cover
Contact Name
Reza Akbar
Contact Email
rezabimbelaplus@gmail.com
Phone
+6281254504942
Journal Mail Official
jurnal.falsafah@iaisambas.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Rumah Jurnal Ilmiah Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas Jl. Raya Sejangkung No. 126, Sebayan-Sambas, Kabupaten Sambas, Prov. Kalimantan Barat, Indonesia, 79460
Location
Kab. sambas,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Falsafah
ISSN : 24603635     EISSN : 27762793     DOI : https://doi.org/10.37567
Jurnal Ilmiah Falsafah is an academic journal that emphasizes actual issues related to Philosophy, Theology, and Humanities. Jurnal Ilmiah Falsafah focuses on several topics including 1) Religion and Philosophy, 2) Philosophy of the Quran, 3) Theology and Aqidah, 4) Interpretation of the Quran, 5) Interpretation Methodology, 6) Phenomenology of Religion, 7) Comparative Religion 8) Living Quran dan Hadits, 9) History of Religion, and 10) History of Interpretation.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH" : 5 Documents clear
RES COGITANS DAN RES EXTENSA SEBAGAI SUBSTANSI PEMBENTUK RUANG DAN WAKTU DALAM TERANG RASIONALISME DESCARTES Januario Sergio Viera Demelo Maia
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i2.2057

Abstract

Diskursus mengenai ruang dan waktu merupakan persoalan yang senantiasa menjadi polemik di antara banyak filsuf dan para ilmuwan hingga saat ini. Banyak pandangan-pandangan yang bermunculan berkenaan dengan konsep ruang dan waktu. Dalam kesempatan ini akan dibahas secara khusus mengenai pemikiran Rene Descartes tentang ruang dan waktu yang bertitik tolak dari konsep substansi. Penulisan paper ini menggunakan metodologi pendekatan kualitatif-deskriptif dengan menggunakan studi pustaka. Sumber-sumber bacaan yang digunakan kemudian ditelaah berdasarkan hubungannya terhadap kajian fenomena yang dibahas dalam kerangka filsafat. Berdasarkan kajian ini, Descartes secara tidak langsung dengan pemikirannya yang cemerlang telah membangun satu konsep rasionaltas yang sangat menakjubkan, yang terlihat dalam adagiumnya yakni Cogito Ergo Sum yang digunakannya sebagai metode dalam mencari kepastian tentang pengetahuan yang absolut. Descartes kemudian terangsang untuk juga memikirkan tentang ruang dan waktu yang bertitik tolak dari substansi, dan substansi itu kemudian dibagi ke dalam dua sifat utama oleh Descartes, yakni Res Cogitans dan Res Ekstensa. Dari kedua substansi inilah yang menjadikan adanya ruang dan waktu dalam terang rasionalisme Descartes.
MEMAHAMI FILSAFAT FENOMENOLOGI EDMUND HUSSERL DAN IMPLIKASINYA DALAM METODE PENELITIAN STUDI ISLAM Maskur Maskur; Abdul Djamil; Sholihan Sholihan
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i2.2164

Abstract

Filsafat fenomenologi merupakan filsafat yang mengajarkan terntang pemakaian logika, rasional manusia, digunakan setelah adanya kejala empiris, kemudian data empiris tersebut tidak tergesa dalam menyimpulkan menggunakan logika, melainkan ada masa tunggu, guna menyelesaikan gejala empiris terlebih dahulu. Penelitian ini focus pada implikasi filsafat fenomenologi terhadap kajian penelitian studi islam. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif library research, data dapat diambil dari buku online, maupun print out, data website, tentang gejala pemahaman terhadap teks. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa implikasi filsafat fenomenologi terhadap penelitian kajian studi islam, sangat diperlukan dan hasilnya dalam penelitian studi islam, tidak tergesa menyimpulkan teks secara tekstual, melainkan dengan hasil epoching dan mengasilkan kontekstual, karena perlu menunggu data empiris secara lengkap.
ADAB BERTAMU DALAM AL-QUR’AN : STUDI ANALISIS PENAFSIRAN AL-QURTUBI PADA SURAH AN-NUR AYAT 27-29 DALAM TAFSIR JAMI’ LI AHKAM AL-QUR’AN Andre; Ahmad Zabidi; Maulana
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i2.2273

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat adab bertamu dalam al-Qur’an, mengetahui implementasi adab bertamu dalam al-Qur’an, dan mengetahui penafsiran al-Qurtubi tentang adab bertamu pada surah an-Nur ayat 27-29 dalam tafsir Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research atau kepustakaan dengan metode kualitatif. Adapun sumber data primer penelitian ini yakni kitab tafsir Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an, sedangkan data sekundernya berupa buku, jurnal, artikel, skripsi, dan yang berkaitan dengan pembahasan yang penulis teliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan sumber pustaka. Teknik analisa data menggunakan analisis konten (content analysis). Hasil penelitian ini yaitu hakikat adab bertamu adalah perangai, tingkah laku, atau tabiat yang sesuai dengan nilai-nilai keIslaman, dihasilkan dari belajar yang diaplikasikan pada saat berkunjung ke kediaman seseorang. Implementasi adab bertamu dalam al-Qur’an adalah memberi salam dan meminta izin masuk, tidak berkunjung pada waktu makan, kecuali diundang. Menyebutkan keperluan, segera pulang jika urusan telah selesai. Adab bertamu yang dapat diambil dari penafsiran al-Qurtubi adalah larangan untuk mengintip ke dalam rumah seseorang tanpa izin. Meminta izin masuk sebelum salam, sebanyak tiga kali jika tidak di beri izin maka tamu harus pergi. Izin boleh dari anak kecil atau orang dewasa. Tidak mengetuk pintu terlalu keras ketika minta izin, dan berdiri tidak menghadap pintu. tidak mengatakan aku ketika ditanya siapa itu. Jika rumah sendiri harus mengucap salam tanpa minta izin, jika tidak ada orang dirumahmu maka ucapkan Assalamu‘alaina wa ala ibadillahi as-salihin. Diperbolehkan tidak meminta izin ketika hendak memasuki rumah yang tidak dihuni oleh seseorang.
MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF ETIKA (ANALISIS PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS-SUSENO) Theguh Saumantri; Bisri Bisri
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i2.2295

Abstract

Kehidupan masyarakat modern saat ini ditandai oleh pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal keragaman agama dan pandangan keagamaan. Semakin terbukanya masyarakat terhadap berbagai pemikiran dan keyakinan agama telah membawa dampak yang signifikan terhadap dinamika sosial dan budaya. Tujuan penelitian ini untuk menggali pemikiran Franz Magnis-Suseno dalam konteks moderasi beragama dari perspektif etika. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan filosofis sebagai upaya untuk mendalami konsep atau teori dari seorang tokoh. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa etika, sebagai disiplin ilmu filsafat yang mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip kebaikan, memiliki peran sentral dalam membimbing individu-individu untuk menjaga moderasi dan menghormati perbedaan agama. Dalam pendangan Franz Magnis-Suseno konsep moderasi beragama merupakan locus theologicus-nya dalam agama. Sikap moderat dalam agama ditempatkan dalam kerangka teologis, dan agama menjadi cerminan sikap baik terhadap semua individu, tanpa memandang perbedaan keyakinan.
PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH EKONOMI ISLAM PADA PERIODE KEDUA MENGENAI KONSEP DISTRIBUSI Dani Suryaningrat; Abdul Wahab
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i2.2301

Abstract

Distribusi menempati posisi yang penting dalam teori ekonomi mikro baik dalam sistem ekonomi Islam maupun kapitalis sebab pembahasan dalam bidang distribusi ini tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi belaka tetapi juga aspek sosial dan politik sehingga menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi Islam dan konvensional sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan para tokoh periode kedua dunia Islam mengenai konsep distribusi. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Berdasarkan kajian ini, diperoleh pemikiran ekonomi Islam mengenai prinsip distribusi kekayaan dari para tokoh periode kedua yaitu distribusi harus memperhatikan Keadilan dan Kesetaraan; distribusi kekayaan dan sumber daya harus dilakukan secara adil dan setara di antara seluruh anggota masyarakat, kritik atas bunga (riba) yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan prinsip keadilan dalam Islam; pentingnya zakat; transparansi dan jujur dalam transaksi ekonomi; pelarangan perjudian dan praktik haram lainnya; dan pengembangan sumber daya manusia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5