercayaan adanya kesenian reyog dhodhog yang termasuk dalam pagelaran suci (4) Percaya pada dukun (5) Kepercayaan adanya japa mantra. Dari kelima bentuk atropologis tersebut diharapkan kepercayaan jawa juga bisa diteliti dengan menggunakan teori antropologi sastra. Kata kunci : Panjang ilang, antropologi sastra, panca guna panjang ilang
Perilaku Gosip Sebagai Respon Interaksi Sosial Dalam Film Pendek “Tilik” Suci Diah Ningrum; Darni Darni
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.167 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1331-1350

Abstract

Abstrak Perilaku gosip merupakan salah satu bentuk interaksi sosial di masyarakat terutama perempuan di daerah pedesaan. Hal ini membuktikan bahwa pola interaksi masyarakat di pedesaan lebih erat dibandingkan dengan perkotaan. Perilaku gosip yang dilakukan oleh beberapa kelompok menunjukkan beberapa proses. Proses yang dialami oleh penggosip dapat dikaji menggungakan Teori Belajar Sosial Albert Bandura atau yang lebih dikenal dengan Social Learning Theory . Dengan menggunakan teori ini, semua perilaku menggosip yang dilakukan oleh tokoh ibu-ibu dalam film pendek Tilikditinjau berdasarkan bagaimana tokoh-tokoh, mengingat perilaku, mengulang informasi serta mendapat motivasi atas gosip yang dilakukan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam menggosip, seseorang atau kelompok yang menggosip melampaui serangkain proses yang sama dengan seorang pengamat pada proses pembelajaran. Orang yang menggosip perlu memperhatikan objek gosipnya, mengingat informasi objek gosipnya, mengulang informasi yang didapatnya, serta mendapat motivasi atas perilaku gosip yang mencari. Kata kunci: Gosip, Interaksi Sosial, Film Pendek “Tilik”, Teori Belajar Albert Bandura
Variasi Bahasa dalam Konten YouTube Gokil Abis Bajindul Vlog "Tuku Wedang Kentir Malah Dijak Padu" (Kajian Sosioliguistik) Vivi Nur Aida; Surana Surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.085 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1351-1372

Abstract

Abstrak Bahasa merupakan bagain dari kemampuan paling dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Dimana bahasa merupakan alat komunikasi paling efektif yang digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, maksud, dan tujuan. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti terkait penggunaan bahasa yang terdapat dalam video YouTube Gokil Abis Bajindul Vlog. Dari beberapa video yang ada, peneliti tertarik pada salah satu video yang berjudul “Tuku Wedang Kenthir Malah Dijak Padu”. Dalam video tersebut penggunaan bahasanya sangat bervariasi, ada bahasa.indonesia, bahasa inggris, bahasa arab, dan yang paling dominan yaitu penggunaan bahasa jawa. Selain variasi bahasa, peneliti juga akan membahas secara mnyeluruh terkait peristiwa kebahasaan seperti alih kode, campur kode, dan dialek. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari video YouTube Gokil Abis Bajindul Vlog dengan judul “Tuku Wedang Kenthir Malah Dijak Padu”. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat, yang kemudian dilanjutkan pada tahap pengolahan data. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 4 jenis variasi bahasa, 3 jenis alih kode intern, 4 jenis alih kode ekstern, 6 jenis campur kode, dan 2 jenis dialek yang biasa digunakan dalam keseharian para penutur yang trdapat dalam video tersebut. Kata kunci: Bahasa, Variasi Bahasa, Alih Kode, Campur Kode, Dialek
Tradisi Ngalap Berkah di Makam Mbah Prawiro Kusumo Dusun Pundensari Kabupaten Trenggalek Adella Adriana Dewi; Yohan Susilo
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.525 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1435-1456

Abstract

Masyarakat di jaman modern condong mengutamamkan nalar pikir, logika dan rasionalitas. Namun di sisi lain sistem religi kepercayaan rakyat masih tetap berlangsung berdampingan dengan kemajuan jaman. Akibat dari adanya aktivitas religi tersebut, teridentifikasilah sebuah bentuk tradisi yang masih aktif dilaksanakan di Dusun Pundensari Trenggalek. Tradisi tersebut tidak lain adalah ngalap berkah yang berlangsung di makam sesepuh dusun yang juga diyakini sebagai tentara Pangeran Diponegoro yaitu Mbah Prawiro Kusumo. Tradisi ini menarik untuk dijadikan objek penelitian karena mengandung nilai historis mengenai cikal bakal daerah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat setempat. Penelitian ini merupakan penelitian budaya yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kajian folklor sebagian lisan. Sumber data penelitian ini adalah kata-kata, tindakan, dan dokumen hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian ditranskrip. Data diolah dengan cara reduksi data, data display, lalu memberikan simpulan serta interpretasi dan diverifikasi kebenarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) asal mula TNBMPK, (2) prosesi TNBMPK, (3) peranti TNBMPK beserta simbol dan maknanya, dan (4) fungsi TNBMPK. Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai sarana dokumentasi tradisi lokal supaya nantinya tidak hilang ditinggalkan masyarakat pendukungnya. Kata Kunci: Tradisi, Ngalap Berkah, Foklor
Sosiolek, Alih Kode, dan Campur Kode dalam Percakapan Kuli Bangunan di Kabupaten Ponorogo Anang Prakosa; Anang Prakosa; surana surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.294 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1373-1395

Abstract

Kuli bangunan sebagai salah satu pekerjaan dengan jumlah pekerja yang cukup banyak dengan latar sosial yang beragam pada kebudayaan Jawa, menjadikan kelompok sosial tersebut mempunyai ragam bahasa yang unik dan khas dibanding dengan kelompok sosial lainnya. Hal tersebut yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan topik sosiolek, alih kode, dan campur kode yang terkandung dalam percakapan kuli bangunan di kabupaten Ponorogo ini. Penelitian menggunakan pisau bedah sosiolinguistik atau ilmu yang meneliti ragam bahasa yang ada pada masyarakat yang dipengaruhi latar budaya dan sosial penggunanya. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif yaitu penelitian dengan menggambarkan data yang selaras dengan keadaan asli ketika data ditemukan, untuk selanjutnya dianalisis dan dijelaskan maknanya berdasar teori sosiolinguistik. Tujuan penelitian yaitu mencari dan menggolongkan jenis ragam atau variasi bahasa pada percakapan kuli bangunan di Ponorogo dan aspek yang mendasari terciptanya ragam bahasa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan percakapan kuli bangunan di kabupaten Ponorogo mengandung ragam bahasa yang khas dan unik yang tidak ditemukan pada kelompok sosial lainnya. Temuan tersebut disebabkan oleh beberapa aspek, di antaranya: tingginya sense of humour, tingginya tingkat keakraban, dan panasnya tempat kerja dari para kuli bangunan tersebut. Kata Kunci: Sosiolek, Alih Kode, Campur Kode, Percakapan Kuli Bangunan
Maksim Cara Lan Relevansi Sajrone Ludruk Jaka Sambang Dening Karya Budaya (Tintingan Pragmatik) NOURMA ALFINDA DINNI; Surana Surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.322 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1417-1434

Abstract

Abstrak Manusia sebagai makhluk sosial sudah pasti tidak akan lepas dari kegiatan bersosial seperti percakapan dan berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Hal tersebut sudah menjadi sebuah kodrat atas berjalannya kehidupan, karena jika tidak ada komunikasi, maka bisa dipastikan kehidupan tidak akan berjalan dengan baik. Ludruk sebagai salah satu pagelaran seni drama tradisional menjadi salah satu penerapan gambaran komunikasi dalam masyarakat Jawa sudah pasti mengandung unsur-unsur komunikasi seperti prinsip komunikasi kerjasama. Salah satu lakon yang sering dipentaskan yaitu lakon Jaka Sambang oleh salah satu grup seni Karya Budaya mengandung beberapa maksim dalam prinsip kerjasama seperti maksim cara dan relevansi menarik peneliti untuk diteliti. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat sinkronis. Sumber data dalam penelitian ini yaitu video pagelaran Ludruk Jaka Sambang oleh Karya Budaya Mojokerto yang dipentaskan pada tanggal 25 Juli 2006. Data penelitian sendiri yaitu kumpulan tuturan yang mengandung unsur maksim cara dan relevansi oleh para pemain Ludruk tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya wujud tuturan maksim sejumlah 93 wujud tuturan, dengan rincian lima puluh delapan (58) tuturan maksim cara dan maksim relevansi sejumlah tiga puluh lima (35) data. Kata kunci: Pragmatik, Prinsip Kerjasama, Ludruk.
Temperamennya Tokoh-Tokoh Dalam Novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen Karya Tulus Setiyadi (Kajian Psikologi Kepribadian Ludwig Klages) Catur Retno Purwiyanti; Surana surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.749 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1396-1416

Abstract

Abstrak Temperamennya tokoh-tokoh dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen karya Tulus Setyadi merupakan karya sastra jawa modern yaitu novel. Novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen karya Tulus Setyadi itu tumbuh kekuwatan didalam bagian temperamen tokoh. Masalah demi masalah yang terjadi itu bisa tumbuh adanya temperamen tokoh. Temperamen tokoh merupakan bagian yang paling menonjol. Didalam novel Langit Mendhung sajroning Pangangen karya Tulus Setiyadi ini terpilih dengan judul temperamen karena adanya setiap tokoh itu mempunyai sifat juga karakter yang berbeda-beda yang menjadikan daya tarik terhadap peneliti. Temperamen yaitu sifat batin yang mempunyai pengaruh terhadap sifat, perasaan, dan pemikiran. Kepribadian seseorang itu bermacam-macam. Ludwig Klages membangun tiga model dalam sistem kepribadian manusia. Pertama yaitu temperamen, kedua yaitu perasaan, ketiga yaitu ekspresi. Didalam ketiga yang dijabarkan oleh Ludwig Klages yang lebih cocok dengan objek penelitian ini yaitu temperamen. Temperamen tokoh tersebut bisa melalui sifat tokoh dan sikap tokoh dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen. Pusat penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana perbuatan tokoh dalam Novel LMSP?, 2) Bagaimana wujud temperamennya tokoh dalam Novel LMSP?, 3) Bagaimana sifat tokoh dalam novel LMSP?. Berdasarkan pusat penelitian tersebut, tujuan penelitian yaitu: 1) Menjabarkan perbuatan tokoh, 2) Menjabarkan wujud temperamennya 3) Menjabarkan sifat tokoh dalam novel LMSP. Manfaat di penelitian ini yaitu memberikan sumbangsih kepada 1) penulis 2) pembaca 3) pengajar sastra. Penelitian ini menggunakan tintingan psikologi sastra khususnya psikologi kepribadian Ludwig Klages. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Data didalam penelitian ini yaitu berupa kalimat-kalimat mengenai temperamene tokoh. Sumber data penelitian ini yaitu novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen karya Tulus Setiyadi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan teknik studi kapustakan, membaca, memahami, menentukan kejadian-kejadian yang ada hubungannya dengan objek tersebut, dan dheskripsi. Studi kapustakan disini yaitu mengumpulkan data dengan cara menyiapkan data, dheskripsi, dan meringkas atau menyimpulkan. Hasil dari penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu pertama, perbuatan tokoh. Perbuatan tokoh yaitu Depresi dan balas dendam. Kedua yaitu mengenai wujud temperamen tokoh dibagi menjadi dua yaitu temperamen sanguinis dan temperamen Phlegmatis. Ketiga mengenai sifat tokoh terbagi menjadi lima yaitu menghargai, ambisius, pasrah, mudah mengeluh, setia. Kata Kunci: Kepribaden, Temperamen, Sifat
Proses Afiksasi Bahasa Jawa Pada Novel Wedhus Gembel Gunung Merapi Karya Suci Hadi Suwita (Kajian Morfologi) Auliyah Firdama Yanti; Surana Surana
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.753 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1478-1501

Abstract

Proses afiksasi merupakan bagian dari proses morfologi yang disebut juga sebagai proses pengimbuhan. Dalam proses afiksasi ini ada empat jenis bagian yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Proses afiksasi ini akan dianalisis menggunakan teori morfologi. Rumusan masalah yang akan dianalisis dalam artikel ini ada dua, yaitu (1) bagaimana penggunaan afiksasi di dalam novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita?, dan (2) bagaimana wujud makna penggunaan afiksasi di dalam novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita?. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan afiksasi di dalam novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita, dan (2) untuk mengetahui bagaimana wujud makna afiksasi di dalam novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita. Manfaat penelitian yaitu supaya dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat pembaca mengenai proses afiksasi dan menjadi sarana informasi bagi para peneliti selanjutnya. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Sumber data berupa novel berjudul wedhus gembel gunung merapi karya suci hadi suwita. Data berupa kata-kata di dalam novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita yang telah dikumpulkan menggunakan teknik catat. Hasil penelitian ditemukan bagian afiks berupa prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Penggunaan afiks pada novel wedhus gembel gunung merapi karya Suci Hadi Suwita menyebabkan kata-kata yang ditambah afiks berubah arti dari kata dasarnya. Begitu juga wujud makna kata ketika mendapat afiks berubah dari makna dasarnya. Namun ditemukan pula beberapa kata yang tidak berubah dari makna dan arti dari kata dasar. Kata Kunci : afiksasi, prefiks, infiks, sufiks, konfiks
Kesenian Reog Raja Setan Sukmo Ngemboro Ing Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan Ega Trisnawati; Sukarman sukarman
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.427 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n4.p1457-1477

Abstract

Abstrak Kesenian Reog Raja Setan Sukmo Ngemboro (KRRSSN) merupakan salah satu kesenian yang ada di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Kesenian ini merupakan hasil turun-temurunnya leluhur di Desa Sukobendu yang masih dilestarikan. Pertunjukkan KRRSSN biasanya diadakan pada acara pernikahan dan khitanan. Selain itu, pertunjukkan KRRSSN juga dijadikan sebagai pertunjukkan tahunan seperti acara Grebeg Sura. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) bagaimana sejarah KRRSSN, (2) bagaimana bentuk pertunjukkan KRRSSN, (3) bagaimana fungsi KRRSSN, (4) bagaimana perubahan yang terjadi pada KRRSSN, dan (5) bagaimana cara melestarikan KRRSSN. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sejarah KRRSSN, (2) mendeskripsikan bentuk pertunjukkan KRRSSN, (3) mendeskripsikan fungsi KRRSSN, (4) mendeskripsikan perubahan pada KRRSSN, dan (5) mendeskripsikan cara melestarikan KRRSSN. Analisis teori yang digunakan untuk menjelaskan temuan pada penelitian ini adalah (1) konsep folklor, (2) konsep fungsi, (3) konsep perubahan, dan (4) konsep pelestarian. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian terdiri dari peneliti, daftar pertanyaan wawancara, dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Fungsi KRRSSN yaitu sebagai sistem proyeksi, sarana pengesahan budaya, sarana pendidikan, sarana pengendalian sosial, sarana ekonomi, dan sarana melestarikan budaya Jawa. Kata kunci : Pertunjukkan, Kesenian, Reog Raja Setan Sukmo Ngemboro, Folklor.

Page 1 of 2 | Total Record : 20