cover
Contact Name
Rudi Kurnianto
Contact Email
rudi.kurnianto@ee.untan.ac.id
Phone
+6285252665807
Journal Mail Official
j3eit@untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78124, Indonesia
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology
ISSN : -     EISSN : 30261856     DOI : http://dx.doi.org/10.26418/j3eit.v11i2
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) (E-ISSN: 3026-1856) is the latest name for the JTE UNTAN, which underwent a name change. This journal has been in circulation within UNTAN since 2013 under its previous name. The name change reflects an evolution in the topics covered by the journal, encompassing the fields of electrical engineering, energy, and information technology. With the establishment of J3EIT, it is expected to become a significant resource for the academic and research community in this discipline, fostering the exchange of knowledge and innovation among professionals in the field of electrical engineering and related areas. By consistently publishing high-quality scientific papers, this journal is expected to play a vital role in advancing knowledge in its field. J3EIT is published three times a year, April, August and December.
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2: Juli 2020" : 26 Documents clear
ANALISA KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA SINGKAWANG DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (RNEA) - Romiandi; M. Iqbal Arsyad; Bonar Sirait
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42008

Abstract

Penelitian ini dapat digunakan untuk menganalisa Keandalan Sistem Jaringan Diatribusi 20 kV Di PT. PLN (Persero) Area Singkawang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA), untuk menganalisa tingkat keandalan sistem distribusi apakah sudah handal atau melebihi standar yang telah ditetapkan. Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks menjadi bentuk yang sederhana dengan elemen pendekatan ekuivalen. Penelitian ini dilakukan pada Tahun 2018 di PT. PLN (Persero) Area Singkawang pada penyulang Diponegoro dan Penyulang Sudirman yang berkonfigurasi radial. Dari studi keandalan ini didapatkan nilai indeks keandalan load point dan indeks keandalan system. Untuk mencari nilai indeks load point, SAIFI dan SAIDI, telah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode RNEA. Hasil studi menunjukkan, bahwa Penyulang Diponegoro lebih Handal dari Penyulang Sudirman, pada Penyulang Diponegoro nilai SAIFI sebesar 2,0171 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI = 5,1649 [jam/pelanggan/tahun]. Sedangkan pada Penyulang Sudirman memiliki nilai SAIFI sebesar 6,9787 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI sebesar 15,2592 [jam/pelanggan/tahun] dengan Data standar dari SPLN 68-2 tahun 1986 yang mana nilai SAIFI 3,2 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI 21 [jam/pelanggan/tahun].
PENENTUAN INDEKS KEANDALAN JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA SINGKAWANG DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS Rachmad Irfandi; Bonar Sirait; M. Iqbal Arsyad
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.41951

Abstract

Penelitian tentang Penentuan Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kV di PT. PLN (Persero) Area Singkawang dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada feeder Tani dan Borneo. Dimana indeks kegagalan dari setiap peralatan utama sistem distribusi diperhitungkan dalam mencari indeks keandalan sistem secara menyeluruh. Sejumlah studi kasus dilakukan guna melihat pengaruh dari jumlah serta lokasi penempatan sectionalizer dan juga fuse di sepanjang jaringan terhadap indeks kandalan sistem. Pada akhirnya solusi optimal akan memberikan nilai indeks keandalan sistem distribusi yang terbaik. Dari hasil perhitungan pada feeder Tani bahwa mempunyai nilai indeks SAIFI : 3,967033 kali/tahun, SAIDI :4,070305 jam/tahun dan CAIDI : 1,026032 jam/tahun/pelanggan, sedangkan untuk nilai indeks pada feeder Borneo yaitu SAIFI :3,575593 kali/tahun, SAIDI :4,50368 jam/tahun dam CAIDI 1,25956 jam/tahun/pealnggan. masing-masing feeder mempunyai nilai SAIFI yang jauh melebihi standar PLN 68-2 tahun 1986 yang digunakan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan, seperti mengurangi frekuensi terjadinya gangguan dan mengurangi durasi gangguan dengan menambahkan fuse untuk melokalisir gangguan serta menambahkan sectionalizer agar ketika terjadi pemadaman dapat dilokalisir hanya terjadi pada section tertentu
STUDI PEMANFAATAN ARANG CANGKANG SAWIT UNTUK MENURUNKAN RESISTANSI PENTANAHAN JENIS ELEKTRODA PLAT BERBENTUK PERSEGI Hendra Sutiawan; M. Iqbal Arsyad; Purwoharjono -
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42474

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang hasil pengukuran resistansi pentanahan dengan melakukan treatment terhadap tanah menggunakan arang cangkang sawit untuk mengetahui penurunan resistansi pentanahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh penambahan arang cangkang sawit menggunakan jenis tanah liat yang berlokasi di Kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Timur, Kelurahan Parit Mayor. Penelitian ini menggunakan 4 model elektroda A,B,C,D dengan ukuran luas bervariasi mulai dari 15x15 cm hingga 60x60 cm. Elektroda yang digunakan  terbuat dari bahan alumunium dengan ketebalan plat 2 mm. Penambahan ketebalan arang cangkang sawit dibuat bervariasi dengan kedalaman maksimal 120 cm. Pengukuran dilakukan dengan metode 3 titik menggunakan alat ukur Earth Resistance Tester model 4105A. Hasil pengujian dengan penurunan maksimum didapatkan pada kedalaman 120 cm menggunakan elektroda model D dengan nilai resistansi pentanahan tanpa penambahan arang cangkang sawit sebesar 12,73 ohm setelah penambahan arang cangkang sawit sebesar 5,16 ohm turun sebesar 57,5%. Nilai resistansi pentanahan terendah yang didapatkan dengan penambahan ketebalan arang cangkang sawit 120 cm dibiarkan selama 10 hari menggunakan elektroda model D sebesar 4,69 ohm.
STUDI KOMPARATIF PATHLOSS PADA MODEL WALFISCH IKEGAMI MENGUNAKAN METODE DRIVE TEST DENGAN WALK TEST Hari Haryani; Fitri Imansyah; Jannus Marpaung
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.43564

Abstract

Pathloss merupakan salah satu komponen perencanaan jaringan telkomunikasi yang harus diperhitungkan dengan baik, dimana analisis pathloss ini membantu memprediksi seberapa buruk redaman yang terjadi pada daerah tersebut, dalam perhitungan pathloss diperlukan pemilihan beberapa model propagasi yang sesuai dengan cluster dari perencanaan jaringan telekomunikasi tersebut, Pada penelitian ini dilakukan dikota Ketapang dan menggunakan model propagasi Walfisch Ikegami. Untuk mengetahui kualitas jaringan diperlukan metode pengukuran didaerah tersebut, untuk metode pengukuran menggunakan metode drive test dan walk test. Dimana kedua metode pengukuran ini akan digunakan pada 5 titik tempat penelitan dalam dua kondisi yang berbeda yaitu pada saat kondisi jam sibuk (18.00-22.00) dan jam tidak sibuk (01.00-06.00). Hasil pada penelitian ini, perhitungan model Walfisch Ikegami diperoleh nilai level daya terima (RSRP) sebesar -78.2 dBm dijalan Kutilang, -87.44 dBm dijalan Agus Salim, -91.19 dBm dijalan Manggis, -92.26 dBm dijalan M.T. Haryono dan -92.73 dBm dijalan H. Jahari. Untuk hasil pengukuran dari metode drive test diperoleh nilai RSRP untuk jam sibuk dan jam tidak sibuk sebesar -82 dBm dan -75 dBm dijalan Kutilang, -80 dBm dan -81 dBm dijalan Agus Salim, -76 dBm dan -80 dBm dijalan Manggis, -86 dBm dan -89 dBm dijalan M.T. Haryono dan -82 dBm dan 80 dBm dijalan H. Jahari. Sedangkan hasil pengukuran dari metode walk test diperoleh nilai RSRP untuk jam sibuk dan jam tidak sibuk sebesar -88 dBm dan -84 dBm dijalan Kutilang, -77 dBm dan -79 dBm dijalan Agus Salim, -77 dBm dan -81 dBm dijalan Manggis, -88 dBm dan -87 dBm dijalan M.T. Haryono dan -81 dBm dan 81 dBm dijalan H. Jahari. Selisih nilai di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berada pada lokasi penelitian, seperti jarak BTS Rooftop ke MS, lebar jalan, tinggi gedung, jarak antar gedung, kecepatan waktu pengukuran dan faktor kepadatan pengguna jaringan internet.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS OCCUPANCY JARINGAN GSM MENGGUNAKAN RECEIVER ROHDE&SCHWARZ PR100 - Masdi; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.41890

Abstract

Occupancy merupakan pendudukan suatu sinyal yang dipancarkan operator selama waktu monitoring pengambilan data frekuensi radio. Pengukuran dilakukan dengan pemasangan antena yang berfungsi sebagai penerima pada rentang frekuensi seluler GSM 900 MHz dan 1800 MHz. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui occupancy jaringan, teknologi sinyal yang diaplikasikan, level sinyal (dBV/m) dan jarak BTS terdekat dari titik koordinat pengambilan data di Kota Pontianak dengan menggunakan Receiver Rohde & Schwarz PR 100 dan Google Earth. Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak khususnya, Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Selatan dan Pontianak Kota. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh, occupancy dari tiga kecamatan rata-rata 100%, dan jarak BTS terdekat dari empat arah. Barat, Timur, Selatan dan Utara hasil dari pengukuran BTS terdekat ada beberapa jarak BTS yang tidak terukur dari arah, sehingga level sinyal rendah. Dengan ter indentifikasinya Occupancy jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz dapat dinyatakan bahwa kuat sinyal yang dapat diakses oleh masyarakat secara mobile maupun fixed tergantung jarak BTS dari lokasi titik koordinat perangkat dimana digunakan. Karena semakin dekat jarak BTS dengan perangkat semakin kuat pula jaringan yang dapat di akses begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak perangkat dari BTS semakin lemah sinyal yang dapat di akses bahkan dapat menyebabkan tidak dapat akses jaringan karena jarak yang jauh dari BTS. Waterfall merupakan pendekatan atau pengembangan level sinyal (dBV/m) jaringan seluler GSM 900 MHz dan 1800 MHz di Kota Pontianak. Threshold merupakan ambang batas dari sinyal jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz yang ditentukan pada saat melakukan monitoring, threshold GSM 900 MHz dan 1800 MHz di kecamatan Pontianak Tenggara 10,0 (dBV/m), Pontianak Selatan 24,0 (dBV/m), Pontianak Kota 10,0 (dBV/m).
STUDI SUSUT TRANSMISI PT. PLN (PERSERO) UP3B SISTEM KALIMANTAN BARAT - Janedi; M. Iqbal Arsyad; Bonar Sirait
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42134

Abstract

Dalam  sebuah  sistem   kelistrikan   diantara   pusat   pembangkit   dan  pusat   bebanpada   umumnya  terpisah  dalam  jarak  yang sangat  jauh, jarak yang sangat  jauh  ini  akan  menyebabkan  drop  tegangan.  Penyebab  adanya susut/rugi-rugi daya yaitu memiliki  beberapa  faktor  diantaranya  faktor  jarak pembangkit menuju beban yang terlalu jauh sehingga  tegangan  pada  awal  pengiriman  menuju tegangan  pada  ujung  penerima  memiliki  perbedaan  yang signifikan. Pada penelitian ini metode untuk menentukan nilai susut/rugi-rugi transmisi pada Sistem Khatulistiwa adalah dengan analisa aliran daya dan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient). Tegangan bus Sistem Khatulistiwa berdasarkan kondisi normal (+5%;-10%), yang sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 masih memenuhi standar yang diizinkan. Dengan perhitungan aliran daya metode Newton-Rapson pada Sistem Khatulistiwa menghasilkan total rugi-rugi daya aktif saluran sebesar 6,597 MW, sedangkan total rugi-rugi daya reaktif sebesar 96,429 MVAr. Dengan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient) dengan metode B-coefficient diperoleh total rugi-rugi daya aktif sebesar 6,330 MW. Perhitungan aliran daya pada Sistem Khatulistiwa dilakukan dalam beberapa skenario yaitu kondisi normal, skenario 1 (seluruh daya pembangkitan disuplai dari SEB, sedangkan pembangkit lainnya dalam kondisi off) dan skenario 2 (daya pembangkitan disuplai oleh pembangkit SEB, PLTU serta PLTG, sedangkan pembangkit PLTD dalam kondisi off). Besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa kondisi normal sebesar 6,597 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 1,72%, besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 1 sebesar 21,918 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 5,49%. Sedangkan besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 2 sebesar 11,342 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 2,92%. Berdasarkan total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa dari ketiga skenario yang dikemukakan masih dalam batas normal, yaitu ambang batas rugi-rugi saluran transmisi sekitar 5-15% (Jaelani, 2013).
Studi Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ThorCon Molten Salt Reactor (Studi Kasus : Dibangun di Kalimantan Barat) Zeldi Raditya; Ayong Hiendro
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42613

Abstract

Sistem Kelistrikan daerah Provinsi Kalimantan Barat masih bergantung pada energi fosil dan impor energi dari Sarawak, Malaysia. Akibat dari ketergantungan energi fosil dan impor energi adalah energinya tidak dapat diperbarui yang akan menyebabkan climate change dan terancamnya ketahanan energi nasional. Kalimantan Barat memiliki sumber energi baru nuklir yang melimpah. PLTN dapat memberikan kontribusi energi yang besar dan murah mengingat BPP Kalimantan Barat saat ini masih terletak di atas TDL yaitu Rp 1525/Kwh. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada lembaga atau instansi terkait untuk kelayakan pembangunan PLTN di Kalimantan Barat. Pembangkit yang digunakan yaitu TMSR500 berkapasitas 2 x 500 MW dengan menggunakan skenario harga penjualan di kisaran 0,0625 – 0,070 US$/kWh. Berdasarkan hasil penelitian total biaya pokok produksi TMSR500 adalah US$ 0,0276/kWh. Diperoleh nilai NPV bernilai positif pada tiap skenario yaitu di kisaran US$ 4.037.830.230,44 sampai dengan US$ 4.906.081.932,34. Nilai IRR yang didapatkan melebihi nilai suku bunga yang dikehendaki pada tiap skenario yaitu 20,73%, 21,82%, 22,81% dan 23,72%. Waktu pengembalian PP pada tiap skenario hanya selama 5,8 sampai dengan 6,5 tahun kurang dari umur proyek. Nilai BCR pada tiap skenario menghasilkan BCR > 1 yaitu 2,26, 2,35, 2,44, dan 2,53. Perhitungan asumsi BPP sistem Khatulistiwa setelah terkoneksi dengan TMSR500 hasilnya dapat menekan BPP Sistem Khatulistiwa mulai dari Rp 238,01/kWh sampai Rp 315,86/kWh pada tiap skenario. Pembangkit TMSR500 layak untuk dibangun di Kalimantan Barat karena dari analisa kelayakan ekonomis menunjukan hasil yang layak dan TMSR500 dapat menekan BPP Kalimantan Barat.
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH TRIANGULAR-DIPOLE MENGGUNAKAN METODE ARRAY 2X4 UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) Andri Setiawan; Dedy Suryadi; F. Trias Pontia W
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42020

Abstract

Pada Tugas Akhir ini menguraikan tentang proses perancangan, simulasi, pembuatan dan implementasi membangun antena array mikrostrip patch triangular-dipole yang digunakan dalam komunikasi antar titik jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) dengan tujuan untuk memperkuat daya tangkap sinyal wireless adapter terhadap sinyal wifi. Proses rancang bangun dilakukan melalui perhitungan dimensi secara teori dan kemudian menggunakan software Ansoft HFSS v13 sebagai alat simulasi sebelum melakukan rancang bangun. Bentuk rancangan antena mikrostrip terdiri dari sebuah patch triangular-dipole elemen tunggal yang di modif menjadi 8 elemen array, modifikasi elemen tunggal menjadi 8 elemen array bertujuan untuk menaikan gain dari antena. Pada antena mikrostrip dengan bentuk patch triangular dengan spesifikasi panjang sisi segitiga a = 39,7 mm dan patch dipole dengan spesifikasi panjang dipole L = 37,33 mm, lebar dipole W = 5 mm, dan celah gap Wgap = 2 mm. Spesifikasi media dasar rancangan menggunakan substrat FR-4 Epoxy dengan ketebalan 1,6 mm dengan konstanta dielektrik 4,4. Teknik pencatuan yang digunakan adalah dengan teknik micostrip line feed. Setelah melakukan beberapa simulasi diperoleh hasil yang terbaik pada frekuensi 2,45 GHz dengan return loss -27,74, VSWR sebesar 0,7 dan gain sebesar 2,81 dB dengan pola radiasi directional. Hasil simulasi tersebut telah memenuhi standar yaitu VSWR ? 2 dan Return Loss ? 10. Berdasarkan hasil pengujian di Asrama Mahasiswa Kabupaten Sintang diperoleh hasil penguatan daya (gain) rata-rata dari antena pada jarak 5 meter sebesar 7,4 dBm, pada jarak 10 meter sebesar -0,4 dBm, pada jarak 15 meter sebesar -0,2 dBm, pada jarak 20 meter sebesar 1,6 dBm, pada jarak 25 meter sebesar 4 dBm dan pada jarak 30 meter sebesar 4,6 dBm. Untuk meningkatkan nilai kualitas sinyal (Signal Strength) dan penguatan daya (gain) yang lebih bagus lagi, sebaiknya dilakukan penambahan jumlah elemen array patch antena
RANCANG BANGUN INVERTER SATU FASA LIMA LEVEL Victor Doan Imatua Sinaga; Ayong Hiendro; Syaifurrahman -
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42504

Abstract

Dewasa ini, perkembangan teknologi terus mengalami peningkatan, hal ini terlihat semakin banyaknya peralatan elektronika yang digunakan dalam keperluan sehari - hari, salah satunya dalam ranah ilmu konversi energi listrik, yaitu inverter. Inverter merupakan alat perubahan tegangan listrik yang dapat merubah listrik DC menjadi listrik AC.Telah banyak penelitan – penelitan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan sebuah hasil keluaran gelombang tegangan inverter yang sinusoidal. Namun teknik baru yang diteliti akademisi UNTAN belum direalisasikan dalam bentuk perangkat inverter yang nyata. Teknik eliminasi harmonisa adalah sebuah teknik pengolahan sinyal inverter untuk pola pensaklaran maksimum agar didapatakan gelombang keluaran yang sinusodal dan nilai THD seminimal mungkin dengan kombinasi rangkaian pembangkit sinyal kendali mikrokontroler  ARDUINO UNO  dan rangkain Driver Mosfet, inverter diharapkan memiliki gelombang keluaran yang sinusoidal.Dari hasil pengujian dan perhitungan terdapat selisih yang tidak begitu siknifikan pada tegangan output AC Puncak ke puncak adalah 48 Vac.
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN VOD (VIDEO ON DEMAND) USEETV JARINGAN INDIHOME DI KOTA BENGKAYANG Delsy Zarnavannie Sagita; Fitri Imansyah; F. Trias Pontia W; Jannus Marpaung
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.44110

Abstract

Video on Demand merupakan fitur pada layanan UseeTv IndiHome yang diluncurkan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk berbasis Internet Protocol. Video on Demand merupakan penyedia layanan yang memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan perekaman, penyimpanan dan penayangan kembali acara televisi tertentu. Untuk mendapatkan kinerja yang baik, maka layanan ini membutuhkan bandwidth yang cukup besar. Teknologi Gigabyte-Capable Passive Optical-Network (GPON) menjadi teknologi yang dapat mendukung layanan ini. Dalam layanan UseeTv, aktivitas kecepatan transfer data sangat mempengaruhi laju trafik agar menghasilkan parameter (QoS) Quality of Service yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas kecepatan transfer data pada paket IndiHome saat menggunakan fitur Video on Demand dengan menggunakan aplikasi wireshark berdasarkan parameter throughput, packet loss, delay dan jitter. Penelitian ini membahas tentang analisis kualitas kecepatan transfer data pada layanan UseeTV IndiHome di Kota Bengkayang berdasarkan parameter Quality of Service pada layanan IndiHome menggunakan aplikasi Wireshark, dari hasil penelitian ini merupakan data pengukuran QoS pada layanan IndiHome per masing-masing layanan 10 Mbps, 20 Mbps, dan 50 Mbps. Keunikan dari tugas akhir ini adalah pengambilan layanan sampel penelitian khususnya beberapa cafe yang menggunakan 10 Mbps atau 20 Mbps dengan 2 jalur layanan sebagai backup saat terjadi gangguan pada salah satu jalur layanan sebagai upaya kestabilan layanan sistem koneksi internet di cafe tersebut. Dari semua rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps pada UseeTv IndiHome dapat disimpulkan bahwa nilai setiap parameter Quality of Service dapat berbeda-beda pada setiap paket yang meliputi kategori buruk, sedang, bagus dan sangat bagus walaupun pada paket yang sama.

Page 1 of 3 | Total Record : 26