cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS" : 6 Documents clear
PENGARUH PEMBERDAYAAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENGASUHAN ANAK USIA PRASEKOLAH Tita Hasanah; Euis Sunarti, MS.; Diah Krisnatuti, MS.
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.30

Abstract

AbstractMaternal knowledge of parenting is the important things especially for mothers of preschool-age children. Mothers who are knowledgeable about parenting are more likely to create an environment that is appropriate to their children’s and more likely to interact with their children in more sensitive ways. Intervention of family empowerment is one of way to increase the maternal knowledge. The  purpose of this study is to analyze the influence of family empowerment on increasing maternal knowledge about parenting of preschool-age children. This study used quasi experimental design with t-test and linear regression analysis. Conducted in two areas in Bogor, the sample of this study was 32 mother in control group and 32 in treatment group. The treatment group involved in eight sessions of family empowerment. The result showed that there are no differences of maternal knowledge between control and treatment group in baseline data and there are significant differences in endline data. The result also indicates that there are positive effect of intervention of family empowerment which accounted for 30,8 per cent increasing on maternal knowledge about parenting of preschool-age children. Keywords: family empowerment, maternal knowledge, parenting, preschool.AbstrakPengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak merupakan hal penting terutama bagi yang memiliki anak usia prasekolah. Ibu yang berpengetahuan memadai akan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi anak-anak mereka dan berinteraksi dengan lebih baik. Intervensi pemberdayaan keluarga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tersebut. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap peningkatan pengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak usia prasekolah. Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan uji beda t serta analisis regresi. Tempat penelitian dilakukan di kota Bogor dengan contoh sebanyak 32 orang di kelompok kontrol dan 32 orang di kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan mendapat intervensi pemberdayaan keluarga sebanyak delapan pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada data awal antara kelompok kontrol dan perlakuan dan  pada data akhir terdapat perbedaan yang signifikan setelah intervensi diberikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa intervensi pemberdayaan keluarga berpengaruh positif sebesar 30,8 persen dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak usia prasekolah.Kata kunci: pemberdayaan keluarga, pengetahuan ibu, pengasuhan anak,  prasekolah
PENERAPAN TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI VERBAL ANAK DENGAN DISABILITAS MENTAL SEDANG “SMR” DI KELURAHAN SUKALUYU KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG Wahyudi Nasril
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.31

Abstract

AbstractThis article based on result of the research regarding application of Applied  Behavior Analysis (ABA) Therapy in improving verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”. The aim of this research; how far the implementation of Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy can increase verbal communication skills for child with moderate mental disabilities. This research uses a Single Subject Design and the research of hypotesis “is the application of Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy can improve verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”?. The hypothesis test, using two standard deviation procedure, and then based on the measurement results obtained by mean difference between baseline phase 1 to phase 2 are 10.86. This  value is higher than 2 standard deviations of mean in the phase baseline 1 is 8.02.  The meaning that interventions were performed are significant to improve verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”.Keywords: child with moderate mental disabilities, verbal communication skills, Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy AbstrakArtikel ini didasarkan pada hasil penelitian tentang penerapan Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dalam meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang "SMR". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang. Penelitian ini menggunakan Desain Subjek Tunggal dengan hipotesis penelitian "apakah Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang "SMR "?. Uji hipotesis, menggunakan dua prosedur standar deviasi,  kemudian berdasarkan hasil pengukuran diperoleh perbedaan rata-rata antara fase baseline 1 dengan baseline 2 adalah 10,86. Nilai ini lebih tinggi dari 2 deviasi standar pada fasebaseline 1 sebesar 8.02. Ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan adalah signifikan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan cacat mental sedang "SMR". Kata kunci: anak dengan disabilitas mental sedang, keterampilan komunikasi verbal, terapi Applied Behavior Analysis (ABA)
PENGEMBANGAN JARINGAN KERJA MITIGASI BENCANA KELOMPOK MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Setiyo Sanyoto
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.32

Abstract

AbstractThis study aims to understand the disaster risk reduction through the development of networks     landslide mitigation in the village of Pagerwangi. The method used in this study is a qualitative method, the design of action research (action research). Data collection techniques through the study of the documentation, in-depth interviews, observation and group discussion/ focus group discussions with key figures and administrators Commnity Disaster Management Group (CDMG). Examination of the validity of the data to 1) test the credibility, through: the extension of participation, triangulation, peer checking, adecuacy of references. 2) Test transferability, 3) Test dependability and 4) Test Confirmability. For data analysis through data reduction, data display, and drawing conclusion.The experiment was conducted in the village of Lembang district Pagerwangi West Bandung regency. The choice of location based on data from the Geological /PVMBG indicates that the region potentially high intermediate level of ground motion, the threat of landslides is high. The results produce a network model of disaster mitigation, characterized by the cooperation that has existed between the Village Community Disaster Management Group Pagerwangi with various parties, including the Geological Agency/ PVMBG. Results later reached an agreement of cooperation and commitment to work together with agencies/ government agencies in disaster mitigation efforts.This research has implications for social work practice where the researcher as a social worker applying practical practices social work in developing the network of disaster mitigation in the Village Pagerwangi. Theoritical implications of this research effort to develop a network that disaster mitigation work can be done if the parties already know each other between waking and mutual trust (trust).Keywords: development for disaster mitigation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya pengurangan resiko bencana tanah longsor melalui pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) di Desa Pagerwangi. Metode yang digunakan dalam penelitin ini yaitu metode kualitatif, dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi, wawancara mendalam, observasi dan diskusi kelompok/FGD dengan tokoh-tokoh kunci dan pengurus Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB). Pemeriksaan keabsahan data dengan 1) Uji kredibilitas, melalui: perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, 2) Uji transferability, 3) Uji dependability dan 4) Uji confirmability. Untuk analisan data dilakukan melalui reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.Penelitian dilaksanakan di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan data Badan Geologi/PVMBG menunjukkan bahwa wilayah tersebut berpotensi terjadi gerakan tanah tingkat menengah tinggi, ancaman bencana longsor cukup tinggi. Hasil penelitian menghasilkan suatu model jaringan kerja mitigasi bencana, ditandai dengan adanya kerjasama yang telah terjalin antara Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana Desa Pagerwangi dengan berbagai pihak, diantaranya dengan Badan Geologi/ PVMBG. Hasil kerjasama kemudian tercapai suatu kesepakatan dan komitmen kerjasama dengan instansi/lembaga pemerintah dalam upaya mitigasi bencana.Penelitian ini berimplikasi terhadap praktek pekerjaan social dimana peneliti sebagai pekerja social menerapkan praktek-praktek praktis pekerjaan sosial dalam upaya pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana di Desa Pagerwangi. Implikasi teoritis dari penelitian ini bahwa upaya pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana bisa dilakukan apabila antar pihak sudah saling mengenal dan terbangun rasa saling percaya (trust). Kata  kunci:   pengembangan   jaringan  kerja,   mitigasi  bencana,   Kelompok                       Masyarakat Penganggulangan Bencana (KMPB).
PEMENUHAN HAK RASA AMAN BAGI ANAK SEBAGAI IMPLEMENTASI HAK ANAK Enung Huripah
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.33

Abstract

AbstractThe right to security is one of the human right, even it is called the main right besides the right to life and freedom to be possessed by every human.Children protection problem become a very important concern and part of integral from the process and human right development dynamics. Children protection has been integrated in the national law that is KUHP Perdata, KUH Pidana and several legislation about children protection.One of children problems are children in conflict with the law, law system in Indonesia set a sense of status or existence of children in conflict with the law by providing support relating to the norm, institution, legal instruments or the implementation provision of children justice which is more in line with the dignity of Indonesia nation.Some understanding about children including: according to children justice legislation, according to the labor law. According to the Criminal Code of Children, civil law, marriage law. Child welfare is a system which can guarantee a child's life and development with reasonable growth, both spiritually, physically and socially.From various policy that regulates child protection, politics in Indonesia seem already directed to child protection. One of them is implemented in No. 23/2002 Legislation about Child protection which has been legalized on 22 October 2002.Although there has been a set of rules as the implementation of child rights policies implemented in the Child Protection Act can not guarantee the sense of security for children.So that Human Rights policy is not only become a slogan written rules which is lack of role in the protection of human rights, so the punishment for human rights violation must be applied correctly. Besides it is required seriousness of policy makers in evaluating the established policy implementation.Keywords: children, sense of security right fulfillment, children right  implement                   AbstrakHak atas rasa aman merupakan salah satu hak asasi manusia, bahkan hak ini disebut sebagai hak utama, disamping hak atas hidup dan hak atas kebebasan, yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Permasalahan perlindungan anak menjadi perhatian yang sangat penting dan menjadi bagian integral dari proses  dan dinamika pembangunan sumber daya manusia. Perlindungan anak sebenarnya telah terintegrasi dalam Hukum Nasional yaitu KUH Perdata, KUH Pidana dan sejumlah peraturan  perundang-undangan tentang  perlindungan anak.Salah satu dari permasalahan anak adalah anak-anak yang mengalami masalah dengan hukum, sistem hukum di Indonesia  menetapkan pengertian status  atau eksistensi anak yang bermasalahan dengan  hukum, dengan memberikan dukungan yang menyangkut  norma, lembaga, perangkat hukum, atau ketentuan penyelenggaraan peradilan anak yang lebih sesuai dengan harkat dan martabat Bangsa IndonesiaBeberapa pengertian tentang anak diantaranya;  Menurut Undang-undang pengadilan anak, menurut Hukum perburuhan. Anak menurut KUHP Anak menurut hukum perdata Anak menurut Undang-undang perkawinan.  Kesejahteraan Anak adalah suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannnya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Dari berbagai kebijakan yang mengatur perlindungan anak, nampak politik hukum di Indonesia sudah diarahkan pada perlindungan anak. Salah satunya diimplementasikan dalam Undang-Undang Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak telah di sahkan dan diundangkan pada tanggal 22 Oktober 2002. Meskipun  telah ada seperangkat peraturan sebagai implementasi kebijakan  HAM anak, ironisnya pengabaian terhadap hak-hak anak masih terus terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa HAM Anak yang diimplementasikan dalam UU Perlindungan Anak belum dapat menjamin rasa aman bagi anak.Agar kebijakan perlindungan HAM anak tidak hanya menjadi slogan/peraturan tertulis yang kurang dapat berperan dalam perlindungan HAM anak yang sesungguhnya, maka pemberian hukuman terhadap pelanggaran HAM anak harus diterapkan dengan sebaik-baiknya, disamping ini perlu kesungguhan dari para pemegang kebijakan dalam mengevaluasi implementasi kebijakan yang telah ditetapkannya.Kata kumci: anak, pemenuhan hak rasa aman, implementasi hak anak
PENGEMBANGAN RESILIENSI MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA KAYUAMBON KABUPATEN BANDUNG Ruman Syahfudin
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.34

Abstract

Abstract Kayuambon village has a high vulnerability to disaster and also occured landslide, it is amplified by disaster recapitulation data in Kayuambon village which is collected during the practicum showed that the frequent landslide in Kayuambon village.This research started by practicum focused on the community participation enhancement to prevent landslide, whereas this research aimed to expand participation through community resilience in facing landslide. The formulation of the research problem is how the community resilience development to landslide risk in Sukaampat Gadog Hamlet, Kayuambon Village, Lembang Subdistrict, West Bandung District. This research showed the community knowledge improvement about disaster risk and potential and the development of community in organizing themselves to landslide threat and the improvement of adaptation ability of community to prepare disaster mechanism to face landslide. This research also resulted practical implication that is community resilience development model on disaster risk. Theoritically, this research confirmed several assumptions from Folke about resilience development. Keywords : resilience, risk, landslide disaster Abstrak Desa Kayuambon memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana dan juga telah terjadi beberapa kejadian tanah longsor. Fakta ini diperkuat oleh data Rekapitulasi kejadian bencana di Desa Kayuambon.Penelitian ini dimulai dengan praktikum, yang berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam mencegah bencana tanah longsor. Penelitian ini memperluas peningkatan partisipasi yang dilakukan saat praktikum melalui pengembangan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengembangan resiliensi masyarakat terhadap risiko bencana tanah longsor di Kampung Sukaampat Gadog Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian tindakan (action research). Penelitian ini menunjukkan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai potensi dan risiko bencana melalui kegiatan sosialisasi, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengorganisir diri terhadap ancaman bencana tanah longsor melalui kegiatan restrukturisasi dan pembuatan tupoksi forum penanggulangan bencana dan meningkatnya kemampuan adaptasi masyarakat dalam menyiapkan mekanisme menghadapi bencana tanah longsor melalui kegiatan penghijauan. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa model pengembangan resiliensi masyarakat terhadap risiko bencana. Secara teoritik, penelitian ini juga mengkonfirmasi beberapa asumsi dari folke tentang pengembangan resiliensi. Kata kunci: resiliensi, risiko, bencana tanah longsor
“INDUK SEMANG” SEBUAH MODEL PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI KELOMPOK NELAYAN JAKAT MAKMUR KOTA BENGKULU TAHUN 2013 Yessilia Osira; Desy Afrita; Novi Hendrika Jayaputra
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.35

Abstract

Abstract Pantai Jakat is located in Kelurahan Bajak and Kelurahan Pasar Bengkulu in Bengkulu Municipality. In this area, there will be found informal activities done by workmen in which they are rentant of risk economically and socially, it means that they need any protection. One of informal sector in this areas are fishermen. This study is to analyze the model of social protection for that fisherman.This article was result of an action research with qualitative approach. Data collected from interview, observation, group focused discussion, and library research. It using to analyze the model of protection for fishermen including such as (1) fishermen profile, (2) problems/need of fishermen as an informal sector workmen, (3) potency and source of social protection for these workmen, (4) planning the following steps for the protection. The data valided by credibility test, transferrability test, dependebility test, and confirmability test. Data processed and analyzed as qualitatively.The result showed that fishermen had got risks economically and socially. Most of the risk was natural disasters such as stromy, losing canoe and net, and trawl. However, these workmen, has got potency, ability, and source for protection to anticipate the risks by grouping in a group of fishermen, group of vendor, wider access to the social insurance from government, assitancy from government and society. By comparing the problems/needs, potency, and source system, it was formulated a model for these workmen, especially fishermen. This model was modified from the system of ”induk semang” that combined to the capacity of fishermen through groups organizing was done by involving actively the group of fishermen, induk semang, society, government, and so on. Keywords: social protection, “induk semang”, fishermenAbstrakPantai Jakat berada di wilayah Kelurahan Bajak dan Kelurahan Pasar Bengkulu Kota Bengkulu. Pada kawasan ini ditemukan aktifitas pekerja sektor informal yang mengalami berbagai kerentanan, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga membutuhkan berbagai upaya perlindungan sosial. Salah satu pekerja sektor informal di kawasan ini adalah nelayan. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk perlindungan sosial bagi nelayan di Kawasan Pantai Jakat Kota Bengkulu.Artikel ini merupakan hasil penelitian tindakan (action research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data mengggunakan teknik wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi untuk mengkaji tentang: 1) profil nelayan, 2) masalah/kebutuhan nelayan, 3) potensi dan sumber perlindungan sosial bagi nelayan dan 4) menyusun rencana tindak lanjut perlindungan sosial bagi nelayan. Validasi data dilakukan melalui uji kredibilitas, dan uji dependability. Data kemudian diolah dan dianalisa secara kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan mengalami berbagai kerentanan, seperti halnya pekerja sektor informal lainnya yang tidak terlindungi secara ekonomi maupun sosial.  Bagi nelayan, kerentanan tersebut lebih diakibatkan oleh risiko kondisi alam yang tidak menentu seperti badai, risiko kerusakan/hilangnya kapal dan jaring, risiko persaingan usaha dengan adanya kapal trawl yang menggunakan pukat harimau, yang kesemuanya mempengaruhi hasil tangkapan. Meskipun demikian, nelayan juga mempunyai potensi, kemampuan dan sumber perlindungan sosial untuk mengantisipasi risiko-risiko yang ada, seperti adanya kelompok nelayan, kelompok pedagang, adanya “induk semang” bagi nelayan-nelayan yang tidak mempunyai kapal dan jaring sendiri, adanya peluang akses terhadap jaminan kesehatan masyarakat dari pemerintah, serta  berbagai bantuan pemerintah dan masyarakat. Dengan menyandingkan antara permasalahan/kebutuhan, potensi, dan sistem sumber yang dapat dijangkau, maka dapat dirumuskan alternatif model perlindungan bagi pekerja informal khususnya nelayan. Model ini merupakan modifikasi dari sistem” induk semang” yang dipadukan dengan penguatan kapasitas nelayan melalui kelompok. Pengorganisasian ini dilakukan dengan melibatkan secara aktif kelompok nelayan, induk semang, masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang terkait. Kata kunci: perlindungan sosial, induk semang, nelayan

Page 1 of 1 | Total Record : 6