cover
Contact Name
Garis Gemilang
Contact Email
perpusapikes@gmail.com
Phone
+628161110131
Journal Mail Official
garisgemilang@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ciputat Raya No.163 Blok E 1, RT.002/.08, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, DKI 12310
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
ISSN : 26558955     EISSN : 22529616     DOI : 10.59300/mjrm.v7i0
Core Subject : Health, Education,
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis is a Scientific Electronic Journal of the Medical Recorder and Health Information Academy of Bhumi Husada Jakarta (APIKES BHJ) in order to accommodate the research results of APIKES BHJ lecturers and students as well as other authors outside the APIKES BHJ institutions, as one of the goals of higher education institutions in Indonesia.The Medicordhif e-journal provides the widest opportunity for lecturers, researchers and authors in the scientific fields of medical records, health information, public health, hospital management and also health management to join in as an author in our MEDICORDHIF e-journal.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis" : 9 Documents clear
Kelengkapan dan Keakuratan Sertifikat Medis Penyebab Kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Yuni Marugun; Gama Bagus Kuntoadi
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Abstract Fatmawati Central General Hospital (RSUP) is a government’s hospital of type A which has the purpose of providing a full service. To achieve its objectives, the RSUP Fatmawati will always strive to improve the quality of service, including providing complete and accurate medical information. To achieve the full service, RSUP Fatmawati has work units that have their duties and obligations. One of them is Medical Record Installation and Health Information (IRMIK) which one of its duty is to make monthly report of mortality. In order to create a good and complete mortality report, IRMIK requires a complete and accurate data source in the form of Medical Cause of Death Certificate (SMPK) from Forensic Installation (IFPJ). From the initial research found the existence of some SMPK columns that are not filled completely by the doctor in charge. The incompleteness of filling the SMPK in Fatmawati Central General Hospital is the reason behind this followed research. The research was conducted in May 2013 located in RSUP Fatmawati, South Jakarta, Indonesia. The research was conducted using qualitative descriptive approach by focusing on completeness and accuracy of SMPK form filling. From the result of the research, it was found that most of the incompleteness of the contents occurred in the Population Identity Number column as much as 100%, then in the cause of death collum also found not fully filled, so it can be concluded the average completeness of filling of Medical Cause of Death Certificate in RSUP Fatmawati in May 2013 is 84%. Keyword : medical record, medical cause of death certificate, incompleteness, inaccuracies
Ketepatan Penentuan Diagnosa Penyebab Kematian Pada Sertifikat Medis Penyebab Kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Hudiyati Agustini
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Registrasi kematian adalah pencatatan dan pelaporan kejadian kematian dan penyebabnya dan faktor resiko yang dilakukan secara terus menerus, tetap, wajib, universal. Sehinggga laporan yang dihasilkan dapat menjadi sistem informasi kesehatan. Agar tercapai tujuan tersebut maka perlu diselenggarakan prosedur pengisian sertifikat medis penyebab kematian yang baik berdasarkan diagnosa , kelompok penyebab kematian, penyebab kematian berdasarkan ICD-10 yaitu penyebab dasar kematian, penyebab langsung, dan penyebab antara kematian. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di RSUP Persahabatan menerangkan bahwa pengisian sertifikat medis tidak semua lengkap, sehingga laporan yang dipublikasikan kepada pihak rumah sakit berdasarkan penyakit terbanyak penyebab kematian berdasarkan penyebab dasar, penyebab antara dan penyebab langsung tidak menggambarkan penyebab kematian secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian ketepatan penentuan diagnosa penyebab kematian pada sertifikat medis kematian untuk semua kasus penyakit yang tepat sudah cukup baik, yaitu sebesar 83 % Kata Kunci: Ketepatan penentuan Diagnosa Penyebab Kematian Pada Sertifikat Medis Penyebab Kematian
Tinjauan Waktu Penyediaan Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Pondok Kopi Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Tersedianya rekam medis sangat dipengaruhi dengan pendistribusian yang cepat dan tepat. Apabila pengiriman rekam medis ke poliklinik yang dituju tidak tepat waktu maka akan mempengaruhi waktu tunggu pelayanan pasien. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui waktu penyediaan rekam medis rawat jalan di RSIJ pondok kopi. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriftif, yaitu survei yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di ruang penyimpanan rekam medis, semua prosedur sudah dijalankan dengan baik. Hanya saja masih ada prosedur yang belum ada pada kasus ini, yaitu standarisasi waktu penyediaan rekam medis pelayanan rawat jalan. Berdasarkan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian tersebut yaitu : pada pelaksanaan pengambilan dan penyususnan rekam medis petugas menjalankan sesuai yang ada di SPO, hanya saja tidak ada yang mengatur standarisasi lama waktu penyediaan rekam medis pelayanan rawat jalan dari pasien mendaftar hingga rekam medis tersedia/ ditemukan. Beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pemberi pelayanan yaitu : diharapkan ada standar waktu tentang penyediaan rekam medis pelayanan rawat jalan, agar petugas dapat mempercepat proses penyediaan rekam medis. Kata Kunci: Waktu penyediaan rekam medis pelayanan rawat jalan
Tinjauan Kepuasan Pasien Baru Terhadap Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Rumah Sakit Royal Progress Jakarta Utara Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Salah satu indikator kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien di rumah sakit. Pendaftaran rawat jalan mempunyai peran yang cukup penting dalam memberikan pelayanan, karena pendaftaraan rawat jalan merupakan gerbang utama pelayanan diterima dipendaftaran rawat jalan. Jika terjadi ketidak puasaan atau complain dari pengguna jasa pelayanan, maka hal tersebut akan mempengaruhi mutu dari rumah sakit secara keseluruhan. Untuk itulah diperlukan penataan diri dari pihak pemberi pelayanan guna peningkatan mutu pelayanan sesuai yang diharapkan pengguna jasa pelayanan. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Hasil analisa tingkat kepuasaan pasien baru yang merasa puas terhadap pelayanan pendaftraan rawat jalan yang diberikan oleh petugas pendaftraan rawat jalan adalah 99% sedangkan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas pendaftaraan rawat jalan adalah 1% yaitu kurangnya rasa emphaty terhadap pasien yang datang kerumah sakit Royal Progress dan fasilitas ruang tunggu yang kurang nyaman. Saran yang kira bermanfaat bagi petugas pendaftaran rawat jalan pasien baru secara periodik dilakukan penyegaran tentang service excellent yaitu terhadap reability, responsiveness, assurance, emphaty masuk dalam program rumah sakit. Peninjauan kembali terhadap fasilitas ruang tunggu dan tempat duduk yang sesuai dengan jumlah kunjungan pasien yang mendaftar, dan penataan ruang yang mengikuti alur pasien pendaftaran Kata Kunci: Kepuasan pasien baru, pendaftaran rawat jalan
Tinjauan Penyimpanan Rekam Medis di Klinik Prodia Occupational Health Center Jakarta Selatan Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Klinik Prodia OHC Jakarta belum menjalankan penyelenggaraan rekam medis yang sesuai dengan standar, dan belum memiliki standar prosedur operasi rekam medis, ruangan khusus beserta rak rekam medis khusus sebagai tempat menampung dokumen rekam medis yang sudah tercipta. Tujuan penelitian ini adanya Standar Prosedur Operasional dan kesesuaian sistem penyimpanan rekam medis di Klinik Prodia OHC terhadap standar nasional. Didalam penelitian ini penulis menggunakan Metode Penelitian observasional dan penghitungan besaran ruangan, rak yang dibutuhkan dan prosedur yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini adalah draft Standar Prosedur Operasi untuk Klinik Prodia OHC Jakarta. Berdasarkan proses penghitungan dan pengamatan ruang rekam medis, yang dibutuhkan adalah 3,46 m2 meliputi panjang 3 m dan lebar 0,46 m, dan jumlah rak rekam medis 1 rak berkapasitas 1000 rm, serta dua meja kerja dan dua kursi. Berdasarkan dari hasil pengamatan penulis menyimpulkan bahwa di Klinik Prodia OHC Jakarta, sudah melakukan pelayanan kesehatan tetapi belum memiliki ruangan khusus rekam medis beserta rak khusus untuk meletakan rekam medis yang sudah tercipta, belum adanya ruangan khusus rekam medis berkaitan juga dengan belum diterapkan nya Standar Prosedur Operasi rekam medis, Saran untuk Klinik Prodia Occupational Health Center (OHC) Jakarta sebagai berikut, Standar prosedur operasional segera diberlakukan agar petugas rekam medis dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan standar. Kata kunci: Tempat penyimpanan rekam medis
Tinjauan Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Pengembalian rekam medis adalah sistem yang penting di Unit Rekam Medis karena merupakan awal kegiatan sebelum dimulainya pengolahan rekam medis pasien. Ketepatan waktu pengembalian sesuai dengan kebijakan rumah sakit RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, yaitu 2 x 24 jam setelah pasien pulang rawat. Dari hasil observasi awal pada Desember 2014 terjadi keterlambatan pengembalian rekam medis pasien pasca rawat inap sebesar 60 % . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alur pengembalian rekam medis, tingkat keterlambatan, serta faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis pascarawat inap.Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Waktu keterlambatan paling lama adalah 79 hari di ruang Eucharis dan rata-rata keterlambatan per ruang perawatan 5 hari. Faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis diantaranya kurangnya informasi yang jelas tentang standar waktu pengembalian rekam medis, kurangnya tenaga di rekam medis dan di ruang perawatan, dan ketidaklengkapan pengisian formulir rekam medis. Penulis memberikan saran untuk dilakukannya koordinasi yang lebih baik antara petugas di rekam medis dengan petugas di ruang perawatan terkait standar waktu pengembalian rekam medis rawat inap, peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam pencatatan rekam medis, serta dilakukannya kegiatan analisa dan monitoring keterlambatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap Kata Kunci: Keterlambatan pengembalian rekam medis
Keterlambatan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aulia Jakarta Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses klaim BPJS Kesehatan di Unit Rawat Inap RSIA Aulia. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Dari 156 sampel klaim BPJS Kesehatan pasien rawat inap pada bulan juli 2015, yang tepat waktu 32 rekam medis (20%). Dari Kelengkapan pengisian resume medis rawat inap pasien BPJS Kesehatan, komponen identifikasi pasien kelengkapannya 97%, komponen catatan penting 80%, komponen autentifikasi penulis 89%, komponen catatan yang baik adalah 19%. Faktor yang menghambat ketepatan waktu proses klaim jaminan kesehatan nasional yaitu 1) Banyak tulisan dokter pada resume medis yang tidak terbaca, 2) Tidak resume medis ada diagnosa, 3) Terlambatnya pengumpulan syarat administrasi. Kesimpulan, belum adanya standar prosedur operasional mengakibatkan pelaksanaan tidak tepat waktu, ada pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kebijakan. Saran dari penelitian ini adalah menetapkan standar prosedur operasional sebagai pedoman pelayanan jaminan kesehatan RSIA Aulia, bagi petugas pelayanan yang melakukan proses BPJS kesehatan, dilakukan sosialisasi kepada petugas-petugas yang berkaitan mengurus klaim BPJS agar saling bekerjasama satu sama lain untuk hasil klaim BPJS Kesehatan yang tepat waktu. Kata kunci: keterlambatan klaim BPJS, pasien rawat inap
Kelengkapan Entry Data Sosial Pasien Baru Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Joko Widhi
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRACT In hospitals, the beginning of patient registration service, begins with the filling of personal data or patient's social data.. The registration process at Cipto Mangunkusumo National General Hospital runs according to a predetermined systemsThe formulation of this research problem is how the level of completeness of social data filling of new outpatient at National General Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo. This research method is done by using descriptive research. Based on the results of the completeness study of the contents of the new outpatient social identity form, the lowest patient identification is 0% family name, 0% email / adress, 0% name and patient relationship, 0% identity number, for Kecamatan is 7,5% And Kelurahan is 10%. Officers have done the work in accordance with the specified path and SOP, it's just the plotting system is not displayed near the TPPRJ, the system also already facilitate the officer, the meaning of the completeness of the social data containing the Name, Address, Place and date of birth, and Phone Number, the problems that occurs frequently at the time of entry is Computers sometimes doesn’t work. Suggestions include: 1. The systems is displayed near the new outpatient registration site, 2. Patient Registration Place should be under the Medical Record Unit, 3. For certain points there is a category locking system that is considered important. Such as identity / identity cards, name & patient relationships, nationality, and surname, Keywords: completeness of new outpatient social data entry data ABSTRAK Di rumah sakit yang menjadi awal pelayanan adalah pendaftaran pasien dimulai dengan pengisian data pribadi atau data sosial pasien. Proses pendaftaran di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo berjalan sesuai alur yang sudah ditetapkan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kelengkapan pengisian data sosial pasien baru rawat jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Metode penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian kelengkapan isi formulir identitas sosial pasien baru rawat jalan, identifikasi pasien yang paling rendah kelengkapannya adalah nama keluarga 0%, email/adress 0%, nama dan hubungan pasien 0%, nomer identitas/KTP 0%, kecamatan 7,5% dan kelurahan 10%. petugas sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan Alur dan SPO yang ditentukan, hanya saja alur tidak dipajang dekat dengan TPPRJ, sistemnya pun sudah memudahkan petugas, arti kelengkapan data sosial yaitu berisi Nama, Alamat, TTL, dan Nomer Telpon, kekurangan yang dirasakan pada saat entry, komputer terkadang mati. Saran antara lain: 1. Alur dibuat dan dipajang dekat dengan tempat pendaftaran pasien baru rawat jalan, 2. Sebaiknya Tempat Pendaftaran Pasien ada dibawah Unit Rekam Medis, 3. Untuk poin-poin tertentu ada sistem penguncian kategori yang dianggap penting. Seperti nomer identitas/KTP, nama & hubungan pasien, kewarganegaraan, dan nama keluarga, Kata Kunci: kelengkapan entry data sosial pasien baru rawat jalan
Beban Kerja Tenaga Rekam Medis di Rumah Sakit Garis Gemilang
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 2 (2015): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRACT A quality medical record should be supported by the right medical record quality, available quickly and correctly. This is where medical record officer becomes the main factor in conducting a good medical record service. From the observation in Medical Record Installation in Griya Puspa RSUP Persahabatan, the writer found that there is a double job, or one medical recorder workload is as double worker, so this result in some work which not finished in time. As an example, a person in charge of managing the hospitalized hospital records, start from assembling to coding, is alsodoing statistical reports pf the hospital, while inpatients worker focused more work on outpatient treatment from taking, distribution to re-storage of medical records. Is the staff of 8 people already in accordance with the existing workload? Research Objectives Analyze Workload of Medical Record Officer in Medical Record Installation in Griya Puspa RSUP Persahabatan. This research uses descriptive method that is a method of research conducted with the main purpose to create a picture or description of a situation objectively. From the results of the above observations, obtained the total amount of personnel required by the medical record at the Medical Record Installation in Griya Puspa RSUP Persahabatan is 9 people, while the reality on the field there are 8 officers. So the conclusion of this study required the addition of 1 more person to maximize medical record services in accordance with the existing workload. ABSTRAK Rekam medis yang berkualitas harus di dukung oleh mutu rekam medis yang tepat, cepat dan benar. Dimana petugas rekam medis menjadi faktor utama dalam melaksanakan penyelenggaraan rekam medis. Dari hasil pengamatan di Instalasi Griya Puspa RSUP Persahabatan terdapat pekerjaan ganda, atau satu orang petugas rekam medis mengerjakan pekerja rangkap, sehingga ada pekerjaan yang tidak terselesaikan pada waktunya. Seperti contoh seorang penanggung jawab mengerjakan pengelolaan rekam medis rawat inap mulai dari assembling hingga koding sekaligus mengerjakan laporan statisktik rumah sakit sedangkan petugas rawat inap lebih banyak mengerjakan pengolahan rawat jalan mulai dari mengambil, distribusi hingga penyimpanan kembali rekam medis. Apakah dengan petugas yang berjumlah 8 orang sudah sesuai dengan beban kerja yang ada? Tujuan penelitian Menganalisa Beban Kerja Petugas Rekam Medis di Instalasi Griya Puspa RSUP Persahabatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Dari hasil pengamatan diatas, didapat jumlah keseluruhan tenaga yang dibutuhkan oleh bagian rekam medis di Instalasi Griya Puspa RSUP Persahabatan adalah 9 orang, sedangkan kenyataan dilapangan terdapat 8 orang petugas. Jadi kesimpulan penelitian ini diperlukan penambahan 1 orang lagi untuk memaksimalkan pelayanan rekam medis sesuai dengan beban kerja yang ada.

Page 1 of 1 | Total Record : 9