cover
Contact Name
Teng Sutrisno
Contact Email
tengsutrisno@petra.ac.id
Phone
+6231-2983139
Journal Mail Official
tengsutrisno@petra.ac.id
Editorial Address
Gedung P lantai 5, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya, Jawa Timur 60236, Indonesia.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 14109867     EISSN : 26563290     DOI : https://doi.org/10.9744/jtm
Jurnal Teknik Mesin (JTM) merupakan Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin yang dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra. JTM terbit pertama pada April 1999. JTM telah mendapatkan akreditasi Jurnal Nasional oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan SK-Nomor: 02/Dikti/Kep/2002, SK-Nomor :43/DIKTI/Kep/2008. JTM diterbitkan setiap bulan April dan Oktober. Tujuan penerbitan jurnal ini antara lain adalah untuk: Menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman/terapan dan temuan baru para ilmuwan atau praktisi di bidang teknik mesin. Meningkatkan motivasi para ilmuwan dan praktisi untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu di bidang teknik mesin
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999" : 12 Documents clear
Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut Juliana Anggono; Soejono Tjitro
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are two kinds of sacrificial anodes available to protect steel structure in the marine environment; they are zinc and aluminum alloy. This research studies their performance by conducting galvanic corrosion test in the substitute ocean water. The performance evaluated covers potential of protection, galvanic current, capacity and efficiency, the rate of anode consumption, the induction time, and their corrosion form. The result shows that aluminum alloy has galvanic current and anode capacity higher than the zinc alloy. It is also found that this alloy gives the higher efficiency and shows the lower anode consumption rate than the zinc alloy. From the macro photographs, it is found that these two alloys corrode locally by pitting formation. Abstract in Bahasa Indonesia : Terdapat dua jenis paduan anoda korban yang digunakan untuk memproteksi struktur baja karbon di lingkungan air laut, yaitu paduan aluminium dan paduan seng. Penelitian ini bertujuan mempelajari kinerja dua jenis anoda korban tersebut dengan melakukan uji korosi galvanik dalam lingkungan pengganti air laut. Kinerja yang diukur adalah potensial proteksi, arus galvanik, kapasitas anoda, efisiensi anoda, laju konsumsi anoda, waktu induksi, dan pola korosi anoda. Hasil penelitian menunjukkan anoda korban paduan aluminium menghasilkan arus galvanik dan kapasitas anoda yang lebih besar daripada paduan seng. Demikian pula efisiensi paduan aluminium lebih baik dan laju konsumsinya lebih rendah daripada paduan seng. Dengan foto makro tampak bahwa pola korosi yang terjadi pada kedua jenis paduan menunjukkan anoda korban tidak terkorosi secara merata, melainkan terjadinya korosi pitting pada permukaannya. Kata kunci : proteksi katodik, anoda korban, lingkungan pengganti air laut.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Efisiensi Inhibisi Asam Askorbat (Vitamin C) pada Laju Korosi Tembaga Soejono Tjitro; Juliana Anggono
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corrosion rate can be reduced by adding inhibitor and inhibition efficiency is a measure if its ability to suppress corrosion. The result of the immersion tests show that the inhibition efficiencies are different on each environment. Addition of 50 ppm of ascorbic acid results in the highest efficiency for NaC1 and CaCO3 environment while for Ca SO4 environment needs 100 ppm. Abstract in Bahasa Indonesia : Pemberian inhibitor dapat mengurangi laju korosi dan kemampuannya untuk menginhibisi diukur dari efisiensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi berbeda-beda pada lingkungan yang berbeda. Penambahan inhibitor yang paling efisien untuk lingkungan NaCl dan CaCO3 dalah 50 ppm asam askorbat sedangkan untuk lingkungan CaSO4 adalah 100 ppm asam askorbat. Kata kunci : laju korosi, efisiensi inhibisi, asam askorbat.
Perbaikan Karakteristik Aerodinamika pada Kendaraan Niaga Soejono Tjitro; Agus Aria Wibawa
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A vehicle must have a high performance to be up against aerodynamic force that effect its stability and response. Vehicle's performance can be controlled by modifying their characteristic. In this research, vehicle's model is modified by the installation of accessories, such as : air foil, air dam, side air dam, spoiler, and dress up. The speed of the vehicle was varied in this research. The result of this research shows that add accessory has a unique effect on the aerodynamic force. Abstract in Bahasa Indonesia : Performansi tinggi pada kendaraan dibutuhkan dalam menghadapi gaya aerodinamis. Di mana gaya-gaya aerodinamis ini mempengaruhi kestabilan dan respon kendaraan. Performansi kendaraan dapat dikendalikan dengan mengatur dan mengendalikan karakteristik kendaraan. Dalam penelitian ini, model kendaraan ditambahkan asesoris, seperti : air foil, air dam, side air dam, spoiler, dan dress up dengan memvariasi kecepatan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan asesoris menimbulkan akibat yang unik pada gaya aerodinamis. Kata kunci : aerodinamis, gaya hambat, gaya angkat
Unjuk Kerja Pemanas Air Jenis Kolektor Surya Plat Datar dengan Satu dan Dua Kaca Penutup Rahardjo Tirtoatmodjo; Ekadewi Anggraini Handoyo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warm water is needed by humanbeing to take a bath, wash their clothes, their dishes etc. By the photothermal conversion, the solar energy can be used to heat the water. Flat solar collector is a tool which is used to capture energy of sun radiation then convert it into heat to heat up water in collector's pipe. The number of glass cover used effects the performance and efficiency of the collector. From this research, it is found that the efficiency of the collector is better when the cover used are two glasses than one glass. The temperature difference of incoming and outgoing water in the collector using 2 glasses 17oC higher than that of 1 glass. Abstract in Bahasa Indonesia : Air panas dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci baju, piring dan lain sebagainya. Dengan konversi fotothermal, maka energi panas matahari dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air. Sebuah kolektor surya plat datar digunakan untuk memerangkap energi panas matahari dan panasnya diteruskan ke pipa-pipa yang berisi air sehingga terjadi peningkatan suhu dari air yang berada di dalam pipa tersebut. Jumlah kaca penutup dari kolektor memepengaruhi unjuk kerja dari kolektor. Secara umum diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan dua buah kaca penutup diperoleh efisiensi yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan satu kaca. Perbedaan suhu antara air keluar kolektor dan yang masuk ke kolektor dengan 2 kaca penutup bisa lebih tinggi hingga sekitar 17°C dibandingkan kolektor dengan sebuah kaca penutup. Kata kunci : energi tak habis terpakai, kolektor panas matahari, konversi photothermal, pemanas air
Sistem Injeksi Hidrogen untuk Mengurangi Emisi Hidrokarbon Philip Kristanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor vehicles are one of the source emissions of hidrocarbon to atmosphere because of incomplete combustion in combustion chamber, so there are more emissions hidrocarbon from exchaust pipe. One of the method can be used to reduce hidrocarbon emissions from exchaust manifold are injecting hidrogen after combustion process for burning hidrocarbon in exchaust pipe. Abstract in Bahasa Indonesia : Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber emisi hidrokarbon ke atmosfir terutama akibat tidak sempurnanya pembakaran di ruang bakar, sehingga banyak diemisikan hidrokarbon dari saluran buang. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi dari saluran buang adalah melalui sistim injeksi hidrogen setelah proses pembakaran untuk membakar hidrokarbon di saluran buang. Kata kunci : Injeksi Hidrogen, Hidrokarbon, Elektrolisa
Peningkatan Unjuk Kerja Motor Diesel dengan Penambahan Pemanas Solar Rahardjo Tirtoatmodjo; Willyanto Anggono
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The imperfect combustion process will be a problem in the development effort of diesel engine's performance. Nonhomogen air-fuel mixing process is one of the factors which cause the imperfect combustion. By heating up the diesel fuel up to a certain temperature before it goes through the high pressure injection pump will lower its density and viscosity. Therefore, when injected in the combustion chamber, it will formed smaller droplets of fuel spray which result in a more homogenious air-fuel mixture. Also by using higher temperature will make the diesel fuel easier to ignite in order to compensate the limited time which is available in high speed operating conditions. Diesel fuel heating can improve the combustion process to increase the power and decrease the fuel consumption optimally. Abstract in Bahasa Indonesia : Tidak sempurnanya proses pembakaran merupakan masalah yang akan dijumpai dalam usaha peningkatan kinerja motor diesel. Proses pencampuran udara dan bahan bakar yang kurang baik menjadi salah satu faktor penyebab ketidak sempurnaan tersebut. Dengan melakukan pemanasan terhadap solar sampai temperatur tertentu sebelum masuk ke dalam pompa tekanan tinggi akan menyebabkan penurunan density dan viskositas solar, sehingga bila diinjeksikan ke dalam ruang bakar akan membentuk butiran kabut bahan bakar yang lebih halus yang akan menyebabkan proses pencampuran bahan bakar dan udara menjadi lebih homogen. Disamping itu, dengan temperatur yang lebih tinggi akan membuat solar menjadi lebih mudah terbakar sehingga dapat mengimbangi singkatnya waktu yang tersedia untuk pembakaran pada putaran tinggi. Pemanasan solar dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menyempurnakan proses pembakaran sehingga dihasilkan peningkatan daya dan penurunan konsumsi bahan bakar yang optimal. Kata kunci : peningkatan daya, penurunan konsumsi bahan bakar, motor diesel, proses pembakaran
Aplikasi Rekayasa Mutu untuk Mengurangi Cacat pada Mesin Injection Molding Didik Wahjudi; Roche Alimin; Glenn Eko Yulianto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The imperfect combustion process will be a problem in the development effort of diesel engine's performance. Nonhomogen air-fuel mixing process is one of the factors which cause the imperfect combustion. By heating up the diesel fuel up to a certain temperature before it goes through the high pressure injection pump will lower its density and viscosity. Therefore, when injected in the combustion chamber, it will formed smaller droplets of fuel spray which result in a more homogenious air-fuel mixture. Also by using higher temperature will make the diesel fuel easier to ignite in order to compensate the limited time which is available in high speed operating conditions. Diesel fuel heating can improve the combustion process to increase the power and decrease the fuel consumption optimally. Abstract in Bahasa Indonesia : Tidak sempurnanya proses pembakaran merupakan masalah yang akan dijumpai dalam usaha peningkatan kinerja motor diesel. Proses pencampuran udara dan bahan bakar yang kurang baik menjadi salah satu faktor penyebab ketidak sempurnaan tersebut. Dengan melakukan pemanasan terhadap solar sampai temperatur tertentu sebelum masuk ke dalam pompa tekanan tinggi akan menyebabkan penurunan density dan viskositas solar, sehingga bila diinjeksikan ke dalam ruang bakar akan membentuk butiran kabut bahan bakar yang lebih halus yang akan menyebabkan proses pencampuran bahan bakar dan udara menjadi lebih homogen. Disamping itu, dengan temperatur yang lebih tinggi akan membuat solar menjadi lebih mudah terbakar sehingga dapat mengimbangi singkatnya waktu yang tersedia untuk pembakaran pada putaran tinggi. Pemanasan solar dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menyempurnakan proses pembakaran sehingga dihasilkan peningkatan daya dan penurunan konsumsi bahan bakar yang optimal. Kata kunci : peningkatan daya, penurunan konsumsi bahan bakar, motor diesel, proses pembakaran
Penilaian Desain Produk dengan Assembly Analysis and Line Balancing Spreadsheet dan Ullman 13 Guidelines untuk Meningkatkan Kinerja Perakitan Didik Wahjudi
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In an industry that produces product with a quite many components, assembly process usually is the most cost-determining process. Realizing that almost all products are assembled from some components and that the assembly process itself takes time, then products as much as possible are made to be assembled easily. Product design that is not proper will cause a very high numbers of components that, in turn, will reduce the reliability of that product. Finally, it will increase the assembly cost. That's why product design needs to be evaluated for assembly purpose. The purpose of this research is to evaluate product design by Assembly Analysis and Line Balancing Spreadsheet (AA&LBS) method. Then, the old design is improved to get a new design. The new design is compared the one resulted from Boothroyd Dewhurst (BD) method, where assembly time reduction, efficiency improvement, assembly cost reduction, and Ullman's 13 Guidelines method are used as the criteria. Of the data analysis, assembly time reduction of AA&LBS method is almost 2.7 times, and assembly cost reduction is almost 2.5 times than of BD method. AA&LBS method also resulted in average efficiency improvement that is larger, i.e. 11.08%, while BD method is only 0.08%. According to Ullman's 13 Guidelines method, AA&LBS method has a total score of 1062, while BD method has a score of 1060. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada industri yang menghasilkan produk akhir dengan komponen yang cukup banyak, proses perakitan biasanya merupakan proses yang paling menentukan jumlah biaya produksi. Mengingat hampir semua produk dirakit dari beberapa komponen dan proses perakitan itu sendiri menyita waktu, maka sedapat mungkin dibuat produk-produk yang dapat dirakit dengan mudah. Desain produk yang kurang tepat akan menyebabkan jumlah komponen yang terlalu banyak sehingga mengurangi keandalan produk tersebut. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan biaya proses perakitan. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian terhadap desain produk dengan tujuan memudahkan perakitan. Tujuan penelitian ini adalah menilai desain produk dengan metode Assembly Analysis and Line Balancing Spreadsheet (AA&LBS), kemudian dilakukan perbaikan terhadap desain lama sehingga diperoleh desain baru. Selanjutnya desain baru tersebut dibandingkan dengan desain yang diperoleh metode Boothroyd Dewhurst (BD), dimana alat pembandingnya adalah tabel penurunan waktu perakitan, tabel peningkatan efisiensi, tabel penurunan biaya perakitan dan metode Ullman's 13 Guidelines. Dari analisa data, diperoleh bahwa dengan metode AA&LBS penurunan waktu perakitan hampir 2.7 kali lebih besar, dan penurunan biaya perakitan hampir 2.5 kali lebih besar dari hasil yang diperolch metode BD. Metode AA&LBS juga memberikan rata-rata peningkatan efisiensi yang lebih besar yaitu 11.08 %, sedangkan metode BD hanya 0.08 %. Berdasarkan metode Ullman's 13 Guidelines, metode AA&LBS memiliki total score sebesar 1062, sedangkan metode BD sebesar 1060. Kata kunci: desain untuk perakitan, efisiensi desain
Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Production and material requirements planning are interrelated. The number of required material depends on the quantity of products for a certain period. The are some methods for material requirements planning. Two of them are lot-for-lot and economic order quantity. Those two methods will be apllied to impeller requirements planning for centrifugal pumps and evaluated to determine which one is more appropriate for the case being studied. Those methods are chosen because each of them has different characteristic in determination of lot's quantity. In lot-for-lot the determination of quantity of the impeller is based on the requirements for single period. In economic order quantity the determination of quantity of the impeller is based on expected requirements. Abstract in Bahasa Indonesia : Perencanaan produksi dan penyediaan bahan baku merupakan dua hal yang berkaitan. Berapa banyak bahan baku yang harus disediakan, ditentukan oleh berapa jumlah produk yang akan dibuat pada suatu periode tertentu. Metode perencanaan untuk penyediaan bahan baku ada beberapa macam. Dua di antara metode perencanaan penyiapan bahan baku adalah 'lot-for-lot' dan 'economic order quantity'. Dua metode tersebut akan dipakai untuk perencanaan penyediaan sudu pompa sentrifugal untuk dievaluasi mana yang lebih sesuai untuk kasus penyediaan sudu pompa sentrifugal tersebut. Dua metode ini dipilih karena kedua metode tersebut mempunyai karakter yang berbeda dalam penyediaan kebutuhan bahan baku (bahan baku dalam kasus ini adalah impeller pompa). Pada metode 'lot-for-lot' penentuan jumlah sediaan bahan baku ditetapkan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan bersih satu periode tunggal. Sedangkan pada metode 'economic order quantity' penentuan sediaan bahan baku ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang diperkirakan (expected requirements). Kata kunci: kebutuhan bahan baku, kebutuhan bersih, 'lot-for-lot', 'economic order quantity'.
Kajian Teoritik Sistem Peredam Getaran Satu Derajat Kebebasan Joni Dewanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vibration that happen on machines usually produces unexpected effect, such as unconfortablelity and inaccuration mesurement or distruction on machine's structure. Effect of vibration due to both external or internal excitation is influence by this frequency of excitation and elements of vibration system its self. An effort to damped this vibration effect can be done by attach a dynamic absorber to the system or by mounting the system on the proper suspension according to their axcitation frequency. Abstract in Bahasa Indonesia : Getaran yang terjadi pada mesin-mesin biasanya menimbulkan efek yang tidak dikehendaki; seperti ketidaknyamanan, ketidak tepatan dalam pengukuran atau rusaknya struktur mesin. Getaran terjadi karena adanya eksitasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar sistem akan tetapi efek getaran yang ditimbulkannya sangat tergantung dari frekuensi eksitasi tersebut dan elemen-elemen dari sistem getaran itu sendiri. Untuk meredam getaran yang terjadi dapat dilakukan dengan cara memasang sistem peredam dinamik pada sistem yang bergetar atau memasang sistem tersebut pada tumpuan yang baik sesuai dengan frekuensi eksitasinya. Kata kunci : peredam getaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 12