cover
Contact Name
Hasna Khairunnisa
Contact Email
hasna@ak-tekstilsolo.ac.id
Phone
+62271-6792696
Journal Mail Official
uppm@ak-tekstilsolo.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126, Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Tekstil
ISSN : 30249295     EISSN : 27979229     DOI : https://doi.org/10.59432/jute
Jurnal Teksil (JUTE) ISSN 2797-9229(online) is a peer-reviewed Open Access Journal (OJS) that publishes original research articles as well as review articles in several engineering fields. The subject areas covered by this journal covers broad themes in the fields of textile, apparel and garment, engineering, and industrial management both related to the production process and other supporting processes. The scope includes textile and apparel manufacturing process, textile industrial management, textile material and products, process optimization and textile industrial systems, as well as other supporting processes such as supply chain management, maintenance management, quality control, and ergonomics. Detailed focus and scope for this journal can be accessed on the focus and scope menu
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2022)" : 8 Documents clear
Pengaruh Variasi Proses Mordanting Pewarna Alam Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Ketajaman Warna dan Ketahanan Luntur Kain Batik Adela Dianingrum Hanafi; Siti Fatimah; Agus Haerudin
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.16

Abstract

Batik merupakam warisan budaya dunia yang harus dilestarikan. Hal ini telah ditetapkan oleh UNESCO. Papaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan dari buah hingga daunnya. Daun papaya memiliki pigmen hijau atau yang dapat digunakan sebagai zat warna alami pada kain batik. Zat warna alami memiliki kelemahan yaitu warna tidak pekat dan ketahanan luntur warna, namun hal itu dapat diatasi dengan fiksasi atau mordanting. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen variasi proses mordanting (pra-mordanting, meta-mordanting, post-mordanting, dan tanpa mordanting) dengan menggunakan mordan tunjung sebanyak 75 gram pada pewarnaan kain batik dengan menggunakan zat warna alami daun papaya dimana proses mordanting ternyata sangat berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan. Hasil penelitian yang paling baik diperoleh pada metode post-mordanting dengan hasil L* (59,02), a* (14,23), dan b* (30,76) terhadap uji L*,a*,b* dengan menggunakan website encycolorpedia diperoleh hasil warna oranye dengan kode warna B68459 dan uji tahan luntur warna terhadap gosok kering dan gosok basah diperoleh hasil 4-5 (Baik).
Penggunaan Alat Ukur pada Mesin-mesin Industri Tekstil Sebagai Standar Parameter Kinerja Mesin Ahmad Darmawi; Bambang Yulianto
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.18

Abstract

Pengukuran memainkan aktivitas penting di semua cabang teknik dan sains. Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk memperoleh perbandingan kuantitatif antara standar yang telah ditentukan sebelumnya dan besaran parameter yang tidak diketahui. Kecepatan komponen ini dapat diukur dengan menggunakan instrumen jenis kontak atau non-kontak. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa komponen berjalan pada kecepatan yang ditetapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan pada tampilan mesin dan untuk mengetahui apakah ada variasi kecepatan. Pengukuran merupakan bagian integral dari setiap sistem kontrol otomatis untuk tindakan kontrol, perbedaan atau kesalahan antara nilai aktual dan nilai yang diinginkan dari variabel yang akan ditentukan atau diukur. Evaluasi kinerja mesin memerlukan pengukuran berbagai parameter. Pengukuran yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengukuran yang digunakan pada mesin industri tekstil Tipe mekanik, Tipe listrik, Tipe optik dan Tipe non-kontak.
Pengaruh Tekanan Udara Nozzle pada Mesin Muratec Vortex Spinning terhadap Kualitas Benang Hamdan S. Bintang; Hasna Khairunnisa; Gilang Qomaruzzaman
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.19

Abstract

Salah satu tahapan proses pemintalan adalah perubahan sliver menjadi benang yang dapat dilakukan dengan menggunakan tiga macam mesin, yaitu mesin Ring Spinning, Mesin Open End (Rotor Spinning), dan Mesin Air Jet Spinning. PT Z merupakan perusahaan pemintalan yang memiliki unit khusus yang mengoperasikan mesin berteknologi Air Jet Spinning terbaru yang disebut dengan mesin Muratec Vortex Spinning (MVS). Mesin jenis ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan dua mesin lainnya yaitu produktivitas lebih tinggi dan memiliki beberapa parameter kualitas yang lebih baik. Mesin MVS mempunyai proses pembentukan twist yang berbeda karena twist timbul melalui tekanan udara yang menghasilkan twist semu. Mekanisme pembentukan twist tersebut bergantung pada beberapa parameter, salah satunya adalah tekanan udara pada nozzle. Tekanan udara pada nozzle akan mempengaruhi struktur benang, sehingga berpengaruh erat dengan sifat dan kualitas benang akhir yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan udara pada nozzle di mesin MVS yang dimiliki oleh PT Z terhadap kualitas benang. Percobaan dilakukan dalam tiga tingkatan tekanan udara, di mana pada masing-masing tekanan udara dilakukan pengujian terhadap tujuh parameter kualitas benang. Berdasarkan pengujian, diperoleh tekanan udara pada nozzle paling optimal adalah pada 55 MPa. Sehingga tim produksi PT Z harus menjaga supaya dapat stabil pada angka tersebut. Ketidakstabilan tekanan udara akan berpengaruh pada hairiness, Imperfection Index (IPI), dan kekuatan benang. Apabila tekanan udara turun, maka kekuatan pada benang menurun dan hairness rendah, sedangkan jika tekanan udara naik maka kekuatan benang bertambah tetapi hairness dan IPI tinggi. Beberapa parameter mesin harus diterapkan dan dirawat untuk menjaga kestabilan tekanan udara pada nozzle.
Analisis Perbandingan Mutu Produksi Kain Tenun dari Work Order dengan Kesamaan Konstruksi Adhy Prastyo Eko Putranto; Grivonica Hokky Antary
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.20

Abstract

Penelitian ini berupa pengamatan terhadap produksi dua work order (pesanan konsumen) yang masuk ke PT Sekarlima Pratama dengan konstruksi benang rayon yang sama. Tahap produksi yang menjadi objek pengamatan adalah proses warping, sizing, loom dan folding. Parameter akhir pengamatan adalah persentase cacat kain yang dihasilkan dari kedua pesanan konsumen tersebut. Hasilnya, pesanan konsumen dengan nomor benang (Ne) real 30 mempunyai persentase cacat kain yang lebih sedikit dibandingkan dengan pesanan konsumen dengan nomor benang (Ne) real 29 yaitu 1,32% dibandingkan dengan 2,04%. Dari beragam faktor yang dapat menjadi penyebab cacat produksi, perbedaan mutu bahan mentah dapat menjadi penyebab utama perbedaan mutu produk akhir.
Identifikasi Konstruksi dan Kualitas Kain Mori Sebagai Bahan Baku Pembuatan Batik Valentina Sri Pertiwi Rumiyati; Adhy Prastyo Eko Putranto; Amar Amar; Yunus Nazar; Bintan Oktaviani
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.21

Abstract

Penelitian berjudul Identifikasi Konstruksi dan Kualitas Kain Mori sebagai Bahan Baku Pembuatan Batik dilakukan karena adanya permasalahan yang timbul di home industri batik antara lain belum mengetahui jenis konstruksi kain mori dan kualitasnya yang paling sesuai untuk membuat produk batik yang berkualitas, oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan identifikasi konstruksi dan kualitas kain mori yang biasa digunakan di home industry batik. Tujuan penelitian adalah mengetahui konstruksi dan kualitas kain mori yang digunakan di home industri dan setelah diketahui konstruksi dan kualitasnya. maka para pengusaha batik mampu memilih kain mori yang berkualitas. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode experiment yaitu membandingkan hasil uji kain mori yang digunakan sebagai bahan untuk batik yang diambil dari tujuh home industry di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan SNI 08-0281-2004, Kain Mori Prima dan SNI 08-0280-2004, Kain Mori Primisima. Penelitian dilaksanakan di AK Tekstil Solo yaitu di Laboratorium pengujian. Parameter yang diuji adalah konstruksi (nomor benang dan anyaman) dan sifat fisik (lebar kain, berat kain per m2, kekuatan tarik/2,5 mm arah lusi dan pakan, serta kekuatan sobek arah lusi dan pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel B dan D memenuhi persyaratan SNI 08-0281-2014, Kain Mori Prima kelas 1. Sampel A dan C memenuhi persyaratan SNI 08-0281-2014, Kain Mori Prima kelas 2 kecuali untuk parameter berat kain, Sampel E memenuhi persyaratan SNI 08-0281-2014, Kain Mori Prima kelas 2 kecuali untuk parameter kekuatan Tarik arah pakan. Sampel F memenuhi persyaratan SNI 08-0280-2014, Kain Mori Primisima kelas 2 kecuali parameter lebar kain, nomor benang (Ne) benang lusi, dan kekuatan Tarik arah pakan. Sampel G memenuhi persayaratan SNI 08-0281-2014, Kain Mori Prima kelas 2 kecuali parameter berat kain, nomor benang (Ne) lusi dan pakan.
Pengendalian Kerusakan Jahitan Produk Fashion Dengan Statistical Process Control (SPC) di PT. SRI Sugiyarto Sugiyarto; Dedy Harianto; Diah Ayu Kusuma
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kerusakan jahitan produk Fashion pada PT. SRI, penyebab kerusakan produk, dan solusi mengatasinya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya adalah dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan alat bantu Statistical Process Control (SPC). Faktor penyebab kerusakan jahitan produk Fashion yang terjadi antara lain: broken stitcs, skip stitch, twisted, dan puckering. Kerusakan jahitan produk disebabkan oleh man power, Method, Machine dan material masih terjadi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pengendalian kerusakan adalah memberikan arahan lebih baik kepada operator yang terlibat dalam proses produksi, mengupayakan kecepatan mesin jahit yang sesuai agar kain dapat diatur dengan mudah, pemasangan presser foot harus disetting dengan ketinggian yang pas/sesuai, melatih operator agar lebih terbiasa memproses material yang memerlukan perlakuan khusus.
Analisis Permasalahan Press Mark pada Celana Olahraga Wanita bagian Front Side Body Mayesti Kurnianingtias; Yoel Santo Andrianus Sormin; Humaira Aurum Dianijati
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.23

Abstract

PT X merupakan salah satu produsen garmen yang memiliki beragam produk. Salah satu departemen yang dimiliki PT X adalah Departemen Sample Room. Tugas utama dari departemen ini adalah membuat contoh produk pakaian yang sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh buyer untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam melakukan produksi massal. Dari 21 pcs contoh produk yang dihasilkan oleh Departemen Sample Room, ditemukan 16 pcs produk mengalami cacat. Penelitian ini menggunakan alat bantu statistik untuk melakukan analisis permasalahan yang terjadi di Departemen Sample Room. Alat bantu statistik yang digunakan adalah lembar pemeriksaan, diagram pareto, dan diagram sebab akibat. Dari hasil analisis itu, ditemukan bahwa permasalahan utama yang harus segera diselesaikan adalah terdapatnya press mark pada celana olahraga wanita pada bagian depan. Cacat produk ini muncul karena operator tidak memahami bahwa kain yang digunakan (kain plain polyester) memiliki sifat kurang tahan terhadap panas, sehingga operator tidak berhati-hati saat melakukan proses penyetrikaan. Selain itu, terlihat bahwa alat setrika tidak berfungsi secara optimal. Dampaknya adalah ditemukan press mark berupa kain yang mengkerut dan menggembung pada bagian depan celana olahraga wanita dimana hal ini tidak boleh terjadi karena cacat itu akan sangat terlihat oleh mata dan mengganggu penampilan pemakainya. Cacat berupa press mark pada celana olahraga wanita ini didapatkan dari hasil pengendalian mutu dengan cara melakukan pengecekan manual secara visual di seluruh bagian celana setelah proses penyetrikaan dilakukan.
Asesmen Teknologi Pada Industri Kecil Dan Menengah Garmen (Kasus Kajian: CV JK) Rita Istikowati
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.24

Abstract

Iklim industri di Indonesia yang sedang berkembang. Industri Produk Tekstil yang merupakan salah satu industri prioritas juga tidak lepas dari perkembangan industri tersebut. Selain itu, semakin berkembangnya persaingan global yang semakin ketat memaksa IKM untuk meningkatkan daya saing baik berupa efisiensi produk maupun kualitas produk yang dihasilkan agar dapat mempertahankan eksistensinya. Perkembangan industri saat ini yang tengah mengalami revolusi industri yang kempat (industri 4.0) maka perlu industi mengetahui posisi perusahaan dalam pemanfaatan teknologi. Sebelum industri dinilai kesiapannya dalam industri 4.0; posisi pemanfaatan teknologi secara umum di industri perlu diketahui. Asesmen teknologi merupakan proses penilaian teknologi pada perusahaan dan perbandingan teknologi perusahaan dengan pesaing. Asesmen teknologi dilakukan dengan menggunakan model teknometrik yang dikembangkan oleh UN-ESCAP dimana tekonologi dapat dilihat melalui 4 (empat) komponen teknologi yaitu Technoware, Humanware, Infoware dan Humanware (THIO). Penerapan model perumusan strategi teknologi pada IKM menunjukkan dengan hasil asesmen teknologi TCC = 0.355, nilai kontribusi komponen technoware = 0.359; humanware = 0.393; infoware = 0.236; orgaware = 0.372. Hasil assemen tersebut menunjukkan bahwa level teknologi perusahaan masih rendah karena penggunaan teknologi hanya pada 35,% .

Page 1 of 1 | Total Record : 8