cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 213 Documents
PENERAPAN CLIENT CENTERED THERAPY TERHADAP KLIEN “KK” YANG MENGALAMI GRIEVING DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI A KOTA BANDUNG Mulyadi Mulyadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 1 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i1.67

Abstract

AbstractGrief is the physical, psychological, social, and spiritual reactions to a significant loss in a person’s life. This study aims to obtain empirical description and analysis of the techniques of client centered therapy technique to give resolve of clients who have grieving in SLBN A Kota Bandung. The research method used in this study is Single Subject Design (SSD) N = 1. This study uses a model of multiple cross design variables. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data source used is the primary data source and secondary data source. Test the validity of using a statistical test with the formula of Pearson's product moment correlation and reliability testing using Chronbach Alpha technique. The results of this study were analyzed using the technique of quantitative analysis using the formula 2 standard deviations. The results showed that the applied client centered therapy technique can be used to give solve the grieving of respondent, including the ability to implement aspects of psychological, physical and social. Interventions performed using an individual approach.  Key words: grieving, client centered therapy technique Abstrak Grief adalah reaksi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual terhadap kehilangan di dalam kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empirik dan analisis terhadap tehnik client centered therapy untuk  memberikan menyelesaian masalah grieving yang dialami oleh klien di SLBN A Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject Design (SSD) N = 1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Uji validitas menggunakan test statistik dengan formula dari Parson’s dan uji relialibilitas menggunakan Chronbach Alpha technique. Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif menggunakan rumus 2 standar deviasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik client centered therapy dapat digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan grieving yang dialami oleh responden, yang mencakup kemampuan dalam aspek psikologi, fisik, dan sosial. Intervensi yang digunakan merupakan pendekatan individual. Kata kunci: grieving, teknik client centered therapy
PENERAPAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY PADA “HS” (STUDI KASUS EKS PENYALAHGUNA NAPZA YANG MENGALAMI AGRESIVITAS DI KELURAHAN CIBEUREUM KECAMATAN CIMAHI SELATAN BANDUNG) Asmini Asmini
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 1 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i1.68

Abstract

Abstract The implementation of Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) to “HS” (Case study of ex-drug abuser which in aggressiveness in Cibeureum Village Cimahi Selatan sub-district Bandung)The problem is which studied is as ex-fdrug abuser who experienced emotive and instrumental aggressiveness behavior experienced by “HS” is caused by irrational or negative thought to his father’s new family. The performed intervention is model A-B-C-D application and home assignment.  The aim of the research to implement Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) by using model A-B-C-D and home assignment in reducing aggressiveness behavior.The research method used to find and explore the meaning of social phenomenon that occured. The obtained meaning exploration is in natural setting based on the field result. Case study is method to understand individual conducted in integrative and comprehensively.The research method showed that The Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) can eliminate thought, emotion and aggressive behavior on “HS” to accept his father’s new family. HS began to eliminate negative thought about her step sister and step mother. He is able to show positive behavior marked by stopping push her step sister’s body, drop her father motorcycle, kick his father house fence and break a flower vas belong to her step mother. HS able tocreate inmate relationship with her father’s new family. Key words: Rational Emotive Behavior Therapy, ex-drug abuser, aggressivenes  Abstrak Penerapan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) pada “HS” (Studi Kasus Eks Penyalahguna Napza yang Mengalami Agresivitas di Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan Bandung).Permasalahan yang dikaji adalah eks penyalahguna Napza yang mengalami agresivitas, baik agresivitas emosional maupun instrumental. Perilaku agreesif yang dialami oleh informan “HS” disebabkan oleh adanya pemikiran irrasional atau negatif kepada keluarga baru ayahnya. Intervensi yang dilakukan adalah menerapkan Model A – B – C – D dan penugasan rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dengan menggunakan model A – B – C – D dan penugasan rumah dalam mengurangi perilaku agresif.Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian berupa studi kasus. Penelitian kualitatif dilakukan untuk menggali dan mengeksplorasi makna dari suatu fenomena sosial yang terjadi. Eksplorasi makna yang didapatkan berada dalam setting alamiah berdasarkan hasil di lapangan. Studi kasus merupakan suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dapat menghilangkan  pikiran, emosi, dan perilaku agresif pada “HS”. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesadaran dari diri “HS” untuk menerima kehadiran keluarga baru ayahnya. HS mulai menghilangkan pikiran negatif tentang adik tiri dan ibu tirinya. HS mampu memunculkan perilaku positif yang ditandai dengan cara menghentikan kebiasaan mendorong tubuh adik tirinya, menjatuhkan sepeda motor ayahnya, menendang pagar rumah ayahnya dan memecahkan pot bunga ibu tirinya. Bahkan, HS mampu menciptakan hubungan yang akrab dengan keluarga baru ayahnya. Kata kunci: Rational Emotive Behavior Therapy, eks penyalahguna NAPZA, agresif
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR MELALUI KELOMPOK KAMPUNG SIAGA BENCANA Amran Hadjaratin
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 1 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i1.69

Abstract

Abstract Indonesia is a region that has the potential to disasters. The research objectives determine the level of community participation. The scope of the research: include characteristics and social facts that exist in the community which is associated with increased community participation in landslide disaster risk reduction. According to Ach. Wazir Ws., Et al. (1999: 29) participation can be interpreted as a conscious person's involvement in social interaction in specific situations Act No  24 (2007) is a series of mitigation efforts to reduce disaster risk, through physical development or awareness and capacity building in facing the threat of disaster. Tukino et al (2009) the role of social work practice in risk reduction can be through the pre-disaster phase (prevention, mitigation, preparedness and early warning). The method used are a qualitative research with action research design, data collection techniques: documentation study, interviews, observation and discussion. The results showed that, community participation increased, increasing participation indicators of community behavioral changes such as the formation of Disaster Preparedness Village, the implementation of disaster management activities, enthusiastic citizens in participating in activities of mutual cooperation and environmental preservation. Discussion, the initial description of the public participation, the need for increased participation, action plan, implementation of the action, the evaluation process and the evaluation of results and reflections. Conclusions, the improvement of community participation, disaster prevention needs special attention from the local authorities in the implementation and sustainability of independent community conditions so that the bottom level of problem solving can be done by the community independently Key words: community participation, landslide disaster, disaster risk reduction  Abstrak Indonesia merupakan wilayah yang berpotensi terhadap terjadinya bencana. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. Ruang lingkup penelitian meliputi karakteristik dan fakta-fakta sosial yang ada dalam komunitas, terkait dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana tanah longsor. Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999: 29) partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar kedalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,  melalui    pembangunan    fisik    maupun penyadaran     dan   peningkatan   kemampuan   menghadapi ancaman bencana. Tukino dkk (2009) menyebutkan bahwa peranan praktik pekerjaan sosial dalam pengurangan risiko bisa melalui tahap prabencana (pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini). Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: studi dokumentasi, wawancara, observasi dan diskusi.  Gambaran awal partisipasi masyarakat dilihat dari kebutuhan dalam peningkatan partisipasi, rencana tindak, pelaksanaan tindakan, evaluasi proses, dan evaluasi hasil dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana meningkat Indikator peningkatan partisipasi dilihat dari perubahan perilaku masyarakat seperti terbentuknya Kampung Siaga Bencana, terlaksananya kegiatan penanggulangan bencana, antusias warga ikut serta dalam kegiatan, kegotongroyongan, dan pemeliharaan lingkungan. Penanggulangan bencana perlu ada perhatian khusus dari pemerintah setempat dalam pelaksanaan kegiatan serta keberlanjutan kondisi masyarakat yang mandiri sehingga penyelesaian masalah ditingkat bawah bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Kata kunci: partisipasi masyarakat, bencana tanah longsor, pengurangan risiko bencana 
PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS NETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA WYATA GUNA BANDUNG Mutmainah .
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.81

Abstract

Abstract This research aims to examine the implementation of cognitive behaviour therapy to self-confidence of people with disability at Wyata Guna Social Institution for People with Visual Impaired, the subject is 1 person, total visual impaired (IK), 20 years old, has low confidence according to the observation conducted in accordance with confidence characteristic by Peter Lauster (2002) related to stuttering, less participate in starting talk, aloof behaviour and supported by the score of Peter Lauster (2002) self-confidence test translated by Gulo that IK has low confidence characteristic. The method used action research with Single Subject Design ABA model which is aimed to monitor IK behaviour on baseline (A1), intervention and baseline (A2) phase.The result showed that the Cognitive Behavior Therapy intervention proved to enhance self-confidence of people with visual impaired. According to the observation there is a change in positive and significant that is proven from the hypothesis result to the bahavior where the deviation gained is greater than 2 standard deviant (2SD). Moreover it is also supported by the score of self-confidence test of Peter Lauster (2002) on the post-test that has increased with strong average category. Researcher also performed epsilon variable measurement to know the determination coefficient level with a score of 94% while the 6% is the epsilon variable outside factor of Cognitive Behavior Therapy such as influence from family especially parents and peer influence in the environment of subject that contributes to self-confidence of research subject (IK). The interview result showed that IK experienced positive benefit by following the intervention program. Key words: Cognitive Behavior Therapy, Self-Confidence Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan cognitive behavior therapy terhadap kepercayaan diri penyandang disabilitas netra di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung. Subjek penelitian berjumlah satu orang, penyandang disabilitas netra total (IK), usia 20 tahun, memiliki kepercayaan diri rendah berdasarkan observasi yang dilakukan sesuai dengan karakterisitik kepercayaan diri menurut Peter Lauster (2002) yang berkaitan dengan perilaku gagap, perilaku kurang berinisiatif dalam memulai pembicaraan, perilaku menyendiri, dan didukung juga berdasarkan skor Tes Kepercayaan Diri Peter Lauster (2002) diterjemahkan oleh Gulo bahwa IK memiliki kategori kepercayaan diri rata-rata lemah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action reseach), dengan desain penelitian Single Subject Design model ABA yang bertujuan memonitor perilaku IK pada fase baseline (A1), fase intervensi, dan fase baseline (A2).Hasil penelitian menunjukkan intervensi Cognitive Behavior Therapy terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas netra. Berdasarkan observasi yang dilakukan mengalami perubahan yang positif dan signifikan, hal tersebut terbukti pada hasil uji hipotesis terhadap perilaku di mana nilai selisih yang diperoleh lebih besar dari 2 standard deviant (2SD). Selain itu didukung pula dengan hasil skor tes kepercayaan diri Peter Lauster (2002) pada post-test yang mengalami peningkatan dengan kategori rata-rata kuat. Peneliti juga melaksanakan pengukuran variabel epsilon untuk mengetahu tingkat koefisien determinasi dengan nilai 94%, sedangkan 6% lagi adalah nilai dari variabel epsilon yaitu faktor di luar penerapan Cognitive Behavior Therapy berupa pengaruh dari keluarga terutama orangtua dan pengaruh teman sebaya dari lingkungan subjek yang berkontribusi terhadap peningkatan kepercayaan diri subjek penelitian (IK). Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa IK merasakan manfaat positif dengan mengikuti program intervensi. Kata kunci: Cognitive Behavior Therapy, Kepercayaan Diri
PENERAPAN TERAPI RASIONAL EMOTIF TERHADAP PENURUNAN RELAPSE SUBJEK “MI” EKS KLIEN BALAI REHABILITASI SOSIAL PAMARDI PUTRA DI KOTA BANDUNG Irma Nirmala Sari
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.82

Abstract

Abstract Relapse is a condition of some one returned to abuse drugs after several times experienced clean period or abstinence (recover) (Sarafino, 2006). The relapse peroblem experienced by the subject related to the his irrational thought about Drugs can help him to make a better creation. Emotive rational therapy is aimed to improve and change individual atitude by altering the way of thinking and subject irrational beliefs toward rational thought, then subject can improve self-quality and his happiness. The purpose of this research is to answer the problematic from the research, to gain result from case management about rehabilitation program in reducing the level of ex-drugs abuse relapse, while the special aim is to get a description about the influence of active-directive, Cognitive-Experential, Emotive-Experential, Behavioristic and subject conditional to handle his relapse and the influence of emotive rational therapy implementation to the level of emotional, mental and physical relapse of the subject. The method used quantitative single subject design model with data collection technique through the instrument measurement of relapse, observation, and documentation study. Validity test used Face Validity and reliabiilty test used Alpha Cronbach with SPSS (Statistical Package for The Social Science) version 2.0. Furthermore the results of the research were analyzed using quantitative analysis techniques with formula Two Standard Deviation (SD 2) to test the main hypothesis. The conclusion of of this research indicate that the Rational Emotive Therapy is effective to reduce subject’s relapse that solve the problem of irrational thinking became more rational and can reduce relapse rate of the subject. Key words: drugs abuser, relapse, irrational beliefs, rational emotive therapy Abstrak Relapse adalah kondisi seseorang yang kembali menyalahgunakan NAPZA setelah beberapa waktu mengalami periode bersih atau abstinence (pulih) (Sarafino, 2006). Permasalahan relapse yang dialami subjek berkaitan dengan pikiran irrasionalnya bahwa NAPZA dapat membantunya membuat suatu karya menjadi lebih baik. Terapi Rasional Emotif bertujuan untuk memperbaiki dan mengubah sikap individu dengan cara mengubah cara berpikir dan keyakinan subjek yang irasional menuju cara berpikir yang rasional, sehingga subjek dapat meningkatkan kualitas diri dan kebahagiaan hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab problematik dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil dari penanganan kasus tentang penerapan Terapi Rasional Emotif kepada eks penyalahguna NAPZA setelah menyelesaikan program rehabilitasi guna menurunnya tingkat relapse eks penyalahguna NAPZA, sedangkan tujuan khusus yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh aspek Aktif-Direktif, Kognitif-Eksperiensial,  Emotif-Eksperiensial,  Behavioristik, dan  Kondisional subjek untuk menangani relapsenya serta pengaruh implementasi Teknik Terapi Rasional Emotif terhadap tingkat kekambuhan emosi, mental, dan fisik subjek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif rancangan subjek tunggal (Single Subject Design) dengan menggunakan teknik pengumpulan data pengukuran menggunakan instrumen relapse, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan validitas muka (Face Validity) dan uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS (Statistical Package for The Social Science) versi 2.0. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus Two Standard Deviation (2 SD) untuk menguji hipotesa utama. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi Rasional Emotif efektif untuk menurunkan relapse subjek yaitu memecahkan masalah pemikiran irrasional menjadi lebih rasional serta dapat menurunkan tingkat relapse subjek. Kata kunci: penyalahgunaan narkotika, relapse, pemikiran irrasional, terapi rasional emotif
PENGUATAN JEJARING KELOMPOK USAHA BERSAMA FAKIR MISKIN “SEMANGAT USAHA” DI KABUPATEN BANDUNG Ramli Rahman; Kornelis Asmorom
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.83

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to produce the right model for Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin “Semangat Usaha” network strengthening. The method used in this research is qualitative research method with action research. The action research is a research used to make change to individual, group, and community in meeting their needs or to solve their problems. The Place of research conducted in RW 4 Pamubusan Cibiru Wetan Village, Cileunyi Sub-district, Bandung Regency. Data collected from 6 informants as primary data resource and related documents as secondary data. Network strenghening model of KUBE FM “Semangat Usaha” carried out through Production Improvement Training and Product Marketing, also The Cooperation Enhancement with Related Parties. The results proven that the implementation of the strengthening of KUBE FM “Semangat Usaha” networks in RW 4 Pamubusan Cibiru Wetan Village.Key words: network, Joint Venture Business, and poverty AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model yang tepat untuk penguatan jejaring Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin “Semangat Usaha”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk melakukan perubahan pada individu, kelompok, dan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan atau memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Tempat penelitian dilakukan di RW 4 Pamubusan Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Data diperoleh dari 6 informan sebagai sumber data primer dan dokumen terkait sebagai sumber data sekunder. Model penguatan jejaring KUBE FM Semangat Usaha dilakukan melalui Pelatihan Peningkatan Produksi dan Pemasaran Produk, serta Peningkatan Kerjasama dengan Pihak Terkait. Terbukti hasil pelaksanaan penguatan jejaring KUBE FM “Semangat Usaha” dapat menguatkan jejaring KUBE FM “Semangat Usaha” di RW 4 Pamubusan Desa Cibiru Wetan.Kata kunci: jejaring, Kelompuk Usaha Bersama, dan kemiskinan
PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DALAM PENGASUHAN ANAK OLEH KELUARGA YANG TELAH DIREUNIFIKASI DI KOTA BANDUNG Irniyati Samosir
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.84

Abstract

Abstract The formulation of the problems in this research is to identify the model for positive discipline in child care within the reunited families in Bandung. The sub problems is to identify application of positive discipline in reunited families, to identify the result of positive discipline, to identify the reflection of positive discipline by the reunited families and to identify the improved model of positive discipline. The objectives of this research are to identify the child care pattern in reunified families and identify practices of positive discipline in reunified families in order to stregthen child care in the family. This research is using qualitative approach with action research methods. The data collection is collected using depth interview, documentation study, observation and discussions with child, parents and family. Data check was done with 1) Credibility test which covers: observation extension, increasing perseverance, triangulation, professional discussions and member check; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Conformability. For data analysis was done by qualitative data analysis, which covers these steps: data reduction, data display and drawing conclusions and verifications. The participants in this research are children and family which have been reunited, with the parent educational background up to elementary school, most of the parents is working as a laborer and household domestic worker and do not have the knowledge and skill on care. The result of this research has shown the increase knowledge for parents and reunited families on the necessity, the rights and methods of child care. These knowledge and understanding has an impact on the care pattern and parents and family attitude towards the child. The outcome of this research is a practical implication of positive discipline model in family based care for reunited families. In theory, this research confirms various assumption on positive discipline approaches especially on the role of giving warmth during care, and assumption on the child development phases from Erik Erikson which urgently needs to be understood by parents in order for them to give care appropriately with the child’s development. Key words: Positive Discipline; Reunified; Family Based Care Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah model penerapan disiplin positif dalam pengasuhan anak oleh keluarga yang telah direunifikasi di kota Bandung. Sub-sub permasalahannya adalah bagaimana karakteristik dan interaksi anak dan keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana perencanaan model disiplin positif untuk keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana aplikasi disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana hasil yang dicapai dari penerapan disiplin positif, bagaiman refleksi terhadap penerapan disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penyempurnaan model penerapan disiplin positif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pola pengasuhan anak dalam keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penerapan disiplin positif kepada keluarga yang telah direunifikasi dalam rangka memperkuat pengasuhan anak dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian action research. Pengumpulan data diperoleh menggunakan teknik wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi dan diskusi dengan anak, orangtua dan keluarga.  Sedangkan pemeriksaan data dilakukan dengan: 1) Uji kredibilitas yang meliputi : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi teman sejawat dan membercheck; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Konfirmability. Untuk analisis data dilakukan melalui analisis data kualitatif, meliputi tahapan: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak dan keluarga yang telah direunifikasi, dengan latar belakang pendidikan orangtua tingkat SD, kebanyakan bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah tangga serta tidak memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan.  Hasil penelitian menunjukkan adanya penambahan pengetahuan orangtua dan keluarga yang telah direunifikasi mengenai kebutuhan, hak dan cara pengasuhan anak. Pengetahuan dan pemahaman tersebut berdampak kepada perubahan pada pola pengasuhan dan sikap orangtua dan keluarga terhadap anak. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa Model Penerapan Disiplin Positif dalam Pengasuhan oleh Keluarga yang Telah Direunifikasi. Secara teoritik, penelitian juga mengkonfirmasi beberapa asumsi tentang pendekatan disiplin positif khususnya tentang peran pemberian kehangatan dalam pengasuhan, serta asumsi tentang tahapan perkembangan anak dari Erik Erikson yang sangat perlu dipahami oleh orangtua agar dapat memberikan pengasuhan sesuai kebutuhan perkembangan anak.Kata kunci: Disiplin Positif; Reunifikasi; Pengasuhan Berbasis Keluarga
IMPLEMENTASI TEKNIK TOKEN EKONOMI BERBASIS KELOMPOK PADA PERILAKU PENYALAHGUNAAN INHALAN ANAK JALANAN DI YAYASAN DHARMA INSAN NUSANTARA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG Jesi Dian Suryani
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.85

Abstract

Abstract A Risk that have threaten street children at Insan Dharma Nusantara Foundations is drug abuse and the type of drug is inhalant. Inhalant abuse is seriously endanger to the healthy and safety of children, so that a rehabilitative efforts are needed to deal with inhalant abuse behavior on the street children at Insan Dharma Nusantara Foundation. The purpose of this research is to develop a model intervention to eliminate inhalant abuse behavior on street children at Insan Dharma Nusantara Foundations, by implementing a token techniques group based economy. The involvement of a group of peers increase children's motivation to change the behavior of inhalant abuse, because children get the support from their social circle. This research method is a qualitative approach and using participatory action research methods. Informants in this study are five street children fostered Insan Dharma Nusantara Foundations, they are KH, UJ, YD, BY and DK. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. Examination from validity of data use the persistence of observation techniques, triangulation and the adequacy of reference. Data analysis in this research are data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study indicate that the application of techniques of group-based token economy are effective in removing inhalant abuse behavior on street children in Insan Dharma Nusantara Foundation. The informants are also able to increase positive behavior, as demonstrated by involvement in working activities skills and exam package, which was organized by Insan Dharma Nusantara Foundation. This implementation is successful because  they get strong support from their neighborhood and their peer. This Techniques are implemented in five phases of activities, they are the preparation of the group, the early stages, the transition stages,working stages and ending phases. Key words: Street Children, Inhalants, Token Economy AbstrakRisiko yang mengancam anak jalanan dampingan Yayasan Dharma Insan Nusantara adalah penyalahgunaan NAPZA dengan jenis inhalan. Kondisi penyalahgunaan inhalan sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan anak, sehingga diperlukan upaya rehabilitatif untuk menangani perilaku penyalahgunaan inhalan pada anak jalanan dampingan Yayasan Dharma Insan Nusantara. Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan model intervensi untuk menghilangkan perilaku penyalahgunaan inhalan pada anak jalanan di Yayasan Dharma Insan Nusantara, dengan mengimplementasikan teknik token ekonomi berbasis kelompok. Keterlibatan kelompok teman sebaya meningkatkan motivasi anak dalam melakukan perubahan perilaku penyalahgunaan inhalan, karena anak memperoleh dukungan dari lingkungan. Metode penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan partisipatori. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu KH, UJ, YD, BY dan DK. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yaitu teknik meningkatkan ketekunan pengamatan, triangulasi dan kecukupan referensi. Analisa data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik token ekonomi berbasis kelompok efektif dalam menghilangkan perilaku penyalahgunaan inhalan pada anak jalanan di Yayasan Dharma Insan Nusantara. Para informan juga mampu meningkatkan perilaku positif, yang ditunjukkan dengan keterlibatan dalam kegiatan keterampilan menyablon dan ujian paket A yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Insan Nusantara. Keberhasilan implementasi model intervensi pada penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya dukungan kuat dari lingkungan teman sebaya dan adanya pemberian hadiah terhadap perubahan perilaku. Implikasi praktik yaitu model ini dilaksanakan dalam 5 tahapan antara lain tahapan persiapan kelompok, tahapan awal, tahapan transisi, tahapan bekerja dan tahapan pengakhiran.  Kata kunci: Anak Jalanan, Inhalan, Token Ekonomi
IMPLEMENTASI MODEL TASK-CENTERED PADA RESPONDEN YANG MEMILIKI GANGGUAN KEJIWAAN SKIZOAFEKTIF, POST-PARTUM PSYCHOSIS DAN BABYBLUES SYNDROME DI KOTA BANDUNG Umi Salamah
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.86

Abstract

Abstract Task-Centered Models include Cognitive-Behavior Therapy (CBT) and Task-Centered Therapy begins with light Cognitive Therapy  focuses on thoughts, next Behavioral Therapy focus on act and reward application. Behavioural therapy also as a preface into task-centered therapy as conditioning. Comorbid symptoms of anxiety, aggression, and depression are target of changes. Using methods of action research, with Single Subject Design with pattern model of A-B at one baseline period (control) and two intervention period (treatments phase). The purpose of this study is to proof main hypothesis H1 = Task-Centered Models can reduce symptoms of anxiety, aggression and depression of  respondent Y or H0 = Task-Centered Models can not reduce symptoms of anxiety, aggression and depression of respondent Y. Related with research setting, qualitative analysis of the research subjects should also be included. Hypothesis is tested by using the formula of 2 standard deviation (2 SD), visual analysis within and between conditions. Test result shows that the entire hypothesis is accepted  with  and fulfill criterias of visual analysis significant. Its concluded that intervention effectiveness define by motivation, participation and discipline,parent commitment is vital for therapy that demands action and consistency, maintaining cognitive of respondent are essential for reducing stressors of recurrence through recreational activity and positive emotion building.Key words: Psychiatric Social Worker, Psychiatric Disorder, Cognitive-Behavior Therapy, Task- Centered TherapyAbstrak Model Task-Centered meliputi Cognitive-Behaviour Therapy (CBT) dan Terapi Berpusat Tugas (Task-Centered), dimulai oleh Terapi Kognitif ringan yang fokus pada pikiran, kemudian Terapi Behavioral fokus pada kegiatan (tindakan) tujuan dan penentuan bentuk imbalan (rewards). Terapi Behavioural menjadi pengantar terapi berpusat-tugas yang bersifat conditioning. Gejala penyerta anxiety (kegelisahan), aggression (agresifitas), dan depression (depresi) merupakan target perubahan. Pilihan metode penelitian yaitu penelitian tindakan (action research) dengan Desain Subjek Tunggal (Single Subject Design) dengan pola A-B dalam satu periode baseline (kontrol) dan dua periode intervensi (treatment phase). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis utama; H1= task-centered model dapat menurunkan gejala anxiety, aggression dan depression responden Y atau H0= task-centered model tidak dapat menurunkan gejala anxiety, aggression dan depression responden Y. Berkaitan dengan setting penelitian, penjelasan kualitatif cukup penting untuk dilakukan. Secara kuantitatif, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus 2 standard deviation (2 SD) dan analisis visual dalam kondisi. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa hipotesis diterima ( ) dan memenuhi kriteria signifikansi dalam analisis visual. Kesimpulan penelitian adalah efektifitas intervensi ditentukan motivasi, peran serta dan tingkat kedisiplinan, komitmen orangtua penting dalam terapi yang menuntut aksi dan konsistensi responden, penekanan kognitif responden menurunkan stressor kekambuhan melalui kegiatan rekreatif dan positive emotion building.Kata kunci: Pekerja Sosial Medis Setting Kesehatan Mental, Gangguan Kejiwaan, Terapi Kognitif-Behavior, Terapi Berpusat Tugas
PEMANFAATAN ASET KOMUNITAS MELALUI PENDEKATAN APPRECIATIVE INQUIRY DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Jaeni Dahlan
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.87

Abstract

Abstract This research aims to describe the community asset utilizing throught using Appreciative Inquiry Approach, describing reflection of the first model, describing implementation of the first model development throught Appreciative Inquiry and formulating the final model of community asset utilizing throught Appreciative Inquiry Approach in poverty reduction in Cihampelas Village West Bandung Subdistrict. The community assets consists of natural, material, social, financial, human and politic. Appreciative Inquiry Approach implemented in the four-stage process consisting of 4d Discovery, Dream, Design and Destiny. This research used qualitative approach with action research method. The collection of data was obtained using the technique of participation observation, in-depth interviews, focus group discussion (FGD), the documentation studies. This research show the result of an increase in self confidence and capacity and the increased capacity of KUBE formed in developing their bussines. The implications of the research is to increase the income and expenditure reduction of the poor, The research also yields practical implications in the form of community asset utilization design theoretically, this also confirm some of the basic assumption of Green and Haines (2009) namely the important role of human resources (human assets and social assets) in developing other assets. Key words: community assets, Appreciative Inquiry, poverty reduction Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan aset komunitas melalui teknik Appreciative Inquiry, menggambarkan refleksi desain awal, memberikan pengembangan desain awal dan tersusunnya desain akhir pemanfaatan aset komunitas melalui teknik Appreciative Inquiry di Desa Cihampelas.  Aset komunitas yang dimaksud meliputi aset alam, aset material, aset sosial, aset finansial, aset manusia dan aset politik. Pendekatan  Appreciative Inquiry dilaksanakan dalam 4 tahap proses 4D yang terdiri dari Discovery, Dream, Design dan Destiny.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian action research. Penggumpulan data diperoleh menggunakan teknik observasi berperan serta, wawancara mendalam, Diskusi Kelompok Terfokus (FGD), studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan hasil adanya peningkatan kepercayaan diri  dan kapasitas masyarakat serta peningkatan kemampuan KUBE yang dibentuk dalam mengembangkan usahanya. Implikasi dari penelitian adalah peningkatan pendapatan dan pengurangan pengeluaran masyarakat miskin. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa Desain Pemanfaatan Aset Komunitas secara teoritik, penelitian ini juga mengkonfirmasi beberapa asumsi dasar dari Green dan Haines (2009) yaitu peran penting sumber daya manusia (aset manusia dan aset sosial) dalam mengembangkan aset lain. Kata kunci: aset komunitas, pendekatan Appreciative Inquiry, penanggulangan kemiskinan

Page 7 of 22 | Total Record : 213