cover
Contact Name
Novena Adi Yuhara
Contact Email
novena@ukrimuniversity.ac.id
Phone
+6281329032354
Journal Mail Official
jfki@ukrimuniversity.ac.id
Editorial Address
Jalan Solo km 11,1 Kalasan Sleman DI Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 27784818     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) merupakan jurnal resmi yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Kristen Immanuel. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) memiliki fokus pada penelitian secara khusus di bidang Farmasi dan umumnya di bidang Kesehatan. Fokus Topik penelitian JFKI: 1. Farmasi komunitas 2. Farmasi Manajemen 3. Farmasi klinis 4. Biologi Farmasi 5. Kimia Farmasi 6. Teknologi Farmasi Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) mengundang peneliti, pengajar dan praktisi di bidang farmasi dan kesehatan untuk menerbitkan karya penelitian dalam bentuk original research dan literature review dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) terbit secara cetak dan online dengan frekuensi terbit 2 kali setahun (Maret dan September) serta dapat diakses oleh umum secara gratis.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA" : 6 Documents clear
ANTI OXIDANT ACTIVITY OF 96% ETHANOL EXTRACT Sargassum polycystum WITH DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) METHOD USING SPECTROPHOTOMETRIC UV-VIS Dita Riwanti
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.231

Abstract

S.polycystum is a plant that has potential as an antioxidant. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of the 96% ethanol extract of Sargassum polycystum. Sargassum polycystum was obtained from Jeruk Porot Hamlet, Cabbiya Village, Talango District, Sumenep Regency, Madura and extracted by maceration method using 96% ethanol as solvent. Furthermore, the antioxidant activity test of 96% ethanol extract of brown seaweed S. polycystum using concentrations of 156, 490, 501 and 840 mg/ml. The positive control used was ascorbic acid. Antioxidant activity test of 96% ethanol extract of S. polycystum was carried out using the DPPH (2,2-Diphenyl-1-picryl Hidrazil) method with UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 516 nm. The results showed that 96% ethanol extract of brown seaweed S. polycystum had antioxidant activity as indicated by an IC50 value of 492,9732 mg/ml, while vitamin C had an IC50 value of 2.9498 mg/ml so that 96% ethanol extract of Sargassum polycystum had weak antioxidant activity compared to ascorbic acid
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK MASKER GEL PEEL-OFF SERBUK BIJI SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Syifa Intan Lutfiana
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.233

Abstract

Serbuk biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) diketahui memiliki kandungan senyawa fenol dan memiliki daya antioksidan yang bagus untuk kulit. Pemanfaatan serbuk biji salak pada kulit akan lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal salah satunya berupa masker gel peel-off. Masker gel peel-off adalah masker wajah yang memiliki keunggulan dalam penggunaannya yaitu mudah diangkat atau dilepas seperti membran elastis. Tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan variasi konsentrasi serbuk biji salak (5%, 10% dan 15%) terhadap mutu fisik sediaan masker gel peel-off. Metode dari penelitian ini formulasi masker gel dibuat basis dengan campuran Polivinil Alkohol (PVA) dan Hidroxy Prophylmethyl Cellulose (HPMC). Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi pengamatan perubahan warna, aroma, bentuk, pH, waktu kering, daya sebar dan daya lekat selama 7 hari pada suhu penyimpanan 25°C. Data hasil evaluasi sediaan masker gel peel off serbuk biji salak dianalisis dengan program SPSS, jika data normal menggunakan One Way ANOVA jika data tidak normal menggunakan Kruskal Wallis. Setelah dilakukan analisis menunjukkan bahwa ketiga formula dengan varian zat aktif secara signifikan berpengaruh terhadap uji organoleptis (warna) dan waktu mengering dari sediaan masker gel peel-off serbuk biji salak (p<0,05), tetapi ketiga formula secara signifikan tidak memengaruhi daya lekat dan daya sebar dari sediaan (p>0,05). Formulasi terbaik sediaan masker serbuk biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) dalam bentuk gel peel-off berdasarkan uji organoleptik dan waktu kering adalah formulasi II yaitu 10% zat aktif sediaan. Kata kunci : Biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss), masker gel peel-off , mutu fisik sediaan
UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN KRIM EKSTRAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNE: Indonesia Aditiya Surya Dewi Aditiya
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.234

Abstract

Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami setiap orang. Salah satu penyebab dari jerawat adalah infeksi bakteri Propionibacterium acne. Propionibacterium acne berperan dalam patogenesis jerawat dengan cara memecah trigliserida, yang merupakan salah satu komponen sebum, menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi kolonisasi Propoionibacterium acne yang memicu inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan krim ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L.) terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dengan berbagai variasi konsentrasi krim ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L.) Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan metode difusi sumuran. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak bunga melati dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, pembuatan sediaan krim ekstrak bbunga melati dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, evaluasi sediaan krim, dan uji aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak bunga melati terhadap bakteri Propionibacterium acne. Data yang diperoleh kemudiaan dianalisis statistic dengan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa krim ekstrak bunga melati memenuhi persyaratan homogenitas, pH (4,5-6,5), daya sebar pada basis krim dan krim ekstrak bunga melati konsentrasi 10%, sedangkan konsentrasi 20% dan 30% tidak memenuhi persyaratan (5-7 cm), memenuhi uji daya lekat (> 4 detik), dan uji aktivitas antibakteri krim ekstrak bunga melati tidak menunjukkan daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak bunga melati dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% tidak menunjukkan adanya daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne yang artinya sediaan krim ekstrak bunga melati tidak memiliki efektivitas sebagai antibakteri.
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DHARMA RINI TEMANGGUNG Nabilatul Khusna
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.235

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia khususnya di Kabupaten Temanggung pada tahun 2018 yaitu sebesar 73% seharusnya menjadi fokus utama dalam terapi pengobatannya. Salah satu permasalahan terkait terapi pengobatan hipertensi adalah terjadinya Drug Related Problems (DRPs). DRPs adalah suatu kejadian terkait terapi pengobatan secara aktual maupun potensial yang mengganggu outcome terapi yang diinginkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian DRPs terkait tidak tepat obat, dosis kurang, dosis berlebih, dan potensial interaksi obat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, menggunakan metode cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif dari rekam medis pasien hipertensi di Puskesmas Dharmarini Temanggung. Data hasil kemudian dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan pustaka JNC 8, Drug Information Handbook (DIH), dan acuan lainnya. Setelah dilakukan analisis diketahui terdapat 72 sampel rekam medis pasien hipertensi. Dari 72 sampel, mayoritas pasien hipertensi berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 52 pasien (72,2%), dan pasien hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia antara 55-64 tahun yaitu 32 pasien (44,44%). Kejadian DRPs tidak tepat jenis obat tidak ada, dosis kurang 3 kasus (4,17%), tidak ada dosis berlebih, dan potensi interaksi obat sebanyak 26 kasus (36,04%).
EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSUD Dr. R. SOEDJONO SELONG Deasi Wikandari; Mahmuluddin
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.237

Abstract

Waiting time is the time used by patients to get prescription services. The length of time the patient waits can reflect how the hospital manages the service component that is tailored to the patient's situation and expectations. This observation was carried out to find out the waiting time for concoction and non-concoction prescription services in outpatient BPJS patients at the Dr. General Hospital Pharmacy Installation. R. Soedjono Selong and find out what factors influence the prescription waiting time in the Pharmacy Installation of the Regional General Hospital Dr. R. Soedjono Selong. The sample observed was a recipe for concoction and non- concoction which had been determined by the criteria for taking data by using Data Retrieval Sheets (LPD). Regional Dr. R. Soedjono Selong has provided maximum service to health services, especially servants of recipes for concoction and non-concoction medicines. The average waiting time required for working on a prescription at the Regional General Pharmacy Pharmacy Dr. R. Soedjono Selong is 54 minutes for concoction drugs and 29 minutes for non- concoction drugs. Thus, the waiting time for concoction and non-concoction recipe services has an average waiting time that does not exceed prescription service standards based on the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number: 129/Menkes/ SK/II/2008.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM-FRAKSI ETIL ASETAT-FRAKSI AIR KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Yogyantara Abisatya Putra; Muladi Putra Mahardika; Desy Ayu Irma Permatasari
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antosianin adalah suatu kelas dari senyawa flavonoid yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan. Flavonol, flavon-3-ol, flavon, flavanon, dan flavanol adalah kelas tambahan flavonoid yang berada dalam oksidasi dari antosianin. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Kulit buah naga merah diketahui memiliki aktivitas antioksidan pada beberapa fraksi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas antioksidan dari fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi air dari kulit buah naga merah menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picryl Hydrazil) dan untuk mengetahui berapakah nilai IC50 konsentrasi pada aktivitas antioksidan fraksi klorofom, fraksi etil asetat dan fraksi air dari kulit buah naga merah. Kulit Buah Naga Merah di ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% dilanjutkan fraksinasi menggunakan pelarut klorofrom dan etil asetat. Uji aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH dilakukan terhadap fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi air. Hasil penelitian uji aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 pada fraksi kloroform, fraksi etil asetat, dan fraksi air berturut-turut yaitu 81,639 ppm, 75,075 ppm, 73,464 ppm. Aktivitas antioksidan paling baik yaitu fraksi air.

Page 1 of 1 | Total Record : 6