cover
Contact Name
Rahmah Saniatuzzulfa
Contact Email
rahmahsaniatuzzulfa@staff.uns.ac.id
Phone
+6287779619915
Journal Mail Official
jurnalcandrajiwa@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami no 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
ISSN : 24428051     EISSN : 28292987     DOI : https://doi.org/10.20961/jip
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa (JIP Candrajiwa) is a scientific publication media published by the Faculty of Psychology Sebelas Maret University, Surakarta. JIP Candrajiwa accept articles in various fields of psychology, especially with topic related to indigenous psychology, counseling and psychotherapy, development psychology, social psychology, and industry psychology. JIP Candrajiwa published since 2012 through https://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/. Starting from 2021, JIP Candrajiwa published articles through https://jurnal.uns.ac.id/candrajiwa in twice a year (June and December).
Articles 32 Documents
Hubungan Antara Identitas Sosial dengan Perilaku Prososial pada Aktivis Komunitas Info Cegatan Jogja (ICJ) Antonius Indra Setiawan; Aditya Nanda Priyatama; Moh Abdul Hakim
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i1.55992

Abstract

Abstract. Helping behavior has a positive impact on other people or society in general. Helping behavior is also referred to as prosocial behavior, which is a voluntary and intentional behavior that has positive consequences for the welfare of another person or group. Social identity factors can influence prosocial behavior in individuals in a community. The purpose of this study was to determine the relationship between social identity and prosocial behavior in the Info Cegatan Jogja (ICJ) community activists. The population in this study were members of the Info Cegatan Jogja (ICJ) community. Sampling using a simple random sample method with a total sample of 64 people. This study uses two psychological scales, namely the social behavior scale and the social identity scale. Hypotheses were tested using regression analysis. This study shows a positive and significant relationship between social identity and prosocial behavior on Info Cegatan Jogja (ICJ) activists. (p < 0.05; r = 0.719). The R2 value of 0.517 indicates that 51.7% of prosocial behavior in the Info Cegatan Jogja community activists is influenced by social identity.
Perceived Organizational Support dan Self-Compassion pada Penyesuaian Diri Karyawan Fikri Dinar Satria; Bagus Wicaksono; Pratista Arya Satwika
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i2.59763

Abstract

Ketika berada pada situasi atau lingkungan kerja baru, karyawan akan dihadapkan oleh permasalahan yang dapat mempengaruhi performanya dan nantinya akan juga berdampak pada organisasi. Kemampuan penyesuaian diri yang baik diperlukan agar karyawan dapat segera menyatu dengan kondisi lingkungan perusahaan serta mengeluarkan potensi terbaiknya. Perceived organizational support dan self-compassion merupakan beberapa faktor yang mampu mempengaruhi kemampuan karyawan dalam menyesuaikan diri. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan adanya keterkaitan antara perceived organizational support dan self-compassion dengan penyesuaian diri pada karyawan. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan populasi penelitian adalah seluruh karyawan bagian produksi di sebuah PT di Jawa Tengah. Subjek penelitian berjumlah 91 karyawan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan alat ukur skala penyesuaian diri (α = 0,937), skala perceived organizational support (α = 0,930), skala self-compassion (α = 0,915). Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa perceived organizational support dan self-compassion mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap penyesuaian diri karyawan (p<0,05) sebesar 56,6%. Uji korelasi parsial juga menemukan adanya keterkaitan antara perceived organizational support terhadap penyesuaian diri karyawan (p<0,05) dan keterkaitan antara self-compassion terhadap penyesuaian diri karyawan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara perceived organizational support dan self-compassion dengan penyesuaian diri karyawan.
Hubungan Regulasi Diri dan Grit dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Akhir Psikologi UNS Cahyo Ardi Nugroho; Rahmah Saniatuzzulfa; Berliana Widi Scarvanovi
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i1.57730

Abstract

Salah satu tujuan mahasiswa setelah lulus kuliah adalah bekerja. Persaingan dalam mencari kerja dapat menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Untuk itu diperlukan upaya untuk menurunkan rasa cemas yang dialami mahasiswa dengan regulasi diri dan grit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan regulasi diri dan grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa tingkat akhir Psikologi UNS yang terdiri angkatan 2015-2017 dengan teknik pengambilan sampel proportioned stratified random sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah skala kecemasan menghadapi dunia kerja (α=0,922), skala regulasi diri (α=0,879), dan skala grit (α=0,899). Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai p=0,000 (p < 0,05) dengan nilai Fhitung=16,705 > Ftabel=3,12 dan nilai R=0,550 yang berarti secara bersama-sama (simultan) berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir dengan tingkat sedang. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara regulasi diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,005 < 0,05; r=0,312) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,318 > 0,05; r=-0,114).
Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Work Engagement pada Karyawan PT. Eka Timur Raya Pasuruan Jawa Timur Raissa Yulian Nafis; Fatya Nur Safitri; Rizqi Zulfa Qatrunnada
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i1.70506

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap work engagement pada karyawan PT. Eka Timur Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan harian dan bulanan PT. Eka Timur Raya yang berjumlah 236 karyawan. Metode pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik purposive sampling, dan diperoleh sampel sebanyak 216 karyawan atau 91% dari total populasi yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner motivasi kerja sebanyak 14 item, kuesioner kepuasan kerja sebanyak 17 item, dan kuesioner work engagement sebanyak 19 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk uji hipotesis. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement.
Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Spiritualitas dengan Kualitas Hidup pada Penyandang Bisu-Tuli Se Karesidenan Surakarta Reisyahri Reiza Alfendra
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v6i2.54754

Abstract

Kualitas hidup merupakan suatu komponen yang mampu memberikan pengaruh pentingterhadap kehidupan manusia, terkhusus para penyadang disabilitas. Kualitas hidup yangoptimal mampu membantu para penyandang disabilitas untuk tidak menyerah dengankehidupannya. Tinggi rendahnya tingkat kualitas hidup tergantung dengan seberapa banyakdukungan yang diperoleh, seperti keluarga, teman, dan rekan kerja. Selain itu, pencarian maknaterhadap diri sendiri serta tujuan hidup pun menjadi pengaruh yang baik terhadap kualitashidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial danspiritualitas dengan kualitas hidup pada pemyandang bisu - tuli. Seluruh responden merupakan128 anggota komunitas tuli dari 5 kabupaten/kota di Karesidenan Surakarta. Instrumen yangdigunakan adalah skala dukungan sosial, skala spiritualitas, dan skala kualitas hidup. Hasilanalisis regresi linier berganda pada penelitian ini menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar0,636 dengan (p < 0,05), dapat diartikan terdapat hubungan yang signifikan positif antaradukungan sosial dan spiritualitas dengan kualitas hidup pada penyandang bisu – tuli sekaresidenan Surakarta. Hasil uji korelasi parsial pertama menunjukkan hubungan positif dansignifikan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup (r = 0,543; p < 0,01) dan hubunganpositif yang signifikan antara spiritualitas dengan kualitas hidup (r = 0,266; p < 0,01).
Harapan dan Kecemasan Akan Masa Depan pada Mahasiswa Tingkat Akhir Nita Oliviyanti Syuhadak; Hardjono Hardjono; Zahrina Mardhiyah
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i2.64673

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir memiliki harapan serat beban berupa skripsi yang harus diselesaikan agar memperoleh gelar kesarjanaan. Skripsi tersebut yang kemudian akan memunculkan stres yang berujung pada kecemasan. Kecemasan tersebut dapat berupa kecemasan akan skripsi yang akan ia kerjakan serta kecemasan-kecemasan lain yang berhubungan dengan masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harapan dengan kecemasan akan masa depan pada mahasiswa tingkat akhir program studi Psikologi UNS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi yaitu mahasiswa tingkat akhir program studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Responden penelitian berjumlah 57 responden yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa adaptasi dari skala harapan (α = 0,911) dan skala kecemasan akan masa depan (α = 0,953). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment Pearson. Hasil uji hipotesis didapatkan nilai r = -0,648 dan p = 0,000 (p < 0,005). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel harapan memiliki hubungan yang signifikan dan negatif dengan variabel kecemasan akan masa depan. Nilai 0,648 menunjukkan hubungan yang kuat antar variabel sedangkan tanda negative menunjukkan arah hubungan. Nilai r2 sebesar 0,42 yang berarti variabel harapan dan variabel kecemasan akan masa depan secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 42%.
Hubungan Antara Need To Belong Dengan Presentasi Diri Online Pada Remaja Pengguna Instagram di SMP Al Azhar Syifa Budi Solo Laili Rohmatika; Hardjono .; Rahmah Saniatuzzulfa
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i2.64002

Abstract

The purpose of this study was to examine the relationship between the need to belong and online self-presentation among teenage Instagram users at SMP Al Azhar Syifa Budi Solo. The need to belong refers to an individual's desire to be accepted in a group of friends and to interact with other friends. Online self-presentation is an individual's effort to project an image to others to fit the situation and be accepted by others by implementing strategies to achieve the desired and expected self-image online. This research used quantitative methods. The sampling technique used stratified cluster random sampling. The number of samples obtained was as many as 166 students of 13-16 years old . The instruments used in this scale were the online self-presentation scale (ri= 0.914) and the need to belong scale (ri= 0.881). The results of the analysis indicated that the need to belong had a significant positive relationship with online self-presentation among teenage Instagram users at SMP Al Azhar Syifa Budi Solo (p < 0.05; 0.02 < 0.05). Need to belong contributed 6% influence on online self-presentation (R2 = 0.06).The purpose of this study was to examine the relationship between the need to belong and online self-presentation among teenage Instagram users at SMP Al Azhar Syifa Budi Solo. The need to belong refers to an individual's desire to be accepted in a group of friends and to interact with other friends. Online self-presentation is an individual's effort to project an image to others to fit the situation and be accepted by others by implementing strategies to achieve the desired and expected self-image online. This research used quantitative methods. The sampling technique used stratified cluster random sampling. The number of samples obtained was as many as 166 students of 13-16 years old . The instruments used in this scale were the online self-presentation scale (ri= 0.914) and the need to belong scale (ri= 0.881). The results of the analysis indicated that the need to belong had a significant positive relationship with online self-presentation among teenage Instagram users at SMP Al Azhar Syifa Budi Solo (p < 0.05; 0.02 < 0.05). Need to belong contributed 6% influence on online self-presentation (R2 = 0.06).
Regulasi Emosi Pada Pengikut Tarekat Syattariyah Bagus Adi Nugroho; Bagus Wicaksono; Rini Setyowati
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i2.55993

Abstract

Abstract.  Modern life’s pressure makes people experience emotional distress. However, this can be faced by the followers of the Syattariyah Order through the teachings that aim to achieve the insanul kamil’s condition. This study aims to describe the emotional regulation of followers of the Tarekat Syattariyah. This study uses a qualitative research method with a phenomenological study design. The subjects were selected using a purposive sampling technique. There are two subjects who are followers of the Syattariyah Order, namely BW (55 years) and WM (53 years). Data collection methods used are curriculum vitae, interviews, and observations. Data analysis used interpretive phenomenological analysis method. The subject's emotional regulation process focuses on the stages of attention deployment and Cognitive Change. In attention deployment stages, subjects uses the strategy of heart rhythm’s observing which accompanied by remembrance. Therefore, in the Cognitive Change stage, the  Syattariyah’s followe congregation use an intuitive or affirmative reassessment strategy. In the Response Modulation stage, the subject uses an expressive suppression strategy or physical activity. Emotional awareness and religiosity supported by Sufism are the biggest factors that influence the emotion regulation process of tarekat followers. Through this process, the emotional regulation of the followers runs adaptively.
Hubungan antara Grit dengan Regulasi Diri Dalam Belajar pada Siswa Kelas XII SMA Negeri Araz Arza Zera Wijaya; munawir yusuf; Afia Fitriani
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i1.59824

Abstract

Senior high school requires students to have harmonization of their abilities and needs in the world of work, which is manifested in the choice of the right lecture majors. Students with low self-regulation in learning tend to show absence or low participation in class during the learning process. Self-regulation in learning is closely related to grit, namely the tendency to direct and maintain perseverance and interest in the long term. The purpose of this study was to reveal the correlation between grit and self-regulation in learning. The population of this research is the XII grade students of SMA Negeri "X" Kediri City, by cluster random sampling technique to obtain a sample of 80 students. The measuring instrument used is the self-regulation scale in learning (α=0.929) and the grit scale (α=0.916). The results of hypothesis testing with Pearson Product Moment showed that grit had a significant and positive correlation with self-regulation in learning in class XII students of SMA Negeri "X" Kediri City (p 0.000, p < 0.05, r = 0.593) with moderate strength of correlation. Thus, high grit can support students to have good self-regulation in learning, which supports students in managing their thoughts, emotions also actions in learning more optimally.
Servant Leadership and Work Engagement among Contractual Employees Dhaifan Dewanda Putra; Bagus Wicaksono; Pratista Arya Satwika
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i1.55666

Abstract

Several studies have found a correlation between servant leadership and work engagement, but a more in-depth study is still needed to analyze the relationship between the two in different research subjects, namely, honorary employees. This study aims to determine the relationship between servant leadership and work engagement among honorary employees. All respondents consist of 72 honorary employees selected using the total sample technique. The instruments used are the Utrecht Work Engagement Survey (UWES) and the Servant Leadership Scale. The results of the Spearman rank correlation test in this study show a correlation coefficient value of 0.559 (p < 0.05), which can be interpreted as a significant positive relationship between servant leadership and work engagement among honorary employees. 

Page 3 of 4 | Total Record : 32