cover
Contact Name
Irja Tobawan Simbiak
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6282134376195
Journal Mail Official
ilorafael@apji.org
Editorial Address
Jl. Camp. Wolker Waena, Abepura, , Jayapura, Provinsi Papua, 99117
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal Wilayah, Kota dan Lingkungan Berkelanjutan
ISSN : 29620244     EISSN : 29619580     DOI : 10.58169
Core Subject : Art, Engineering,
ini memiliki sub bidang penelitian antara lain dalam bidang perencanaan kota, perencanaan wilayah, perencanaan transportasi, perencanaan infrastruktur, perencanaan pariwisata, arsitektur, dan desain.
Articles 21 Documents
Studi Kelayakan Sarana Prasarana Dan Kebutuhan Lahan Perumahan Dikawasan Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami Jihan Alvaranty; Deasy Widyastomo; Riano M. Rumbiak
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.29

Abstract

Kebutuhan akan lahan perumahan dan kelayakan kondisi sarana prasarana perumahan di Kelurahan Koya Barat perlu diperhatikan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dari sarana prasarana yang tersedia serta mengetahui ketersediaan lahan untuk memenuhi kebutuhan akan lahan perumahan di lokasi penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan komperatif dan pendekatan kuantitatif. Bahwa kondisi kelayakan sarana prasarana perumahan telah tersedia hanya yang perlu diperhatikan dari prasarana di lokasi penelitian ialah ketesediaan penyaluran air bersih dari pemerintahan (PDAM) serta belum tersedia sarana pendidikan SMP dan SMU/SMK. Sedangkan dari pendekatan kuantitatif dihasilkan bahwa kebutuhan luas lahan 5 tahun mendatang sebesar 7.860 m2 atau setara 0,78 Ha. Dapat dipenuhi dengan ketersediaan lahan peruntukan perumahan sebesar 207.4 Ha. Sehingga dari tersedianya lahan tersebut dapat didukung dengan ketersediaan yang memadai. Sehingga dalam pengembangan lingkungan perumahan kedepannya dalam aman, nyaman serta memiliki sarana prasarana yang memadai sesuai ketentuan berlaku.
Analisis Ketahanan Kota Terhadap Bencana Banjir Di Kota Jayapura Martha A. Patoding; Irja Tobawan Simbiak; Monita Yessy Beatrick
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.30

Abstract

Ketahanan kota (resilient city) adalah konsep yang erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, yaitu konsep yang dibangun diatas tiga dimensi mitigasi, adaptasi, dan respons. Konsep tersebut sebagai bentuk kapasitas individu, masyarakat, dan sistem dari sebuah kota untuk bisa bertahan, beradaptasi, serta mengurangi dampak, dan dapat tumbuh terhadap tekanan dan guncangan besar yang dihadapi. Guncangan yang dihadapi pada Kota Jayapura yaitu bencana banjir, dimana bencana banjir sendiri merupakan siklus tahunan. Kota Jayapura merupakan ibu kota Provinsi Papua, dalam hal ini diperlukan sebuah konsep perencanaan kota yang dapat memiliki ketahanan terhadap bencana yang dihadapi. Upaya dalam menurunkan risiko terhadap bencana banjir dengan menggunakan konsep ketahanan kota (resilient city). Metode penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, yang digunakan untuk penyimpulan pendapat mengenai aspek dan indikator yang berkaitan dalam ketahanan Kota Jayapura terhadap bencana banjir. Metode kedua yaitu analisis Delphi yang digunakan untuk menganalisis kriteria indeks ketahanan kota yang diperlukan untuk Kota Jayapura menjadi tangguh terhadap bencana banjir. Hasil yang di dapat adalah Aspek Kesehatan, Aspek Sosial Demografi, Aspek Infrastruktur, Aspek Budaya Masyarakat (kebiasaan) dan aspek strategi. Hasil dari analisis Delphi dan kualitatif juga mendapatkan konsep ketahanan kota berdasarkan pendapat partisipan (key informants). Ketahanan Kota sendiri yaitu bagaimana merencanakan aspek mitigasi dan adaptasi dengan strategi yang dibutuhkan ialah pengendalian pemanfaatan ruang dalam hal pembangunan, yang disesuaikan dengan fungsi penggunaan lahan menurut Perda No 1 Tahun 2014. Visi dan strategi kota dalam ketahanan menghadapi bencana banjir adalah dengan menerapkan mitigasi seperti tanggul, pintu air, sumur resapan, biopori dan mengembangkan ruang terbuka hijau. sebagai pengendalian banjir serta memperhitungkan kapasitas pasca bencana. Dengan belajar dari bencana-bencana terdahulu yang sudah pernah terjadi di Kota Jayapura dan mengatur strategi yang terstruktur, terencana dan terpadu untuk Kota Jayapura dalam menghadapi bencana banjir.
PENGARUH KEGIATAN SEKTOR EKONOMI TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI RUAS JALAN KELURAHAN VIM DISTRIK ABEPURA (Studi Kasus: Ruas Jalan Perkutut, Mako Brimob – Kantor Pos Kotaraja) Muhammad Bayu Kholil Abdusalam; Monita Yessy Beatrick; Sudiro Sudiro
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.31

Abstract

Economic activity becomes a benchmark in the assessment of the community to achieve prosperity, and becomes a supporter and driver of growth in the surrounding area. Vim Village, Abepura District is one of the service activity centers that has a land use that is so complex and strategically located that it triggers various forms of economic activity, becoming an attraction for people to travel for transportation, especially along Jalan Perkutut. This study examines the relationship of micro-economic activities with traffic performance obtained from side barriers, vehicle volume and road capacity. The research methods used to achieve the objectives are quantitative methods and qualitative methods. The quantitative method uses the analysis of the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI, 1997) to obtain vehicle volume, road capacity and traffic performance. The qualitative method uses descriptive analysis that discusses the comparison of the distribution of micro-economic activities that affect side barriers, the comparison of two traffic performance results and spatial planning plans along the Perkutut road. The results showed that the increase in the number of micro-economic activities at night along Jalan Perkutut had an effect on increasing the number of side barriers and the volume of vehicles. In addition, the imbalance in the volume of vehicles and road capacity shows that Perkutut Road traffic performance is experiencing congestion as indicated by the Service Level Index (ITP) with a value of F. Under these conditions, spatial planning for the road network, pedestrian pedestrian arrangement and land use arrangement is needed, especially on microeconomic activities.
Keterlibatan Masyarakat Pada Proses Amdal: Potensi Permasalahan, Implikasi & Faktor Penyebab Irja Tobawan Simbiak
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.37

Abstract

Studi ini bertujuan untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap mekanisme partisipasi masyarakat yang diisyaratkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 dalam pelaksanaan studi AMDAL. Studi ini juga bertujuan untuk mendiskusikan berbagai potensi permasalahan dan implikasi dalam implementasi PerMenLH 17/2012 termasuk pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi. Studi ini mendapati bahwa PerMenLH 17/2012, secara garis besar, menyediakan mekanisme untuk keterlibatan masyarakat pada proses AMDAL. Lewat PerMenLH 17/2012, masyarakat berkesempatan untuk mendapatkan pemberitahuan mengenai usulan kegiatan/ proyek termasuk proses penyusunan dokumen AMDAL, serta mengenai permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan. PerMenLH 17/2012 juga menyediakan prosedur yang memungkinkan masyarakat untuk dapat memberikan saran, pendapat dan tanggapan. Tidak kalah pentingnya, PerMenLH 17/2012 juga mensyaratkan partisipasi masyarakat lewat perwakilan mereka di Komisi Penilai AMDAl. Walaupun demikian, analisis studi ini memetakan adanya sejumlah potensi permasalahan yang dapat berimplikasi pada terbatasnya proses partisipasi itu sendiri. Berbagai mekanisme yang diberikan masih kurang mendetil dan merupakan faktor utama yang memicu sejumlah potensi permasalahan tersebut. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun PerMenLH 17/2012 telah memberikan ruang partisipasi pada proses AMDAL, berbagai kekurangan pada mekanisme yang tersedia dalam PerMenLH 17/2012 berimplikasi pada terbatasnya partisipasi masyarakat. Karenanya, keterlibatan masyarakat yang bersandar pada PerMenLH 17/2012 perlu dilengkapi dengan mekanisme yang lebih memadai agar manfaatnya menjadi lebih maksimal.
Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Relokasi Pasar Youtefa Lama Ke Pasar Induk Regional Youtefa Di Kota Jayapura Michael Narwastu Arunglangi; Lazarus Ramandei
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.38

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya rencana relokasi Pasar Induk Regional Youtefa lama ke Pasar Induk Regional Youtefa Baru, yang merupakan himbauan dari pemerintah Kota Jayapura. Karena pemerintah Kota Jayapura melihat bahwa Pasar Youtefa lama memiliki berbagai permasalahan, seperti terjadinya ahli fungsi lahan pada saat pembangunan Pasar Youtefa, dimana sebelumnya Pasar Youtefa merupakan hutan sagu dan daerah resapan air, adapun permasalahan lain akibat dari terjadinya ahli fungsi lahan adalah; banjir, sarana-prasarana tidak berfungsi baik. Akibat dari himbauan pemerintah untuk merelokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Youtefa baru timbul berbagai macam persepsi dari berbagai macam masyarakat yaitu; pedagang dan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Persepsi masyarakat terkait rencana relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Youtefa baru (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Induk Regional Youtefa baru (3) Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan pedagang dan konsumen terkait rencana relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Yooutefa baru. Dari berbagai macam tujuan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata persepsi masyarakat mengenai pemindahan Pasar Youtefa lama yaitu tidak setuju yang di dominas mayoritas adalah pedagang dan konsumen lama yang sudah berjualan lebih dari 5 tahun sedangankan rata-rata yang setuju di dominasi oleh pedagang baru dan kosumen baru yang baru berjualan dan berbelanja di Pasar Youtefa kurang dari 1 tahun.
BAHAYA PENCEMARAN MERKURI PADA LOKASI PENAMBANGAN EMAS TRADISONAL DI DESA KALIREJO – DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rya Tadeus; Mardiyanti A. Aksa; Rista Theedens
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.40

Abstract

Merkuri digunakan sebagai media untuk memisahkan emas dari batuan yang ditambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi merkuri dalam tanah di daerah pertambangan emas di Desa Kalirejo. Lima belas sampel tanah dikumpulkan dari lokasi yang terkontaminasi. Sedangkan enam sampel tanah diambil di lokasi yang tidak tercemar, dan digunakan sebagai kontrol. Sampel tanah diambil pada kedalaman 30, 60, dan 90 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri dalam sampel tanah berada di kisaran 0,30- 22,51 mg/kg. Nilai ini melebihi standar kualitas merkuri dalam tanah yaitu 0,3mg/kg.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KUPANG MENJADI SAMPAH YANG BERNILAI EKONOMIS TINGGI: DEVELOPMENT OF WASTE MANAGEMENT IN KUPANG CITY INTO HIGH ECONOMIC VALUE OF WASTE Serliyanti Ndun; Naomi Taneo; Helena Hibu
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.41

Abstract

Along with human activities that continue to exist, it can be ascertained that the volume of waste will always increase along with the increasing consumerism of society every year. The impact is not only on the environment but also on human health. Therefore, a breakthrough in waste management is needed through the development of organic waste management in Kupang City into high economic value waste. The method used is a quantitative approach, namely to find out the stages of waste management in Kupang City and also the organic waste development model that needs to be done. Furthermore, a descriptive analysis was carried out on the opportunities for the use of organic waste in Kupang City, preceded by projecting the population of Kupang City. Afterwards, measurements of the composition and characteristics of household waste were carried out to determine the size of each component of the waste management system in Kupang City, which needed to be fixed from the source of waste. That was by sorting household organic and inorganic waste before being disposed of in a temporary dump according to the Government Regulation No. 81, year 2021, chapter 17, paragraph 1. However, the community does not comply with the existing regulations in reality. Therefore, it needs to be socialized to the waste-producing community. The stages of waste management in Kupang City are started by collecting waste from households, then the waste is transported using garbage carts or garbage motorcycles to temporary shelters at each point, and finally transported by garbage trucks to final disposal in Alak Village, Kupang City. The conversion of organic waste into high-value waste is accomplished by utilizing 67.5% of organic waste as biogas and compost.
TINJAUAN TEKNIS OPERASIONAL DAUR ULANG SAMPAH DI UNIT KOMPOSTING KESATRIAN KOTA MALANG Maria Katarin Daghut Thadeus
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i2.56

Abstract

Target produksi sampah pada TPS Kesatrian sebesar 3.6 ton/thn dan produksi kompos untuk TPS Kesatrian sebesar 3 ton/thn hal ini terjadi karena sampah basah di TPS Kesatrian sampai sekarang belum dilakukan pemilahan pada setiap gerobak melainkan di fasilitasi satu gerobak hanya untuk mengangkut sampah basah yang kemudian akan dijadikan kompos, lahan pemilahan yang kurang dan tenaga pemilah masih sedikit. Penelitian ini bertujuan menganalisis kuantitas, komposisi, serta potensi pengolahan sampah, menganalisis kelayakan pengolahan sampah ditinjau dari analisis teknis operasional. Pengukuran timbulan sampah yang masuk berdasarkan metode Load-count analysis. Pengukuran komposisi sampah berdasarkan metode perempatan (ASTM D5231-92 (2011) serta pembagian komponen sampah berdasarkan US EPA,2012. Pengukuran karakteristik sampah meliputi berat jenis. Hasil analisisis timbulan sampah di TPS Kesatrian diperoleh volume sampah sebesar 18.58 m3/hr timbulan atau 3514.22 kg/hari. Berat jenis rata-rata 189.14 kg/m3 ,Komposisi sampah terdiri 70.08 % sampah basah dan 29.92 % sampah kering, dan berdasarkan skenario 2 potensi reduksi 84.42%,Unit Komposting Kesatrian mempunyai luas lahan sebesar 112 m2. Mempertimbangkan kriteria maka unit komposting kesatrian tidak memenuhi kriteria yaitu luas lahan (minimal 500 m2). Mempertimbangkan skenario maka analisis hanya dilakukan pada Unit Komposting Kesatrian dengan potensi skenario 2 lebih tinggi sebesar 84.43%.Berdasarkan hasil analisis finansial Unit Komposting Kesatrian dengan Net Present Value menghasilkan nilai positif, sehingga layak dikembangkan.
EVALUASI KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI KOTA KUPANG Juliano Tigana Ottu
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i2.57

Abstract

Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan luas wilayah sebesar 180,27 km². Letak Kota Kupang yang strategis, sebagai Ibukota Propinsi NTT menjadi daya tarik tersendiri bagi warga pendatang dari daerah-daerah lain. Jumlah penduduk di Kota Kupang pada tahun 2017 sebanyak 412.708 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kota Kupang dalam waktu 8 tahun sejak tahun 2009 sekitar 121.708 jiwa atau sekitar 15.000 jiwa/tahun. Pertumbuhan penduduk di Kota Kupang memicu terjadinya peningkatan jumlah kendaraan yang berujung pada peningkatan pencemaran udara dari sektor transportasi. Sampai pada bulan Oktober tahun 2018 jumlah kendaraan di Kota Kupang tercatat sepeda motor sebanyak 25.362 unit dan mobil sebanyak 5.357 unit. Perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk juga akan mengakibatkan konversi terhadap lahan-lahan hijau yang menyebabkan lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) semakin sempit. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui luas RTH yang dapat mereduski total cemaran yang terjadi diwilayah BWK II Kota Kupang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan RTH di Kota Kupang hanya sebesar 17,10% yang terdiri dari RTH Publik sebesar 13,11% dan RTH Privat sebesar 3,99%, total kebutuhan RTH di Kota Kupang agar dapat memenuhi syarat yang telah diatur dalam undang-undang yaitu sebesar 5408,1 Ha yang terdiri dari RTH Publik membutuhkan 6,88% atau 1241,49 Ha dan RTH Privat membutuhkan 6.00% atau 1082,7 Ha. Total emisi yang terjadi di sepanjang Jalur Hijau BWK II Kota Kupang sebesar 2727,5 Kg/Jam dan kemampuan daya serap RTH eksisting sebesar 1301,34 dan masih menyisakan sisa emisi sebesar 1426,16 Kg/jam, sehingga membutuhkan tambahan RTH sebesar 10,3Ha untuk dapat menyerap seluruh emisi yang dihasilkan dari sektor transportasi pada kawasan jalur hijau BWK II. Beberapa Strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan RTH di Kota Kupang adalah (1) Memadatkan RTH jalur hijau dengan cara memanfaatkan lahan kosong yang terdapat pada jalur hijau untuk menanam jenis-jenis vegetasi yang memiliki daya serap tinggi. (2) dengan menggantungkan spesies tanaman penyerap emisi pada pohon-pohon yang ada pada RTH jalur hijau dan menerapkan metode vertical garden,Roof garden dan tree adoption.
Pemanfaatan Analisis Sig Untuk Pemetaan Potensi Air Tanah Di Kabupaten Keerom Ade Hardiknas E. Wopari; Riano Rumbiak; Sudiro Sudiro
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i2.85

Abstract

Kabupaten Keerom merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dikarenakan oleh penggunaan lahannya, dibutuhkan air dalam jumlah yang sangat banyak. Salah satu sumber air yang dapat menunjang baik sebagai penyediaan air baku maupun irigasi adalah Air Tanah. Air Tanah merupakan sumber air yang yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita prediksi keberadaannya. Beberapa metode untuk dapat menentukan posisi atau keberadaan Air Tanah adalah dengan menggunakan Geolistrik. Metode lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis Sistem Informasi Geografis dengan beberapa data-data pendukung untuk dapat menentukan lokasi yang memiliki potensi air tanah. Data yang dijadikan sebagai parameter dalam membuat peta potensi air tanah adalah data curah hujan rerata tahun 2017-2021, data geologi kabupaten keerom, data kemiringan lereng dan data tutupan lahan. Dari hasil analisis tersebut didapatkan hasil bahwa Kabupaten Keerom memiliki potensi air tanah yang tinggi yaitu 15,46 % berpotensi sangat tinggi dan 36,44% berpotensi tinggi.

Page 1 of 3 | Total Record : 21