cover
Contact Name
Novena Adi Yuhara
Contact Email
novena@ukrimuniversity.ac.id
Phone
+6281329032354
Journal Mail Official
jfki@ukrimuniversity.ac.id
Editorial Address
Jalan Solo km 11,1 Kalasan Sleman DI Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 27784818     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) merupakan jurnal resmi yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Kristen Immanuel. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) memiliki fokus pada penelitian secara khusus di bidang Farmasi dan umumnya di bidang Kesehatan. Fokus Topik penelitian JFKI: 1. Farmasi komunitas 2. Farmasi Manajemen 3. Farmasi klinis 4. Biologi Farmasi 5. Kimia Farmasi 6. Teknologi Farmasi Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) mengundang peneliti, pengajar dan praktisi di bidang farmasi dan kesehatan untuk menerbitkan karya penelitian dalam bentuk original research dan literature review dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) terbit secara cetak dan online dengan frekuensi terbit 2 kali setahun (Maret dan September) serta dapat diakses oleh umum secara gratis.
Articles 37 Documents
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK GETAH DAN GEL DAUN LIDAH BUAYA [ALOE VERA (L.) BURM. F.] PADA TIKUS YANG TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN Mega Karina Putri; Suwidjiyo Pramono; Agung Endro Nugroho
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.143

Abstract

Hiperglikemik merupakan salah satu ciri diabetes mellitus (DM). Penanganan DM agarkadar glukosa darah dapat terkontrol, dilakukan dengan memperhatikan life style dankonsumsi obat, baik sintetik maupun berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang dapatdigunakan adalah lidah buaya [Aloe vera (L.) Burm. f.]. Namun, di dalam lidah buayaterkandung antrakinon, yang mempunyai efek samping berupa laksatif. Untukmenghindari efek tersebut, dilakukan perlakuan dengan memisahkan gel dan getah daunlidah buaya, kemudian dilakukan optimasi dan kombinasi dosis gel dan getah daun lidahbuaya. Kedua ekstrak tersebut kemudian diuji efek farmakologinya dengan parameterkadar glukosa darah. Uji farmakologi dilakukan selama 21 hari pada 40 ekor tikus jantangalur wistar. Sampling darah dilakukan ketika tikus berumur 7, 8, 9 dan 10 minggu.Sampling darah dilakukan dengan pengambilan preprandial dan postprandial. Data kadarglukosa darah yang diperoleh dianalisis statistik dengan uji One way ANOVA. Uji kadarglukosa menunjukkan bahwa gel daun lidah buaya memberikan % potensi penurunankadar glukosa darah preprandial tertinggi yaitu 33,32±1,21%. Dosis getah yangdiberikan, baik tunggal maupun kombinasi dengan gel tidak ditemukan adanya efeksamping laksatif.
EVALUASI DAMPAK PENERAPAN AUTOMATED DISPENSING MACHINE TERHADAP WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP BERDASARKAN JAM PRAKTIK KLINIK Melia Eka Rosita; Chairun Wiedyaningsih; Pramuji Eko Wardani
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.148

Abstract

Waktu tunggu adalah salah satu pelayanan kesehatan yang sering menimbulkan keluhan pasien di beberapa rumah sakit. Penerapan automated dispensing machine memiliki potensi menurunkan waktu tunggu. Namun pada jam pelayanan tertentu, kejadian waktu tunggu yang lama tetap terjadi karena adanya penumpukan resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan automated dispensing machine (ADM) terhadap waktu tunggu berdasarkan jam praktik klinik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda. Penelitian ini merupakan penelitian concurrent observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, pendekatan secara kuantitatif dan wawancara. Pendekatan kuantitatif melakukan pengamatan langsung terhadap waktu tunggu. Subyek penelitian ini adalah 360 resep pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang dilayani dengan automated dispensing machine (ADM) dan manual pada tanggal 16 sampai 21 Oktober 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada waktu tunggu pelayanan resep yang menggunakan automated dispensing machine dan manual. Hasil evaluasi jam praktik klinik terhadap waktu tunggu adalah 0,000 dengan p < 0,05 data dinyatakan berbeda signifikan yaitu jam praktik klinik memberikan pengaruh terhadap waktu tunggu pelayanan resep. Automated dispensing machine berperan dalam mengatasi waktu tunggu pelayanan resep pasien umum di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda.
PENGARUH DURASI PENGGUNAAN OBAT ANTIKOLINERGIK TERHADAP KOGNITIF PASIEN LANJUT USIA DI RAWAT JALAN Pradhani Dhaneswari; I Dewa Putu Pramantara S.; Fita Rahmawati
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.149

Abstract

Durasi penggunaan obat antikolinergik memiliki pengaruh yang cukup bervariasi terhadap masing-masing individu pasien, terutama pada pasien lanjut usia. Pasien lanjut usia memiliki karakteristik khusus terkait perubahan fisiologis yang menyebabkan mereka lebih sensitif terhadap efek kognitif antikolinergik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan antikolinergik terhadap status fungsi kognitif pada pasien lanjut usia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pasien yang menggunakan obat antikolinergik (berdasarkan daftar Anticholinergic Drug Scale, ADS) dicatat durasi penggunaannya, kemudian penilaian status fungsi kognitif diukur menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE). Pengambilan data dimulai pada periode Mei – Juli 2018 di Poliklinik Rawat jalan Penyakit Dalam dan Geriatri RSUP Dr. Sardjito. Korelasi didapatkan dengan menggunakan analisis multivariat regresi linier. Jumlah pasien yang menggunakan obat antikolinergik sebanyak 58 pasien (dari 102 pasien), dengan 40 pasien menggunakan obat antikolinergik tunggal, dan 18 pasien menggunakan antikolinergik lebih dari satu. Multivariat regresi liniear menunjukkan bahwa durasi penggunaan obat antikolinergik memberikan penurunan fungsi kognitif pasien lanjut usia secara bermakna (p<0,005; p=0,003), dengan nilai koefisien korelasinya (R) adalah -0,260 (95% Confidence Interval, CI: -1,041 - (-0,177)). Hasil analisis tersebut menunjukkan semakin lama penggunaan obat antikolinergik berpotensi menurunkan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia.
PENGARUH METODE CBIA PADA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM SWAMEDIKASI OBAT S.Ch Ari Widiastuti
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.150

Abstract

Swamedikasi adalah suatu upaya untuk mengobati diri sendiri yang biasanya dilakukan dalam mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan. Dalam satu bulan masyarakat melakukan pengobatan mandiri atau swamedikasi menggunakan obat bebas dan bebas terbatas sebanyak 71,64%. Beberapa cara pemberian edukasi untuk masyarakat dalam swamedikasi dengan leaflet, Forum Group Discusion (FGD), cara belajar insan aktif (CBIA), ceramah, iklan media cetak, video, iklan radio, iklan media oninne dan poster. Dari beberapa metode pemberian edukasi kesehatan metode CBIA adalah yang paling efektif, karena hasil sangat signifikan dalam masyarakat. Hasil penelitian dari beberapa peneliti menunjukan peningkatan 24,85%. Tingkat pengetahuan pada saat pretest rata-rata 58,13%, meningkat menjadi rata-rata 82,98%.
KAJIAN NARATIF MENGENAI PERUBAHAN PROFIL FARMAKOKINETIKA RIVAROXABAN DISEBABKAN OLEH POLIMORFISME GEN ABCB1 DAN ABCG2 Sarah Puspita Atmaja; Novena Adi Yuhara
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.151

Abstract

Rivaroxaban merupakan agen antikoagulan yang termasuk dalam salah satu substrat transporter P-glikoprotein, dan transporter breast cancer resistance protein (BCRP/ABCG2) yang masing-masing disandi oleh gen ABCB1 dan ABCG2. Ketiadaan gen tersebut pada uji pra klinis menghasilkan adanya akumulusi kadar rivaroxaban di dalam darah, namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada beberapa studi pada subyek sehat maupun yang sedang menjalani operasi (salah satunya, operasi penggantian lutut dan pinggul) yang menggunakan rivaroxaban. Studi klinis tersebut masih memiliki keterbatasan dikarenakan tidak melakukan studi pada gen lain yang mengkode protein transporter efflux lainnya. Seperti yang telah disebutkan pada penelitian pada hewan bahwa rivaroxaban tidak hanya merupakan substrat dari transporter P-glikoprotein namun juga substrat ABCG2, selain itu dilakukan pada populasi dengan jumlah dan ras yang terbatas.
TELEMEDICINE DAN TELEPHARMACY : TANTANGAN dan PERKEMBANGAN DI MASA PANDEMI COVID - 19 Ari Widhiarso
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.152

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat secara global dalam memenuhi kebutuhan dan kemudahan mengakses serta mendapatkan pelayanan kesehatan. Kondisi ini memicu munculnya inovasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi Salah satunya bentuk perkembangannya adalah inovasi dalam telemedicine dan telepharmacy. Kedua jenis layanan ini sebetulnya telah menyebar di seluruh dunia dan tidak terkecuali di Indonesia.Dalam pelaksanaannya telemedicine dan telepharmacy menjadi semakin berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan kondisi kesehatan di masyarakat. Covid-19 merubah pola komunikasi dan tatanan kebiasaan tidak hanya pada masyarakat, tetapi juga pemerintah sebagai penyedia sistem dan regulasi. Pemerintah harus bisa memberikan jaminan keamanan data pasien dan juga jaminan kepastian hukum bagi pemberi layanan kesehatan itu sendiri. Kompetensi dan penguasaan terhadap kemajuan teknologi penunjang kegiatan layanan kesehatan, mutlak diperlukan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan.
ANTI OXIDANT ACTIVITY OF 96% ETHANOL EXTRACT Sargassum polycystum WITH DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) METHOD USING SPECTROPHOTOMETRIC UV-VIS Dita Riwanti
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.231

Abstract

S.polycystum is a plant that has potential as an antioxidant. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of the 96% ethanol extract of Sargassum polycystum. Sargassum polycystum was obtained from Jeruk Porot Hamlet, Cabbiya Village, Talango District, Sumenep Regency, Madura and extracted by maceration method using 96% ethanol as solvent. Furthermore, the antioxidant activity test of 96% ethanol extract of brown seaweed S. polycystum using concentrations of 156, 490, 501 and 840 mg/ml. The positive control used was ascorbic acid. Antioxidant activity test of 96% ethanol extract of S. polycystum was carried out using the DPPH (2,2-Diphenyl-1-picryl Hidrazil) method with UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 516 nm. The results showed that 96% ethanol extract of brown seaweed S. polycystum had antioxidant activity as indicated by an IC50 value of 492,9732 mg/ml, while vitamin C had an IC50 value of 2.9498 mg/ml so that 96% ethanol extract of Sargassum polycystum had weak antioxidant activity compared to ascorbic acid
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK MASKER GEL PEEL-OFF SERBUK BIJI SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Syifa Intan Lutfiana
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.233

Abstract

Serbuk biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) diketahui memiliki kandungan senyawa fenol dan memiliki daya antioksidan yang bagus untuk kulit. Pemanfaatan serbuk biji salak pada kulit akan lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal salah satunya berupa masker gel peel-off. Masker gel peel-off adalah masker wajah yang memiliki keunggulan dalam penggunaannya yaitu mudah diangkat atau dilepas seperti membran elastis. Tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan variasi konsentrasi serbuk biji salak (5%, 10% dan 15%) terhadap mutu fisik sediaan masker gel peel-off. Metode dari penelitian ini formulasi masker gel dibuat basis dengan campuran Polivinil Alkohol (PVA) dan Hidroxy Prophylmethyl Cellulose (HPMC). Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi pengamatan perubahan warna, aroma, bentuk, pH, waktu kering, daya sebar dan daya lekat selama 7 hari pada suhu penyimpanan 25°C. Data hasil evaluasi sediaan masker gel peel off serbuk biji salak dianalisis dengan program SPSS, jika data normal menggunakan One Way ANOVA jika data tidak normal menggunakan Kruskal Wallis. Setelah dilakukan analisis menunjukkan bahwa ketiga formula dengan varian zat aktif secara signifikan berpengaruh terhadap uji organoleptis (warna) dan waktu mengering dari sediaan masker gel peel-off serbuk biji salak (p<0,05), tetapi ketiga formula secara signifikan tidak memengaruhi daya lekat dan daya sebar dari sediaan (p>0,05). Formulasi terbaik sediaan masker serbuk biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) dalam bentuk gel peel-off berdasarkan uji organoleptik dan waktu kering adalah formulasi II yaitu 10% zat aktif sediaan. Kata kunci : Biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss), masker gel peel-off , mutu fisik sediaan
UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN KRIM EKSTRAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNE: Indonesia Aditiya Surya Dewi Aditiya
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.234

Abstract

Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami setiap orang. Salah satu penyebab dari jerawat adalah infeksi bakteri Propionibacterium acne. Propionibacterium acne berperan dalam patogenesis jerawat dengan cara memecah trigliserida, yang merupakan salah satu komponen sebum, menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi kolonisasi Propoionibacterium acne yang memicu inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan krim ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L.) terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dengan berbagai variasi konsentrasi krim ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L.) Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan metode difusi sumuran. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak bunga melati dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, pembuatan sediaan krim ekstrak bbunga melati dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, evaluasi sediaan krim, dan uji aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak bunga melati terhadap bakteri Propionibacterium acne. Data yang diperoleh kemudiaan dianalisis statistic dengan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa krim ekstrak bunga melati memenuhi persyaratan homogenitas, pH (4,5-6,5), daya sebar pada basis krim dan krim ekstrak bunga melati konsentrasi 10%, sedangkan konsentrasi 20% dan 30% tidak memenuhi persyaratan (5-7 cm), memenuhi uji daya lekat (> 4 detik), dan uji aktivitas antibakteri krim ekstrak bunga melati tidak menunjukkan daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak bunga melati dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% tidak menunjukkan adanya daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne yang artinya sediaan krim ekstrak bunga melati tidak memiliki efektivitas sebagai antibakteri.
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DHARMA RINI TEMANGGUNG Nabilatul Khusna
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i2.235

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia khususnya di Kabupaten Temanggung pada tahun 2018 yaitu sebesar 73% seharusnya menjadi fokus utama dalam terapi pengobatannya. Salah satu permasalahan terkait terapi pengobatan hipertensi adalah terjadinya Drug Related Problems (DRPs). DRPs adalah suatu kejadian terkait terapi pengobatan secara aktual maupun potensial yang mengganggu outcome terapi yang diinginkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian DRPs terkait tidak tepat obat, dosis kurang, dosis berlebih, dan potensial interaksi obat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, menggunakan metode cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif dari rekam medis pasien hipertensi di Puskesmas Dharmarini Temanggung. Data hasil kemudian dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan pustaka JNC 8, Drug Information Handbook (DIH), dan acuan lainnya. Setelah dilakukan analisis diketahui terdapat 72 sampel rekam medis pasien hipertensi. Dari 72 sampel, mayoritas pasien hipertensi berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 52 pasien (72,2%), dan pasien hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia antara 55-64 tahun yaitu 32 pasien (44,44%). Kejadian DRPs tidak tepat jenis obat tidak ada, dosis kurang 3 kasus (4,17%), tidak ada dosis berlebih, dan potensi interaksi obat sebanyak 26 kasus (36,04%).

Page 1 of 4 | Total Record : 37