cover
Contact Name
Tarmiji Siregar
Contact Email
tarmijisir@gmail.com
Phone
+6285275356446
Journal Mail Official
jitkjournal@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.edutechjaya.com/index.php/jitk/about/editorialTeam
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Published by CV. Edu Tech jaya
ISSN : -     EISSN : 30260094     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan is Published by CV. Edu Tech Jaya. This journal aims to publish and disseminate original works and current issues on the subject of research and studies in the field of education. Articles published in journals are the result of research or ideas in the field of education including educational innovation, Studies in Social Education, Studies in Science Education, Education Management, Teaching & Learning, Educational Quality, Educational Leadership, Educational Technology, Language Education, Educational Philosophy, Education religion carried out by researchers, teachers, lecturers, and students. Detailed information for loading articles and article instructions are provided in each issue.
Articles 27 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2024)" : 27 Documents clear
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Akhlak Peserta Didik Di Sekolah Harahap, Serli Marlina
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang mukmin harus memiliki kualitas akidah yang baik, yaitu akidah yang benar, kokoh dan tangguh. Kualitas akidah tidak hanya diukur dari kemauan seseorang untuk percaya kepada Allah Swt. atau kepada yang lain seperti yang tercantum di dalam rukun iman. Namun lebih jauh dari itu, kepercayaan itu harus bisa dibuktikan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Percaya saja tidak cukup, tapi harus diikuti dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari di manapun berada. Seseorang yang beriman kepada Allah Swt. maka ia harus melakukan semua yang diperintahkan Allah Swt. dan menjauhi semua yang dilarangNya. Jika ia beriman kepada kitab Allah, maka ia harus melaksanakan ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Jika ia beriman kepada para rasul Allah, maka ia wajib melaksanakan ajaran yang disampaikan para rasul dengan sebaik-baiknya serta meneladani akhlaknya.
Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran PAI Ginting, Erianto
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang efektivitas penggunaaan PBL dalam pembelajaran PAI di kelas, metode yang digunakan ialah Kajian Pustaka Teoritis. Kajian Pustaka Teoritis berfokus pada pemahaman dan pengembangan teori dalam konteks tertentu Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Problem-based learning (PBL) merupakan model pembelajaran berpusat pada peserta didik. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa PBL membuat peserta didik untuk belajar secara kooperatif, peserta didik lebih jauh dalam menganalisis dan menemukan solusi dari masalah yang ditemukannya.
Manfaat Motivasi Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Wahidin, Muliandy
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Ini dapat berupa perubahan perilaku, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. Hasil belajar dapat mencakup keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor, serta perkembangan sikap, moral, dan etika. Hasil belajar dapat menjadi dasar penilaian untuk menentukan apakah lembaga pendidikan berhasil dalam mengantarkan siswanya menuju pemahaman yang lebih baik dan pemenuhan kompetensi yang diperlukan. Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik yang dilakukan secara terencana dan sistematis. Ini dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran PAI Menggunakan Metode Diskusi Prayogi, Suwandi
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa yang memiliki minat belajar yang cukup tinggi dapat dilihat dari pola tingkah lakunya yaitu memiliki ciri-ciri: tekun, ulet, senang bekerja sendiri, motivasi belajar yang tinggi, suka dengan tantangan dan mau memilih tugas yang realistis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak mau melakukan tugas separuh-separuh. Ciri-ciri minat belajar yang tinggi harus dimiliki setiap siswa agar kegiatan belajar akan berhasil dengan baik. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai tujuan pembelajaran dengan yang diinginkan tercapai. Guru di lembaga pendidikan adalah petugas profesional yang membimbing siswa belajar dengan baik dalam upaya menumbuhkan, meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Metode Deep Dialogue And Critical Thingking (DDCT) Pada Materi Pokok Syarat Sah Sholat Pane, Edi Harianto
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deep Dialogue and Critical Thinking (DDCT) adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berdialog secara mendalam dan berpikir secara kritis. DDCT menekankan keaktifan peserta didik pada aspek fisik, dan tidak hanya itu. Percakapan antara orang-orang harus diwujudkan dalam hubungan yang interpersonal, saling keterbukaan, jujur, dan mengandalkan kebaikan. DDCT dapat dikolaborasikan dengan berbagai metode kooperatif dan metode-metode lain, salah satunya adalah Think Pair and Share. DDCT juga dapat diadaptasikan dengan metode-metode yang sudah ada sebelumnya, sehingga dapat menggunakan semua metode pembelajaran. Berpikir kritis sering bermakna sebagai kemampuan kognitif menalar, memahami, dan menentukan pilihan, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, hingga menyelesaikan masalah. Kemampuan ini merupakan aktivitas mentransfer informasi baik tulisan maupun lisan. ``
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Tutor Sebaya Pada Materi Pokok Syarat Sah Sholat Marpaung, Irma Safrida
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang mandiri, karena siswa menggantikan fungsi guru untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Adapun tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu dalam hal meningkatkan prestasi dan motivasi belajar anak. Tutor sebaya pada dasarnya merupakan metode pembelajaran yang menuntut adanya partisipasi aktif dari peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Terdapat beberapa prinsip dalam metode tutor sebaya yang perlu diketahui agar proses belajar siswa menjadi aktif. Kriteria Tutor Sebaya untuk menjadi seorang tutor terdapat beberapa kriteria yang diperlukan, yaitu: Dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga sisa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya. Dapat menerangkan bahan-bahan materi yang dibutuhkan siswa yang berkesulitan.Tidak tinggi hati atau keras hati terhadap sesama teman. Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan kepada temannya.
Penggunaan Metode Kreatif Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa di Sekolah Linda, Rika Nana
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

kreativitas ialah suatu kemampuan dalam melakukan hal yang berbeda atau melakukan hal yang sama secara berbeda. Dengan menggunakannya, kamu kemudian bisa memecahkan banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan perspektif yang baru. Hal inilah yang kemudian menciptakan cara baru, lebih mudah atau lebih baik untuk kemudian melakukan pekerjaan yang sama. Jadi, jangan pernah ragu untuk selalu meningkatkan kreativitas dalam diri. Kreativitas merupakan keterampilan yang dapat diasah, sehingga untuk bisa mendapatkannya, kamu dapat memulainya dengan memikirkan suatu hal dari sudut pandang yang sederhana terlebih dahulu. Kemudian, kumpulkanlah lebih banyak informasi dari berbagai sumber. Jangan lupa juga untuk mencatat apa yang kamu pikirkan dan dapatkan agar tidak ada poin yang terlewat dan dilanjutkan dengan mengaplikasikan informasi-informasi tersebut.
Strategi Pembelajaran Kontekstual Pada Pembelajaran Agama Islam Salbiah, Salbiah
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pembelajaran kontekstual adalah proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk mengajarkan peserta didik untuk memahami bahwa pembelajaran yang mereka dapatkan merupakan hal yang bermakna dan dapat dihubungkan dengan konteks di kehidupan sebenarnya. Konteks tersebut merupakan hal yang berhubungan dengan personal, keagamaan, sosial, ekonomi, lingkungan budaya dan lain-lain. Pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik diharapkan bisa diaplikasikan dan ditransfer ke situasi-situasi tersebut. Model pembelajaran ini tentunya tidak hanya dapat diterapkan di sekolah saja, tetapi juga dapat diterapkan di dunia kerja. Berikut adalah manfaat model pembelajaran kontekstual di dunia kerja: Waktu Menilai yang Lebih Cepat dengan Hasil yang, Mudah untuk Diingat dan Dipahami Pengalaman Belajar yang Lebih Baik Dengan pembelajaran kontekstual, karyawan mulai mengaplikasikan contoh dalam kehidupan nyata ke dalam apa yang mereka pelajari dan akhirnya menemukan makna darinya. Hal ini membentuk pengalaman belajar yang dapat lebih dinikmati dalam jangka panjang. Selain itu, praktik tersebut dapat meningkatkan ketangkasan dan kemampuan beradaptasi tenaga kerja pada saat menghadapi kondisi krisis.
Model Modeling Pada Materi Pokok Idul Fitri Untuk Meningkatkan Minat Siswa Belajar Nst, Ida Rahmah Yanti
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning, CTL) adalah model pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat memahami materi dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari. Model pembelajaran CTL menekankan penggunaan High Order Thinking Skills (HOTS), transfer pengetahuan, dan penilaian otentik. Salah satu komponen model pembelajaran CTL adalah pemodelan (modeling). Prinsip-prinsip pemodelan yang dapat diperhatikan guru saat melaksanakan pembelajaran CTL adalah: Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan baik jika ada model atau contoh yang bisa ditiru. Model atau contoh bisa diperoleh langsung dari yang berkompeten atau dari ahlinya. Model atau contoh bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, contoh hasil karya, atau model penampilan. Salah satu metode pengajaran yang menggunakan pemodelan adalah Metode Modelling The Way. Dalam metode ini, guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa didepan kelas
Analisis Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Kasmula, Yon
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, banyak ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting dalam menunjang tercapainya Apabila kepala sekolah mampu menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan anggota secara tepat, maka segala kegiatan yang ada dalam organisasi sekolah akan bisa terlaksana secara efektif. Sebaliknya, bila tidak bisa menggerakkan anggota secara efektif, tidak akan bisa mencapai tujuan secara optimal. Kepala Sekolah yang baik selalu mendorong diri dan stafnya mencari dan menerapkan strategi baru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kepala sekolah yang baik nembebaskan guru & staf dari belenggu rutinitas dan mendorong mereka melakukan perubahan demi keefektifan sekolah. Pemimpin yang baik membudayakan diri dan seluruh stafnya untuk membayangkan masa depan yang inspiratif dan berjuang untuk mewujudkannya.

Page 2 of 3 | Total Record : 27