cover
Contact Name
Yanti Susan
Contact Email
awatara.res@gmail.com
Phone
+6282219322077
Journal Mail Official
awatara.res@gmail.com
Editorial Address
Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No. 29, Kesambi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
MEJORA
Published by Awatara Publisher
ISSN : -     EISSN : 30259584     DOI : https://doi.org/10.61434/mejora.v2i1
Core Subject : Health,
MEJORA Medical Journal Awatara adalah sebuah jurnal kesehatan yang berdedikasi untuk mendorong eksplorasi mendalam dalam berbagai aspek ilmu kesehatan dan dinamika masyarakat di era digital. Jurnal ini tidak hanya berfokus pada diseminasi informasi hasil penelitian klasikal tetapi juga mengambil peran sentral dalam memahami bagaimana perubahan teknologi digital mempengaruhi sektor kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Artikel-artikel di dalam MEJORA mencakup beragam topik, seperti telemedicine, aplikasi kesehatan digital, manajemen data kesehatan elektronik, pemberdayaan pasien dalam pengambilan keputusan kesehatan, implementasi alat wearable untuk pemantauan kesehatan, serta analisis big data dalam meramalkan tren penyakit. Jurnal ini juga menyoroti isu-isu etika terkait privasi data, keamanan informasi kesehatan, serta kesenjangan akses teknologi di berbagai lapisan masyarakat. MEJORA Medical Journal Awatara terbit secara berkala tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober.
Articles 12 Documents
Implementasi Penggunaan Rekam Medis Eletronik Rawat Jalan Dalam Masa Peralihan Rekam Medis Konvensional Menuju Rekam Medis Elektronik Di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya Alifiah Azzahra; Widi Astuti; Rachmad Djamaludin; Khalisa Okky
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekam medis memiliki peran sentral dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pergeseran signifikan dalam hal pengelolaan rekam medis dari metode tradisional ke sistem digital. Penelitian ini ditujukan untuk menginvestigasi bagaimana penerapan rekam medis elektronik dalam layanan rawat jalan saat terjadi peralihan dari rekam medis konvensional. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya antara bulan April hingga Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menggunakan Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya selama bulan April 2023. Jumlah total pasien rawat jalan yang tergabung dalam populasi ini adalah 4.129 pasien. Sedangkan sampel dalam penelitian dalam penelitian ini adalah Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan bila dibandingkan dengan metode rekam medis konvensional. Pertama-tama, efisiensi dalam penggunaan RME terlihat dari eliminasi kebutuhan penyediaan fisik berkas rekam medis, yang mempersingkat waktu yang diperlukan dan menghasilkan sistem yang lebih efisien. Kedua, implementasi RME berhasil mengurangi beban kerja petugas rekam medis, terutama melalui penghilangan distribusi berkas ke poliklinik dan penghapusan batasan waktu dalam penyediaan berkas. Ketiga, RME juga memungkinkan pengalihan fungsi ruang penyimpanan awalnya digunakan untuk berkas rekam medis konvensional menjadi area pelayanan kesehatan, yang secara langsung meningkatkan efisiensi penggunaan ruang untuk kenyamanan pasien. Dengan demikian, penggunaan RME tidak hanya memberikan efisiensi tetapi juga mereduksi beban kerja petugas, serta mengoptimalkan penggunaan ruang dengan manfaat positif bagi layanan kesehatan di lingkungan rumah sakit.
Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan Rahma Tania BR Manik; Bambang Eryanto; Juwita Handayani
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku kekerasan atau tindak kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan bermusuhan yang mengakibatkan hilangnya kontrol diri dimana individu bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kemampuan mengontrol marah pada pasien dengan Risiko perilaku kekerasan. Metode penelitian ini menggunakan systematic literature review. Pencarian dan seleksi literatur berdasarkan Prepared Reporting Items for Systematic Riviews and Meta-analysis. Artikel dipilih melalui skrining sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Batasan tahun terbit artikel 2011 s.d 2021. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan 5 artikel yang dibahas didapatkan kemampuan mengontorl marah mengalami penurunan setelah diberikan terapi relakasi nafas dalam dengan p value < 0.05 yang artinya ada pengaruh yang signifikan terapi relakasi nafas dalam terhadap kemampuan mengontrol marah. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian terkait pengaruh terapi relakasi nafas dalam terhadap kemampuan mengontrol marah dengan mengembangkan metode yang jelas dan teknik penelitian yang sudah ada.
Hubungan Self Care Management Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Ayunda; Wahyunah; Titin Hidayatin
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan , namun dapat dikontrol melalui perilaku self care management. Perilaku self care management melalui pengaturan pola makan (diet), aktivitas fisik/olahraga, monitoring gula darah, dan kepatuhan konsumsi obat. Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self care management dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review. Artikel dipilih melalui skrining sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Batasan tahun terbit artikel yaitu dari tahun 2010 s.d 2020. Sampel penelitian yang digunakan minimal 30 responden. Hasil: Berdasarkan 10 artikel penelitian yang didapatkan bahwa self care management berhubungan dengan kadar glukosa darah. (p-value = < 0,05). Kesimpulan: Self care management berhubungan dengan kadar glukosa darah. Saran ditujukan untuk perawat agar memasukan intervensi diabetic self care management education sebagai upaya promotif dan preventif pada penderita DM dalam mengontrol kadar glukosa darah.
Hubungan Tingkat Stres Dan Imt Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Prodi Kebidanan Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta Fika Handayani; Ester Ratnaningsih; Nonik Ayu Wantini
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Menstruation is regular uterine bleeding as a sign that the reproductive organs are functioning properly. Various factors, including nutritional status, stress, physical activity, adequacy of macronutrients, and endocrine disorders, influence a woman's menstrual cycle. However, two main factors related to the menstrual cycle are nutritional status and stress. The results of a preliminary study showed that 70% of 10 female students experienced menstrual cycle disorders.Objective: This study aimed to examine how stress levels and BMI were linked to menstrual cycle disorders among the Undergraduate Program in Midwifery students at Respati University of Yogyakarta.Methods: This study was analytic observational research conducted using a cross-sectional design with a sample of 97 people. The data collection instruments comprised questionnaires, tread scales, and microtoise. The statistical test was done using the Chi-Square test.Results: Most female students experienced stress (66%), had normal Body Mass Indexes (63.9%), and had normal menstrual cycles (80.4%). There was no correlation between the participants' stress levels and menstrual cycles (p=0.603) nor between their BMI and menstrual cycle (p=1.000).Conclusion: The students’ stress levels and BMI did not correlate with their menstrual cycles
Hubungan Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Sentral Pada Mahasiswi Kebidanan Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta Melani Maranessy; Nonik Ayu Wantini; Ester Ratnaningsih
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Central obesity is a nutritional problem generally found in the world, both in developed and developing countries. Central obesity can lead to type-2 diabetes mellitus, cardiovascular disease, hypertension, sleep apnea, metabolic syndrome, and cancer. The results of the preliminary study demonstrated that seven out of 10 female students were in the category of central obesity. Female students with or without central obesity were known to rarely do physical activities and often consumed fast food. Objective: This study aimed to discover the relationship between fast food consumption and physical activity and the incidence of central obesity in the female students at the Undergraduate Program of Midwifery of Respati University Yogyakarta. Methods: This research is a quantitative study conducted using observational analytic techniques with a cross sectional approach. The instrument used was a questionnaire; the sampling technique used was the simple random sampling with a sample size of 107 female students. Data analysis was done using the Kendall tau test. Results: This study revealed that most of these female students had central obesity (51.4%). Forty percent of these female students always consumed fast food, and 54.2% of them did moderate physical activities. The results showed that there was a relationship between fast food consumption and central obesity (p=0.000, τ = 0.873). There was also a relationship between physical activity and the incidence of central obesity (p=0.000, τ = 0.401). Conclusion: There is a relationship between fast food consumption and physical activity and the incidence of central obesity
Upaya Pemantauan Keluhan Kardiorespirasi Oleh Keluarga Dengan Kejadian Kegawatdaruratan Di Rumah Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Dwi yanti; Eka Sri Wahyuningsih; Husni Hidayat
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The incidence of kidney failure in the world in 2021 is 2 million people, Indonesia in 2020 is 1,602,059 people, West Java Province is 131,846 people and Cirebon Regency in 2018 is 614 people. Chronic renal failure can lead to emergency conditions such as metabolic acidosis, hyperkalemia, fluid overload, and uremic encephalopathy. The purpose of this study was to determine the relationship between efforts to monitor cardiorespiratory complaints by the family with the incidence of emergencies at home in patients with chronic kidney failure at Mitra Plumbon Hospital Cirebon. This type of research is quantitative with a descriptive correlational design with a cross sectional approach. The population is the entire family of patients with chronic kidney failure at Mitra Plumbon Hospital Cirebon as many as 4152 and the sampling technique using purposive sampling method as many as 98 people. Collecting data using a questionnaire. Bivariate analysis with chi square test (χ2) was conducted in June 2022. The results showed that more than half (67.3%) of respondents did not make efforts to monitor cardiorespiratory complaints and more than half (69.4%) of respondents experienced an emergency. The results of the chi square test showed a relationship between efforts to monitor cardiorespiratory complaints by the family and the incidence of emergencies at home in patients with chronic kidney failure at Mitra Plumbon Hospital Cirebon (ρ = 0.000, = 0.05) Nurses are expected to provide education regarding monitoring of cardiorespiratory complaints in families of patients with chronic kidney failure.
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR DALAM KB IUD DI DESA KARPOTE KECAMATAN BLEGA KABUPATEN BANGKALAN devi tri cahyani abdul syafik
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif bagi pengguna. Berdasarkan studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Blega Kabupaten Bangkalan pada tahun 2021 akseptor KB IUD sebanyak 2,3% lebih sedikit jika dibandingkan dengan akseptor KB Implan yaitu sebanyak 6,6%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam KB IUD di Polindes Karpote Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan. Desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sebanyak 89 responden, dengan jumlah sampel 47 menggunakan tekhnik accidental sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan menggunakan uji statistik Chi Square Test, Rank Spearman Test dan Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang tidak menggunakan KB IUD yaitu sebanyak 55,6% berusia 20-35 tahun. Primipara sebagian besar tidak menggunakan KB IUD yaitu sebanyak 68,4%. Responden tidak menggunakan IUD sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu 68,2%. Responden yang tidak menggunakan KB IUD seluruhnya kurang mendapat dukungan dari suami yaitu sebanyak 100%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh faktor usia dan paritas terhadap ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam KB IUD dan ada pengaruh faktor pengetahuan dan dukungan suami terhadap ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam KB IUD. Analsisi multivariat disimpulkan bahwa faktor usia, paritas, pengetahuan dan dukungan suami terdapat pengaruh secara simultan terhadap ketidak ikutsertaan KB IUD. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan terhadap pasangan suami istri yang ingin menggunakan alat kontrasepsi melalui sosialisasi program KB. Kata Kunci : Usia, Paritas, Pengetahuan, Dukungan Suami, Ketidak ikutsertaan KB IUD
PENGARUH KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB TERHADAP KETIDAKIKUTSERTAAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IMPLAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOKROMO dwina suprobo bambang suryadi; Setiana Andarwulan; Anik Latifah
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di wilayah Wonokromo jumlah peserta KB aktif yakni, 4.099 akseptor KB. Terdiri dari IUD 754 akseptor, MOW/MOP 768 akseptor, implan 145 akseptor, suntik 1.220 akseptor, pil 29 akseptor, kondom 913 akseptor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh karakteristik akseptor KB terhadap ketidakikutsertaan pemilihan alat kontrasepsi Implan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokromo. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 59 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan uji Chi Square Test, Rank Spearman dan Regresi Linear.. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang tidak memilih KB Implan yaitu sebanyak 68,97% berusia 30-35 tahun. Multipara sebagian besar tidak memilih KB Implan yaitu sebanyak 58,82%. Responden yang tidak memilih Implan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu 68,75%. Responden yang tidak memilih KB Implan sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai IRT yaitu sebanyak 63,64%. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya pengaruh karakteristik terhadap ketidakikutsertaan pemilihan alat kontrasepsi implan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa karakteristik yang paling berpengaruh terhadap ketidakikutsertaan KB Implan jatuh pada paritas dengan nilai R-Square 1000. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan informasi mengenai kesehatan guna meningkatkan pengetahuan terhadap pasangan suami istri yang ingin mengguakan alat kontrasepsi melalui sosialisasi program KB dan pemberian paket edukasi tentang KB terutama Implan
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS ATCC 25923 Jihan Abrori
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi antibakteri dalam ekstrak daun belimbing wuluh yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni (true eksperimental) dengan rancangan penelitian (Post Test Control Group Design) yaitu data yang akan digunakan diambil dari hasil sesudah perlakuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2023 yang bertempat di Laboratorium research & Development PT. Nathin International. Pengujian daya hambat bakteri bertempat di Laboratorium Bahan Alam Fakultas Ilmu Kesehatan Univeristas Duta Bangsa Surakarta. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi formula gel hand sanitizer ektrak etanol daun belimbing wuluh. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, uji efektivitas bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, uji stabilitas dan uji iritasi. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer yang memiliki mutu fisik yang baik. Berdasarkan hasil formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi 1%, 2,5%, 5% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Berdasarkan hasil pengujian formulasi optimum sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 tertinggi yaitu pada konsentrasi 5%.
PELAKSANAAN VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA Yanti Susan; Nurhalimah; Thia Oktiany
MEJORA Medical Journal Awatara Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Publisher Awatara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut kemenkes 2018 di indonesia menunjukan bahwa sebanyak 5,2 juta remaja putri yang sering mengalami keluhan setelah menstruasi akibat tidak menjaga kebersihannya yaitu rasa gatal pada alat kelamin wanita dan berdasarkan data dari Puskesmas Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2021 terdapat 61% remaja putri yang mengalami gatal di daerah genetalia saat menstruasi.Tujuan dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi pada remaja di wilayah kerja puskesmas pabuaran kabupaten cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah remaja putri yang sudah menstruasi di Desa Jatirenggang Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran sebanyak 200 remaja dan Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling didapatkan 66 responden. Instrument yang digunakan berupa lembar kuesioner serta analisis data menggunakan analisis univariat. Pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi pada remaja putri di Desa Jatirenggang Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kabupaten Cirebon diperoleh hasil 41 Responden (62,1%) dengan kategori sesuai. Saran dalam hasil penelitian ini bidan melakukan edukasi tentang cara melakukan vulva hygiene saat menstruasi pada remaja putri di kegiatan penyuluhan

Page 1 of 2 | Total Record : 12