cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS" : 10 Documents clear
PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI (PRSE) DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA Nurhayani Lubis
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.196

Abstract

Penelitian ini mengkaji Peran Tokoh Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) di Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, yaitu sebagai penggerak, pengorganisasi dan sebagai pengontrol, agar PRSE mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, menjangkau sumber-sumber produktif dan mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan informan 3 orang tokoh masyarakat dan 2 orang PRSE dengan Wawancara Mendalam dan Observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran tokoh masyarakat dalam pemberdayaan PRSE belum maksimal. Bentuk kegiatannya masih melanjutkan kegiatan sebelumnya berupa pembagian sembako pada saat menjelang Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Demikian pula dengan kegiatan pengembangan kapasitas PRSE, hanya berupa latihan keterampilan usaha ekonomi produktif, tidak diiringi dengan latihan keterampilan keterampilan mengemas produksi, strategi pemasaran dan pemberian bantuan modal usaha. Selanjutnya, pada kemampuan menjangkau sumbersumber produktif untuk mengatasi masalah ketiadaan modal usaha dan kelemahan dalam strategi pemasaran juga tidak diberikan. Alasannya, masa kerjanya yang baru, keterbatasan anggaran dan kurangnya tenaga lapangan yang membantu pelaksanaan kegiatan.
KECEMASAN ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI YAYASAN RUMAH AMAN SUMUR KABUPATEN NGANJUK Milla Sustika Dewi; Meiti Subardhini Subardhini; Yana Sundayani
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.197

Abstract

Penelitian ini tentang Kecemasan Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Yayasan Rumah Aman Sumur Kabupaten Nganjuk. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara empirik karakteristik anak korban tindak kekerasan seksual, aspek kecemasan yaitu somatis, kognitif dan perilaku serta harapan dari anak korban tindak kekerasan seksual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa anak korban tindak kekerasan seksual mengalami kecemasan somatis yaitu mata kabur, sakit kepala, mual, sakit perut, jantung berdetak lebih cepat dan badan terasa lemas. Kecemasan kognitif yang muncul pada anak korban tindak kekerasan seksual adalah menyalahkan oranglain, menyalahkan diri sendiri, susah berkonsentrasi berpikirtidak dapat mengendalikan masalah, takut pada pikiran sendiri, berfirasat buruk, gangguan tidur (mengigau), merasa takut dan ingin membalas (dendam) perilaku pelaku. Kecemasan perilaku yang muncul pada anak korban tindak kekerasan seksual yaitu menghindar, tidak mampu bicara, sering menangis, melamun dan tidak ingin sendiri. Kecemasan yang dialami anak korban tindak kekerasan seksual tentunya berpengaruh pada aktivitas dan kehidupan sehari-harinya. Anak korban tindak kekerasan seksual membuuhkan dukungan dan rasa aman agar kecemasannya dapat berkurang atau hilang. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program yaitu "Terapi Psikososial untuk Mengatasi Kecemasan Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Yayasan Rumah Aman Sumur Kabupaten Nganjuk". Program menggunakan metode socialcasework dengan menggunakan teknik terapi nourishment, Rational Emotiv Therapy (RET) dan terapi relaksasi. Melalui program ini diharapkan kecemasan dan trauma anak korban tindak kekerasan seksual berkurang atau hilang.
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EKS KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI PANTI SEKAR MAWAR LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Atirista Nainggolan
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.198

Abstract

Dukungan Sosial keluarga sangat dibutuhkan karena pihak Panti/ lembaga rehabilitasi tentu tidak dapat memulihkan kondisi korban penyalahgunaan NAPZA tanpa bantuan dari pihak lain khususnya keluarga sebagai unit sosial yang paling dekat dengan eks korban penyalahgunaan NAPZA. Penelitian tentang “Dukungan Sosial Keluarga pada Eks Korban Penyalahgunaan NAPZA di Panti Sekar Mawar merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan sosial keluarga terhadap eks korban penyalahgunaan NAPZA ditinjau dari aspek dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif dengan pendekatan kualitatif (analisis kualitatif) berdasarkan interpretasi dari data primer maupun data sekunder. Proposisi dari penelitian ini adalah bahwa Dukungan Sosial Keluarga terhadap eks korban penyalahgunaan NAPZA dapat membantu eks korban penyalahgunaan NAPZA dalam melakukan recovery (pemulihan) dan dapat menjalani hidupnya yang abstinen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diteliti menunjukkan hasil yang variatif, jawaban informan ada yang sangat bagus, tidak jelas dan sama sekali tidak relevan dengan pertanyaan. Namun demikian, setelah peneliti mengalisis dan mereduksi data dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut, yaitu: aspek emosional yang diperoleh dari 2 informan memberikan dukungan emosional dengan kategori cukup baik sedangkan 1 informan lainnya dengan kategori baik. Untuk aspek informatif, 2 informan memberikan informasi dengan cukup baik dan 1 informan lainnya kurang baik. Aspek instrumental yang diperoleh dari informan menunjukkan bahwa semua informan memberikan dan memenuhi semua kebutuhan residen dengan cukup baik dan untuk aspek penghargaan yang diperoleh 2 informan memberikan apresiasi atau penghargaan dengan cukup baik sedangkan 1 informan lainnya kurang baik.
KONSELING BAGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG Sri Ratna Ningrum
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.199

Abstract

Konseling merupakan proses di mana Anak dibantu secara pribadi agar dapat merasa dan berperilaku secara lebih memuaskan sehingga dapat mengembangkan perilaku yang lebih efektif dalam berhubungan dengan lingkungannnya. Konseling perlu diberikan kepada Anak yang sedang menjalani pembinaan di LPKA karena secara psikologis Anak berada pada situasi yang tidak mengenakkan, di mana ia harus berada jauh dari keluarga, harus menghadapi situasi di mana ia merasa dikucilkan oleh lingkungannya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konseling bagi Anak dilaksanakan oleh LPKA Kelas II Bandung. Untuk dapat memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai hal tersebut maka dipilih pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dengan empat orang informan. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas, peningkatan ketekunan, triangulasi, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji komfirmabilitas. Hasil penelitian Konseling Bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum di LKPA Kelas II Bandung menunjukkan bahwa konseling bagi Anak yang berkonflik dengan hukum di LPKA Kelas II Bandung merupakan bagian dari pemenuhan hak Anak sesuai dengan Pedoman Perlakuan Anak di LPKA. Harapan informan agar lebih banyak pihak yang peduli dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan kepada Anak, termasuk pelayanan konseling, maka pekerja sosial dapat menjadi bagian yang penting dalam proses ini sehingga penanganan Anak yang berkonflik dengan hukum dapat dilakukan secara komprehensif
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES DIVERSI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) ): STUDI DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I BANDUNG Elin Herlina
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.200

Abstract

Pendekatan penangan anak yang berhadapan dengan hukum telah bergeser dengan mempertimbangkan pemenuhan hak-hak anak dan tercapainya Keadilan Restoratif. Salah satu implementasi keadilan restoratif ditempuh melalui proses diversi. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses diluar peradilan pidana. Keterlibatan profesi pekerja sosial dalam prses diversi diatur dalam Undang Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Pekerja sosial memiliki peran yang sangat penting dalam dalam proses diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gabaran lebih mendalam tentang Peran Pekerja Sosial dalam proses diversi ABH yang ditangani oleh Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam pelenelitian ini adalah metoda deskriptif dengan penkekatan kualitatif, dengan informan sebanyak 5 orang yang terdiri 3 orang pekerja sosial dan 2 orang pembimbing kemasyarakatan. yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran penangan ABH di Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Bandung dan peran pekerjan sosial dalam proses diversi ABH. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu uji kredibilitas, keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Teknik analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa data kualitatif melaui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkn bahwa peran-peran yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam proses diversi anak yang berhadapan dengan hukum yaitu peran sebagai perencana, (planner), perantara (mediator), pemberi motivasi (motivator), pendidik (edukator) dan perantara (broker). Peran-peran tersebut sudah dilaksanakan dengan cukup baik, akan tetapi terdapat peran yang kurang maksimal dilaksanakan yaitu peran sebagai pendidik (edukator) dan peran sebagai perantara (broker)
KUALITAS HIDUP EKS PEKERJA MIGRAN LINTAS NEGARA DI DUSUN PUSAKAJATI DESA PUSAKARATU KECAMATAN PUSAKANAGARA KABUPATEN SUBANG Briyanwidi Utami; Denti Kardeti; Meiti Subardhini
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.201

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami eks pekerja migran lintas negara setelah kembali ke daerah asal di Dusun Pusakajati Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang “Kualitas Hidup Eks Pekerja Migran Lintas Negara di Dusun Pusakajati Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini aalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Samepl Wilayah dengan jumlah sasaran 57 jiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuesioner, wawancara tidak terstruktur, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dilakukan menunjukkan bahwa Kualitas Hidup Eks Pekerja Migran Lintas Negara berada pada tingkatan sedang atau cukup berkualitas hal tersebut ditunjukkan oleh total skor dari empat aspek. Aspek hubungan sosial termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 72,73 persen. Rekomendasi program untuk pemecahan permasalahan yaitu Pengembangan Kapasitas Eks Pekerja Migran Lintas Negara melalui Pembentukkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri atas penyuluhan mengenai pemberian motivasi serta strategi pemasaran, pelatihan dan produksi Abon Lele serta pembentukkan KUBE. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas eks pekerja migran lintas negara dalam memperoleh penghasilan melalui pemanfaatan waktu luang dan usaha bersama.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN PULAU-PULAU TERSELATAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA (MBD) PROVINSI MALUKU Hobarth Williams Soselisa
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.202

Abstract

Partisipasi memiliki kaitan erat dengan pembangunan, termasuk pembangunan pendidikan. Partisipasi masyarakat merupakan syarat penting bagi keberhasilan pembangunan itu sendiri. Begitu pula dengan partisipasi masyarakat Kecamatan Pulau pulau Terselatan dalam bidang pendidikan dasar yang dirasa perlu dioptimalkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk, faktor-faktor partisipasi serta merumuskan model partisipasi masyarakat di bidang pendidikan dasar di kecamatan Pulau-pulau Terselatan. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data observasi, interview mendalam, FGD dan studi dokumentasi. Data dikumpulkan dari kalangan birokrat, anggota dewan, kepala sekolah dan guru, tokoh agama, tokoh adat, LSM, tokoh pendidikan dan orang tua murid. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dikategorikan menjadi dua, yaitu partisipasi fisik dan non-fisik. Partisipasi fisik meliputi partisipasi financial, iuran wajib sekolah, sumbangan sukarela, partisipasi pembangunan sarana dan prasarana sekolah, infrastruktur dan relawan mengajar. Partisipasi non-fisik berupa sumbangan pemikiran, keterlibatan dalam rapat internal dan penyampaian aspirasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dikategorikan meliputi faktor internal, faktor personal dan faktor eksternal. Faktor internal, meliputi faktor psikologis masyarakat, yaitu masyarakat yang menerima perubahan dan yang tertutup pada perubahan. Faktor personal meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Faktor eksternal meliputi peran pemerintah daerah, pengaruh LSM/ masyarakat dan sektor swasta. Nama model partisipasi yang diformulasikan adalah Tiga Batu Satu Tungku. Model ini menitikberatkan pada aktor-aktor yang terlibat dalam pembangunan pendidikan dasar. Ketiga aktor tersebut adalah pemerintah daerah – sektor swasta – masyarakat (level makro); tokoh adat – tokoh agama – tokoh pendidikan/guru (level meso); guru – murid – orang tua murid (level mikro).
PERANAN PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENERAPKAN E-COMMERCE Ujang Muhyidin
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.203

Abstract

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui peranan pekerja sosial profesional dapat terlibat dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menerapkan ecommerce. Kajian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder dari hasil penelitian mengenai faktor hambatan yang dialami UMKM untuk menerapkan ecommerce dalam bisnisnya. Secara umum. UMKM di Indonesia yang telah menerapkan e-commerce masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah UMKM yang ada. Tahun 2018 jumlah UMKM 59,2 juta, yang sudah memanfaatkan platform online (ecommerce) dalam memasarkan produknya sebanyak 3,79 juta atau sebesar 6,4 %. Rendahnya penerapan e-commerce oleh UMKM ini disebabkan hambatan utamanya adalah sumber daya manusia, yakni kemampuan (capability) dan kemauan (Willingness) rendah, serta masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat UMKM akan manfaat e-commerce di era digital ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif deskriptif dengan menganalisis peranan peksos profesional dalam memberdayakan UMKM menerapkan e-commerce, dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kajian literatur. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa peksos profesional dapat berperan sebagai pelaku perubahan (change agent) memberdayakan UMKM dalam bisnis menggunakan e-commerce. Melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yaitu pemungkinan, penguatan, pelindungan, penyokongan dan pemeliharaan. Dapat berperan sebagai fasilitator, motivator, broker , advokator, dan inovator. Hasil kajian ini dapat membantu para stakeholder dalam pemberdayaan UMKM menggunakan e-commerce dengan melibatkan peksos profesional
IMPLEMENTASI SOCIAL SKILL TRAINING DALAMMENGATASI PERILAKU AGRESIF ANAK DIKELURAHAN PAJAJARAN KECAMATAN CICENDO KOTA BANDUNG Budi Surya Hadi Pratama; Meilani Dewi Setiamanah; Krisna Dewi Setianingsih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.204

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan perilaku sosial anak sering terjadi di masyarakat, perilaku yang sering dilakukan adalah berkatakasar, menentang, menantang, mendorong, memukul dan menendang. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan Desain Subjek Tunggal. Model penelitian yang digunakan yaitu model ABA yang terdiri dari tiga fase antara lain (a) Fase A1 (baseline) (b) Fase B (intervensi), dan (c) Fase A2 (hasil). Instrumen yang digunakan adalah lembar pencatatan obervasi perilaku. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dari “AJ, HR dan MAA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kuantitatif dengan menggunakan analisa visual. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa social skill training dapat mengatasi perilaku agresif terhadap salah satu subjek penelitian, dua subjek lainnya terlihat peningkatan kecenderungan perilaku agresif pada aspek berkatakasar dan menendang. Peneliti menyarankan sebagai bahan masukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan, sebaiknya orangtua dan tenaga pengajar lebih banyak mengajarkan pendidikan pembentukan kepribadian anak serta mengajarkan kata-kata yang baik kepada anak untuk pembentukan perilaku yang lebih baik.
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELOMPOK BANTU DIRI MEKARWANGI ANTI NARKOBA “MAN” DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BAGI MANTAN PENYALAHGUNA NAPZADI DESA MEKARWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Lerry Harsen Simatupang; Admiral Nelson Aritonang; Yuti Ismudiyati
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.205

Abstract

Kekambuhan adalah suatu proses dimana seorang mantan penyalahguna NAPZA (recovering addict) kembali menyalahgunakan NAPZA dari proses abstinensia yang sudah dijalani. Belum banyak cara yang efektif dalam mencegah seorang mantan penyalahguna untuk tidak menyalahgunakan NAPZA. Kelompok bantu diri (Self Help Group) merupakan salah satu tipe-tipe kelompok menurut Garvin (2011) dalam bimbingan sosial kelompok (Social Group Work).Kelompok bantu diri “MAN” yang dibentuk ini untuk melakukan upaya pencegahan kekambuhan para mantan penyalahguna NAPZA di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri”MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi. Model ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari model pencegahan kekambuhan yang telah dilakukan. Pengembangan kapasitas dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka menaikkan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Participatory Action Research (PAR). Sumber data yang diperoleh secara purposive dari anggota dan pengurus kelompok bantu diri “MAN”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik PEKA (Penilaian Kapasitas), wawancara mendalam (In-depth Interview), observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability.Hasil penelitian adalah terumuskannya rancangan model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi, meliputi Pelatihan pengorganisasian kelompok, Kegiatan kelompok bantu diri sharing circle tentang Pencegahan Kekambuhan bagi Kelompok Bantu Diri “MAN”. Hasil yang dicapai dalam rancangan model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan anggota dan pengurus, Kelompok Bantu Diri “MAN” dalam mengelola kelompok, mencegah kekambuhan, dan membangun kerja sama yang baik dengan pihak lain serta berkembangnya rencana kerja atau program dari kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10