cover
Contact Name
M. Zaenuri S Hidayat
Contact Email
zaenuri4n6@gmail.com
Phone
+628156976270
Journal Mail Official
pdfiindonesia@gmail.com
Editorial Address
Medical Faculty, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Jl. Dr. Gumbreg, Medical Street, Mersi, Purwokerto Central Java 53122 Telp. (0281) 622022, Fax. (0281) 624990
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
ISSN : 26562391     EISSN : 3032310X     DOI : https://doi.org/10.20884/jfmi
Core Subject : Health,
Indonesian Forensic and Medical Journal is an official scientific media and professional organization of the Indonesian Forensic Doctors Association (PDFI) which is twice edition a year (June & December). This journal contains the results of research, literature reviews, case reports, case studies and other scientific results in the Forensic Medicine and Medicolegal Science Field. The editorial board accepts submissions of manuscripts for publication, from academics of Forensic Medicine and Medicolegal, Professionals and other academic communities who fulfill the published requirements in accordance with the guidelines of writing, and have been reviewed by partners
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia" : 7 Documents clear
Pengendalian Infeksi Covid-19 pada Pengelolaan Kasus Meninggal di Luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Beta Ahlam Gizela
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4526

Abstract

Tujuan: Artikel ini bertujuan merumuskan pemecahan masalah risiko penyebaran Covid-19 pada pengelolaan kasus meninggal di luar Fasyankes.Metode: Artikel ini disusun berdasarkan penelitian kualitatif.Hasil: Kasus meninggal di luar Fasyankes dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Tingginya jumlah kasus reaktif tes antigen Covid-19 dari hasil sampling pemudik menggambarkantingginya kemungkinan keberadaan virus dalam tubuh pasien yang meninggal oleh sebab bukanCovid-19. Pengelolaan kasus meninggal di luar Fasyankes dilakukan secara sukarela olehmasyarakat tanpa standar minimal keamanan terkait pengendalian infeksi. Standarisasipengendalian infeksi dan penanganan limbah pada pengelolaan kasus meninggal di luar Fasyankesmenjadi bagian penting dalam upaya menekan penularan Covid-19 di dalam komunitas.Penanganan limbah dilakukan dengan memperhatikan jarak aman terhadap pemukiman dan risikoperembesan air tanah ke sumber air warga.Kesimpulan: Pengendalian infeksi Covid-19 pada pengelolaan kasus meninggal di luarFasyankes dapat dilakukan dengan penyediaan tempat khusus pengelolaan jenazah di sekitarpemakaman dan pelaksanaannya dalam pantauan relawan terlatih.
Data Genetik dari Empat Lokus Short Tandem Repeat (STR): TPOX, D3S1358, D7S820, dan CFS1PO pada Populasi Indonesia Busyra Busyra
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4527

Abstract

Tujuan: Mengetahui frekuensi alel dan parameter forensik dari empat lokus TPOX, D3S1358, D7S820, dan CFS1PO short tandem repeat (STR) pada populasi Indonesia Metode: Data didapatkan dari rekam medis pasien uji paternitas di RSUP Dr. Sardjito/Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sepanjang tahun 2010-2019. Didapatkan sejumlah 102 individu yang tidak berhubungan darah. Frekuensi alel dan parameter forensik dihitung menggunakan perangkat lunak Power Stats, sedangkan Hardy-Weinberg equilibrium (HWE) dihitung dengan perangkat lunak Genepop. Parameter forensik adalah matching probability/probability of identity (PI), power of discrimination (PD), polymorphism information content (PIC), power of exclusion (PE), dan typical paternity index (TPI). Hasil: Lokus TPOX memiliki PI 0,249, PD 0,751, PIC 0,55, PE 0,288, TPI 1,24, frekuensi alel homozigot 40,2% dan heterozigot 59,8%. Lokus D3S1358 memiliki PI 0,126, PD 0,874, PIC 0,70, PE 0,535, TPI 2,13, frekuensi alel homozigot 23,5% dan heterozigot 76,5%. Lokus D7S820 memiliki PI 0,097, PD 0,903, PIC 0,72, PE 0,451, TPI 1,75, frekuensi alel homozigot 28,6% dan heterozigot 71,4%. Lokus CFS1PO memiliki PI 0,122, PD 0,878, PIC 0,68, PE 0,467, TPI 1,81, frekuensi alel homozigot 27,6% dan heterozigot 72,4%. Nilai p dari uji probabilitas Hardy-Weinberg adalah 0,0038, 0,3625, 0,3642, dan 0,3320 berturut-turut untuk TPOX, D3S1358, D7S820, dan CFS1PO. Kesimpulan: Lokus D7S820 adalah yang paling informatif dari keempat lokus yang diperiksa, sedangkan lokus TPOX memiliki kemampuan membedakan yang paling kecil. Selain TPOX, ketiga lokus D3S1358, D7S820, dan CFS1PO sesuai dengan Hardy-Weinberg equilibrium.
Pengenalan Wajah Dengan Menggunakan Smartphone : Sistematik Review Herratri Wikan Nur Agusti
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4528

Abstract

Latar Belakang : Pengenalan biometrik pada individu yang berdasarkan pada ciri perilaku dan ciri biologis individu tersebut saat ini menjadi topik yang tren. Biometrik sudah banyak digunakan terutama di bidang forensik dan hukum yang berhubungan dengan kontrol perbatasan, penipuan finansial, dan keamanan cyber. Salah satu pengenalan biometrik yang sedang popular adalah pengenalan wajah. Smartphone dapat digunakan sebagai salah satu media dalam mengenali wajah seseorang. Tujuan penelitian adalah mengetahui akurasi dari berbagai sistem pengenalan wajah dengan menggunakan aplikasi di smartphone. Metode penelitian : Database literatur yang digunakan adalah crossref dan google scholar dengan aplikasi publish or perish pada tahun 2018-2020. Kata kunci yang digunakan adalah face recognition, facial recognition, dan smartphone. Kriteria eksklusi yaitu jurnal berbayar, abstrak saja, konferensi, komentar, editorial, laporan kasus, letter, chapter buku. Hasil : Total jurnal pencarian berjumlah 400 buah dengan index h1 sebanyak 10 buah dan jurnal terduplikat 21 buah, Topik yang dianalisis cukup komplek seperti sensor dan sistem aplikasi yang digunakan oleh peneliti serta kesulitan dan keterbatasan dari penelitian. Kesimpulan : akurasi pengenalan wajah dengan menggunakan smartphone bergantung pada sensor, sistem aplikasi yang digunakan untuk mengenali, algoritma dan data set pada smartphone.
Reliabilitas Rugae Palatal Untuk Identifikasi Manusia Pada Jenis Kelamin, Transgender, Populasi Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, dan Golongan Darah - Tinjauan Pustaka Sistematis Muhammad Yusuf Arrozhi
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4530

Abstract

Latar belakang: Palatal rugae atau rugae palatal berbentuk irregular dan asimetris, bersifat unik dan individual yang berada dalam rongga mulut sehingga lebih terlindungi dari trauma. Tujuan: Untuk meninjau pustaka secara sistematis pola rugae palatal dalam membantu identifikasi manusia dari jenis kelamin, transgender, populasi kaukasoid, negroid, mongoloid, dan golongan darah individu. Metode: Tinjauan sistematis dirancang menurut Item Pelaporan Pilihan Untuk Tinjauan Sistematis. Sepuluh database elektronik dicari sebagai sumber informasi utama. Hasil: Pencarian sistematis menghasilkan 375 penelitian, hingga dipilih sebanyak 18 penelitian untuk dianalisis. Rugae palatal melalui analisis statistik secara signifikan dapat mengidentifikasi jenis kelamin, transgender, populasi kaukasoid, negroid, dangolongan darah namun tidak signifikan dalam mengidentifikasi populasi mongoloid. Kesimpulan: Rugoscopy adalah pembacaan rugae palatal untuk menegakkan identitas seseorang, sehingga dapat mencocokkan data antemortem dan postmortem rugae palatal individu. Mayoritas rugae palatal dianalisis menggunakan klasifikasi Thomas dan Konze. Rugae palatal bersifat unik, namun hanya dapat digunakan sebagai metode tambahan atau alternatif dalam identifikasi manusia. Tidak signifikan pada penelitian rugae palatal populasi mongoloid karena tidak terdapat penelitian yang membandingkan antara populasi mongoloid dengan populasi lain.
Strategi Pembelajaran Ilmu Kedokteran Forensik pada Tahap Akademik Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Melalui Modul “Transportation Injury” Blok Elektif yudha Nurhantari
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4531

Abstract

Tujuan: Mencari strategi untuk memberikan pembelajaran materi Ilmu Kedokteran Forensik yang menjadi terbatas penyampaiannya dalam tahap akademik. Sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di program studi Pendidikan Kedokteran FK-KMK, hanya sebagian kecil dari materi kedokteran forensik yang termasuk dalam blok-blok yang ada. Sebagian besar materi diberikan pada tahap profesi. Hal ini menjadikan beban bagi kami saat rotasi klinik, karena terbatasnya priorknowledge mahasiswa. Metode: mengusulkan suatu modul tentang kedokteran forensik yang menarik untuk ditawarkan sebagai salah satu modul dalam blok elektif pada tahun ke-4. Pendanaan penyusunan modul diperoleh melalui hibah pembelajaran yang ditawarkan bagi dosen FK-KMK UGM. Hasil : telah disusun modul berjudul “Transportation Injury” yang ditawarkan pada semester genap tahun 2020. Seluruh kuota penuh dipilih oleh mahasiswa baik kelas reguler maupuh internasional. Modul ini juga menghadirkan narasumber Professor Yasuhiro Ueno, Ph.D, dari Departemen of Kegal Medicine, Faculty of Medicine, Kobe University Japan, sebagai mitra kerjasama. Kesimpulan: Keterbatasan materi ilmu kedokteran Forensik pada tahap akademik Program Studi Pendidikan Kedokteran dapat dilakukan dengan melakukan inovasi menarik melalui penyusunan modul pada blok elektif.
QUALITATIVE RESEARCH IN FORENSIC MEDICINE IN INDONESIA: SCOPING REVIEW OF THE CURRENT SITUATION AND POTENTIAL FOR IMPROVING EVIDENCE-BASED PRACTICE temmy mahendra
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4532

Abstract

Purpose: Research is one of the most important efforts to increase evidence-based practice (EBP) in the field of medicine, including forensic medicine. Of the various existing research methods, qualitative methods have not been widely used in forensic medicine, especially in Indonesia. This study aims at determining the current situation of the use of qualitative research methods in forensic medicine in Indonesia and their potential application in increasing EBP. Methods: This study is a scoping review using electronic search engines and databases with various combinations of keywords related to qualitative research methods and forensic medicine. The search was carried out on keywords in the titles and abstracts of published scientific papers, both in Indonesian journals and foreign journals written by Indonesian authors. The advantages, disadvantages, potentials, challenges, and barriers to the use of qualitative research methods in forensic medicine are also discussed. Results: Qualitative research methods have not been widely used in the field of forensic medicine in Indonesia. Qualitative methods can be useful in researching topics that require more profound exploration of a phenomenon and its influencing factors, especially in studying new phenomena. Potential bias can indeed occur because of the relatively more prominent role of the researcher in data collection and interpretation, but this can be overcome by using research techniques that maintain scientific rigor. Conclusion: There is still a vast potential for qualitative research to improve EBP in forensic medicine in Indonesia.
Tantangan Tatalaksana Jenazah COVID-19 Antara Jakarta Dan Bali Tahun 2020 Serta Alternatif Solusinya: Studi Perbandingan klarisa .; yudy .; karen esrella
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v2i2.4589

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 menjadi perhatian masyarakat dunia karena penularan yang cepat, tingkat kematian yang tinggi, dan pengetahuan yang masih sangat minimal terhadap virus tersebut. Perbedaan penanganan jenazah COVID-19 dengan praktik yang dilakukan selama ini sangatlah berbeda. Banyak penolakan terjadi saat melakukan tatalaksana jenazah COVID-19 sehingga dalam tulisan ini kami ingin mengetahui alasan apa saja yang menjadi penghalang pelaksanaannya dan juga bagaimana jalan keluar untuk menghadapi hal tersebut dalam rentang waktu antara Februari – November 2020. Peneliti melakukan penelitian dengan metode studi potong lintang. Pengumpulan data dari penolakan-penolakan yang terjadi didapatkan bahwa pengetahuan seorang dokter forensik terhadap adat istiadat, kepercayaan, sosial budaya dan cara pandang masyarakat terhadap COVID-19 di daerah kerjanya akan sangat membantu dalam hal tatalaksana jenazah COVID-19. Hal tersebut juga sebaiknya diiringi dengan pengetahuan tentang sifat dan cara kerja COVID-19 di tubuh jenazah sehingga potensi penularannya ke manusia hidup dapat minimal. Koordinasi dengan pihak terkait seperti Satgas COVID-19 yang digencarkan, komunikasi yang baik dengan keluarga, sosialisasi ke masyarakat, pemberian cairan pengawet dengan tujuan mengurangi kemampuan hidup virus, pelaksanaan pencegahan infeksi sebaik mungkin menjadi kunci agar tatalaksana jenazah COVID-19 dapat diterima oleh masyarakat. Termasuk penundaan pelaksanaan penguburan atau kremasi tetap dapat terlaksana. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan kondisi adat istiadat, kepercayaan, sosial budaya di Jakarta dan Bali secara nyata memberikan tantangan yang berbeda dalam tatalaksana jenazah COVID-19. Penyesuaian tatalaksana jenazah COVID-19 diperlukan agar hambatan dapat dikurangi. Proses mempelajari dan mengetahui perbedaan ini diharapkan menjadi motivasi dan salah satu bentuk jalan keluar bagi daerah lainnya dan menjadi masukan dalam pembuatan kebijakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7