cover
Contact Name
Ronal Kurniawan
Contact Email
kurniawanronal09@gmail.com
Phone
+6285156967737
Journal Mail Official
seaqu.stedca@gmail.com
Editorial Address
Jl. Garuda II No.2, Kel. Labuh Baru Timur, Kec. Payung Sekaki Kota Pekanbaru, 28292 Indonesia
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
South East Asian Aquaculture
ISSN : -     EISSN : 30322006     DOI : https://doi.org/10.61761/seaqu
Core Subject : Agriculture, Social,
SEAQU is committed to publishing high-quality, original research that makes a significant contribution to fields of aquaculture and fisheries encompassing: Aquaculture Aquaculture Nutrition Management Aquaculture Disease and Immunology Fish Biochemistry, Genetics, and Molecular Biology Fish Reproduction, Physiology, and Endocrinology Fishery Resource Habitats and Management Genetic Engineering and Biotechnology of Aquatic Organisms Aquatic Biology, Environment, and Ecology
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2024): Januari" : 5 Documents clear
Pengaruh Biomassa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) terhadap Perubahan Parameter Kimia Air Gambut Kolam Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) Carlos Nigel; Syafriadiman Syafriadiman; Niken Ayu Pamukas
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.2.34-45

Abstract

Eceng gondok merupakan tanaman air yang mampu meningkatkan pH, menurunkan kandungan COD, mengurangi bau, dan menjernihkan warna air serta menurunkan nitrat di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh biomassa eceng gondok (E.crassipes) terhadap peningkatan kualitas kimia air gambut untuk kegiatan budidaya ikan lele lokal (Clarias batrachus). Metode yang digunakan pada penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Taraf perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah perbedaaan biomassa eceng gondok, P0 (kontrol), P1 (112 g/m2), P2 (162 g/m2 dan P3 (212 g/m2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dengan biomassa 212 g/m2 eceng gondok. P3 menghasilkan pH air dari 3,7 menjadi 6,7, meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air dari 4,70 mg/L menjadi 5,1 mg/L, menurunkan kandungan karbondioksida dalam air dari 24,79 mg/L menjadi 21,84 mg/L, mampu meningkatkan kadar nitrat dalam air dari 1,87 mg/L menjadi 2,45 mg/L serta meningkatkan kadar orthofosfat 1,34 ppm menjadi 1,91 ppm serta mampu memberikan pertumbuhan bobot mutlak ikan lele sebesar 9,04 g dan mempertahankan kelangsungan hidup ikan lele sebesar 94,67% pada akhir pemeliharaan
Kecepatan Renang Ikan Paweh (Osteochilus hasselti) dalam Tangki Berarus (Flume Tank) dan Berenang Bebas (Free Swimming) Sonia Marta; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.2.57-63

Abstract

Ikan paweh (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik Indonesia yang hidup di perairan. Kecepatan dan daya tahan renang ikan diuji dan diamati dalam saluran renang flume tank. Tujuan penelitian ini untuk menguji daya tahan dan kecepatan renang dari ikan Paweh. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari s/d 6 Februari 2023 di Laboratorium Bahan Alat Tangkap, jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dimana dilakukan pengujian secara langsung dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 ekor ikan, panjang tubuh ikan 6–12 ±0,82 cm. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kecepatan renang ikan paweh sustained <4,7 BL/detik, maximum sustained 4,7 BL/detik, prolonged berkisar antara 4,7–9,3 TL/detik, burst swimming speed 9,3 BL/detik. Hubungan antara kecepatan renang dan daya tahan renang ikan paweh berkorelasi negatif dengan nilai (R2 = 0,87) yang artinya daya tahan renang ikan mengalami penurunan jika diberi kecepatan renang yang tinggi dan kemampuan renang ikan berkurang secara drastis. Berdasarkan hasil pengujian dapat disarankan untuk budidaya keramba ikan paweh dapat menggunakan perairan dengan arus air 4,7 BL/ detik (11,50 cm/detik) yang merupakan kecepatan renang harian dari ikan paweh
Kecepatan Renang Ikan Pantau (Rasbora borneensis) dalam Tanki Berarus (Flume Tank) dan Berenang Bebas (Free Swimming) Krisdayana Krisdayana; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.2.46-52

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan kemampuan  yang meliputi menguji daya tahan renang ikan pantau pada arus yang berbeda, kecepatan renang (sustained speed), kecepatan renang maksimum (burst speed), kecepatan renang (prolonged swimming speed) ikan pantau. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental di laboratorium. Sampel ikan yang digunakan berjumlah 50 ekor dengan ukuran 5-7 cm (ukuran rata-rata 6,00 cm ± 0,7642 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan renang normal ikan pantau. Kecepatan renang berkelanjutan ikan pantau kurang dari 2,70 BL/detik. Sedangkan kecepatan maksimal sustained speed yang dihasilkan ikan pantau adalah 2,70 BL/detik. kecepatan prolonged speed ikan pantau berkisar antara 2,70-6,51 BL/detik, dimana ikan pantau mampu berenang selama 6-12000 detik secara terus menerus tanpa henti hingga ikan tersebut mengalami kelelahan dan tidak mampu berenang lagi. Sedangkan kecepatan renang burst yang dihasilkan oleh ikan bawal adalah 6,51 BL/detik. Ikan bawal tidak mampu bertahan lama pada kecepatan arus dengan frekuensi 50 Hz (44,25 cm/detik) yang menyebabkan ikan bawal mengalami kelelahan dan kehilangan kemampuan berenang sehingga tidak mampu melawan arus. Hubungan antara kecepatan renang dengan daya tahan renang ikan bawal memiliki korelasi negatif yang signifikan. Dimana ketika kecepatan renang ikan meningkat, maka daya tahan renang menurun, dan jika kecepatan renang rendah maka daya tahan renang meningkat.
Pemijahan Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) Mega Novia Putri; Ronal Kurniawan; M. Riswan
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.2.30-33

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas ikan laut bernilai ekonomis tinggi dan memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara, daging berwarna putih tebal dan memiliki pangsa pasar yang tinggi. Tujuan dari kegiatan ini ini adalah untuk mengetahui proses pemijahan alami ikan kakap putih di Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dilapangan dan pengumpulan data primer dan sekunder. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam dapat disimpulkan bahwa pemijahan ikan kakap putih dilakukan secara alami dengan jumlah induk yang dipijahkan sebanyak 15 ekor yaitu dengan 5 ekor betina dan 10 ekor jantan (berat rata-rata induk betina besar dari 3,8 kg, berat rata-rata induk jantan 1,5 kg). Jumlah total telur yang diambil sebanyak 3.200.000 butir setelah pemijahan. Derajat pembuahan sebesar 80% atau sebanyak  2.560.000  butir telur yang terbuahi. Sedangkan derajat penetasan sebesar HR 85% atau 2.176.000 telur yang menetas
Pemeliharaan Larva Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi Rara Desfila Sentosa
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.2.53-56

Abstract

Budidaya gurami memiliki  potensi  yang  tinggi  untuk dikembangkan untuk memenuhi permintaan masyarakat. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui pertumbuhan pada pemeliharaan ikan gurami. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan bahwa pemeliharaan ikan gurami di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Jambi diperoleh pertumbuhan panjang mutlak larva ikan gurami selama 7 hari sebesar 9,24 mm. Dan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 0,0088 mg

Page 1 of 1 | Total Record : 5