cover
Contact Name
Yuniardi Fadilah
Contact Email
fajrulfalah.fib@live.undip.ac.id
Phone
+6285259699793
Journal Mail Official
jurnalwicara@gmail.com
Editorial Address
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Soedarto SH., Tembalang, Semarang, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Wicara
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 28300904     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya berfokus pada publikasi artikel penelitian sastra, bahasa, dan budaya. Fokus dan tujuan jurnal ini adalah menerbitkan tulisan analisis kritis dan teoritis terhadap segala objek penelitian kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Oleh karena itu, kami akan menerbitkan artikel orisinil yang berisi pemikiran kritis dalam ruang lingkup sastra, bahasa, dan budaya kontemporer. Adapun cakupan Jurnal Wicara meliputi: studi sastra interdisipliner; sastra kontemporer; studi sastra teoretik; sastra anak; linguistik; linguistik terapan; studi linguistik interdisipliner; filologi; sastra dan tradisi lisan; dan kebudayaan
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1: April 2023" : 12 Documents clear
Istilah-Istilah dalam Ritual Kadeso di Dusun Jimbaran, Kabupaten Semarang (Kajian Antropolinguistik) Rismawati Rismawati; Suyanto Suyanto; Riris Tiani
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16537

Abstract

The Kadeso Ritual is a traditional ceremony performed by the people of Jimbaran Hamlet, Bandungan District, Semarang Regency every two years, Jumat Pon, Bakda Mulud. Kadeso rituals contain specific terms, including activities/processions, offerings, and equipment that are interesting to study. This study aims to describe the cultural meaning and cultural values contained in the terms of the Kadeso ritual. The theory used is anthropolinguistics and cultural values. Methods of data collection by observation and interviews. Observations were made by going directly to the Kadeso ritual. Meanwhile, the interviews were conducted using basic fishing techniques, followed by all-talking techniques, as well as recording techniques and note-taking techniques. The method of data analysis was carried out in an ethnographic descriptive. Presenting the results of data analysis formally and informally. The results of the study revealed that the Kadeso ritual consisted of three stages, namely pre-procession, implementation of the procession, and post-procession. Overall, there are 43 terms in the ritual. The cultural meaning describes the terms of the Kadeso ritual in three anthropolinguistic concepts, namely: performance, indexicality, and participation. Cultural values produce five components, namely the value of human relations with God, humans and nature, human relations with society, human relations with other human beings, and human relations with themselves. Dusun Jimbaran expresses their mindset and hopes through every term used in the Kadeso ritual.
Temuan Variasi Bahasa Ragam Formal dan Informal dalam Serial Nurbaya dan Novel Sitti Nurbaya (Kajian Sosiolinguistik) Sindi Nurkhairunisa; Mujid Farihul Amin
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17042

Abstract

The difference in the ages of the two objects in this study shows that there are differences in terms of the use of formal and informal language variations. This research uses descriptive qualitative method and the data of the research are obtained from the utterances in the dialogue of series Nurbaya and the novel Sitti Nurbaya. While the method of collecting data is documentary method with listening technique. The data are analyzed by Sociolinguistics theory and SPEAKING component technique. In the Nurbaya series, there are stories that show variations in formal and informal language. The variety of formal language in the Nurbaya series is marked by the background of the events that occurred; in the courtroom and workplace. The formal variety in the Nurbaya series can also be seen from the choice of the formal words such as Your Honor (Yang Mulia), brother (saudara), I (saya), you (anda), how (bagaimana), and Sir (tuan). The variety of formal languages in the Nurbaya series language variations are found in the form of Minang and Javanese dialects, idiolects from code mixing between Indonesian and Minang languages; Indonesian with Sundanese; and Indonesian with Betawi, sociolect in the form of slang and colloquial, and chronolect in the form of slang. The variety of formal language in Sitti Nurbaya's novel is characterized by the use of the greeting words engku and hamba. The data on the variety of informal languages in Sitti Nurbaya's novel is in the form of colloquial sociolect or language that use in a daily conversation and 1920s chronolect.Keywords: language variation, formal and informal language, sociolinguis 
Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Video Podcast Cerita Bibu pada Kanal Youtube Obrolan Babibu Arum Eka Kristianingsih; Sri Puji Astuti; Riris Tiani
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam podcast Cerita Bibu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori tindak tutur ilokusi Leech. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu dua video podcast Cerita Bibu berjudul Kepala 3 Belum Nikah? Ngga Masalah dan Single Mom Double Strong. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat. Metode analisis data menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu. Hasil analisis tindak tutur ilokusi dalam video podcast Cerita Bibu yaitu (1) ditemukan empat jenis tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur komisif; (2) tindak tutur asertif yang ditemukan yaitu tindak tutur “menyatakan”, “mengemukakan pendapat”, dan “menyarankan”; (3) tindak tutur direktif yang ditemukan yaitu tindak tutur direktif “memerintah” dan “memberi nasihat”; (4) tindak tutur ekspresif yang ditemukan yaitu tindak tutur “memuji”, “berterima kasih”, dan “meminta maaf”; (5) tindak tutur komisif yang ditemukan yaitu tindak tutur komisif “menawarkan”.
Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Cerpen Kabut di Teras Senja Karya Sutini Zufar Wahyu Izzuddin; Laura Andri Retno Martini; Khothibul Umam
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai perjuangan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Kabut di Teras Senja karya Sutini. Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa kajian pustaka, teknikanalisis data yang terdiri tiga tahap yaitu reduksi data,sajian data, kesimpulan dan sumber data penelitian yang menggunakan kumpulan cerpen Kabut di Teras Senja karya Sutini. Hasil penelitian ini mengungkapkan unsur struktur fiksi selalu berkaitan dengan tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang dan amanat. Latar cerpen Kabut di Teras Senja terbagi menjadi dua bagian yaitu latar netral dan latar tipikal. Kedua latar ini terdapat pada cerpen ‘’ Kabut di Teras senja’’, ‘’Bukan sepatu cindrella’’, ‘’Korban Bucin’’, ‘’Arisan Jodoh’’, dan ‘’Bersahabat Ombak’’. Hubungan antar unsur struktur fiksi ttersebut menghasilkan pesan moral tertenu. Pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca yaitu pesan moral berupa nilai perjuangan. Nilai perjuangan tersebut adalah pantang menyerah, sabar, bekerja sama, dan rela berkorban.
Peran Momentous Publisher dalam Produksi dan Distribusi Karya Sastra Berupa Novel (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra) Indah Wahyu Yuliarti; Redyanto Noor
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16912

Abstract

Penelitian ini mengggunakan teori sosiologi sastra Roberst Escarpit. Tujuannya untuk mengetahui proses produksi dan distribusi di Momentous Publisher. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra, karena penelitian ini berada dalam ranah produksi dan distribusi karya sastra. Data yang diperoleh akan diolah dan disajikan data secara ilmiah dari apa yang diperoleh pada saat wawancara ke dalam pembahasan.Hasil analisis dalam penelitian ini adalah, Momentous Publisher merupakan penerbit independent yang juga memberikan layanan Vanity Publisher. Momentous Publisher beroperasi secara virtual atau biasa dikenal dengan Virtual Office, para karyawannya dapat bekerja dari jauh tanpa perlu datang ke kantor. Kantor utamanya hanya digunakan sebagai gudang atau tempat pengemasan saja. Momentous Publisher membuka peluang untuk menerbitkan karya para penulis pemula dengan menyediakan berbagai jalur pemerolehan naskah melalui jalur seleksi, jalur berbayar, dan jalur pinangan. Upaya tersebut dilakukan untuk membantu para penulis pemula menguji karyanya di mata publik. Setelah kontrak terbit disetujui oleh kedua belah pihak, tahap produksi selanjutnya berupa penyuntingan, covering, layouting, dan pencetakan buku.Masing-masing memerlukan waktu 2 minggu hingga 1 bulan. Distribusi yang meliputi tahap promosi dilakukan bahkan satu bulan sebelum rilis, kegiatan publikasi dilakukan secara terus menerus sebelum penjualan dibuka. Momentous Publisher yang usianya belum genap 3 tahun tetapi jumlah karya sastra yang dilahirkan kurang lebih sudah mencapai 60 judul. Didistribusikan dengan dua metode penjualan online dan offline berkerja-sama dengan delapan toko buku online dan sebuah toko offline ternama yaitu Gramedia. Kata kunci: Momentous Publisher, sosiologi sastra, produksi, distribusi.
Fungsi Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Belum Mapan dan Pejuang Mapan Karya Abay Adhitya (Kajian Pragmatik) Vikram Makrif; Muhamad Hermintoyo
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17102

Abstract

Penelitian ini mengambil data tindak tutur dari film berjudul Belum Mapan dan Pejuang Mapan sebagai objek dalam penelitian. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga pemaparannya secara deskriptif menggunakan bahasa pada umumnya. Metode perolehan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik lanjutan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan yang alat penentunya berada di luar bahasa dan tidak menjadi bagian dari bahasa itu sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori pragmatik yang difokuskan pada jenis tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan empat bentuk tindak tutur ilokusi yaitu representatif, direktif, ekspresif, dan komisif. 
Leksikon dalam Upacara Inti Fangowai Fame’e Afo di Kota Medan: Sebuah Kajian Antropolinguistik Restu Niati Gulo; Suyanto Suyanto
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16790

Abstract

In the current era of the millennial generation, many cultures have entered which makes local culture have to adapt and acculturate in order to maintain its existence. Therefore, in order to study and overcome local culture, the authors conducted research related to culture, especially culture at the wedding ceremony of the Nias Fangowai and Fame'e Afo people in Medan City. The purpose of this study is to find and describe the shape of the lexicon, cultural meaning and local wisdom in the fangowai and fame'e afo ceremonies. The method used in this study is a qualitative descriptive method with anthropolinguistic theory. Provision of data using interview methods and literature study. The presentation of the results of data analysis is carried out informally. The results of this study found 54 lexicons which were classified into two groups of word class categories, namely the category of nouns or nouns and the category of verbs or verbs. The noun category obtained 31 lexicons accompanied by cultural meanings and local wisdom values and the verb category obtained 23 lexicons accompanied by cultural meanings and local wisdom values.
Aspek Budaya Jawa dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy: Kajian Antropologi Sastra Balqis Khumaira; Nur Fauzan Ahmad; Fajrul Falah
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan aspek budaya Jawa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Penulis menggunakan kajian antropologi sastra untuk mengkaji aspek budaya Jawa (penggolongan orang Jawa, prinsip rukun dan hormat, dan sikap hidup orang Jawa). Hasil analisis aspek budaya Jawa dengan kajian antropologi sastra pada novel Pudarnya Pesona Cleopatra ialah tokoh Aku dan Raihana merupakan golongan priyayi yang berorientasi santri. Prinsip rukun terlihat dari sikap tokoh Aku yang rela menomorduakan dirinya dan Raihana yang bersikap etok-etok. Prinsip hormat terlihat dalam komunikasi antar tokoh yang menggunakan kata sapaan dengan memperhatikan kedudukan lawan bicara. Sikap hidup orang Jawa terbagi menjadi tiga yaitu, sikap hidup orang Jawa dalam keagamaan (kepada Tuhan Yang Maha Esa), sikap hidup orang Jawa dengan dirinya sendiri (rela, nrima, sabar), dan sikap hidup orang Jawa dengan masyarakat (kedudukan pria Jawa dan wanita 
Sifat “Kausalitas” `Isi Pesan` Kalimat Ary Setyadi
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.18843

Abstract

Keberadaan bahasa, termasuk bahasa Indonesia, merupakan alat komunikasi, sehingga demi penyampaian `isi pesan`, misalnya jalinan komunikasi antara pihak pembicara (O1) dengan pihak lawan bicara (O2), dapat dikemas dengan bahasa Indonesia sebagai alat. Penelitian yang berobjekkan (upaya pembuktian) adanya sifat “kausalitas” `isi pesan` kalimat dengan bahan data tipe kalimat: berita, tanya, suruh/perintah bertolak pada penerapan teori linguistik bidang sintaksis (dan semantik). Sebab apa yang disebut tipe: berita, tanya, suruh/perintah adalah kalimat. Data bersumber, baik dari sumber tulis maupun lisan, sehingga sifat data adalah primer dan sekunder. Hasil kajian membuktikan bahwa ketiga tipe kalimat: berita, tanya, suruh/perintah, persoalan `isi pesan` kalimat, dari pihak pembicara (O1) kepada pihak lawan bicara (O2), selalu dijumpai adanya sifat “kausalitas”; sehingga `isi pesan` kalimat dari pihak pembicara (O1) kepada pihak lawan bicara (O2) berkorelasi dengan persoalan “Sebab-Akibat”.
Istilah-Istilah dalam Sesaji Upacara Apitan Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan: Kajjian Antropolinguistik Hanif Rahma Faradilla; M Suryadi
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16507

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan benda-benda yang terdapat di dalam sesaji Upacara Apitan. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu, sumber data primer berupa hasil wawancara dengan informan penelitian, dan data sekunder berupa catatan, dan berkas-berkas penting yang berkaitan dan bersifat mendukung  data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara infroman menggunakan teknik cakap, dan observasi lapangan menggunakan teknik simak, teknik cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Aanalisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Huberman, kemudian hasil analisis diasajikan secara formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat 21istilah dalam sesaji Upacara Apitan antara lain yaitu cok bakal meliputi, miri, lawe, kelapa, kembang gantal, gula jawa, bolah, taki,  seperangkat sesaji upluk isi beras, dhuwik ting, lan kendhi isi banyu, gedhang,  godhong gedhang, godhong jati, suruh, kembang setaman, jajan pasar, uplik, kupat lepet, ingkung pitik, tuwak, merang, dan beras kuning. 

Page 1 of 2 | Total Record : 12