cover
Contact Name
Julianty Almet
Contact Email
jvn@undana.ac.id
Phone
+6285339038657
Journal Mail Official
yopiwuhan@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kampus Universitas Nusa Cendana, Penfui, Jln. Adisucipto, Kel. Penfui, Kec. Maulafa, Kota Kupang Nusa Tenggara Timur 85001 Indonesia E-mail: jvn@undana.ac.id
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Veteriner Nusantara
ISSN : -     EISSN : 25407643     DOI : https://doi.org/10.35508/jvn
Jurnal Veteriner is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting veterinary sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of animal health toward human prosperity. This journal publishes original articles, reviews and case study. The manuscript should be original (unpublished) and be written in Indonesian or English. Subjects suitable for publication include, but are not limited to the following fields of: anatomy histology and biology cell physiology biochemistry and molecular biology biotechnology pharmacology microbiology bacteriology virology mycology parasitology pathology clinical pathology epidemiology veterinary public health Reproduction and reproductive technology internal medicine (internal) surgery and radiology
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI" : 15 Documents clear
Laporan Kasus: Bloat Pada Pedet Di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Ade Mesakh Seo; Yohanes TRMR Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn/vol4issSupl. 1pp1

Abstract

Bloat atau kembung rumen adalah gangguan sistemik non- infeksius yang mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan ruminansia (Munda et al., 2016). Bloat dapat diklasifikasikan menjadi bloat primer (frothy/wet bloat) yang berbentuk busa bersifat persisten yang bercampur dengan isi rumen dan bloat sekunder/timpani bloat (free gas/dry bloat) yang berbentuk gas bebas yang terpisah dari ingesta (Rasby et al., 2010).
INSTALASI KANDANG DAN LABORATORIUM PRODUKSI SEMEN CAIR BABI DI UPT BALAI INSEMINASI BUATAN DAERAH, BATURITI-BALI Yovita Florida Bria Seran; Lidya Aprilia Tjandring; Wenci Lidia Bana; Yohanes TRMR Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5987

Abstract

Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti (UPT BIBD Baturiti) merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pembibitan ternak. Salah satunya adalah pembibitan ternak babi. Kegiatan yang dilakukan di BIBD Baturiti adalah prosesing semen cair babi. Sebagai penghasil semen cair, UPT BIBD Baturiti mempersiapkan pejantan- pejantan unggul yang siap ditampung. processing semen cair yang dilakukan yaitu penampungan semen, persiapan alat tampung, persiapan pejantan, proses penampungan, evaluasi semen pengenceran filling, sealing, labeling dan penyimpanan.
LAPORAN KASUS : LAMINITIS AKUT PADA BABI Alvin H Sunbanu; Yohanes Simarmata; Maxs U E Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5988

Abstract

Seekor tenak babi Yorkshire berumur 7 bulan berjenis kelamin betina mengalami kepincangan pada salah satu kakinya. Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan babi tersebut mengalami kepincangan dan terdapat lesi pada bagian kuku dari kaki serta terdapat kemerahan pada beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, babi tidak makan dan hanya berbaring. Hasil pada awal pemeriksaan menunjukkan bahwa frekuensi napas : 28x/menit, frekuensi pulsus : 96x/menit dan suhu 40,5°C. Penanganan dilakukan dengan memberikan antibiotik Procaine Penicillin G (Penstep-400) dengan dosis sediaan 200 mg dan dosis anjuran 1 ml/kg BB dengan dosis pemberian 0,3 ml secara IM, d-panthonol (B-Sanplex) dengan dosis sediaan 10 mg dan dosis anjuran 1 ml/10 kg BB dengan dosis pemberian 6 ml secara IM dan Dexamethazone 0,75 mg secara peroral dengan dosis pemberian 4 tablet (2 tablet pagi dan 2 tablet sore) selama 3 hari. Monitoring pertama pada hari ke 3 suhu tubuh 40,8°C, frekuensi respirasi 32 x/menit, frekuensi pulsus 96x/menit dan tapi masih terlihat pincang serta masih terlihat adanya kebengkakan. Terapi antibiotik Procaine Penicillin G (Penstep-400) dan d-panthonol (B- Sanplex) dengan dosis yang sama dan tetap diberikan Dexamethasone. Pada monitoring kedua (hari ke-5) terlihat babi sudah berdiri secara normal dan tidak mengangkat kakinya namun, belum tidak terlalu aktif. Suhu tubuh 39,8°C, frekuensi respirasi 24x/menit, frekuensi pulsus 84 x/menit. Masih terlihat adanya pembengkakan pada kuku kaki dari babi tersebut. Monitoring ketiga pada hari ke-7 babi telah aktif bergerak dan nafsu makan meningkat, tidak terlihat adanya kebengkakan pada kakinya. Suhu 39,2°C, frekuensi respirasi 24x/menit, frekuensi pulsus 88x/menit.
LAPORAN KASUS PENYAKIT COLIBASILLOSIS PADA ANAK BABI Winda Atika Tosi; Yohanes TRMR Simarmata; Maxs U E Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5989

Abstract

Pengelolaan peternakan babi tidak lepas dari berbagai kendala yang dapat menghambat produktivitas suatu peternakan, salah satunya adalah infeksi penyakit pada ternakbaik itu anak babi maupun babi dewasa. Penyakit yang sering dijumpai pada anak babi yang baru lahir sampai masa sapihanbiasanya ditandai dengan mencret warna putih. Penyakit ini dikenal dengan nama “kolibasilosis” yang disebabkan oleh infeksi bakteri E.coli (Jorgensen et al., 2007).Kolibasilosis yang menyerang anak babi dapat mengakibatkan penurunan berat badan, pertumbuhan terhambat dan jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian (Hartaningsih dan Hasan, 1985). Tujuan kali ini adalah untuk mengetahui kejadian penyakit yang terjadi pada ternak, mengidentifikasi penyebab penyakit dan menanggulangi penyakit yang terjadi pada ternak. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat anak babi mencret warna putih dengan konsistensi sangat encer dan dari hasil anamnesa bahwa hal ini sudah berlangsung selama 3 hari, Oleh karena itu anak babi terlihat lemah. Menurut Jorgensen et al. 2007 bahwa penyakit yang sering terjadi pada anak babi baru lahir sampai disapih adalah penyakit kolibasilosis yang disebabkan oleh bakteri E. coli, gejala khasnya ditandai dengan feses yang cair dan berwarna putih. menangani infeksi kolibasilosis. Contohnya menggunkan antibiotik golongan penisilin (Sornplang et al., 2010). Pada kasus kali ini, pengobatan dilakukan menggunakan antibiotik gologongan penisilin yakni Oxytetracycline. Hari ke-4 pasca pemberian antibiotik, anak babi bebas dari mencret putih.
LAPORAN KASUS: RINGWORM PADA SAPI BALI Lelita Antoh; Yohanes TRMR Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5990

Abstract

Ringworm atau dermatophytosis merupakan penyakit akibat infeksi cendawan atau jamur pada kulit atau jaringan lain yang mengandung keratin seperti bulu, kuku, rambut dan tanduk pada hewan maupun manusia. Ringworm disebabkan oleh cendawan dermatofit, yaitu sekelompok cendawan dari genus Epidermophyton, Microsporum dan Trichophyton. Pasien merupakan seekor sapi betina berumur 4 tahun. Pemeriksaan fisik ditemukan lesi yang mengalami keratinisasi berdiameter ± 2-7 cm pada permukaan kulit. Pemeriksaan penunjang yg dilakukan pengerokan lesi kulit dan kultur pada media SDA ditemukan jamur arthrospora, sporangiospora koloni dermatofita. Terapi yang diberikan yaitu membersihkan dan menyikat lesi menggunakan air mengalir dan detergen kemudian dioleskan ketoconazole salep sehari 2 kali secara tipis di pinggir lesi.
LAPORAN KASUS BLOAT PADA KAMBING DI KELURAHAN LASIANA, KECAMATAN KELAPA LIMA, KOTA KUPANG Karolina Trifonia Diaz; Yohanes Simarmata; Maxs U E Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5991

Abstract

Bloat atau kembung adalah gangguan sistemik non-infeksius yang mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan ruminansia. Kejadian bloat primer memiliki gejala klinis yang sering teramati yakni adanya pembesaran atau distensi rumen bagian kiri, stress, nyeri pada abdomen, sering berbaring dan dyspnea. Kambing jantan berumur 8 bulan dengan berat badan seberat 80 kg di kelurahan Lasiana dengan pemeriksaan fisik menunjukkan gejala klinis yakni distensi abdomen bagian kiri dan hewan selalu berbaring. Terapi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemberian anti bloat Tympanol sebanyak 25 ml dalam 250 ml air, Penstrep-400 sebanyak 1 ml/10 Kg BB, dan biodin 2-5 ml/Kg BB. Terlambatnya penanganan dan upaya pengobatan yang dilakukan belum mampu untuk mengeluarkan semua gas dari dalam abdomen sehingga hewan mengalami kematian.
SKABIOSIS PADA KAMBING ETTAWA Romula A Jemadi; Yohanes TRMR Simarmata; Maxs Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5992

Abstract

Kambing Ettawa berumur kurang lebih 1 tahun milik Saudari Lidya dianamnesa sudah sakit selama 2 minggu, populasi kambing yang dipelihara sebelumnya adalah 7 ekor, 2 ekor kambing telah mati dengan salah satu gejala yang tampak adalah scabies. Kambing memiliki berat ± 40 kg. Kambing memiliki nafsu makan yang baik dan hasil pemeriksaan fisik serta klinis umum menunjukkan frekuensi napas 28 kali/menit, pulsus 76 kali/menit dan suhu 39,4 0C. Gejala klinis yang terlihat adalah adanya lesi yang terlihat pada kepala, leher, sekitar mata, mulut, hidung, dan punggung yang ditandai dengan kerak, bersisik dan bercak alopecia. Diagnosa sementara adalah scabies dan dibuat kerokan kulit di pinggiran lesi. Sampel kerokan direndam dalam larutan KOH dan diperiksa di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan. Hasil pemeriksaan sampel ditemukan adanya tungau Sarcoptes scabei yang dilihat dari morfologi tungau pada pengamatan mikroskop. Pengobatan pada kambing dengan Ivomec 0,8 ml dan diinjeksi secara subkutan.
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BABI : MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PEMBIBITAN DI PETERNAKAN WILIAM FARM SOLO Edwin Krisnandar Ndawa Lu; Ade Mesakh Seo; Merysal Magdalena Salo; Lelita Antoh; Yohanes TRMR Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5993

Abstract

Wiliam Farm Karanganyar-Solo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam breeding dan feeding ternak babi. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di peternakan Wiliam Farm Karanganyar-Solo bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui manajemen peternakan dan kesehatan ternak babi yang baik dan benar. Sebagai salah satu peternakan yang bergerak dalam bidang breeding dan feeding ternak babi Wiliam Farm Karanganyar-Solo memiliki jumlah populasi sebanyak 645 ekor babi dengan bangsa babi yang dipelihara adalah babi Yorkshire, Landrace, dan babi Duroc. Pakan yang diberikan kepada babi yang ada di Peternakan Wiliam Farm menggunakan pakan tambahan. Jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan kelas babi dan umur babi yakni starter, grower, besar/finisher, indukan bunting, dan indukan menyusui. Beberapa pelayanan kesehatan yang dilakukan di Peternakan Wiliam Farm ini adalah pemberian obat pada anak babi, induk post partus dan ternak sakit, potong gigi (tooth clipping) dan potong ekor (tail docking) pada anakan babi, kastrasi pada anakan babi jantan, vaksinasi pada ternak babi, dan koleksi dan evaluasi semen.
LAPORAN KASUS: MYASIS PADA BABI JANTAN DI DESA NOELBAKI, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG Olivia Maria Ujan; Yohanes Simarmata; Maxs U E Sanam
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5994

Abstract

Myasis merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh larva lalat (belatung) yang menyerang semua jenis hewan vertebrata yang berdarah panas termasuk manusia, tidak menimbulkan tanda klinis yang spesifik dan sangat bervariasi tergantung pada lokasi luka. Seekor babi berumur 6 bulan, dengan berat badan ± 30 kg dan berjenis kelamin jantan dilaporkan keluhan adanya luka terbuka disertai adanya belatung pada daerah kaki kiri belakang. Secara klinis babi hanya bergerak aktif untuk menghindari lalat yang hinggap pada luka, dan tidak adanya gejala yang spesifik karena babi makan dan minum yang baik serta defekasi dan urinasi yang normal. Hasil pemeriksaan fisik babi didiagnosis menderita myasis. Babi ditangani dengan melakukan pembersihan luka dan mengambil belatung menggunakan larutan NaCl 0.9%. Babi diobati dengan antibiotika amoksisilin (Betamox LA) dengan dosis anjuran 1 ml/10 kg BB dengan dosis pemberian 3 ml dan pemberian obat oral dexametason 0,75 mg dengan dosis pemberian 1,5 mg sebagai anti radang, disamping itu juga diberikan antibiotic topikal yaitu enbatic powder dengan dosis sedian 3 mg dan ditaburkan secukupnya pada luka tiap 2x sehari. Pada hari petama, kondisi babi terlihat aktif, napsu makan dan minum baik. Suhu meningkat jadi 40oC, luka masih basah, kemerahan disekitar luka, dan mengalami kebengkakan. Pada hari ke-2, suhu 40oC dan hari ke-3 suhu 39,5oC, luka masih basah dan merah, masih mengalami kebengkakan, dan sudah ada beberapa bagian dari luka mulai mengering. Pada hari ke-5 suhu 39,3oC, luka masih basah dan terbuka, masih adanya kemerahan, dan beberaapa bagian luka sudah tertutup dan pada hari ke-10 suhu 39,2oC, luka sudah tertutup atau menyatu dengan baik walaupun masih tampak kemerahan dan masih adanya pembengkakan.
LAPORAN KASUS : SUSPEK LAMINITIS PADA BABI Edwin Krisnandar Ndawa Lu; Yohanes Simarmata
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 4 No Supl. 1 (2021): Prosiding Seminar Himpro FKH Undana VI
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5995

Abstract

Pasien babi jantan berumur 3 tahun dengan berat badan ± 85 kg. Pasien menunjukkan gejala klinis lemas, berjalan pinjang, kaki kiri bagian depan mengalami tremor, dan terdapat luka pada bagian celah kuku kaki depan bagian kiri. Terapi yang diberikan yaitu pembersihan luka pada bagian celah kuku kaki menggunakan betadine. Setelah itu diinjeksikan Antibiotik Limoxin-200 LA dengan bahan aktif oxitetracyclin sebanyak 8 ml (1 ml/10 kgBB). Selain itu juga diberikan obat anti inflamasi yaitu Dexamethaone tablet 0,75 mg untuk mengurangi rasa nyeri pada babi dengan dosis 0,1 mg/KgBB ( 9 Tablet ). Terapi suportif diberikan multivitamin Injektamin sebanyak 5 ml.

Page 1 of 2 | Total Record : 15