cover
Contact Name
Ahmad Tohir
Contact Email
jurnaltaujih@iaiqi.ac.id
Phone
+6285326789745
Journal Mail Official
jurnaltaujih@iaiqi.ac.id
Editorial Address
Jl. Indralaya Mulia, Kec. Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30862
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 20857934     EISSN : 27747379     DOI : https://doi.org/10.53649/taujih.v4i2.153
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam adalah jurnal Ilmiah yang menyajikan naskah-naskah yang berkaitan dengan studi pendidikan Islam, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan dan proses pembelajaran dalam pendidikan Islam.
Articles 60 Documents
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Perspektif Islam Cittra Juniarni
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.51 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.1

Abstract

Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun nasional.Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum disuatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.Macam-macam prinsip ini bisa dibedakan dalam dua kategori yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.Prinsip-prinsip dasar tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau yang dihasilkan diharapkan memang betul-betul sesuai dengan kebutuhan (the need) semua pihak, yakni anak didik, orang tua, masyarakat umum, pemakai lulusan, bangsa dan Negara.
Urgensi Bi'áh Arabiyah Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Davik
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.236 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.5

Abstract

Bahasa Arab sering dianggap bahasa agama. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam Al Qur’an dan Hadits. Sangat penting mempelajari bahasa Arab untuk memahami dan mendalami berbagai ilmu pengetahuan keislaman yang semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Salah satu keterampilan yang diperlukan sebagai alat untuk mendalami ajaran Islam dari sumbernya yang asli yakni Al-Qur’an dan Haditsyaitu keterampilan berbicara. Seseorang dikatakan menguasai bahasa Arab jika terbukti bahwa secara verbal dia dapat berbicara dengan bahasa tersebut.Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Agar dapat menguasai keterampilan diperlukan sarana pendukung yaitu bi’ah ‘arabiyah. Bi’ah ‘arabiyah adalah lingkungan bahasa Arab yang merupakan tempat di mana seseorang melakukaninteraksi dengan orang lain melalui penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasinya. Bi’ah ini sangat penting terutama dalam mewujudkan keterampilan berbicara dalamkomunikasi sehari-hari. Lingkungan pembelajaran bahasa terbagi dua macam, lingkungan formal (bi'ah isthinaiyah) dan informal (bi'ah thabii’iyah).Jika kedua lingkungan ini tidak ada maka untuk mendapatkan keterampilan berbahasa sulit dicapai. Adanya lingkungan yang baik dapat medukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan sekaligus memotivasi siswa untuk aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dalam melakukan aktivitas sehari-hari sekaligus mampu memahami isi kandungan Al Qurán, Hadits, dan ilmu pengetahuan literatur keislaman lainnya. Diantara beberapatujuan yang ingin dicapai antara lain: 1) dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan berbahasa Arab, 2) dapat mengungkapkan keinginan hatinya sesuai dengan nahwu (tata bahasa), 3) menggunakan ungkapanseperti tanda muzakkar, mu’annath, ‘ ada, hal dan fi’ilyang sesuai dengan waktu. 4) Mampu berfikir tentang Bahasa Arab dan mengungkapkannya secaratepat dalam situasi dan kondisi apapun.
Pendidikan Islam Pada Era Kemunduran Pasca Kejatuhan Bagdad Dan Cordova Dr. Komaruddin Sassi
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.069 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.7

Abstract

The golden age experienced by the Islamic world in the classicaal era brought lesson as well as fresh air for forerunner to the growthand development of Western civilization in various aspects including education. In fact, it has become the driving force of the West in realizing the shortcomings and deterioration that it has experienced. On the contrary, the humiliation and chaos of the conflict in the Daulah Islamiyah body that continued to rage in that era, frustrated the permanence of Islamic education. Especially after the fall of Bagdad and Cordova.
Pengaruh Hiburan Rakyat Orgen Tunggal Terhadap Sikap Keagamaan Pada Remaja Di Desa Seribandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Muhammad Muttaqin
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.804 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.8

Abstract

Moral merupakan kajian yang membahas tentang tingkah laku atau tindakan manusia yang memiliki nilai-nilai luhur yang dari baik buruknya tindakan tersebut.Akan tetapi moral ini bersumberkan dan berpedoman kepada bimbingan dan petunjuk Allah SWT dalam al-Qur’an dan Hadits.Kedua dasar itulah yang menjadi landasan dan sumber ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana yang baik dan mana buruk.Adapun penyimpangan moral yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri, namun ditimbulkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu faktor hiburan yang mana dalam penelitian ini difokuskan kepada hiburan orgen tunggal.
Hubungan Antara Remidi Mata Kuliah Tahsinul Qur'an Dengan Kelulusan Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur'an Al-Ittifaqiah Indralaya Muyasaroh
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.051 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.9

Abstract

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Qur’an al-Ittifaqiah selanjutnya disingkat menjadi STITQI. STITQI dengan ciri khas al-Qur’an maka mata kuliah al-Qur’an menjadi sangat urgen bagi keberlangsungan studi STITQI. Tahsinul Qur’an menjadi prasyarat pendaftaran ujian munaqosyah Skripsi. Pendaftaran ujianmunaqasyah bagi semua prodi harus mampu menunjukkan kartu bukti lulus ujian munaqasyah. Namun kendalanya tidak semua mahasiswa mahir mebaca al-Qur’an bahkan sebaliknya masih banyak sekali yang tidak lulus saat mengikuti ujian semester maka diadakan program remidi. Penelitian ini dilakukan pada populasi mahasiswa STITQI semester VI Prodi PAI.Ada dua kelas peserta remidi ini. Sampel pada remidi ini diambil dari kelas Semester VI A dan B. Seluruh peseta dalam penelitian ini 40 orang mahasiswa dan mahasiswi. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel random jenuh.Random jenuh adalah sebuah penelitian yang mengambil sampel pada kelas diambil secara keseluruhan.Data dianalisis menggunakan rumus Product Moment, menguji hipotesis, membandingkan denggan tabel r dan tabel interpretasi dan kontribusi variable diuji dengan rumus determinasi. Hasil analiss korelasi Product Moment korelasi: r Hitung 0,616 memiliki kriteria tinggi karena berada pada posisi 0,60-0,69 pada tabel interpretasi. Korelasi ini dikonsultasikan dengan tabel r hasinya 0,616 > r tabel 5 % 0, 312 dan 1% 0,263.Korelasi ini menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat.Keputusan hipotesis dalam hal ini adalah lebih besar dari r tabel dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha sehingga dapat di generalisasikan bahwa ada hubungan positif antara remidi dengan kelulusan pada mata kuliah tahsinul Qur’an bagi mahasiswa STITQI jika nilai 70 ke atas.Kontribusi antara kedua variable dihitung dengan rumus KD = r2 x 100 % = 0,379 x 100% = 37,94 dibulatkan menjadi 38 %. Dengan demikian kelulusan dapat dipengaruhi oleh program remidi sebanyak 38 % sisanya 62 % ditentukan oleh faktor lain.
Pendidikan Anak Dalam Kandungan Perspektif Pendidikan Islam Zaenal Abidin MZ
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.634 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.10

Abstract

Islam adalah ajaran agama yang memuat sejumlah aturan yang tidak sebatas pada aspek ritual semata tetapi juga mencakup aspek peradaban manusia secara keseluruhan, dengan misi utamanya sebagai rahmatal lil alamin.Islam hadir dengan menyuguhkan tata nilai yang bersifat plural dan inklusif yang merambah ke dalam semua ranah kehidupan manusia termasuk ranah pendidikan.Pendidikan merupakan upaya terus menerus yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mengarahkan, membimbing dan mengembangkan potensi dan fitrah anak yang sudah dibawa sejak lahir.Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan setelah anak lahir bahkan jauh sebelum itu Islam memberikan rambu-rambunya yakni sejak seseorang memilih pasangan. Berdasarkan hasil penelitian anak dalam kandungan sudah dapat dididik walaupun baru sebatas pendidikan tidak langsung ((indirect education) yakni pendidikan yang dilakukan melalui ibu yang mengandung, dengan cara ibu menjaga kesehatannya dengan nutrisi yang cukup, membiasakan perilaku yang karimah, menjaga emosinya dan lain sebagainya. Anak dalam kandungan sudah dapat didik dengan 3 alasan, Pertama periode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al-hayat).Kedua, setelah berbentuk segumpal daging (mudghah) Allah SWT meniupkan ruh kepadanya. Ruh inilah yang menjadi titik mula dan sekaligus awal mula bergeraknya motor kehidupan psikis manusia.Ketiga, aspek penting bagi janin yaitu aspek agama yang sudah dibawa anak sejak lahir (fitrah) yang sudah siap untuk dikembangkan dalam kehidupan nyata .Metode yang dapat digunakan untuk mendidik anak dalam kandungan yaitu; 1.Metode do’a, 2.Metode ibadah, 3.Metode membaca dan menghafal, 4.Metode dzikir, 5.Metode dialog.
Kiai Dan Politik: Peran Dan Implikasi Sosial Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Di Sumatera Selatan Zainuddin
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.074 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i1.12

Abstract

Penelitian ini menitikberatkan pada pola hubungan Kiai dan politik terhadap otoritas maupun legitimasi Kiai pada lembaga pendidikan, dan masyarakat. Menurut hemat penulis, ada kecenderungan bahwa otoritas dan legitimasi Kiai makin hari kian memudar, terlebih Kiai yang bersinggungan dengan politik. Maka penulis pada tataran ini akan menggunakan konseptualisasi Peter L. Berger dengan pendekatan konstruksi sosial. Dengan pendekatan ini, penulis ingin melihat bagaimana konseptualisasi Kiai sebagai realitas sosial membentuk makna-makna baru dari pemahaman masyarakat terhadap dunia Kiai dalam konteks politik lokal. Pembahasan ini menurut hemat penulis menjadi penting untuk melihat bagaimana otoritas dan legitimasi Kiai pada pesantren termasuk masyarakat yang pada prosesnya akan turut mempengaruhi eksistensi Kiai. Baik eksistensi Kiai sebagai pimpinan pesantren, sebagai tokoh agama termasuk eksistensi lembaga pendidikan yang dikembangkan Kiai. Untuk itu, jenis penelitian deskriptif kualitatif menjadi pilihan penulis untuk memudahkan dalam medeskripsikan hasil penelitian ini. Adapun metode yang yang digunakan adalah pengamatan lapangan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kiai tidak harusberasaldarikulturpesantrenmaupunkulturKiaiitusendiri. Akan tetapi Kiai tidak ubahnya sebatas pejabat strutural yang peran dan fungsinya hanya sebagaiMudir al-ma’had (direktur pesantren) yang dapat diangkat dan diberhentikan oleh yayasan. Fenomena ini tentu membuka ruang bagi siapapun untuk menjadi Kiai, terlepas ia memiliki kedalam ilmu agama ataubergantung keputusan yayasan.
Pengaruh Hari Libur terhadap Prestasi Belajar Bagi Siswa Tahfizh Al-Qur’an PP. Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir Muyasaroh
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.759 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i2.54

Abstract

Hari libur merupakan hari yang dianggap libur dari segala kegiatan termasuk persiapan untuk materi belajar hari yang akan datang khususnya bagi santri tahfizh al-Qur’an. di Pondok pesantren tahfizh al-Qur’an al-Ittifaqiah libur mingguan adalah hari Jum’at dan libur lain yang sifatnya nasional atau kegiatan lain yang meniadakan belajar formal. Namun hal ini sering dijadikan alasan untuk keterlanjuran tidak belajar sehingga lupa bahwa dirinya harus mempersiapkan materi hafalan hari berikutnya. Karena terlena sehingga tidak sempat mmenyiapkan materi hafalan sehingga berakibat tidak siap maju setoran hafalan giliran pertama, mengurangi target hafalan, dan bahkan tidak hadir di kelas karena materi yang tidak siap disetor. Dengan demikian hari loibur memiliki dampak negative yang berakibat menurunnya kualitas hafalan al-Qur’an bagi siswa tahfizh al-Qur’an al-Ittifaqiah. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren al-Ittifaqiah, jenis penelitian adalah kuantitatif, populasi penelitian adalah santri tahfizh al-Qur;an Pondok pesantren al-Ittifaqiah terdiri atas santri tahfizh program mujahadah dan santri tahfizh regular. Jumlah sampel adalah 32 orang santri. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel random jenuh. Random jenuh adalah sebuah penelitian yang mengambil sampel pada kelas diambil secara keseluruhan. Data dianalisis menggunakan rumus Product Moment, menguji hipotesis (Ho dan Ha), hasil hitung dibandingkan denggan tabel r, untuk mengetahui kekuatan korelasi maka dibandingkan dengan tabel interpretasi, dan pengujian kontribusi variable diuji dengan rumus determinasi. Hasil analisa menggunakan teknik korelasi Product Moment menghasilkan nilai korelas: r Hitung 0,316 angka tersebut memiliki kriteria lemah karena berada pada posisi 0,20-0,39 pada tabel interpretasi. Korelasi ini dikonsultasikan dengan tabel r hasinya 0,316 < r tabel 5 % dan 0, 449 dalam 1%. Korelasi ini lemah sehingga menunjukkan lemahnya hubungan hari libur dengan kualitas tahfizh al-Qur’an. Dapat dikatakan bahwa libur apapaun dan sebanyak berapapun libur tidak mempengaruhi kualitas tahfizh al-Qur’an. Keputusan hipotesis dalam hal ini mengingat hasil r hitung 0,316 < r tabel 5 % 0, 349 dan 1% 0,449 adalah lebih lebih kecil dari r tabel dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha. Kontribusi antara kedua variable yaitu hubungan antara hari libur dengan kualitas dan target tahfizh al-Qur’an dihitung dengan rumus KD = r2 x 100 % = 0,09 x 100% = 9 maka angka ini menunjukkan 9 %. Dengan demikian hari libur tidak memiliki resiko atas ktidaktercapaian kualitas dan target tahfizh al-Qur’an dan sisanya 91 % ditentukan oleh faktor lain. Faktor lain penyebab ketidak tercapaian target dan kualitas tahfizh karena factor motivasi belajar, kesadaran belajar, kemampuan menghafal dan factor lainnya.
Estimologi Pendidikan dan Hakikat Pendidikan Islam Zaenal Abidin MZ
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.889 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i2.55

Abstract

Pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik. Sedangkan Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Pola Asuh Orangtua dalam Mendidik Agama Anak pada Keluarga Tukang Bentor Khususnya di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Zaimuddin
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.633 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v1i2.56

Abstract

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama di mana individu berada dan akan mempelajari banyak hal penting dan mendasar melalui pola asuh dan binaan orangtua atau anggota keluarga lainnya. Keluarga mempunyai peran penting bagi pertumbuhan jiwa anak agar seorang anak tersebut dapat sukses di dunia dan di akhirat. Namun disisi lain, keluarga juga bisa menjadi killing field (ladang pembunuh) bagi perkembangan jiwa anak jika orangtua salah mengasuhnya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa keluarga memegang tanggungjawab dan peran penting dalam perjalanan hidup seseorang di masa yang akan datang. Keluarga juga menjadi pusat pendidikan pertama dan utama yang mempunyai tugas fundamental dalam mempersiapkan anak bagi kehidupannya di masa depan. Hal itu dikarenakan dasar-dasar perilaku, sikap hidup, dan berbagai kebiasaan ditanamkan kepada anak dimulai sejak lingkungan keluarga. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti tentang pola asuh orang tua dalam mendidik agama anaknya khususnya pada keluarga tukang bentor yang menjadikan profesi sebagai tukang bentor sebagai pekerjaan tetapnya. Peneliti memilih lokasi penelitian di Kelurahan Indralaya Mulya karena masyarakat Kelurahan Indralaya Mulya memiliki kesibukan dalam bekerja relatif tinggi khususnya tukang bentor yang bekerja mulai dari pagi hari sampai sore hari, semua itu dilakukan hanya untuk menghidupi keluarganya. Selain itu Peneliti juga sudah berdomisili di Kelurahan Indralaya Mulya sejak lahir sehingga diharapkan dalam penelitian ini dapat lebih intensif.