Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERANCANGAN KETEL UAP untuk PT. HONGXING ALGAE INTERNATIONAL Nusalim, Theo Adrian; Handoyo, Ekadewi Anggraini
Mechanova Vol 1 (2014): Semester gasal 2014-2015
Publisher : Mechanova

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Rumput laut adalah salah satu hasil alam Indonesia yang sedang berkembang sekarang. Rumput laut biasa dikeringkan terlebih dahulu guna mengurangi bobot pengiriman dan agar tidak mudah rusak. Rumput laut dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Pengeringan secara tradisional ini memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan rumput laut yang kering dan siap dikirim. Oleh karenanya digunakan ketel uap agar mempercepat proses pengeringan dari rumput laut. Ketel uap yang digunakan adalah ketel uap piapa api, karena tekanan kerja hanya 7 bar (gauge). Ketel uap dirancang untuk menghasilkan uap jenuh sebanyak 500 kg/jam. Ketel berupa alat penukar kalor jenis shell and tube yang dilengkapi dengan cerobong, dengan menggunakan bahan bakar batubara. Dari hasil perancangan didapat kebutuhan bahan bakar sebanyak 82 kg/jam, jumlah pipa sebanyak 268 buah, dengan diameter 52,7 mm, panjang 6 m, dengan susunan pipa berjajar dan jarak antar pipa sebesar 121 mm. sehingga didapat diameter selimut sebesar 2,396m, dengan menggunakan isolasi berbahan rockwool setebal 27 cm.
PERENCANAAN BLAST CHILLER DENGAN KAPASITAS 20 LITER Elia Budiman; Ekadewi Anggraini Handoyo
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.939 KB)

Abstract

Blast Chiller adalah sebuah perangkat pendingin makanan dengan metode pendinginan cepat ke suhu rendah yang relatif aman dari pertumbuhan bakteri. Bakteri berkembang biak cepat pada suhu antara  8 °C hingga 68 °C .Untuk mempercepat waktu pendinginan maka perlu ditingkatkan besarnya kapasitas pendinginan yang dibutuhkan oleh blast chiller. Perubahan kapasitas pendinginan akan mengakibatkan perubahan pada komponen lainnya.Dengan adanya percepatan waktu pendinginan menjadi 75 menit, maka diperlukan beberapa modifikasi pada komponen-komponen utama pada Blast Chiller.
PERANCANGAN KETEL UAP untuk PT. HONGXING ALGAE INTERNATIONAL Theo Adrian Nusalim; Ekadewi Anggraini Handoyo
Mechanova Vol 3 (2014): Semester gasal 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.204 KB)

Abstract

Rumput laut adalah salah satu hasil alam Indonesia yang sedang berkembang sekarang. Rumput laut biasa dikeringkan terlebih dahulu guna mengurangi bobot pengiriman dan agar tidak mudah rusak. Rumput laut dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Pengeringan secara tradisional ini memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan rumput laut yang kering dan siap dikirim. Oleh karenanya digunakan ketel uap agar mempercepat proses pengeringan dari rumput laut. Ketel uap yang digunakan adalah ketel uap piapa api, karena tekanan kerja hanya 7 bar (gauge). Ketel uap dirancang untuk menghasilkan uap jenuh sebanyak 500 kg/jam. Ketel berupa alat penukar kalor jenis shell and tube yang dilengkapi dengan cerobong, dengan menggunakan bahan bakar batubara. Dari hasil perancangan didapat kebutuhan bahan bakar sebanyak 82 kg/jam, jumlah pipa sebanyak 268 buah, dengan diameter 52,7 mm, panjang 6 m, dengan susunan pipa berjajar dan jarak antar pipa sebesar 121 mm. sehingga didapat diameter selimut sebesar 2,396m, dengan menggunakan isolasi berbahan rockwool setebal 27 cm.
Perancangan Cold Showcase Vertikal Berkapasitas 100L dengan Menggunakan 2 Lapis Kaca Billy Budi Wijaya; Ekadewi Anggraini Handoyo
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.685 KB)

Abstract

Cold showcase merupakan lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan dan menampilkan kue. Pada cold showcase menggunakan sistem pendingin yaitu siklus kompresi uap ideal. Temperatur ruangan pada cold showcase adalah 7°C dan temperatur pada evaporator adalah -5°C.Cold showcase dirancang dengan dimensi 100 cm x 40 cm x 35 cm. Mesin pendingin terdiri dari kompresor merk Sikelan tipe ADW110 berkapasitas pendinginan 3/8 pk, pipa kapiler berdiameter 0,31 mm dengan panjang 3 m dan menggunakan material tembaga, evaporator dengan dimensi 40 cm x 30 cm x 10 cm dan menggunakan pipa aluminium berdiameter ¼ inch, kondensor diletakkan pada showcase hangat untuk heat recovery. Refrigerant pada mesin pendingin menggunakan R134a. Kaca pada dinding cold showcase dibuat dengan prinsip double pane window agar tidak terjadi pengembunan.Hasil uji coba cold showcase menunjukkan bahwa temperatur rata-rata ruangan cold showcase setelah dinyalakan 40 menit adalah 7,8°C pada tray atas dan 1,8°C pada tray bawah. Pada cold showcase yang menggunakan 2 lapis kaca tidak terjadi pengembunan dibandingkan ketika menggunakan 1 lapis kaca.
Analisa Pengaruh Silica Gel Terhadap Konsumsi Listrik AC Single Split Andriono Slamet; Ekadewi Anggraini Handoyo
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.41 KB)

Abstract

Inovasi dalam pengkondisian udara berhasil dilakukan untuk rumah kaca di Garden by The Bay, yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman iklim Eropa yang hidup di udara dingin dan kering (kontras dengan udara Singapura yang panas dan lembab). Inovasinya adalah pengkondisian udara yang dibantu liquid desiccant untuk mengurangi kadar uap air udara yang masuk ke AHU. Dari keberhasilan ini, dilakukan penelitan untuk penerapan inovasi serupa di AC single split, dengan menggunakan desiccant berupa silica gel yang diwadahi dalam sebuah frame.Yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh ketebalan silica gel didalam frame dengan ketebalan 6 mm dan 8 mm dan kepadatan 1.27 g/cm3. Variabel yang diukur adalah konsumsi listrik, temperatur dry-bulb dan wet-bulb udara.Dari penelitian ini didapati bahwa: 1) Entalpi udara setelah melalui silica gel mengalami kenaikan, 2) Temperatur ruangan meningkat dari 20.48oC menjadi 22.98oC (6 mm silica gel) dan 23.21oC (8 mm silica gel), 3) Konsumsi listrik menurun dari 1.57 kWh menjadi 1.23 kWh (6 mm silica gel), dan 1.08 kWh (8 mm silica gel), 4) Penurunan kWh disebabkan penurunan laju aliran massa udara melalui yang melalui evaporator AC, dari mulanya 0.15 kg/s menjadi 0.06 kg/s (6 mm silica gel), dan 0.05 kg/s (8 mm silica gel).
Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo; Rahardjo Tirtoatmodjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 1 (1999): APRIL 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A diesel engine that is used widely in a rice mill needs to be cooled by water that is circulated. One way to reduce the fuel used is to find the optimum cooling water entering the engine. A research is done in a rice mill in Lumajang. It is found that the optimum temperature to get the rice milled both for IR64 and IR70 is 65oC. The fuel is reduced as much as 13.6% for IR64 if the water enters the engine at 65oC compared to 40oC. Meanwhile, it is 14.3% for IR70. The temperature of the cooling water entering the engine is maintained at the optimum temperature by controlling the volume (or the height) of the water in the cooling pond, i.e. 220 liters for IR64 and 230.6 liters for IR70. Abstract in Bahasa Indonesia : Suatu motor diesel yang banyak dipakai di huller untuk menggiling gabah membutuhkan pendinginan oleh air yang bersirkulasi. Salah satu cara untuk menghemat bahan bakar adalah dengan mencari temperatur air pendingin masuk engine yang optimal. Dari penelitian di sebuah huller di Lumajang, didapat bahwa untuk menggiling gabah IR64 dan IR70 temperatur optimal tersebut adalah 65oC. Penghematan bahan bakar jika air masuk engine pada 65oC dibanding jika masuk pada 40oC adalah 13,6% saat menggiling gabah IR64 dan 14,3% saat menggiling gabah IR70. Untuk menjaga air pendingin masuk engine pada temperatur optimal dilakukan pengaturan volume (atau ketinggian) air pendingin dalam bak pencampur, yaitu 220 liter saat menggiling IR64 dan 230,6 liter saat menggiling IR70. Kata kunci : air pendingin, motor diesel stasioner
Unjuk Kerja Pemanas Air Jenis Kolektor Surya Plat Datar dengan Satu dan Dua Kaca Penutup Rahardjo Tirtoatmodjo; Ekadewi Anggraini Handoyo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warm water is needed by humanbeing to take a bath, wash their clothes, their dishes etc. By the photothermal conversion, the solar energy can be used to heat the water. Flat solar collector is a tool which is used to capture energy of sun radiation then convert it into heat to heat up water in collector's pipe. The number of glass cover used effects the performance and efficiency of the collector. From this research, it is found that the efficiency of the collector is better when the cover used are two glasses than one glass. The temperature difference of incoming and outgoing water in the collector using 2 glasses 17oC higher than that of 1 glass. Abstract in Bahasa Indonesia : Air panas dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci baju, piring dan lain sebagainya. Dengan konversi fotothermal, maka energi panas matahari dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air. Sebuah kolektor surya plat datar digunakan untuk memerangkap energi panas matahari dan panasnya diteruskan ke pipa-pipa yang berisi air sehingga terjadi peningkatan suhu dari air yang berada di dalam pipa tersebut. Jumlah kaca penutup dari kolektor memepengaruhi unjuk kerja dari kolektor. Secara umum diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan dua buah kaca penutup diperoleh efisiensi yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan satu kaca. Perbedaan suhu antara air keluar kolektor dan yang masuk ke kolektor dengan 2 kaca penutup bisa lebih tinggi hingga sekitar 17°C dibandingkan kolektor dengan sebuah kaca penutup. Kata kunci : energi tak habis terpakai, kolektor panas matahari, konversi photothermal, pemanas air
PENINGKATAN PERFORMANCE DENGAN PENDINGIN UDARA MASUK PADA MOTOR DIESEL 4JA1 Rahardjo Tirtoatmodjo; Ekadewi Anggraini Handoyo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A combustion process could be complete or incomplete depends on how much air available in the combustion chamber. An intercooler used to cool the air entering a combustion chamber increase the mass flowrate of air. Doing so could increase the possibility of reaction between fuel & air. When the air is cooled to 15°C, the increase of output power using the intercoole is about 1,8 %. Abstrak in Bahasa Indonesia : Jumlah udara yang tersedia di ruang bakar sangat menentukan kesempurnaan hasil pembakaran yang bisa dicapai. Dengan adanya pipa pendingin yang mendinginkan udara sebelum masuk ke ruang bakar akan meningkatkan kapasitas massa dari udara sehingga meningkatkan kemungkinan setiap molekul bahan bakar untuk bertemu dengan molekul udara. Peningkatan daya yang dicapai dengan penambahan pendingin ini adalah sekitar 1,8 % jika didinginkan hingga mencapai 15 °C. Kata kunci : motor diesel, pipa pendingin, daya.
PERBANDINGAN KONFIGURASI PIPA PARALEL DAN SERPENTINE TERHADAP UNJUK KERJA KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR Ekadewi Anggraini Handoyo; Rahardjo Tirtoatmodjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The pipes used to circulate water in a solar collector usually has 'parallel' configuration. The water would absorb more solar energy if it flows slower in the pipes. It could be accomplished by using 'serpentine' configuration. A research on a 'parallel' collector and a 'serpentine' collector was carried on the same time, which were 7 days for one cover glass and the next 7 days for two cover glasses. From the research, it is found that if the water stored in a reservoir tank is to be used in the evening, 'parallel' configuration is more suitable than 'serpentine' configuration. Abstract in Bahasa Indonesia : Pipa sirkulasi yang ada pada kolektor surya umumnya mempunyai konfigurasi 'paralel'. Air akan menerima radiasi matahari lebih banyak jika mengalir lebih lambat dalam pipa sirkulasi. Hal ini dapat dilakukan dengan konfigurasi 'serpentine'. Pengujian kolektor dengan konfigurasi 'paralel' dan 'serpentine' dilakukan secara bersamaan selama 7 hari untuk satu kaca penutup dan 7 hari berikutnya untuk dua kaca penutup. Hasil pengujian menunjukkan konfigurasi 'paralel' lebih baik jika air yang disimpan dalam tanki hendak dipergunakan pada sore hari. Kata kunci : kolektor surya, pipa sirkulasi.
PENGARUH TEBAL ISOLASI TERMAL TERHADAP EFEKTIVITAS PLATE HEAT EXCHANGER Ekadewi Anggraini Handoyo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2 (2000): OCTOBER 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In a heat exchanger, there is heat transferred either from the surrounding or to the surrounding, which is not expected. A thermal insulator is used to reduce this heat transfer. The effectiveness of a heat exchanger will increase if the heat loss to surrounding can be reduced. Theoretically, the thicker the insulator the smaller the heat loss in a plate heat exchanger. A research is carried on to study the effect of an insulator thickness on heat exchanger effectiveness. The insulators used are glasswool and rockwool. It turns out that the effectiveness is increasing until a maximum point, and then decreasing when the thickness of the insulator is increasing. Abstract in Bahasa Indonesia : Dalam suatu heat exchanger selalu terjadi perpindahan panas ke atau dari lingkungan yang tidak diharapkan. Untuk mengurangi perpindahan panas ini digunakan isolator termal. Efektivitas heat exchanger akan meningkat jika panas yang hilang ke atau dari lingkungan dapat dikurangi. Secara teoritis untuk heat exchanger berbentuk kotak semakin tebal isolator termal yang digunakan semakin kecil panas mengalir ke atau dari lingkungan. Dalam penelitian ini dicari pengaruh ketebalan isolator termal terhadap efektivitas suatu plate heat exchanger. Percobaan dilakukan untuk 2 jenis isolator, yaitu glasswool dan rockwool. Hasil yang didapat adalah efektivitas akan meningkat sampai harga tertentu dan kemudian akan berkurang dengan penambahan ketebalan isolator termal. Kata kunci: isolator termal, efektivitas, plate heat exchanger.