cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS" : 6 Documents clear
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM UPACARA ADAT “SEREN TAUN” (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT KASEPUHAN SINAR RESMI DESA SIRNA RESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT) Theresia Martina Marwanti; Nurani Kusnadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.24

Abstract

Abstract Traditional ceremony is a symbol of the presence of close relationship between human and the creator. Maintaining harmony with the creator and all of his creation is always present in their life principles.   One of the traditional ceremonies found in Sunda community generally, and especially in Sinar Resmi community is Seren Taun.   This research is aimed to gain detail comprehension about ''Why women's participation in the implementation of Seren Taun Traditional Ceremony is needed?'' The method used qualitative explorative approach. Research data is primary and secondary data. Informant determination through purposive sampling. Data collection technique used in-depth interview, participative observation, Focus Group Discussion (FGD) and documentation study. In processing and analyzing data, researcher used interpretation by using ethic and emic view. The result of the research showed that the women's participation is very significant in the implementation of Seren Taun traditional ceremony. the participation is more in the form of physical exertion and not material. supporting factor of participation of women in the Seren Taun is their obedience against the law or obligation based on principle of reciprocity.  Keywords: traditional ceremony, participation, women Abstrak Upacara adat merupakan simbol adanya hubungan yang erat antara manusia dengan penciptanya. Menjaga keharmonisan hidup dengan pencipta dan segala hasil ciptaannya selalu ada dalam prinsip hidupnya. Salah satu upacara adat yang dapat ditemukan pada masyarakat adat Sunda pada umumnya, dan masyarakat adat Sinar Resmi pada khususnya adalah upacara seren taun. Penelitian ini ingin mendapatkan pemahaman yang lengkap “Mengapa partisipasi perempuan dalam pelaksanaan upacara adat seren taun sangat diperlukan?” Metode peneilitian ini menggunakan pendekatan eksploratif kualitatif. Data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Penentuan informan dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, FGD dan studi dokumentasi. Dalam mengolah dan menganalis data, peneliti  menggunakan teknik interpretasi dengan menggunakan pandangan etik dan pandangan emik. Hasil penelitian menunjukkan ternyata partisipasi perempuan sangat signifikan dalam pelaksanaan upacara seren taun.  Partisipasinya lebih berupa tenaga fisik dan bukan materi. Faktor pendorong partisipasi perempuan dalam upacara seren taun adalah ketaatan mereka terhadap hukum atau kewajiban yang didasarkan pada asas principle of reciprocity (prinsip timbal balik).  Kata kunci: upacara adat, partisipasi, perempuan
PENGUATAN KAPASITAS PENGURUS ORGANISASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) JAYAGIRI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Popon Sutarsih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.25

Abstract

Abstract This research regarding Capacity Building of Community Learning Centre Organization (PKBM) Administrators in Jayagiri, Lembang Sub-district, West Bandung District. The aim of the research is to investigate: (1) Capacity of Jayagiri PKBM Administrators in: (a) Problems identification (b) Plans Formulation (c) Activities Implementation and (d) evaluation; (2) the activities planning of PKBM administrators capacity building; (3) the implementation of PKBM administrators capacity building and (4) Program evaluation.The method used in this research is qualitative method with case study design. The Jayagiri Lembang PKBM administrators are investigated in this research. Data collection technique used in-depth interview, observation, documentation study and group discussion.The result showed that the problems of PKBM administrators mainly located in planning preparation, the planning only conducted by the chief without involving administrators, tutors or key people, the program implemented have not right on the target. Based on that, researcher and administrators of PKBM agreed to plan capacity building for PKBM organization administrators in the form of Participative Program Planning Preparation Training. According to the evaluation result that the program have some obstacles such as lack of time of PKBM administrators, the lack of practice in preparing the plans. For that reason, it is required improvement training model by improving the existing lack in the implemented training in the hope of improving the model is the suitable one to overcome problems faced by Jayagiri PKBM administrators. Keywords: capacity building, learning, community, organization Abstrak Penelitian ini berkaitan Penguatan Kapasitas Pengurus Organisasi Pusat  Kegiatan  Belajar  Masyarakat  (PKBM) Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kapasitas pengurus PKBM Jayagiri dalam hal: (a) identifikasi masalah, (b) perumusan rencana, (c) pelaksanaan kegiatan, dan (d) evaluasi kegiatan; (2) perencanaan kegiatan penguatan kapasitas pengurus organisasi PKBM; (3) pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas pengurus organisasi PKBM; dan (4) evaluasi kegiatan program.Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus.  Yang diteliti di sini adalah para pengurus PKBM Jayagiri, Lembang.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok.Hasil penelitian diperoleh permasalahan kapasitas pengurus PKBM terutama terletak pada penyusunan perencanaan, di mana perencanaan hanya dilakukan oleh ketua tanpa melibatkan para pengurus, para tutor atau tokoh masyarakat, program yang dilaksanakan kurang tepat sasaran.  Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti dan para pengurus PKBM sepakat  merencanakan penguatan kapasitas bagi pengurus organisasi PKBM berupa Pelatihan Penyusunan Perencanaan Program Yang Partisipatif. Berdasarkan hasil evaluasi, ada beberapa kendala seperti terbatasnya waktu dari para pengurus PKBM, terbatasnya praktik dalam penyusunan rencana. Untuk itu, perlu diperlukan penyempurnaan model pelatihan dengan cara memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelatihan yang sudah dilakukan, dengan harapan penyempurnaan model tersebut merupakan model yang paling sesuai untuk mengatasi masalah yang ada pada pengurus PKBM Jayagiri. Kata kunci: pembangunan kapasitas, pembelajaran, komunikasi, organisasi
PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL: KOMPETENSI DAN PERMASALAHANNYA (SUATU TELAAHAN TENTANG KINERJA PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA) Helly Ocktilia
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.26

Abstract

AbstractThe development of social welfare is a form to implementation of development in order to achieve quality of life of human being in Indonesia, particularly for the Client of Social Welfare Service. To implement of it, requires a reliable and powerful actors.  One of them is the social work profession. In carrying out its role, functional social workers are required to have sufficient competence. This paper is intended to gain an overview of the functional social worker performance as well as competence and problems in implementing social welfare development. The method used in this paper is the  literature study. The research results show that in performing basic tasks, functions and roles of functional social workers often collide with competence of social work that must be possessed. Educational background of functional social worker that non-profession social work, while on the other hand, the opportunities and the chance to develop themselves through education and training is relatively limited, raises a variety of internal and external problems that faced by functional social workers.Keywords: the development of social welfare, functional social worker, competence and social workers problems. Abstrak Pembangunan kesejahteraan sosial, merupakan wujud pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kualitas hidup manusia Indonesia seutuhnya, khususnya  Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penyelenggarannya, memerlukan pelaku  yang handal dan tangguh. Salah satunya adalah profesi pekerjaan sosial. Dalam melaksanakan peranannya, pekerja sosial fungsional dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Tulisan ini ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pekerja sosial fungsional serta kompetensi dan permasalahannya dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah studi kepustakaan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peranannya pekerja sosial fungsional seringkali berbenturan dengan kompetensi pekerjaan sosial yang harus dimilikinya. Latar belakang pendidikan pekerja sosial fungsional yang non profesi pekerjaan sosial, sementara di sisi lain peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan relatif terbatas, memunculkan berbagai permasalahan internal dan eksternal yang dihadapi oleh pekerja sosial fungsional. Kata kunci: pembangunan kesejahteraan sosial, pekerja sosial fungsional, kompetensi dan permasalahan pekerja sosial
PENGUATAN PERAN ADVOKASI DAN INFORMASI PENDIDIKAN ANAK BAGI KOMITE PENDIDIKAN MASYARAKAT KELURAHAN KEBON JAYANTI KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Hendrianto STKS
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.27

Abstract

Abstract The emergence of various social problems of children, such as street children, child trafficking, until the child exploitation and sexual economy, mostly due to non-fulfillment of basic rights and needs of children, one of them is the right to education. This research aims to develop a model of prevention and intervention of school drop-outs in the Kelurahan Kebon Jayanti. The research method used a qualitative research method with participatory action research. The results showed that the application of the early models still need to be developed, particularly in strengthening the internal base (knowledge and skills) and external basis (strengthen relations and external support). Identification results in the need for strengthening the role of advocacy and information KPM  for child education, demonstrates the need for improved understanding of the role of caretaker and child education advocacy advocacy action. An reflection of the implementation of the activities showed an increase in the understanding of the role of advocacy KPM board and be able to realize the role well, as did the lobby to the foundation IABRI, socialization activities and campaigns, cooperation with mass media and parliament hearing with the city of Bandung. Keywords: strengthening the role, advocacy and information, community education committee Abstrak Munculnya berbagai permasalahan sosial anak, seperti anak jalanan, perdagangan (trafficking) anak, hingga eksploitasi anak secara ekonomi dan seksual, banyak disebabkan karena tidak terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar anak, salah satunya hak untuk memperoleh pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pencegahan dan penanganan anak putus sekolah di Kelurahan Kebon Jayanti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan partisipatif (participatory action research).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model awal masih perlu dikembangkan, terutama dalam memperkuat basis internal (pengetahuan dan keterampilan) serta basis eksternal (memperkuat hubungan dan dukungan pihak luar). Hasil identifikasi kebutuhan penguatan peran KPM menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman pengurus tentang peran advokasi dan informasi pendidikan anak serta melakukan aksi advokasi dan informasi tersebut. Refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengurus KPM terhadap peran advokasi dan mampu merealisasikan peran tersebut dengan baik, seperti melakukan lobby ke yayasan IABRI, sosialisasi kegiatan dan kampanye, kerjasama dengan media massa serta hearing dengan DPRD Kota Bandung. Kata kunci: penguatan peran, advokasi dan informasi, komite pendidikan masyarakat  
MOBILITAS SOSIAL PADA KELOMPOK DEWASA MUDA DI KELURAHAN KALABBIRANG KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR Abd. Muhni Salam
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.28

Abstract

AbstractThis research discussed about young-adulthood social mobility in Kalabbirang. The Research purposes are to obtain data and an overview of: characteristics of informants, channel of social mobility of informants, the support factors of social mobility informants, the inhibiting factors of social mobility informants, and the hope of informants. This study used a qualitative approach with descriptive methods and case study research. Informant numbers are 4 (four) persons who are determined by purposive sampling technique by fitted the criteria and objectives of the research. The results showed that the channel of social mobility that used by young-adulthood for their social mobility are religious institutions, educational institutions, and economic institutions. The support factors that affecting social mobility of young-adults Kalabbirang are structural factors, individual factors, social status, economic situation, political situation, free communication, division of labor, and the ease of access to education. The inhibiting factor of social mobility of young-adults Kalabbirang are poverty, socialization, and different interests. This research showed that young-adulthood social mobility Kalabbirang extremely increasing of social status and allow the other young-adults to do the same. Keywords: social mobility, young-adulthood, social status AbstrakPenelitian ini tentang mobilitas sosial pada kelompok dewasa muda di Kalabbirang. Tujuan penelitian untuk memperoleh data dan gambaran tentang: karakteristik informan, saluran mobilitas sosial informan, faktor pendorong mobilitas sosial informan, faktor penghambat mobilitas sosial informan, dan harapan informan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Jumlah informan 4 (empat) orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling agar sesuai dengan kriteria dan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan saluran mobilitas sosial yang digunakan oleh kelompok dewasa muda untuk melakukan mobilitas sosial adalah lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga ekonomi. Faktor pendorong yang mempengaruhi mobilitas sosial dewasa muda Kalabbirang yaitu faktor struktural, faktor individu, status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, komunikasi yang bebas, pembagian kerja, dan kemudahan dalam akses pendidikan. Faktor penghambat mobilitas sosial dewasa muda Kalabbirang yaitu kemiskinan, sosialisasi yang kuat, dan perbedaan kepentingan. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial kelompok dewasa muda Kalabbirang sangat baik dan lancar dan memungkinkan bahwa kelompok dewasa muda yang lain juga melakukannya. Kata kunci: mobilitas sosial, dewasa muda, status sosial
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA GUDANGKAHURIPAN KECAMATAN LEMBANG Joko Priono
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.29

Abstract

Abstract This research backgrounded by the landslide vulnerability conditions in Gudangkahuripan village, where its areas are mostly a lot of hills and slopes, and land use patterns do not pay attention to the environmental conditions as well as lack of public awareness to be actively involved in disaster risk reduction.  Public awareness of the knowledge and understanding of natural disasters to the attitudes and behaviors is indispensable in the community based disaster risk reduction of landslides.The action plannings to enhance public awareness established the Increasing of community’s motivation in disaster risk reduction and film screenings of disaster actions. The activition implementations and observations showed an increasing in public awareness such as about knowledge and understanding of natural disasters, mitigation of landslides, the community’s commitment  to be actively involved in disaster risk reductions and increasingly concerned to the environmental conditions. With these conditions, The Gudangkahuripan community were expected as a base implementation of disaster risk reduction at the local level could improve their performance continuously. Keywords: public awareness, risk, landslides disaster Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kerentanan bencana tanah longsor di desa Gudangkahuripan di mana wilayahnya sebagian besar merupakan perbukitan dan banyak cekungan, serta pola penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena bencana alam, sampai pada sikap dan perilaku masyarakat terhadap bencana alam itu sendiri sangat diperlukan dalam upaya pengurangan risiko bencana tanah longsor berbasis masyarakat.Hasil rencana tindak lanjut pengembangan model peningkatan kesadaran masyarakat menetapkan kegiatan berupa peningkatan motivasi masyarakat dan pemutaran film kebencanaan. Hasil implementasi dan observasi menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat antara lain adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman warga tentang mitigasi bencana tanah longsor, komitmen warga untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana dan semakin peduli dengan kondisi lingkungannya. Dengan kondisi tersebut diharapkan warga desa Gudangkahuripan sebagai basis penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana di tingkat lokal dapat meningkatkan kinerjanya dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana secara berkesinambungan. Kata kunci: kesadaran masyarakat, risiko, bencana tanah longsor

Page 1 of 1 | Total Record : 6