cover
Contact Name
Kedswin Gerson Hehanussa
Contact Email
kedswinhehanussa@gmail.com
Phone
+6285243134046
Journal Mail Official
kedswinhehanussa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Fisheries and Marine Sciences Pattimura UniversityMr, Jl Chr. Soplanit, Poka, Teluk Ambon District, 97233
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Published by Universitas Pattimura
ISSN : 29883172     EISSN : -     DOI : -
AMANISAL: Journal of Capture Fisheries Technology and Management, is one of the scientific publication media that publishes articles related to the results of research or studies in the field of Capture Fisheries Technology (Fish Behavior, Fishing Grounds, Fishing Ports, Fishing Vessels, Equipment Design and Construction) Fish catching). Capture Fisheries Management (Archipelagic capture fisheries, capture fisheries systems, fishing exploration, fisheries biology, fish population dynamics, fisheries bio-economy, sustainable use of fisheries resources). AMANISAL: Journal of Capture Fisheries Technology and Management, published by Pattimura University (https://ojs3.unpatti.ac.id/). Amanisal is a traditional fishing gear originating from the Maluku region.
Articles 28 Documents
DAMPAK GHOST FISHING PADA JARING INSANG DASAR TERHADAP SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN OHOI SATHEAN, MALUKU TENGGARA Ariel J.O. Tethool; Agus Tupamahu; Donald Noija
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p57-64

Abstract

Jenis alat tangkap hilang dan teringgal di dasar laut yang paling banyak ditemukan pada ghost fishing adalah jaring insang dan bubu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak ghost fishing jaring insang terhadap sumberdaya ikan di perairan ohoi Sathean. Penelitian ini dilaksanakan di perairan ohoi Sathean selama satu bulan pada bulan November sampai dengan Desember 2021 dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap dengan jaring insang dasar selama 30 hari berjumlah 64 individu yang terdiri dari 16 famili, 20 genera dan 22 spesies. Pendugaan peningkatan hasil tangkapan menunjukkan bahwa hasil tangkapan meningkat secara eksponensial hingga hari ke-28. Hal ini disebabkan oleh kondisi panel jaring insang yang menurun akibat penempelan sedimen.
SELEKTIVITAS JARING INSANG DASAR IKAN BARONANG (Siganus canaliculatus) DI TELUK KOTANIA Jacobus Latumeten; Agustinus Tupamahu; Haruna Haruna
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p86-92

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduka selektivitas ukuran mata jaring insang dasar 2,0 dan 2,5 inch terhadap ukuran ikan Siganus canaliculatus. Penelitian ini dilaksanakan di teluk Kotania Seram Barat selama bulan Juni sampai Juli 2022 melalui percobaan penangkapan selama 8 kali seting dan hauling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan S canaliculatus yang tertangkap dengan ukuran mata jaring 2,0 inch terdistribusi dari ukuran panjang total 11-25 cm dengan frekuensi tertangkap terbanyak pada ukuran panjang total 15-17 cm, sedangkan pada ukuran mata jaring 2,5 inch terdistribusi pada ukuran panjang total 12-25 cm dengan frekuensi tertangkap terbanyak pada kelas panjang total 16-19 cm. Hasil pendugaan tingkat selektivitas ukuran ikan S canaliculatus yang optimum tertangkap dengan ukuran mata jaring 2,0 inch adalah pada kelas panjang total 14-15 cm (peluang tertangkap relative 50% 11-12 cm dan 17-18 cm). Ukuran ikan yang optimum tertangkap dengan ukuran mata jaring 2,5 inch adalah pada kelas panjang total 18-19 cm (peluang tertangkap relative 50% 15-16 cm dan 21-22 cm).
MODIFIKASI TAMBATAN PERAHU UNTUK ARMADA TUNA SKALA KECIL DI DUSUN PARIGI DESA WAHAI SERAM UTARA Ruslan H. S. Tawari; Taufiniringsi Kesaulya; Rahmawati Muna
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p65-73

Abstract

Boat mooring is a place for tying/tethering boats while anchoring/parking before and after loading and unloading cargo (goods and people), Boat moorings are part of what complements other buildings such as fish auction sites, fishing village neighborhoods, (BPS 2020). This study aims to analyze the size and structure of boat mooring construction as well as the operating mechanism of boat moorings in small-scale tuna catching businesses in Parigi Wahai Village. This research was conducted in Parigi Wahai village for 2 (two) months, from February to March 2019. This research was conducted using observation and interview methods, (Arikunto 2010). Primary data collection is done by purposive sampling,. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive, The results showed that the construction of the boat moorings in Parigi Wahai village, was a combination of a truss bridge and a suspension bridge at the rear of the mooring. The operation of the mooring of the boat, is carried out by directing the boat into the mooring pool, with the stern of the boat facing the sea then installing a sling rope on the boat, then the process of lifting the boat using pulleys and rollers until the boat is placed on the retaining beam.
TINGKAH LAKU IKAN BUBARA (Caranx ignobilis) TERHADAP LAMA WAKTU PERENDAMAN UMPAN Abdul F Rahawarin; Haruna Haruna; Agustinus Tupamahu; Stany R. Siahainenia; Kedswin G. Hehanussa
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p80-85

Abstract

Umpan merupakan faktor penting pada perikanan pancing. Pemahaman tingkah laku dan respon makan ikan menjadi bagian penting untuk mengetahui efektivitas penggunaan umpan. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikani pola reaksi ikan kuwe (C ignobilis) terhadap perlakuan umpan, dan menganalisis pengaruh lama waktu perendaman umpan dan waktu pengamatan terhadap respon C ignobilis. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan. Umpan yang digunakan adalah potongan daging ikan cakalang. Sampel ikan C ignobilis sebanyak 5 ekor (TL 29-30 cm). Data penelitian meliputi waktu respons makan ikan terhadap umpan masing-masing adalah umpan tidak di rendam, umpan direndam 1 jam dan (C) umpan direndam 2 jam yang dilakukan secara acak pada pagi hari (jam 07.30-09.30) dan malam hari (jam 21.00-23.00). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga fase dalam proses C ignobilis memangsa umpan meliputi fase appearance, approach, dan attack. Respons makan C ignobilis terhadap potongan umpan cakalang secara parsial pada pagi hari dan malam hari tidak berbeda (P>0,05). Terdapat perbedaan respons makan C ignobilis lebih cepat pada kondisi waktu pagi hari dibandingkan pada malam hari (P<0,05).
PERBEDAAN UKURAN SERO TANCAP TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN KAITETU, MALUKU TENGAH Rahmawati Jaariyah; Haruna Haruna; Stany R. Siahainenia; Selfi Sangadji; Anthonius Sakliressy
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p74-79

Abstract

Sero tancap merupakan alat tangkap tradisional terbuat dari bambu dan kayu. Alat tangkap sero tancap tergolong dalam trap dengan memanfaatkan tingkah laku ikan yaitu feeding migration, spawning migration dan hal-hal lain seperti adanya periode pasang surut. Sero tancap pada kondisi perairan seperti di depan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan perairan pesisir memiliki topografi dan isodepth yang khas. Perbedaan ukuran sero dan karaketeristik perairan mengindikasikan perbedaan hasil tangkapan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui karakteristik kedalaman perairan diareal sero tancap dan perbedaan hasil tangkapan di Perairan Kaitetu. Pengukuran kedalaman perairan di areal kedua sero dengan metode zig zag dengan menggunakan perahu motor tempel setiap 30 detik dengan memotret data kedalaman (feet) dan posisi pada display fish finder dan GPS. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software surfer 8 berbasis Windows untuk membuat kontur isodepth. Perbedaan hasil tangkapan digunakan analisis non parametric (Uji Kruskal Wallis). Hasil penelitian menujukkan bahwa perbedaan dimensi ukuran sero tancap disebabkan karena isodepth lebih berhimpit pada areal pemasangan sero tancap 2 yang lebih kecil ukurannya pada kedalaman 5-10 meter daripada sero tancap 1 pada kedalaman 0-10 meter. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan pada kedua sero tancap.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN USAHA PERIKANAN DI KECAMATAN NUSANIWE Delly D.D.P. Matrutty; Welem Waileruny; Jacobus B. Paillin; Stany R. Siahainenia; Julian Tuhumury; Michael Jonathan
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p102-112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mendeskripsikan Karakteristik Nelayan di Kecamatan Nusaniwe; 2). Menganalisis dampak Pandemi Covid-19 terhadap produksi dan pendapatan nelayan di Kecamatan Nusaniwe. 3). Mendeskripsikan upaya yang dilakukan nelayan untuk keluar dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum nelayan di Kecamatan Nusaniwe sudah berpendidikan namun didominasi yang lulus SD. Usia nelayan didominasi 31-40 tahun. Jumlah anggota keluarga nelayan terbanyak 5-6 orang/kk sebesar 47,73% untuk nelayan pukat cincin. Pandemi covid 19 sangat berdampak terhadap aktifitas usaha penangkapan dan perjualan ikan. Pendapatan para nelayan dan jibu-jibu turun hingga 50%. Kondisi ini memaksakan para nelayan harus mengurangi pengeluaran keluarga mereka. Upaya yang dilakukan nelayan untuk keluar dari tekanan pandemi Covid-19 adalah meminjam uang untuk menambah biaya operasi, mencari kerja alternatif sebagai tukang ojek dan buruh bangunan serta menjual ternak untuk yang memiliki ternak dan mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah atau lembaga non pemerintah.
SELEKTIFITAS JARING INSANG DASAR IKAN SAMANDAR (SIGANIDAE SP) DI PERAIRAN TELUK KOTANIA KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Salma Salma; Agustinus Tupamahu; Barbara G. Hutubessy; Ruslan H. S. Tawari
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 2 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i2p93-101

Abstract

Ukuran mata jaring yang digunakan nelayan di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat untuk menangkap ikan demersal biasanya berkisar antara 1,5 - 4 inch. Nelayan memilih jaring insang karena harganya yang relatif murah, dan mudah dioperasikan. Salah satu jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan jaring insang di Perairan Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat adalah ikan samandar papan (Siganus sp). Ukuran mata jaring yang digunakan berkisar antara 2 inch sampai 3,5 inch. Walaupun upaya penangkapan ini sudah lama dilakukan, informasi tentang selektifitas jaring insang terhadap hasil tangkapan ikan samandar papan masih belum banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selektifitas jaring insang dasar dengan ukuran mata jaring 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch terhadap ukuran ikan samandar papan (Siganidae sp). Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yakni pada bulan Maret-April 2018. Penelitian ini berlokasi di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat. Percobaan penangkapan dengan mengikuti operasi penangkapan ikan oleh nelayan di dusun Wael, Negeri Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jaring insang dasar yang digunakan terdiri dari 3 ukuran mata jaring yaitu 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch, di mana masing-masing ukuran mata jaring yang digunakan sebanyak 2 piece. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Kurva selektivitas diperoleh berdasarkan metode Kitahara (1971), kurva polinomial (Fujimori et al, 1996) dan program Solver pada Microsoft Excel (Tokai and Fujimori, 1999). Hasil penelitian ini adalah selektifitas jaring insang dasar dengan menggunakan ukuran mata jaring 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch terhadap ukuran ikan samandar (Siganidae) dapat disimpulkan bahwa efisiensi penggunaan alat tangkap jaring insang yang efektif untuk menangkap ikan samandar (Siganidae ) adalah jaring insang dengan ukuran mata jaring 3, 0 inch dan 3,5 inch. Hal ini dikarenakan kurva selektifitas ukuran mata jaring 3,0 inch dan 3,5 inch cenderung membentuk kurva normal yang artinya hanya memiliki satu nilai optimum dibandingkan dengan kurva selektifitas ukuran mata jaring 2,0 inch yang cenderung berbentuk kurva bi-modal yang artinya terjadinya fluktuatif yang mengakibatkan adanya peningkatan nilai optimum lebih dari satu.
POLA PERTUMBUHAN DAN UKURAN PERTAMA KALI TERTANGKAP IKAN CAKALANG YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) AMBON Haruna Haruna; Debora A. Kayadoe; Jacobus B. Paillin; Abraham M. O. Sabandar
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 1 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i1p12-18

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan dan menganalisis produksi, distribusi ukuran, pola pertumbuhan dan ukuran pertama kali tertangkap Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di pelabuhan perikanan nusantara PPN Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi hasil tangkapan armada pancing tonda dan pukat cincin yang menangkap ikan cakalang dan didaratkan di PPN Ambon selama penelitian berfluktuasi. Ukuran Gross Ton untuk kapal pancing tonda berkisar antara 16-28 GT dan kapal pukat cincin masing-masing berukuran 28 GT dan 99 GT. Distribusi ukuran panjang ikan cakalang antara 28,9-71,5 cmFL dengan bobot 0,108-8,255 kg. Kisaran ukuran panjang ikan yang dominan berada pada kisaran pada 37,0-41,0 cmFL dan 47,0 - 51,0 cmFL. Pola pertumbuhan ikan cakalang di tiga bulan penelitian november, desember, dan januari bersifat allometrik negatif, sedangkan bulan pebruari bersifat allometrik positif. Ukuran panjang pertama kali tertangkap oleh alat tangkap pancing tonda 45,3 cm dan purse seine 51,9 cm.
Kondisi Perikanan Pancing Tuna Skala Kecil di Dusun Parigi Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah Agustinus Tupamahu; Filkha A. Makatita; Ruslan H. S. Tawari
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 1 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i1p19-30

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi perikanan pancing tuna di dusun Parigi Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2019 di dusun Parigi Maluku Tengah melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan nelayan pancing tuna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit penangkapan pancing tuna terdiri dari kapal dengan dimensi rata-rata (LxBxD) adalah 8,2x1,1x0,8 m menggunakan pancing ulur yang dioperasikan oleh satu orang nelayan dengan jumlah keseluruhan nelayan adalah 198 orang yang sebagian besar membentuk 3 kelompok usaha. Operasi penangkapan dilakukan di rumpon laut dalam dengan jarak tempuh dari fishing base 14 – 34 mil, hasil tangkapan utama adalah tuna madidihang yang dijadikan produk tuna loin yang dijual kepada pedagang pengumpul. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan penangkapan ikan seperti penyalur BBM, toko bahan dan alat tangkap, tempat tambatan kapal.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap pendapatan Rumah Tangga Nelayan (Rtn) Di Pesisir Teluk Ambon Selfi Sangadji; Ruslan H. S. Tawari; Kedswin G. Hehanussa; Agustinus Tupamahu; Barbara G. Hutubessy; Haruna Haruna; Arlisa P. Sihombing
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 11 No 1 (2022): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv11i1p31-39

Abstract

Pandemic Covid-19 yang melanda dunia mengakibatkan terkendalanya kegiatan ekonomi termasuk usaha dibidang perikanan tangkap. Kebijakan pemerintah terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan protokol kesehatan yang mengharuskan menjaga jarak akibatpandemi Covid-19 mengakibatkan banyak usaha penangkapan ikan yang mengalami kerugian berupa turunnya ekspor komoditas perikanan dan terputusnya rantai pemasaran (Mardhia, 2020), serta terbatasnya operasi penangkapan ikan dan mobilitas distribusi hasiltangkapan ikan oleh nelayan. Hal yang sama juga terasa oleh rumah tangganelayan yang mendiami pesisir Teluk Ambon, baik dari segi persepsi terhadap pemberlakuan pembatasan operasi penangkapan ikan maupun dari segi pendapatan rumah tangga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak Pandemi Covid-19 terhadap pendapatan Rumah Tangga Nelayan dan persepsi nelayan di pesisir Teluk Ambon. Penelitian ini dilakukan selama 4bulan yakni pada bulan Februari- Mei 2021. Penelitian ini berlokasi di Pesisir Teluk Ambon, tepatnya di 3 (tiga) Desa pesisir yakniDesaRumah Tiga, DesaHativeBesar,dan Desa Laha. Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara (Agung, 2012). Untuk mengetahui dampak pandemi Covid19 terhadap pendapatan rumahtangga nelayan dan persepsi nelayan dianalisis menggunakan metode deskriptif (Hidayat, 2012; Sugiyono, 2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- factor yang penyebab perubahan pendapatan rumah tangga nelayan pada saat pandemi Covid-19 di Kecamatan Teluk Ambon adalah adanya pengurangan frekuensi melaut, penurunan harga hasil tangkapan dan berubahnya distribusi hasil tangkapan dimana hasil perbandingan pendapatan rumah tangga nelayan sebelum dan pada saat pandemic covid-19 menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga nelayan mengalami penurunan pada saat pandemi covid-19 dibandingkan dengan pada saat sebelum pandemi covid19, masing-masing pada nelayan mini purse seine sebesar32%, pada nelayan pancing tonda sebesar 37%, pada delayan pancing ulur sebesar 23%, dan nelayan jaring insang sebesar 21%.

Page 1 of 3 | Total Record : 28